Anda di halaman 1dari 14

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PERIODE POST PARTUM


Pengkajian

Ners Muda kelompok

:B

Tempat Praktek

: Ruang Nifas (Tulip) RSUD Ulin Banjarmasin

Tanggal Praktek

: 28 April 2014- 10 Mei 2014

Tanggal Pengkajian

: 30 April 2014

Data Demografi
Inisial Pasien

: Ny. SA

Nama Suami : Tn. M

Umur Pasien

: 32 Tahun

Umur Suami : 37 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Dx Medik

: P3A0 post SC a/i BSC 2 kali

Status Perkawinan

: Menikah

Pekerjaan

: PNS (Polisi)

Agama

: Islam

No.RMK

: 1-10-45-47

Suku

: Banjar

Tgl MRS

: 30 April 2014

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Teluk dalam gang famili Banjarmasin

Keluhan Utama Saat Ini


Pasien mengatakan saat ini mengeluh nyeri post SC (Sectio Caesar) di bagian perut, nyerinya
seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 6 (0-10) nyeri sedang, nyeri yang dirasakan pasien
terus menerus.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sejak hari senin (28 April 2014) perut mulai berkontraksi, dan pasien
dibawa ke rumah sakit Anshari Saleh. Kontraksi yang dirasakan pasien tidak disertai dengan
keluarnya air ataupun lendir darah. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada
tanggal 30 April 2014 hari rabu jam 05.00 WITA, untuk dilakukan operasi sectio caesar
karena sebelumnya pasien memiliki riwayat 2X post operasi sectio caesar. Sebelumnya pasien
mengatakan dilakukan operasi sectio caesar pada persalinan anak pertama karena memiliki
panggul yang sempit (ukuran panggul tidak sesuai dengan besarnya janin).
Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
Persalinan dilakukan melalui operasi caesar di RSUD Ulin Banjarmasin dengan menggunakan
anestesi regional (spinal), operasi dilaksanakan hari rabu tanggal 30 April 2014 dimulai pukul

08.45 WITA dan berakhir pukul 10.00 WITA. Pasien diantar keruangan nifas pukul 13.30
WITA.
Data Bayi Saat Ini
Keadaan Umum bayi baru lahir
Berat badan
: 2800 gram
Panjang badan
: 40 cm
Lingkar kepala
: 32 cm
Lingkar dada
: 32 cm
Lingkar perut
: Tidak dilakukan
Lingkar lengan atas : Tidak dilakukan
APGAR SKOR
No Tgl/Jam

Karakteristik yang
dinilai

1 menit

5 menit

10 menit

Denyut jantung
Pernafasan
Refleks
Tonus otot
Warna kulit
TOTAL SKOR

Total Menit 1 : 7
Menit 5 : 8
Menit 10 : 9
Kesimpulan
:
Berdasarkan rekam medik kondisi bayi setelah dilahirkan baik, dapat bernafas secara spontan
tanpa alat bantu nafas dan menangis spontan.
Keadaan Psikologis Ibu
Kondisi psikologis pasien baik, sebelum dilakukan operasi pasien mengatakan tidak
merasakan cemas dan khawatir, karena ini yang ke 3 kalinya pasien dilakukan operasi sectio
caesar. Pasien dan keluarga meyakini dengan melalui operasi adalah yang terbaik bagi pasien
dan bayinya.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tahun 2008 sewaktu hamil anak pertama mengalami demam pada
kehamilan 8 bulan, pasien dibawa ke RS Islam kemudian dirawat setengah bulan dan sembuh,
kemudian saat cukup bulan, ternyata pasien memiliki panggul yang tidak sesuai dengan

besarnya bayi yang akan dilahirkan, dr.SpOG kemudian menyarankan pasien untuk dilakukan
operasi sectio caesar. Operasi berjalan lancar dengan berat badan bayi 3500 gram, bayi hidup
selama 3 bulan, kemudian meninggal, pasien mengatakan tidak mengingat penyebab bayinya
meninggal. Tahun 2006 pasien kemudian hamil lagi dan melahirkan dengan sectio caesar,
berat badan bayi 2900 gram, bayi hidup sampai sekarang. Selain riwayat tersebut pasien tidak
memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, asma, ataupun penyakit
lainnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarga mengatakan keluarga mereka tidak ada yang pernah dilakukan operasi
sectio caesar selama proses persalinan. Keluarga juga tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, asma, ataupun penyakit menular.
Genogram

37
32

Keterangan :
: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

: Tinggal serumah

: Laki-laki
Penjelasan : pasien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Pasien tinggal bersama suami
dan kedua anak perempuannya.

