Anda di halaman 1dari 19

Parkinsonisme or Gejala Ekstrapiramidal

merupakan suatu sindrom dgn gejala


utama berupa trias gangguan
neuromuskular.
Tiga gejala utama (trias) penyakit Parkinson
1.
Gemetar (tremor)
2.
Kekakuan anggota gerak & hilangnya
reflek-reflek postural
3.
Mobilitas berkurang secara abnormal

A. Primary parkinsonism
1. Idiopatic Parkinsons disease
2. Juvenile Parkinson's

Penyebab yang pasti tidak diketahui

Prevalensi :
1 diantara 250 orang yang berusia atr 40-65
thn.
1 diantara 100 orang yang berusia di atas 65
thn.

B. Secondary parkinsonisms
1.Parkinson Pascaensefalitis
a. ditemukan suatu toksin yang dihubungkan
dg terjadinya penyakit parkinson.
Toksin tsb adalah MPTP (N-metil -4- fenil
1,2,3,6

tetrahidropiridin)
yg
terbukti
menginduksi
parkinsonisme
pd
hewan
belakangan diketahui bahwa yang bersifat
toksik adalah metabolitnya ion 1-metil- 4- fenil
piperidin (MPP+)*
b.

CO, Mn, organophospat

Patofisiologi Parkinsonisme
Pada traktus nigrostriatum (terletak di
ganglia basalis) yang mengatur fungsi
gerakan halus perlu adanya keseimbangan
antara
komponen
kolinergik
yg
merangsang dan komponen dopaminergik
yg menghambat. Gangguan keseimbangan
ke arah dominasi komponen kolinergik,
akan
menimbulkan
sindrom
parkinsonisme.
Mengenai apa yg memicu perubahan
patologik nigrostriatum & perubahanperubahan biokimia yg menyertainya

Belum ada bukti

Dugaan-dugaan krn keracunan logam berat


(Pb, Mn & Hg), CO & MPTP

Aging +

Toxins
(endogenous , exogenous)

Stress oksidatif

Parkinsonism

+ Genetics

Manisfestasi klinik lain :


1.
2.
3.

4.

Tremor (gemetar sewaktu istirahat)


Rigiditas (kekakuan)
Akinesia
Akinesia ditandai dg berkurangnya gerakan
spontan dan sulit utk memulai gerakan baru /
spontan
Bradikinesia
ditandai dg kelambatan yg abnormal pada
gerakan-gerakan yang disengaja

Jika berjalan terseret-seret, badan


condong ke depan, tergesa-gesa
langkahnya makin lama mkn cepat
(festinating gait)
Bila berjalan, pasien tidak dpt berhenti &
berbalik arah dg cepat, tapi hrs memutar
seluruh tubuhnya (en bloc)
Kesulitan dlm berbicara (suara lebih pelan
& monoton)
Mikrografia
Wajah seperti topeng
Refleks glabela

OBAT PARKINSON
Terapi didasarkan atas konsep keseimbangan
komponen dopaminergik - kolinergik

1. Obat Dopaminergik Sentral


Meningkatkan sintesis dopamin di SSP
a. Levodopa
b. Dopamin Agonist
D2 spesifik : - Bromokriptin
- Lisurid

D2 & D3 spesifik: - Pramipexol


- Ropinerol

- D1 & D2 non spesifik:

pergolid
- apomorfin
- Parsial agonis:
- tergurid
Bromokriptin diindikasikan sbg pengganti
levodopa bila levodopa di
kontraindikasikan
c.

Stimulan SSP
dapat memperlancar transmisi dopamin
ex: - d-amfetamin
- Metamfetamin
- Metilfenidat

II.

Obat Antikolinergik Sentral


Sebagai obat alternatif
Prototipe: Triheksifenidil
Ex: - Benzotropin
- Difenhidramin

III.

Obat Dopamino Antikolinergik


a. Amantadin
b. Antidepresi Trisiklik
ex: Imipramin & amitriptilin

IV.

MAO B Inhibitor
ex: Selegelin

V.

COMT Inhibitor
ex: tolcapon & entacapon

VI.

Vit E sebagai antioksidan

DIAGNOSTIK
tidak ada pemerikasaan khusus, diagnostik dan
terapi hanya berdasarkan gejala-gejala yang
ditimbulkan

Penatalaksanaan terapi :
1.

2.

3.

Dimulai dengan pemberiaan Selegelin atau Amantadin


sebagai monoterapi.
Bila gejala memburuk, ganti dengan agonis dopamin,
ex: Bromokriptin.
Pada kasus on-off , Apomorfin s.c or rektal
bisa diberikan.

4. Kombinasi obat akan memberikan hasil


yang aditif, tapi tetap saja progress
penyakit tidak bisa dihentikan
5. Obat-obat Anti Parkinson tidak akan
berfungsi lagi jika neuron dopamin post
sinaptik rusak.
6. Untuk melindungi neuron dopamin di
substansia nigra, dapat diberikan Glutation
dan vit E sebagai antioksidan

MAO dan COMT


adalah enzim-enzim yang berperan pada metabolisme katekolamin.

Fenilalanin

Epinefrin

Tirosin

DOPA

Nor Epinefrin Dopamin

Anda mungkin juga menyukai