INHALASI
DEFINISI
adalah suatu cara pemberian anastesi
umum dimana obat anastesi masuk ke dalam
sirkulasi otak melalui proses pernafasan.
Campuran gas atau uap obat anastesi dan
oksigen masuk mengikuti udara inspirasi,
mengisi seluruh rongga paru, selanjutnya
mengalami difusi dari alveoli ke kapiler sesuai
sifat fisik masing-masing gas
Mekanisme Kerja
Efektif atau tidaknya kerja obat anestesi
inhalasi tergantung dari berbagai faktor
seperti :
Ambilan oleh alveolus
Difusi gas dari paru ke darah
Distribusi oleh darah ke otak dan organ
lainnya.
Koefisien darah/gas
N2O
N2O (gas, gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogen
monoksida)
Pemberian anestesia dengan N2O harus disertai O2
minimal 25%.
Gas ini bersifat anestetik lemah, tetapi analgesinya
kuat sehingga sering digunakan untuk mengurangi
nyeri menjelang persalinan. Pada anastesia inhalasi
jarang digunakan sendirian, tetapi dikombinasi dengan
salah satu cairan anastetik lain seperti halotan dan
sebagainya.
Efek samping : hipoksia (berikan O2 100% selama 5-10
menit)
Halothan
Khasiat anestesinya sangat kuat (2 kali
Enfluran
Enfluran merupakan halogenasi eter dan
-hipotensi
-menekan pernapasan
-aritmia
-merangsang SSP
-Pasca bedah dapat timbuh menggigil (hipotermia)
serta mual dan muntah
-Berdasarkan daya kerjanya yang melemaskan otot
uterus, zat ini dapat meningkatkan perdarahan
pada saat persalinan, section caesarean, dan
abortus.
Isofluran
Isofluran adalah isomer dari enfluran yang
Desfluran
Desfluran merupakan halogenasi eter yang
Bersifat
simpatomimetik
menyebabkan
takikardia dan hipertensi. Efek depresi
napasnya seperti isofluran dan etran.
Desfluran merangsang jalan napas atas,
sehingga tidak digunakan untuk induksi
anestesia.
Sevofluran
Sevofluran
merupakan
halogenasi
eter.
Induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat
dibandingkan dengan isofluran.
Baunya
tidak
menyengat
dan
tidak
merangsang jalan napas, sehingga digemari
untuk induksi anestesia inhalasi disamping
halotan.