Riwayat Ginekologi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit ginekologi seperti perdarahan,
keguguran, mioma uteri, kista ovarium, kanker serviks, atau yang lainnya.
Riwayat Obstetri
No.

Jenis
Kelamin

Cara
lahir

Tempat
persalinan
dan
penolong

BB
lahir
(gram)

Komplikasi
selama proses
persalinan

Keadaan
saat ini

Meninggal -

1.

Laki-laki

SC

RS Islam

3500

Panggul sempit

2.

Perempuan SC

RS Islam

2900

3.

Perempuan SC

RSUD Ulin
Banjarmasin

2800

Panggul sempit Hidup


dan mempunyai
riwayat SC
Panggul sempit Hidup
dan mempunyai
riwayat SC

Umur

8 tahun
0 hari

Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum : Ibu tampak baik dan berbaring ditempat tidur
BB
: 50 kg
TB
: 150 cm
Tanda vital : TD = 120/80 mmHg; Nadi = 84 x /mnt ; suhu = 36,4C; P= 22 x/mnt
Komponen
Kulit, rambut, kuku

Pemeriksaan Fisik
Rambut: Rambut panjang berwarna hitam, persebaran
rambut merata dan tidak tampak adanya kerontokan rambut
yang berlebihan
Kuku: kuku terpotong pendek, bersih, tidak terlihat
kebiruan (sianosis), CRT < 2 detik
Kulit: pada bagian kepala tidak terdapat lesi pada wajah,
pada dada dan leher tidak terdapat luka, pada bagian perut
tampak adanya luka jahitan post SC dengan panjang luka
12 cm. Kulit di bagian ekstremitas tidak tampak adanya
luka ataupun lesi. Secara keseluruhan kulit berwarna putih
dan persebaran warna merata serta tidak tampak adanya
hiperpigmentasi

Kepala dan leher

Kepala: berukuran mesosepali, pasien mengatakan


kepalanya masih terasa pusing setelah menjalani post
operasi sectio ceasar

Mata: posisi bola mata isokor, sklera tidak tampak ikterik


Leher: tidak tampak adanya bendungan vena jugularis,
tidak ada pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Telinga

Posisi telinga sejajar, tidak tampak adanya luka, tidak ada


terjadi penurunan fungsi pendengaran

Mulut, tenggorakan, hidung

Mulut: mukosa bibir lembab berwarna merah muda, gigi


bersih dan tidak ada gigi yang tanggal dan penggunaan gigi
palsu
Tenggorokan: tidak ada kesulitan menelan dan tidak terjadi
peradangan pada tenggorokan, tidak tampak adanya deviasi
trakea
Hidung: tidak terdapat lesi, posisi simetris, dan
kemampuan penciuman dalam batas normal

Thoraks dan paru-paru

Payudara

Jantung

Suara nafas vesikuler


Pola nafas reguler
I : permukaan dinding dada simetris, pergerakan dinding
dada simetris
P : Vocal premitus simetris, taktil premitus simetris
P : sonor (paru-paru), redup (jantung)
A : Suara nafas vesikuler tidak ada suara nafas tambahan
Letak dan bentuk payudara simetris, tampak kencang dan
membesar, puting susu belum tampak keluar, aerola dan
puting susu berwarna coklat kehitaman, tidak tampak
adanya pengeluaran colostrum. Payudara terasa sakit saat
dipegang. Ibu berencana akan memberikan ASI pada
bayinya. Ibu kurang mengetahui perawatan payudara untuk
mengeluarkan puting susu dan ibu kurang mengetahui
manfaat pemberian ASI bagi tubuh ibu dan bagi bayi.
I : Tidak tampak pulsasi iktus cordis
P : Tidak teraba pulsasi iktus cordis
P : Tidak dilakukan
A: SI>S2 tunggal

Abdomen

Abdomen terlihat cembung, terlihat adanya luka jahitan


yang ditutupi perban pada abdomen, luka vertikal dengan
panjang 12 cm, saat dilakukan pengkajian belum dilakukan
perawatan luka terhadap luka jahitan post SC.

