Anda di halaman 1dari 3

Human Sercive teknologi

1. Definisi HST : Teber dan Teber(1978): HSO : serangkaian proes institusionalisasi


yang ditujukan pada mengubah fisik, psikologi, sosial, atau budaya pada sifat
masyarakat untuk mentransformsikan mereka dari status yg ada ke status prolehan
yang baru.
2. Bidween : teknologi edukasi sebagai serangkain interaksi antara seseorang peran guru
dan pembelajar dengan tujuan ekplisit dalam pengubahan pernyataan kognitif atau
afektif dari pembelajar.
Kebanyakan dari HST meliputi dari beberapa komponenyang mencocokkan pada
fase fase melalui klien klien yang di proses melalui organisasi:
1. Rekrutmen dan seleksi : fase ini berisikan penyeleksian dan rekrutmen sebab
banyak klien yang mendaftar saat dibuka pendaftaran tapi mereka yang lolos
untuk menerima layanan adalah mereka yang memenuhi persyaratan/kategori.
Seleksi inijuga didasarkan atas pertimbangan dari sekelilingnya juga.
2. Penilaian dan pengklasifikasian : setelah melewati proses seleksi tadi dengan
beberapa kategori , maka klien tersebut disesuaikan dengan kategori yang sudah
ada , tujuannya adalah agar pelayanan sosial tpat sesuai yang dibutuhkan .
3. Transformasi status : berisikan teknik teknik yang dirancang untuk memebuat
perubahan pada segala aspek mulai dari fisik , logika, sosial atau budaya pada
klien. Teknik ini melakukan banyak manipulasi. Dan teknik ini bisa dilakukan
berulang kali jika usaha yang dilakukan masih hasil yang diharapkan
4. Terminasi dan sertifikasi : pada fase ini adalah fase terakhir atau fase hasil. Sang
klien akan mendapatkan label baik itu berupa penghargaan atau masih belum
sempurna artinya sang klien masih butuh pengontrolan lagi. Label ini tidak bisa
diterima semua klien . misalnya sang klien yang mendapat pelayanan sosial di
rumah sakit jiwa dan hasilnya yaitu sang klien tetap masih belom waras.
Status dari HST :
1. Sebagai sistem moral: pada sistem sosial hst ini : sang klien pada saat mendaftar
ibarat kertas yang kotor artinya sangat beraneka ragam latar belakan yang
dibawa , dan HST ini bisa memberikan atau menempatkan klien sesuai dengan
latar belakan yang dibawa tadi supaya kembali normal. ( HST ini yang
menentukan standarisasi moral, apakah HST sebagai penentu moral atau sebagai
pengarah .
2. Sebagai sistem yang tidak ditentukan : hso ini bukan penentu atau FAKTOR
UTAMA sebagai penyembuhan sang klien tapi masih bisa mempengaruhi.
Penyembuhan sang klien banyak faktor yang mempengaruhi termasuk dari diri
pribadinya, apakah dia mau berusaha apa tidak untuk kesembuhannya , dan
lingkungan juga mempengaruhi keberhasilan sang klien. Jadi dalam penyembuhan
klien ada banyak faktor yang mempengaruhi jadi bukan satu satunya HST sumber
keberhasilan.

