TINJAUAN PUSTAKA
Elephantiasis bancrofti disebabkan oleh adanya cacing Wuchereria bancrofti dewasa di
dalam saluran atau kelenjar getah bening manusia.. Wuchereria bancrofti merupakan nematoda
jaringan yang masuk dalam famili Filariidae. Wuchereria bancrofti tersebar luas di seluruh dunia
terutama di daerah beriklim panas dan hanya dapat hidup di tubuh manusia. Bentuk infektif
cacing ini adalah larva stadium 3.
Vektor penyakit ini adalah nyamuk Culex (di Amerika), Aedes (di Pasifik), Anopheles (di
Afrika), dan Mansonia (di Pasifik). Gigitan oleh nyamuk secara berulang diperlukan untuk
mengembangkan filariasis limfatik. Dalam beberapa kasus limpedema bisa terjadi dalam kurun 6
bulan dan elephantiasis bisa terjadi dalam kurun satu tahun.
Morfologi cacing dewasa bentuknya halus seperti benang dan warnanya putih susu.
Panjang cacing jantang sekitar 4 cm dan panjang cacing betina sekitar 10 cm. Mikrofilarianya
berukuran 300 x 4 mikron. Tubuh mikrofilarianya memiliki sheath (selubung) hialin memiliki
inti berbentuk granul yang susunannya teratur namun tidak mencapai ujung ekor. Panjang kepala
mikrofilaria sama dengan lebar kepalanya. Mikrofilaria pada umumnya bersifat periodik
nokturna.
Siklus hidup Wuchereria bancrofti dimulai apabila terdapat cacing dewasa pada tubuh
manusia dan cacing dewasa tersebut menghasilkan mikrofilaria. Apabila ada vektor (nyamuk)
yang menggigit manusia maka mikrofilaria akan ikut masuk ke dalam lambung nyamuk dan
bersarang di otot-otot thorax. Selama satu hingga dua minggu larva di dalam tubuh nyamuk akan
mengalami pergantian kulit dan menjadi larva stadium 1. Setelah itu larva akan menjadi larva
stadium 2. Selanjutnya larva akan berubah menjadi larva stadium 3 yang merupakan bentuk
infektif dari cacing Wuchereria bancrofti. Bila nyamuk menggigit manusia lagi maka larva
stadium 3 akan ikut keluar melalui probocis nyamuk dan masuk ke tubuh manusia melalui
lubang luka. Stelah itu larva akan mengalami pergantian kulit sebanyak dua kali menjadi larva
stadium 4. Selanjutnya larva akan berubahmenjadi cacing dewasa dan menempati habitatnya di
saluran dan kelenjar getah bening.
PEMBAHASAN
Elephantiasis dapat terjadi apabila infeksi dari cacing filaria telah memasuki stadium
lanjut atau stadium kronis. Akibat adanya cacing filaria di dalam saluran limfe akan
menimbulkan reaksi retikuloendotelial. Dinding saluran yang terdiri dari endotel menebal
karena terjadi edema dan penumpukan fibrin. Infeksi oleh cacing filaria di dalam saluran limfe
akan menyebabkan perubahan-perubahan peri-limftik sehingga menyebabkan saluran limfe
tertekan dari dalam dan luar. Hal ini mengakibatkan cacing dewasa di dalam saluran limfe
terjepit dan mati. Cacing dewasa yang mati akan menyebabkan kalsifikasi, fibrosis, dan
obliterasi total saluran limfe.
Pada saluran limfe pada umumnya terjadi pembesaran, perembesan cairan (ekstravasasi),
penyumbatan (obstruksi) total dari kelenjar limfe, sehingga berakibat kelenjar ini dilewati (bypass) oleh saluran kolalateral. Perubahan-perubahan yang terjadi pada saluran limfe akibat dari
cacing filaria akan menyebabkan aliran balik ke arah kulit (dermal back flow). Aliran
pembengkakan dan penurunan cairan getah bening akan mengekspos tubuh terhadap infeksi
sistem kulit dan getah bening. Seiring waktu penyakit ini menyebabkan penebalan dan
pengerasan kulit yang mirip dengan kaki gajah sehingga sering disebut dengan penyakit kaki
gajah.
Gejala peradangan pada saluran limfe dapat terjadi karena cairan yang dikeluarkan larva
pada waktu pergantian kulit (moulting fluid) dan karena zat mukoid yang dikeluarkan oleh
cacing betina saat mengeluarkan larvanya.
Elephantiasis yang disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti sangat khas dari pada
elephantiasis yang disebabkan oleh cacing lainnya. Hal itu disebabkan karena elephantiasis yang
disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti tidak hanya mengenai tungkai namun juga
mengenai lengan, kantong buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita.
Akibat dari elphantiasis adalah dapat menimbulkan kecacatan permanen dan stigma
psikososial yang berdampak pada penurunan produktivitas penderita, beban keluarga dan
kerugian ekonomi yang besar bagi Negara. Apabila infeksi dari cacing Wuchereria bancrofti
sudah menyebabkan elephantiasis dan sudah memasuki stadium kronis, pengobatan yang dapat
dilakukan adalah pembedahan.
3
Saran
1. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan syarat utama untuk menghindari
infeksi dari filariasis.
2.
Pemberantasan nyamuk dewasa dan larva perlu dilakukan pada daerah endemis dan
dilakukan secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2010. Rencana Nasional Program Akselerasi Eleminasi Filariasis di
Indonesia .
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/NATIONAL_PLAN_FILARIASIS_2010IND__2010-14.pdf