Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Umbi Gadung

Gambar 2.1 Umbi gadung

2.1.1 Sitematika Tanaman Gadung


Kedudukan tanaman gadung dalam tatanama (sistematika) tumbuhan
termasuk ke dalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Nagnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Ordo

: Dioscoreales

Famili

: Dioscoreaceae

Genus

: Dioscore
5

Species

: D.hispida

2.1.2 Uraian Tumbuhan


Tanaman gadung merupakan tanaman semak yang tumbuh menjalar atau
herba yang memanjat dengan sistem perakaran berserabut. Permukaan batang
halus, berduri, dan berwarna hijau keputihan. Daun tunggal, berbentuk lonjong,
letak berseling, ujung lancip, pangkal tumpul, dan berwarna hijau. Anak tangkai
daun panjang sampai 1cm. Pembuangan bebentuk corong, mahkota berwarna
hijau kemerahan(Anonim, 2008).
Bunga jantan berbentuk bulir. Bunga betina soliter dan eksiler. Buah
kapsul, berbentuk bulat, berkayu, berukuran besar, warna seperti madu, dan
bersayap tiga. Buah tua berwarna biru kehitaman. Biji berbentuk ginjal dan
bersayap. Umbi membulat, kadang agak memanjang, dan berwarna kuning pucat
sampai abu-abu cerah. Daging buah berwarna putih sampai kuning jeruk.
(Anonim, 2008).
2.1.3 Kandungan Kimia
Kandungan zat aktif dari umbi gadung: alkaloid dioskorina, diosgenina,
saponin, furanoid norditepena, zat pati, dan tanin, sifat khas manis dan
menetralkan (Anonim, 2008).

2.1.4 Mamfaat
Khasiat dan mamfaat tanaman gadung sebagai anti-inflamasi, spasmolitik,
diaforetik, kholagog. Gadung digunakan untuk mengobati keputihan, kencing
manis,

kusta,

mulas,

nyeri

empedu,

nyeri

haid,

radang

kandung

empedu,rematik(nyeri persendian) , dan kapalan (obat luar). (Anonim, 2008).


2.2 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses penarikan senyawa kandungan kimia
metabolit sekunder dengan pelarut yang sesuai. Berdasarkan suhunya ekstraksi
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ekstraksi panas dan ekstraksi dingin
(Agoes, 2007).
Maserasi adalah proses penarikan simplisia dengan menggunakan pelarut
beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan(Depkes
RI,2000)
Ekstraksi cair-cair adalah pemisahan yang bertujuan memisahkan
golongan utama kandungan yang satu dari golongan utama lain. Senyawa polar
akan masuk dalam pelarut polar begitu pula senyawa yang bersifat non polar akan
masuk ke pelarut non polar.
2.3 Kromatrografi Lapis Tipis
2.4 Senyawa Metabolit sekunder
2.4.1Alkaloid
Sekitar 5500 jenis alkaloid telah diketahui. Pada umumnya

alkaloid

mencangkup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogenbiasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik tidak


berwarna seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal tetapi hanya
sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar(Harbone, 1996)
2.4.2 Tanin
Tanin terdapat luas dari tumbuhan berpembuluh, dalam agiospermae
terdapat khusus dalam jaringan kayu.menurut batasannya tanin dapat bereaksi
dengan protein dengan membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam
air(Harbone, 1996)
2.4.3 Flavanoid
Salah satu kelas yang banyak tersebar daari senyawa fenolat adalah
flavonoid. Golongan ini memberikan warna pada buah dan bunga. Flavanoid telah
banyak dikarakterisasi dan di golongkan berdasarkan struktur kimianya(Resmi,
2011)
2.4.4 Saponin
Saponin mempunyai bagian utama berupa turunan triterpen dengan sedikit
steroid. Residu gula dihubungkan oleh gugus OH biasanya C3-OH dari
glikon(monodesmoside saponin) dan jarang dengan 2 gugus OH atau satu gugus
OH dan satu gugus karboksil (bis-desmiside saponin). Saponin dapat diketahui
dengan penambahan air. Timbulnya busa menunjukan adanya glikosida yang
mampu membentuk buih dalam air (Resmi, 2011)
2.4.5 Terpenoid
Terpenoid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hydrogen dan
oksigen yang tidak bersifat aromatis. Terpenoid merupakan senyawa-senyawa

yang mudah menguap terdiri dari 10 atom C dan merupakan senyawa penyusun
minyak atsiri. Terpenoid dengan titik didih yang lebih tinggi disusun oleh diterpen
(C20), triterpen

(C30) dan

tetraterpen

(C40)

dengan

penambahan

atom

oksigen(Resmi, 2011)

2.5 Bakteri
2.5 Bakteri
Bakteri merupakan organisme uniseluler yang relatif sederhana. Karena
materi genetik tidak diselimutioleh selaput membran inti, sel bakteri disebut
dengan sel prokariot. Secara umum, sel bakteri terdiri atas beberapa bentuk, yaitu
bentuk basil/batang, bulat atau sepiral. Dinding sel bakteri mengandung kompleks
karbohidrat dan protein yang disebut peptidoglikan. Bakteri pada umumnya
berproduksi dengan cara membelah diri jadi dua sel yang berukuran sama. Ini
disebut dengan pembelahan biner. Untuk nutrisi, bakteri umumnya menggunakan
bahan kimia organik yang dapat diperoleh secara alami dari organisme hidup atau
organisme yang telah mati. Beberapa bakteri dapat membuat makanan sendiri
dengan proses biosintesis, sedangkan beberapa bakteri yang lain memperoleh
nutrisi dari subtansi organik.(Maksun radji, 2009)

2.6 Antimikroba

2.7 mikro Organisme


2.7.1 stap

10

2..7.cand

2.8 obat pembanding antimikroba


2.8.1 Tetrasiklin
2.8.2 mistatin
2.9 metode pengujian antimikroba
2.9.1 dilusi
2.9.2 difusi
garthh , 2009

Anda mungkin juga menyukai