Anda di halaman 1dari 29
BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (BPMIGAS) bpmigas PEDOMAN TATA KERJA NO. : 042/PTK/I/2011 PENGELOLAAN TERMINAL KHUSUS / TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI PADA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM! (BPMIGAS) bpmigas SURAT KEPUTUSAN, Nome: KEP-.12/8P00000/2011S0 TENTANG. BUKU PEDOMAN TATA KERJAPENGELOLAAN TERMINAL KHUSUS / TERMINAL UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI PADA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM! KEPALABPMIGAS Menimbang : a bahwa Keglatan ussha hulu minyak dan gas oun) dtaksanakan dan ‘dkendalkan mela Kontak Kerja Sama. , bahwa pengendalian manajemen operas! Kontak keri sams berada pada Badan Pelaksana Kegiaian Usaha Hulu Winyak dan Gas 8umi (SPMIGAS). bahwa dalam menunjang kegiatan usaha hulu minyak dan gas bum’ ‘dperukan sarena bandar laut 1d. bahwa dalam menialarkan kegiaian operasional hebandaraan dalam kegiatan hulu minyak dan gas bum perl dent suatu pengelolaan Bandar taut oevuvuwwovownunnnu e bahwa berdasarkan pertinbangan tersebut di atas, drandang pert untuk mmembuat Buku Pedoman Tala Kerja Pengellaan Tersus/TUKS Pada Keaiaan Usaha Hulu Migas Mengingat ‘Undang-Undarg Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bui ‘3. Undang-Undarg|Nomor 17 Tafun 1985 tantang Pengesthan United Nations Convention onthe Law of the Sea (UNCLOS) 1982, Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2010 tentang Perindungen Lingkungan Matin. Peraturan Pemerniah Nome 20 Tahun 2070 tentang Angkutan ai Perairon. Peraturan Pemerniah Nomor 61 Tahun 2008 tentang Kegelabuhanan. Peraturan Pemeriniah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Huts inyak don Gas Bumi Praturan Pemenniah Nomor 1 Tahun 2002 tentang Percapalan. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang Badan Pelaksana Kegitan Usaha Hulu Minyak don Gas Bumi 10. Koputisan Presiden (GeMicas) bpmigas: Surat Keputusan Nomor : «122. 1BP00000/2011/80 Tanggal 3 Sepsber ant 9, sro retacsmiacecurayyentnu minacoaons si 10. Keputuzan Presiden Nomor 20)P Tahun 2006 tantng Pengangkaian Kepala ‘Badan Peiaksara Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Sumi 11, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Ponetimaan Negara Bukan Pajak 12, Peraturan Pemerintah Nomar 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarf Alas Jenis Penerimaen Negara Bukan Pajak Yeng Borlaku Pada Depariemen Porhubungan. 18, Peraturan Pemerniah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian 14, Keputusan Menten Pernubungan Nomor 36 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksaraan Tari Alas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan ang Perkapan. 15, Keputusan Menteri Pernubungan Nomor 37 Tahcn 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarf Alas Jenis Penerimean Negara Bukan Palak Jasa Pelabuhan Pada Pelabuhan Laut Yang Diselengoarakan Oleh Pemerntah. 16. Keputuean Menteri Perhubungan Nomor 38 Tahn 2000 fentang Petuniuk Pelaksanaan Tant Alas Jenls Penerimaan Negara Bukan Pajak Jota Keravigesion 17. Keputisan Menteri Perhubungan Nomor §4 Tahun 2002 tentang Ponyelonggarazn Polebuhan Laut 18. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 55 Tahun 2002 tentang Pengelolaan PPlabuhan Khusus 419, Peraturan Menteri Pethubunoan Nomor KM 24 Tahun 2008 Tentang Petunjuk PPelaksanaan Jenis Dan tarf Alas Jonis Penerimaan Negara Sukan Palak ‘Yang Berlaku Pada Badan Meteorolog! dan Geoticha. 20. Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomar 021/PTKNVI/2007 (Reve!