Sistem klasifikasi Fenton dapat menampilkan lebih banyak jenis batuan dan lebih
spesifik dibanding klasifikasi Hamblin. Tabel yang dibuat Fenton dirasa paling
simple dan mudah untuk dipelajari karena tidak serumit table yang dibuat oleh
Russell. Keunggulan lainnya, Fenton juga menampilkan pembagian batuan
berdasarkan letak pembentukannya. Sehinnga klasifikasi inilah yang cocok untuk
kegiatan lapangan, karena mudah dipahami.
Kekurangan
Dalam klasifikasi yang dibuatnya, Fenton tidak dapat menampilkan indeks warna
seperti klasifikasi Russell. Selain itu Fenton hanya menuliskan kandungan mineral
sebuah batuan secara garis besar saja, sehingga ada kemungkinan kandungan
mineral penting lainnya yang menyusun sebuah batuan tidak tersebutkan.
Fenton juga belum bisa membagi batuan berdasarkan ukuran mineral, hanya
porfiritk dan non porfirtik, tidak seperti klasifikasi Russsell yang telah membagi
ke paneritik, porfiritik, dan afanitik. Dan kesimpulannya ialah, klasifikasi Fenton
masih umum (belum spesifik) dan hanya mengandalkan kemampuan mata
telanjang untuk membedakan batuan.
2. Klasifikasi batuan beku menurut Hamblin dan Howard
Hamblin dan Howard mengidentifikasi batuan berdasarkan komposisi mineral
yang terkandung didalam batuan tersebut. Selain komposisi mineral, Hamblin
dan Howard juga membagi batuan dengan melihat tekstur dan dimana batuan
itu terbentuk. Dengan kata lain, Klasifikasi Hamblin menekankan pada komposisi
mineral yang terkandung dalam batuan dan tekstur dari batuan tersebut.
Komposisi sangat menentukan jenis batuan, beberapa langkah menentukan
komposisi menurut Hamblin & Howard ialah sebagai berikut:
1. Menentukan persentasi dari mineral yang gelap
(a) Acidic (asam)
(b) Intermediate
bisa
Faneritik
Porfiritik-Faneritik
Afanitik
halus
Porfiritik-Afanitik
Kaca
Fragmen
(dapat
: berstruktur gelas
: batuan ini berasal dari hasil ledakan gunungapi
merupakan campuran antara mineral dan batuan). Fragmen ini biasa disebut
piroklas.
Contoh Penamaan Batuan Beku Menurut Klasifikasi Hamblin-Howard
Sebuah batuan bertekstur faneritik. Mengandung 25% mineral olivine, 50%
piroksen, dan 25% plagioklas. Batuan ini tergolong
dalamjenis batuan intrusif.
Sesuai dengan tabel klasifikasi yang dibuat Hamblin dan Howard maka batuan ini
bernama Gabbro.