Dewasa ini, obesitas merupakan hal yang sangat biasa dijumpai pada anak-anak,
baik bayi ataupun balita. obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan
terdapatnya penimbunan lemak yang berlebih dari yang diperlukan untuk fungsi
tubuh normal (Soetjiningsih, 1995) obesitas tersebut secara perlahan sudah
menjadi hal biasa yang kemudian baru disadari akibat buruknya setelah anak
tersebut tumbuh dewasa dan menderita penyakit tertentu seperti diabetes
melitus atau penyakit vardiovascular. obesitas pada anak ini patut menjadi
perhatian kita bersama karena prevalensi obesitas pada anak saat ini sangat
meningkat tajam, sehingga perlu kita telaah faktor resiko dan akibat yang dapat
timbul.
Data dari dua survei yang dilakukan Lembaga Survei Gizi dan Kesehatan
Nasional (NHANES) pada periode 1976-1980 dan 2003-2006 menunjukkan bahwa
prevalensi obesitas terus meningkat secara nyata pda beberapa kelompok usia
anak, yakni pada kelompok usia 2-5 tahun prevalensinya meningkat dari 5%
menjadi 12,4% pada kelompok usia 6-11 tahun prevalesnsinya meningkat dari
6,5% menjadi 17%; dan pada kelompok usia 12-19 tahun prevalensinya
meningkat dari 5% menjadi 17,6% (Genis, 2007, h 6)
Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan prevalensi yang terjadi lebih daru 2x
lipat. Kenaikan yang sangat ekstrim ini tentu diakibatkan oleh faktor pencetus
yang mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap obesitas. Apabila sudah
diketahui, maka nantunya faktor-faktor tersebut bisa dikendalikan pada anak
sehingga dapat mencegah terajdinya obesitas.
Dalam pengamatan sehari-hari ada anak obesitas biasanya memiliki pola makan
yang berbeda dan aktivitas fisik yang rendah. Menurut Soetjiningsih 1995,
beberapa faktor penyebab obesitas antaralain :
1. Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh
- Pada bayi
Bayi baru lahir juga dapat mengalami obesitas, beberapa penyebabnya
antara lain :
a. Faktor keturunan
b. Ibu yang obesitas
c. Pertambahan berat badan ibu pada waktu hamil yang berlebihan
d. Ibu diabetes/pradiabetes
- Gangguan emosional
Pada anak dengan usia yang lebih besar biasanya melampiaskan
emosional nya kepada makanan, seperti pelampiasan kebutuhan kasih
sayang, maka makanan dijadikan alat untuk mencapai kepuasan dalam
mendapatkan kasih sayang tersebut.
- Gaya hidup masa kini
Kebiasaan anak-anak memakan makanan fasfood yang memiliki
kandungan kalori yang tinggi seperti pizza, burger, ayam goreng,
kentang goreng dll.
2. Penggunaan kalori yang kurang