-01) tentang PPergadaan Barang/Jasa Kebutuban BPMIGAS. Ie 21. Pedomen Tala Kerja BPMIGAS Nomor 007-Revisl ‘/PTK/XIU2000 tentang Ne PPengelslaan Rantal Suplal KKKS, —) — = = — a = — = a a — = = — a — =) 3 bpmigas Menetapkan PERTAMA KEEMPAT KELIMA BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM! (GPMIGAS) ‘Surat Keputusan Nomor = az /BPo0000/2011/80 Tenggel 13 Septeber at 22. Surat Menteri Energi dan Sumber Days Mineral Nomor 1730/20 NEM.SIZ005 tentang Perizinan Pelabuhan khusus Minyak dan Gas Bui KKKS. MEMUTUSKAN. Memberlakukan Buku Pedoman Tata Kerja Nomor: 042/PTK/ 1/2011 tentang Pengetolsan Terminal Knusus/Terminal Uniuk Kepentingan Send (Weng selanuinya dengkat dengan TERSUSITUKS) Pada Kepatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bum’ Menugatkan Kepaia Divisi Penunjang Operas! sebagai penanggung javab yang Secara berkesinambungan mengadakan penyempumaan teradap buku ‘ecoman tala kera in Dengan berlakunya buku pedoman inl maka seluns hegiatan operasional pengelolaan TERSUS/TUKS akan dimontor langsung oleh BPMIIGAS dengan berkoordinasi dengan pengeloia asa yang terilh, Ketentuan-tetentuan lain yang belum ditur dan belum eukup satur akan ditotapkan kemucian, yang akan menjadi salu kesatuan dalam pedoman ‘Surat Keputusan In baa mula tanggal atetapkan Ditetankan di Jekarta bpmigas PEDOMAN TATA KERJA |PENGELOLAAN TERSUS/ TUS PADA KEGIATAN USAHA. HULU MINYAK DAN GAS BUM Halerten aaatan Distapkan Tango 19 Septamber 2011 BABY KETENTUAN UMUM LATARBELAKANG DEFIISI DASAR HUKUM DAN REFERENS! HUKUM MAKSUD DAN TLJUAN RUANG LINGKUP_ PRINS DASAR PENGELOLAAN TERSUSITUKS MIGAS. PENERMAAN JASA KEPELABUMANAN PENGELOLA TERSUS / TUKS PADA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUM! ‘A. PERIZINAN YANG HARUS DIPENUHI PENGELOLA TERSUS WIGAS / TORS MIGAS: BB TANGGUNG JAWAB PENGELOLA TERSUS MIGAS /TUKS MIGAS CC. HAK PENGELOLA TERSUS MIGAS /TUKS MIGAS. D. PENGAWASAN E PELAPORAN ‘OPERATOR TERSUS/TUKS PADA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN Gas BUM ‘Ac KEWAJIBAN OPERATOR TERSUS MIGAS /TUKS NIGAS TATA CARA PENENTUAN DAN TUGAS KOORDINATOR REGION . PELAPORAN PELAKSANA JASA KEPELASUHANAN A. SYARAT PELAKSANA JASA. B. HAK PELAKSANA JASA. (©. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA JASA ‘SANKSI ‘AC SANKS! ADMINISTRATIF 8B. SANKSIFINANSIAL LAMPIRAN PEDOMAN TATA KERJA PENGELOLAAN TERSUS /TUKS PADAKEGIATAN USAHA. ‘HULU MINYAK DAN GAS BUMI Halaman 3 dati 25 bpmigas DetapkanTarggal 13 Seplombee 2011 BABI KETENTUAN UMUM A. LATAR BELAKANG PPeningkatan pengélolaan Terminal Khucus (Tersus) dan Terminal Uniuk Kepentingan Sendii (TUKS) dlarahkan demi terselenggsranya kelanceran operasional Kegiatan Useha Hulu Minyak dan Gas bum (migas) di selurun wiayah negara Republik Indonesia. Terwujudrya pengelolaan Tersus/TUKS pada Kegisten Usahs Huy Minyak dan Gas Bumi sebagai prasarana dan sarana kebandaran yang borkualas, lebih cepa, lebih efision dan lebih balk akan menjadi salah satu aspek pentng ot {dalam proses penyslenggarean Keciatan Usaha Hulu Minyak dan Ges Bum. Keberedaan Tersus/TUKS pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Sumi sarat {dengan aspek teknoloal tinggi dan manajemen yang terntegrasi, mula dari teknolog! omunitasi dan navigesi, tekrolog rancang bangun TereusiTUKS hingga manajemen pengelolaan Tersus/TUKS yang terpadu, lrkait erat dengan aspek keamanan, enyamanan dan keselamatan kerja, Semua hal tereabut meruntut kesiapan cara/mekanisme pengelolsan, serta kesiapan infrastruktur dan eumber daya manusia yang profesional ‘Sehubungan dengan hal trsebut di stas dan mengacu kepada Surat Mente Energi ‘Sumber Daya Mineral Nomor- 17301201rem.s!2005 teranggal 11 Met 2005 penal Pricinan Pelatuhan Khusus Minyak dan Gas BumiKKKS, yang disampalkan kepada Menten Perhubungan, maka polaksanaan pengelolaan Tersus/TUKS pada Kegiatan Usaha Hulu: Miryak dan Gas Bum akan diaksanakan olzh BPMIGAS. Pedoman Tats Kers ini dimaksuckan memberkan panduan dan rukan mekanisme alam melsksanakan pergelolaan Tersus/TUKS pada Kegialan Usaha Hulu Minyak dan Gas Fumi di witayah negara Republik Indonesia Le PEDOMAN TATA KERJA ence Tens) UKs RDA EGAN SHE % HUAv at ess wees bpmigas DitapkanTanggal 19 Septobr 2011 B. DEFINI! 