ANALISA DATA
50
Nurse station
Toilet
Bed
3
Bed
2
R. Triage
Depo obat
R. Dokter
Bed
1
R. Resusitasi
Bed 8
Bed 5
Bed 6
51
Bed 7
Bed 4
Kabid keperawatan
Diah fitri S.Kep
b. Struktur Organisasi
Kasie Keperawatan Rajal Dan
Askep
Winarni S. kep
PJ Alkes
PJ Linen
PJ Askep
Desti. Amk
Libralia. Amk
Ages Ismayantri.
Amk
Pelaksana
POS
Rini, Varra, Laras, Nursalam, Satria
52
Kondisi
Baik
Baik
3.
4.
stationKursi
Kursi Roda
Lemari Obat
2
3
Baik
Baik
5.
6.
7.
8.
Alkes
Timbangan
Jam dinding
Kamar Mandi
Ruang
2
1
2
1
Baik
Baik
Baik
Baik
9.
Dokter
Ruang
Baik
10.
11.
Perawat
Wastafel
Komputer
2
2
Baik
Baik
12.
13
14
15
(PC)
Kursi
Syring pump
Infuse pump
Lampu
7
1
1
1
Baik
baik
baik
baik
16
17
18
19
20
rontgen
Minor set
Tangga bed
pispot
urinal
Monitor dc
5
5
1
1
1
baik
baik
baik
baik
baik
21
syok
Standar
baik
Ideal
Usulan
laringoscopy
53
Fasilitas untuk petugas kesehatan terdiri atas ruang istirahat perawat 1, ruang kepala
ruangan 1, ruang istirahat dokter,kamar mandi 2. Sebelah depan nurse station tedapat
depo obat.
Fasilitas dan alat kesehatan yang ada di ruang UGD RSUD Depok.
No.
1.
2.
Nama Barang
Stetoskop
Tensi meter
Jumlah
4
2
3.
4.
Tabung 02
6
Senter/Penlight 1/2
Kondisi
baik
1 baik,dan 1
Ideal
usulan
kurang baik
baik
Senter
rusak,
penlight 1
5.
6.
Bengkok
Gunting
2
1
rusak 1 baik
baik
baik
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Perban
Set jahit luka
Doek bolong
Teromol Besar
Teromol Kecil
Suction
EKG
Pulst Oximetri
Lemari Obat
Meja Tindakan
Kereta Obat
Standar
3 set
10
1
3
1
1
2
1
4
2
1
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
Waskom
18.
19.
Termometer
Emergency
1
1
baik
baik
20.
21.
22.
kamar
Ambu bag
Korentang
Standar Infus
1
1
8
baik
baik
baik
c. Administrasi Penunjang
Saran dan prasarana di Ruang UGD sudah cukup baik fasilitas penunjang antara
lain 1 nurse station dilengkapi system SIR, meja dokter, merangkap sebagai Triase atau
pemeilihan pasien,seharusnya ruang UGD terdapat mehad triase tersendiri sisertai dengan
54
petugas-petugas yang terlatih. Formulir pengkajian pasien di UGD sudah cukup baik
namun ada beberapa pon yang seharusnya terdapat di dalam formulir pengkajian sperti
skala nyeri, status lokalis, resiko jatuh,alergi.
1. Metode Asuhan Keperawatan (M3-Method)
a. Penerapam MAKP
b. Motto RSUD Kota Depok adalah memberikan pelayanan yang CERIA (Cepat,
Efektif, Ramah, Inovatif, Aman) dan Profesional.
c. Operan
Operan dilakuikan setiap pergantiaan shift pada pukul 07.00 wib,14.00 wib dan
21.00 wib.operan dilakukan tepat pada waktunya dan system pencatatan dioperkan
melakui register dab status pasien dan dioperkan berdasarakan diagnosa dokter
untuk memperhatikan dan lebih efisien.
d. Pengelolaan logistic dan Obat
Cara untuk mendapatkan obat untuk pasien yang berada di UGD adalah dengan
dengan cara dokter terlebih dahulu membuatkan resepya.selanjutnya keluarga
mengajukan ke farmasi yang terletak di depan UGD. Setelah obat danalkes yang
dibutuhkan diterima oleh keluarga, keluarga memberikan kepada perawat untuk
diberikan kepada pasien,namun bila dalam keadaan emergency petugas UGD dapat
mengambil langsung ke depo farmasi tanpa harus menunggu resep yang dibuat oleh
dokter. Hal ini cukup efisien dan lebih terkoordinir dengan baik.
e. Alur pasien UGD (RI,RJ)
Pasien dinyatakan rawat jalan (pulang) bila tidak terdapat tanda-tanda kegawat
aruratan seperti mengancam nyawa seseorang dan selanjutnya dianjurkan untuk
kontrol ke polkilinik. Pasien dinaytakan rawat inap bila ditemukan tanda-tanda
kegawat daruratan atau memerlukan tindakan. Selanjutnya jika ditemukan pasien
yang menemukan penanganan khusus yang tidak terdapat fasilitas rumah sakit
pasien dirujuk ke rumah sakit yang lain atau ruang raawat inap yang penuh pasien
akan dirujuk ke ruamh sakit lain.
f. Sistem Pedokumentasian
System pendokumentasian di UGD RSUD depok masih dilakukan secara manual
tetapi ada beberapa pendokumentasian yang dilakuakan secara SIRS, hal ini sudah
baik dan terkoordinir dnegan baik.
