Plasma Sel-sel
Darah darah
hemopoesis
Sel induk
Bahan
Pembentuk
Mekanisme
regulasi
Eritropoesis
Rubriblast
Prorubriblast
Rubrisit
Metarubrisit
Retikulosit
Eritrosit
Eritrosit
Membran
Sistem
Eritrosit
Enzim
Hemoglobin
Anemia
Yunani
tanpa darah
Anemia
WHO
(1972)
<6
Hb <11.0
tahun g/dl
>6
Hb < 12.0
tahun
g/dl
Anemia
Epidemiologi
Anak
prasekolah
(balita)
30-40 %
Anak Usia
sekolah
25-35 %
0-4 tahun
5-12 tahun
Laki-laki
wanita
Negara
maju
12 %
7%
3%
11%
Negara
berkembang
51%
46%
26%
47%
Dunia
43%
37%
18%
35%
Anemia
klasifikasi
Anemia
Aplastik
Anemia
Defisiens
i
Anemia
Hemoliti
k
Anemia
akibat
perdarah
an
Klasifikasi
Anemia
mikrositik
hipokrom
Anemia
Anemia
normositik
makrositik
normokrom
Anemia
Eritrosit /hemoglobin menurun
Kapasitas angkut oksigen menurun
Anoksia organ target
mekanisme
kompensasi tubuh
Gejala Anemia
Anemia
anemic syndrom
Sistem kardiovaskuler
Sistem saraf
Sistem urogenita
Epitel
Infeksi
10 mg/hari
Metabolisme besi
Disfagia
Atrofi
mukosa
gaster
Atrofi papil
lidah
Keilosis
koilonika
Kadar Hb
<31%
<50
Ug/dL
<51%
Anemia
karena
infeksi
menahun
Keracunan
timah
hitam
Anemia
sideroblast
ik
Bedah
Suportif
Lain-lain
Tumbuh kembang
Berat badan
Perubahan tingkah laku
Konsentrasi dan kemampuan
belajar
Aktifitas motorik
Asupan
yang
kurang
Gangguan
absorbsi
Kebutuhan
yang
meningkat
Gangguan
metabolism
e asam
folat
Peningkata
n ekskresi
Bayi
Ibu
hami
l
Kelainan neurologi
Iritable
Gagal tumbuh dengan
baik
Menderita diare kronis
Aktivitas LDH
sangat
meningkat
Bentuk
neutrofil
abnormal,
besar dengan
sitoplasma
berfakuola
Terapi
Pemberian
asam folat
dengan dosis
0,5-1 mg/hari,
diberikan
peroral atau
parenteral
Multivitamin
yang
mengandung
0.2 mg asam
folat
Mengurang jumlah
pembentukan sel darah
merah
Sistem saraf
Gejala lainnya
Terapi
Kebutuhan fisiologis
vitamin B12 adalah 15 ug/hari
Hydroxycobalamin
intramuskuar 200
mg/hari, atau 100 mg
diberikan tiap minggu
selama 7 minggu
Dosis pemeliharaan
200 mg tiap bulan
atau 1000 mg tiap 3
bulan