Genetalia

Terpasang kateter pada alat kelamin pasien, lochea yang


keluar dari alat kelamin pasien normal (lochea rubra). Alat
kelamin tidak mengalami perobekan (visiotomi) karena
pasien menjalani persalinan dengan operasi sectio caesar

Anus dan rektum

Muskuloskletal

Riwayat Kesehatan
Komponen
Pola persepsi kesehatan
pemeliharaan kesehatan

Anus dan rectum pasien tidak mengalami perobekan, ibu


belum ada BAB
Pasien mengatakan ekstremitas atas dapat digerakkan, tapi
pada ekstremitas bawah belum bisa digerakkan skala otot 0
(efek anestesi regional (spinal)), karena masih ada efek
anestesi

Hasil
Pasien mengatakan sangat penting menjaga kesehatan, jika
sedikit kurang sehat ibu memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas. Untuk menjaga kesehatan dan kehamilan
pasien selalu mengontrol ke dr.SpOG setiap bulan, pasien
lebih sering mengontrol kondisi kehamilannya

Pola nutrisi metabolism

Pasien mengatakan ketika hamil jarang makan, dan jarang


beraktivitas, pasien hanya berbaring saja dirumah tidak
melakukan pekerjaan rumah tangga. Tidak ada pantangan
dalam hal makanan selama kehamilan. Pasien tidak pernah
melakukan diet. Pasien mengatakan tidak ada alergi
terhadap makanan. Setelah melahirkan nafsu makan pasien
tetap kurang

Pola eliminasi

Setelah usia kehamilan 9 bulan, pasien mengatakan sering


buang air kecil pada malam hari, setelah melahirkan pasien
terpasang kateter untuk mengelurkan urine, urine berwarna
kuning, volume urin kurang lebih 1000cc/ jam
BAB jarang, ibu mengatakan lupa terakhir kali BAB

Pola aktivitas dan latihan

Pasien masih lemah, ibu belum diperbolehkan miring kiri


miring kanan, aktifitas dibantu oleh ibu dan suami pasien

Pola istirahat tidur

SMRS : Pasien tidur pukul 10.00-05.00 WITA, tidak ada


kesulitan dalam hal tidur
MRS : belum dapat dikaji untuk pola tidur ibu, setelah
dilakukan operasi dan dipindah keruang perawatan ibu
terlihat berbaring dan lemah

Pola persepsi kognitif

Pasien dapat memahami penjelasan yang diberikan. Saat


diajak berkomunikasi. Pasien sangat kooperatif

Pola persepsi terhadap diri

Persepsi ibu terhadap dirinya baik, ibu mengatakan tidak


ada yang sangat disukai dari dirinya karena ibu menyukai
dirinya dengan apa adanya

Pola hubungan - peran

Pasien berperan sebagai anak, kakak, ibu dari kedua anak


perempuannya dan istri di tengah keluarga. Sebagai ibu
dari anak-anaknya. Hubungan pasien dengan anggota
keluarga yang lain baik.

Pola seksualitas reproduksi

Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan seksualitas,


pasien mengatakan melakukan hubungan seksual tidak
menentu, tergantung dari keinginan suami dan kondisi
pasien saat menstruasi

Pola stress koping

Koping yang digunakan pasien adalah koping adaptif, saat


ada masalah pasien selalu membicarakan dengan suami dan
ibu pasien untuk mencari cara dalam menyelesaikannya

Pola kepercayaan nilai-nilai Pasien beragama Islam


SMRS : Ibu mengatakan terkadang menjalani shalat 5
waktu, jika ada masalah yang menimpanya
MRS : Tidak ada kegiatan keagamaan yang dilakukan
pasien
Rencana Pendidikan Kesehatan
No. Area
Rencana Tindakan
1.
Kerja
Beritahukan pada ibu untuk terlebih dahulu mengurangi porsi
kerja kegiatan lainnya yang berat, sampai luka operasi benarbenar kering atau menutup. Setelahnya ibu tidak usah
khawatir karena dapat bekerja seperti biasanya
2.
Istirahat
Beritahukan pada ibu untuk meningkatkan porsi istirahat dan
tidurnya
3
Latihan
Beritahukan pada ibu untuk bisa terlebih dahulu melakukan
pergerakan, 6 jam post operasi boleh miring kanan miring
kiri, 24 jam post operasi boleh untuk duduk, dan besoknya,
bisa mencoba untuk berjalan. Hal ini penting dilakukan untuk
penyembuhan luka agar luka tidak basah
4
Higine
Beritahukan pada ibu pentingnya, menjaga kebersihan tubuh
dan daerah vagina. Perhatikan pula pada daerah payudara ibu,
dan minta untuk melakukan perawatan payudara untuk
pemberian ASI
5.
Koitus
Beritahukan pada ibu, ibu boleh melakukan koitus, pastinya
setelah selesai masa nifas yaitu kurang lebih selama 40 hari
(menurut ajaran agama islam)
6.
Kontrasepsi
Memberitahukan ibu untuk melakukan KB, dengan memberi
saran pada suami maupun ibu melakukan vasektomi ataupun
tubektomi untuk pencegahan kehamilan secara permanen,
karena ibu sudah menjalani 3X operasi Sectio Ceasar.