2. Money (keuangan )
Sebagian besar pasien yang berobat menggunakan BPJS.
3. Pemasaran (MS)
Pasien yang datang ke UGD RSUD Depok mayoritas adalah masyarakat yang
berdomisili disekitar RSUD Depok sperti parug, bojo sari, cinere, serta bogor. RSUD
Depok merupakan Rumah Sakit pemerintah yang bertipe C yang merupakan tempat
55
rujukkan
terdekat
bagi
puskesmas-puskesmas
yang
berada
didaerahBojong
f.
menjalankan askep
Adanya format renpra, catatan perkembangan dan pengkajian yang telah dijadikan
acuan ruangan, sehingga memudahkan perawat dalam melakukan pengkajian dan
Weakness
a. Sebagian besar pendidikan perawat adalah Ahli Madya Keperawatan.
b. Kurang lengkapnya format pengkajian belum ada skala nyeri dan status lokasi
c. Belum terdapat struktur organisasi di ruang UGD.
d. Kurangnya pemberian pendidikan kesehataan pada klien yang akan pulang.
e. Kurang diterapkannya metode operan dalam pergantian shift.
f. Tidak efektifnya peraturan batas pengunjung atau pendamping pasien di UGD.
g. Tidak ditulisnya evaluasi pasien pada saat pasien pulang.
h. Terdapat papan identitas di setiap bed tetapi tidak digunakan secara maksimal.
i. Penataan alat medis yang kurang tertata rapi.
j. Kurang efektifnya penggunaan Triage dalam menangani pasien.
k. Kurang mendukungnya penyediaan alat-alat tidak habis pakai di ruangan seperti
timbangan bayi maupun alat-alat emergency lainnya.
56
3.
4.
perawat.
Adanya mahasiswa FIKES UPN Veteran Jakarta praktek profesi manajemen yang
c.
Threathts
a. Semakin kritisnya masyarakat dengan kualitas pelayanan rumah sakit, sehingga
b.
masyarakat akan lebih memilih rumah sakit yang dianggap lebih baik.
Banyaknya Rumah Sakit lain yang lebih lengkap dari segi pelayanan kesehatan
maupun fasilitas.
Data
Masalah
Data hasil dari observasi :
Kurang efektifnya prinsip
1) Masih adanya beberapa perawat yang pada
steril
dalam
tindakan
saat melakukan tindakan hecting tidak
kegawatdaruratan.
menggunakan sarung tangan steril
2) Instrumen yang di gunakan masih belum
dalam bentuk hecting set yang siap pakai
3) Dalam melakukan tindakan hecting tidak
menggunakan system steril tetapi bersih
4) Tidak ada labeling atau indicator kesterilan
alat/ instrumen
Data dari hasil wawancara:
1) Perawat
mengatakan
kurang
nyaman
Ketidakefektifan
daruratan
nyeri,
riwayat
penyakit dahulu.
penyakit dahulu, alergi obat
2) Sedangkan pasien yang berobat ke ugd
mayoritas datang dengan keluhan nyeri
yang hebat.
Data hasil dari wawancara:
1) Perawat mengatakan karena dalam format
pengakajian tidak ada.
2) Perawat mengatakan
pasien
dengan
dalam
keluhan
mengatsi
nyeri
lebih
paham
dalam
1.
2.
3.
59
PROBLEM
A
Ketidakefektifan Ketidaksterilan dalam melakukan tindakan 5
B
4
C
5
D
5
E
5
F
5
G H I
5 5 5
J
3
K L
5 5
M
57
N
2
54
58
1:
2:
3:
4:
5:
Sangat rendah
rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
Keterangan :
A: Resiko Terjadi
B : Resiko Parah
C : Potensial untuk Pelatihan
D : Minat Perawat
E : Mungkin Untuk di atasi
F : Sesuai program Institusi
G : Tempat
H : Waktu
I : Dana
J : Fasilitas Kesehatan
K : sumber Daya
L : Sesuai dengan peran perawat
M :skor total
N : Urutan Prioritas
60
Uraian Kegiatan
Tujuan
Kurang
Sasaran
hecting
Media
Biaya
Waktu
Perawat
ruangan
14 sampai 2001-2015
Perawat
ruangan
Pembentukan Format
tim diskusi,
Pengkajian
14 sampai 20
-01-2015
kegawat
daruratan
1. membuat
Metode
Penanggung
jawab
M. Adhe
Armansyah
set
yang
siap pakai.
2. mengajarkan
cara
mengemas set
hecting
3. Membuat SOP
tentang
prosedur
steril
set
dan
penggunaanny
a
2
Kurang
efektifnya
1. Untuk
mengetahui
Dwi Ayu
Fajar
61
dalam
penatalaksanaan nyeri
di ruang UGD
1. Menerapkan
format
pengkajian
dalam praktetk
3
lebih detail
tentang
kesehatan
pasien.
2. Untuk
mengetahui
lebih lanjut
tindakan
selanjutnya
kelompok.
Kurang maksimalnya Agar kerja lebih
nyaman dan
dalam penataan obatefisien.
obatan dan alat-alat
emergency.
1. Merapihkan
dan observasi
Perawat
ruangan,
keluarga,
serta
pengunjung
pasien.
Pembentukan
tim diskusi,
dan observasi
Cahyati
15-01-2015
Yunita Dwi
Kusuma
trolley
emergency
2. melabeling
trolley
emergency
3. Membuat SOP
dalam
menataan alat
dan obat-obat
emergency
62
63