1. Agen Umum (General Agent) adalah perusahaan angkutan laut nasional atau perusshaen nasional yang Khusue diikan uniuk melakukan usaha keageran kepal, yang ditunuk olgh perusahasn anghulan laut acing untuk mengurus epentingan kapalnya selama berada di Indonesia; 2. Agen Lokal (Handling Agent) adalah perusahaan angkulan aut rasional yang itunjk olsh Agen Umum untuk melayani kepentingan kapal yang diagenl oleh ‘Agen Umum dl Pelabunan torent; 3. Badan Usaha Pelabuhan alah badan usaha yang kepalay usahanya khusus fia pelabuhan lainnya: Ai bdang pengusshean terminal dan 4. Custom, Immigration, Quarantine & Port Authority (CIOP) adalah pojebat pemenih di pelabuhan yang menvik! kewenangan menjalarkan dan melakukan pengawasan untuk Bea Cukai, Imicrasi, Karenina dan Oto Pelabuhan, ‘5. Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) adalah wiayah perairan dan daraian pedo pelabshan atau terminal husus yang dlgunakan secaralangeung untuk kegiatan pelabuhan; 6. Daerah Lingkungan Kepentingen (DLKp) adalah peraian 4 coking daerah lingkungan era peraan pelabuhan yong dlpergunakan untuk menjamin keselamatan peleyaran 7. Ditlen Hubla. adalah “DireKorat Jonderal Perhubungen Laut Kementeren Perhubungan Republik Indonesia; {8 Hak Pengololaan adalah hak yang cberkan oleh Pemerntah kepada EPMIGAS untuk mengelola Tersus/TUKSS pada Kegiatan Usaha Hulu Mnyak dan Gas Sumi sesuai dengan UndangUndang Nomer 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan PPeraturan Pemernish Nomor 81 Tahun 2000 tentang Kepelabuhanan: 8. tein, Rekomendasi dan Formalitas Kepelabuhanan (zin/Rekomendasi) adalah Lin den rekomendast yang diberkan kepada BPMIGAS, sara formaltas wed PEDOMAN TATA KERJA | PENGELOLAAN TERSUS/TUKS PADA KEGIATAN USAHA HULU MINAK DAN GAS BUMI igatian eet oe bpmigas ‘tapkanTanggal 13 Seplember 2011 yong dientukan oleh instansi pemerniah clbidang Kepelabuhanan untuk rmeryetenasarakan dan mengelola Tersus/TUKS pada Keqiatan Usaha Hull ‘Nényak dan Gas Bum sesualketertuan yang berlaku; 10.Jasa Kepelabuhanan adalah pelayanan yang ciberiten oleh Operator kepada kepal yang macuk ke wilayah Tersus/TUKS pada Keglatan Usaha Hulu Minyak ddan Gas Bumi: 11. Kapal Mili yaits semua kapal yang dbet oleh KKKS dalam rangka melakukan Kegiatan Usaha Hulu Minyek dan Gas Bumi 12, Kapal Charter yatu eomua kapal yang di charir KKKS dalam rangka meakukan ‘egiatan Use Hulu Winyak dan Gas Bumi 13. Kapal Pihak Ketiga yatu semua kapal yang bukan dibal atau dl charter KKKS yang melahukan Keglatan Usahe Hulu Minyak dan Gas Bur 14.Kepelabuhanan edslah sogela sesust yang berkailan dengan pelaksanaan fungel pelabunan untuk menunjang Kelancaran, Keamanan, dan ketertban arus > Jala tntas kapal, penumpang danfatau barang, Keselametan dan keamanan i eet eae eae eee ee 32 ‘perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang eri 15. Kontribusitetap adalah hitungan sewa alas proper (tanah dar/atau bangunan) 2 yang meniadobjek Keria Sama Pemarfaatan (KSP), teknisnya yt: mlal ajar ‘tas proper dal dengan proseniasi da tarf sewanya. Dengan demkian, sowa Wi) wo ] APPRAISAL BPMIGAS PELAKSANA JASA (PJ) bp: PEDOMAN TATA KERJA o._|PENGELOLAAN TeRSUS /TUKS PADA KEGIATAN USANA HULU MINYAK DAN GAS BUI Diatspkan Tanga 19 September 20 Halaman 24 dari 25 POLA PENGELOLAAN JASA KEPELABUHAN KOORDINATOR| PELAKSANA KKKS: ASA. ‘SHIP OWNERS PEMERINTAHAN| KEMENKEU, PEMERINTAHAN KEMENHUB engadkan )|{_ Kerasama c engan epMcASIKKS saga penal "eres bayer PEP ise perabungan sepelabshanan ts esa tenors ib vasa eS € ‘= = « = I gl e e € € e & e € € € = e ? "©

Anda mungkin juga menyukai