7.

Follow-Up

8.

Lain-lain

Beritahu kepada ibu untuk melakukan kontrol ulang tentang


kondisi luka jahitan post operasi SC
Minta ibu untuk makan minum yang bergizi dan kaya protein
untuk mempercepat penyembuhan luka post operasi SC dan
memperlancar produksi ASI

Profil Keluarga
Pendukung keluarga : suami, ibu, anak-anak dan adik pasien
Jumlah anak : 2 orang perempuan
Tipe rumah dan komunitas : Ibu dan suami tinggal dilingkungan perumahan yang
penduduknya tidak terlalu padat, lingkungan sekitar rumah ibu bersih
Pekerjaan : Suami : PNS (Polisi)
Ibu
: IRT dan wiraswasta
Tingkat sosial ekonomi : Menengah ke atas
Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu mengatakan setelah menikah tidak ada menggunakan alat kontrasepsi, setelah
melahirkan anak pertama dan anak pertama meninggal, ibu memilih untuk tetap tidak
menggunakan alat kontrasepsi, dan setelah mendapatkan anak kedua, ibu menggunakan alat
kontrasepsi KB suntik per 3 bulan selama kurang lebih 4 tahun, kemudian ibu memutuskan
berhenti karena ingin mendaptkan anak lagi, 3 tahun kemudian ibu hamil anak ketiga. Setelah
melahirkan anak ketiga ibu berencana tidak ingin memiliki anak lagi. Dan setelah keluar dari
RS ibu dan suami berencana konsultasi masalah alat kontasepsi dengan dr. SpOG.

Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 30 April 2014
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
RDW-CV
MCV, MCH, MCHC
MCV
MCH
MCHC
HITUNG JENIS
Gran %
Limfosit %
MID %
Gran #
Limfosit #
MID #
PROTHROMBIN TIME
Hasil PT
INR
Control Normal PT
Hasil APTT
Control Normal APTT
KIMIA
GULA DARAH
Glukosa Darah Sewaktu
HATI
SGOT
SGPT
GINJAL
Ureum
Creatinin

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

11,0*
4.01
10,9*
34,6*
207
15,9*

14,0 18,0
4,0 10,5
4,50 6,00
42.00 52.00
150 450
11,5- 14,7

g/dl
ribu/l
juta/l
vol%
ribu/l
%

86,4
27,4
31,7*

80-97
27-37
32-38

Fl
Pg
%

76,9*
14,8*
8,3
8,40*
1,6
0,9

50,0-70,0
25,0-40,0
4,0-11,0
2,50-7,00
1,25-4,0

%
%
%
ribu/l
ribu/l
ribu/l

10,1
0,90
11,4
19,6*
26,1

9,9-13,5
22,2-37,0
-

Detik

83

<200

mg/dl

35
11

0-46
0-45

U/l
U/l

14
0,7

10-50
0,6-1,2

mg/dl
mg/dl

Detik

Terapi Medis yang Diberikan


Tanggal
Jenis terapi
30 April
1. RL:D5 drip
2014
oxytosin
2. Ceftriaxone

3. Ketorolac

4. Alinamin F

5. Vitamin C

Rute terapi
Dosis
IV
2 ampul

Indikasi terapi
Membantu menghasilkan
kontraksi uterus

IV

Antibiotik : untuk
membunuh bakteri yang
dapat menyebabkan infeksi
dalam tubuh sehingga
dapat mengurangi kejadian
infeksi

IV

IV

IV

3x1 mg

3x1 mg

3x1 mg

3x1 mg

Analgesik :
penatalaksanaan jangka
pendik terhadap nyeri akut
sedang sampai berat
setelah prosedur bedah.
Berfungsi meningkatkan
bising usus pasien,
mempercepat terjadinya
platus
Vitamin C termasuk
golongan vitamin
antioksidan yang mampu
menangkal berbagai
radikal bebas ektraseluler

LAPORAN OPERASI
Operasi dilakukan tanggal 30 april 2014, mulai operasi jam 08.45 WITA dan selesai
operasi jam 09.50 WITA.
Sebelum dilakukan tindakaan operasi ibu dan keluarga mendapatkan K.I.E dan
informed consent sebagai persetujuan untuk dilakukan persalinan melalui operasi sectio
ceasar.
1. Pasien terlentang dalam pengaruh anestesi spinal
2. Desinfeksi lapangan operasi
3. Duk steril dipasang
4. Dilakukan insisi kulit abdomen secara midline, diperdalam lapis demi lapis sampai
dengan cavum abdomen terbuka
5. Pada eksplorasi didapatkan uterus aterm, tuba dan ovarium dalam batas normal
6. Diputuskan dilakukan LSCS :

Dibuat bledder flap

Insisi SBR kurang lebih 2 cm, diperlebar ke lateng secara tumpul

Selaput ketuban dipecahkan, keluar cairan ketuban jernih

Dengan meluksir kepala, lahir bayi perempuan dengan BB 2800 kg, panjang
badan 40 cm dan total apgar skor 7-8-9 pukul 08.50

Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan

SBR dijahit dengan jahitan jelujur terkunci. Reperitonealisasi

Cuci cavum abdomen dengan larutan pz kurang lebih 200 cc

Evaluasi ulang dan kontrol perdarahan

7. Lapangan operasi ditutup lapis demi lapis


8. Operasi selesai, perdarahan kurang lebih 200cc

Analisa Data
Data

Kemungkinan
Penyebab

Masalah

DS:
Pasien mengatakan merasa kaku dan
belum bisa digerakkan pada bagian
kedua kaki

Efek anestesi (general


anethesi) post operasi

Hambatan mobilitas
fisik

Resiko Jatuh

DO:
Keadaan umum pasien lemah
Pasien tidak dapat menggerakkan
ekstremitas bawah
Pasien tampak mengantuk
Faktor resiko:
DS: pasien mengatakan kepala masih
terasa pusing dan pasien merasa agak
mengantuk
DO:
Jenis anastesi: regional anestesi
Obat anestesi: buvanest 10 mg
Pasien terlihat lemah
Pasien teraring di tempat tidur
Pasien tidak dapat mengontrol
gerakannya
Faktor resiko:
Pasien post SC
Pasien terpasang DC
Pasien terpasang unfus RL sebelah
kanan
Terdapat luka jahitan pada bagian
perut dengan panjang kurang lebih
12 cm
DS :
Pasien mengatakan merasakan nyeri
dibagian perut
P : Pasien mengatakan nyeri
karena luka jahitan post SC

Resiko Infeksi

Agen injury fisik (luka


jahitan post operasi

Nyeri Akut

Q : Pasien mengatakan nyeri yang


dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri pada
bagian semua perut
S : Pasien mengatakan skala nyeri 6
(0-10) nyeri sedang
T : Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan terus menerus
DO :
tampak meringis menahan rasa
sakit
Vital sign :
TD = 120/80 mmHg
Nadi = 84 x /mnt
suhu = 36,4C
P= 22 x/mnt
DS :
Pasien mengatakan belum bisa
memberikan ASI pada bayinya karena
puting susu belum muncul
DO :
Puting susu pasien terlihat belum
ada
Bayi terlihat tidak mengisap
payudara secara terus menerus
karena puting susu yang belum
muncul
Bayi terlihat menangis ketika pasien
mencoba memberikan ASI
DS :
Pasien mengatakan takut dengan
keadaan luka post operasi SC, dan
banyak mengeluarkan darah
Pasien mengatakan tidak mengetahui
bagaimana cara pemijatan payudara
agar ASI lancar dan puting susu
menonjol keluar
Pasien mengatakan tidak mengetahui
tentang kebaikan colostrom untuk

Bayi menerima makanan


tambahan dari putting
buatan (PASI), Ibu yang
cemas, dan kurang
pengetahuan

Manajemen laktasi
tidak efektif

Perubahan status kesehatan


(Luka jahitan post SC)

Cemas

bayinya
Pasien mengatakan tidak mengetahui
tentang fungsi pemberian ASI pada
bayinya dan pada tubuhnya
Pasien mengatakan tidak mengetahui
bagaimana cara pemberian ASI yang
tepat pada bayi
DO :
Pasien terlihat gelisah
Wajah pasien terlihat tegang dan
bersikap waspada
Pasien marah-marah pada suaminya
tentang keadaannya yang sekarang
Nyeri abdomen luka jahitan post
operasi SC
Faktor Resiko :
Pasien mengalami perdarahan
sekitar 75-100 cc setelah perawatan
masa nifas 32 jam
HB pasien pada tanggal 30 April
2014: 11 mg/dl
Akral pasien dingin
TTV :
TD = 120/80 mmHg
Nadi = 84 x /mnt
suhu = 36,4C
P= 22 x/mnt

Resiko perdarahan

Anda mungkin juga menyukai