3. SEBAGAI IDEOLOGI PRAKTIS : ada dua alasan mengapa HST ini masih
diragukan. Yang pertama karenadalam pelayanan sosial yang diberikan tidak
adanya petunujuk secara jelas yang mengarahkan . yang kedua tidak ada data
yang validitas yang bersifat empiris sehingga HST ini dijadikan ideology yang
praktis. Rapoport mendefinisikan ideology praktis sebagai sistem formal dari ideide yang diadakan dengan ketahan yang kuat dan investasi emosional yang
mempunyai ciri-ciri kepribadian yang tegas, dan yang bersifat resisten terhadap
perubahan dari penilaian ulang yang rasional secara objektif. Ideologi menyatukan
aspek-aspek lingkungan yang Nampak kedalam suatu jenis keastuan. Penyatuan
ini dilakukan dengan mengisi dalam celah celah yang ada dalam ilmu
pengetahuan dengan cara proyeksi yang bermacam-macam, yang pada akhirnya
menyuplai sistem kepercayaan yang kohern pada tindakan yang bisa dijadikan
landasan.. penggunaa ideology ini sebagai dasar dari teknik intervensi yang mana
yang paling penting. Dan ideology praktis ini mempunyai konsekuensi yang akan
diterima nantinya
4. SEBAGAI SISTEM INTERAKSI SECARA LANGSUNG ATAU TATAP
MUKA
5. SEBAGAI SISTEM KONTROL KLIEN : dalam pengontrolan sang klien ini
sangat sulit untuk dipahami sebab psikologi dalam diri manusia itu bersifat
dinamis. Gamson mengatakan ada 4 metode kontrol klien yang ssifatnya tidak
umum digunakan, pertama teknologi bisa mengatur akses klien pada sumber
sumber yang bermacam-macam. Kedua klien di isolasi dari sumber-sumber yang
bisa mempengaruhi dalam artian dalam metode jenis ini lebih digunakan pada
institusi yang bersifat total seperti kepolisian dan rumah sakit jiwa. Ketiga metode
ini bisa menggunakan sangsi dalam untuk mengontrol klien. Sangsinya berupa
penghargaan ataupun hukuman. Keempat metode yang digunakan bisa persuasi.
Karena melalui persuasi ini para pekerja sosial bisa meningkatkan klien untuk
mengidentifikasi diri mereka dan norma-norma yang harus ditaati.
OPERASIONALISASI HST :ada beberapa komponen atau bagian yang harus di
operasionalkan dalam teknologi pelaanan sosial yang diberikan:
1) .Jenisi-jenis klien yang sedang ditangani yaitu didasarkan pada harapan dari
output layanan sebuah organisai harus dapat mendefinisikan dan menentukan:
pertama, jangka dari status yang dipertimbangkan sesuai pada teknologi, yakni :
perhatian organisasi terhadap sang klien lebih mendalam terhadap biografi klien
agar mempersempit spesifikasi dari status klien sehingga memungkinkan hasil
lebih baik yang didapat. Kedua, tingkat penerimaan yang berubah-ubah pada
status klien. Sebuah organisasi dapat mengontrol status klien yang berubah-ubah
melalui seleksi dan penulusuran kriteria dan melalui prosedur penilaian sebuah
organisasi bisa memlih untuk mengabaikan dan meminimalisasir atau
mementingkan variabilitas pada klien akan menentukan perluasan pada pemilihan
staf atau pekerja sosial yang bisa menangani klien secara menyeluruh. Ketiga ,
kestabilan status yang relative. Pengukuran ini sepertinya dapat meningkatkan

fluktuasi pada status klien selama serangkaian pelajaran dalam bagian proses
penyampaian. Tingkat stabilitas klien juga mempengaruhi hubungan staf dan klien
artinya ketika klien tidak stabil maka akan membuat staf lebih mudah menemukan
cara yang lebih kreatif dalam penangan dan akan lebih banyak melibatkan staf lain
dalam penanganan.
2) jenis jenis teknik intervensi dan pengetahuan yang dignakan saat pelayanan
sosial dilakukan. Yaitu teknologi pengetahuan berisikan dua dimensi: pertama
teknik yang digunakan dalam merubah klien. Kedua, pengetahuan yang berbasis
pada macam macam teknik seperti berikut:
1. Teknik intervensi ini dikategorikan menjadi empat:
a. lingkungan yakni teknik yang memanipulasi ekologi, ekonomi atau
lingkungan sosial klien
b. biofisik yakni yang memanipulasi status biofisik klien seperti terapi fisik
c. kognitif yakni teknik yang memanipulasi persepsi dan kognisi klien seperti
mengjar, melatih, diseminasi informasi
d. Afeksi yakni manipulasi tentang perasaan, tingkahlaku, dan pengaruh klien
seperti konseling dan psikoterapi.

3.) Teknologi pola-pola interaksi yang digunakan dalam pelayanan sosial yakni suatu
proses penginstitusian prosedur dan teknik yang mendefinisikan dan menstrukturkan
pola-pola interaksi yang sesuai. Teknologi ini terdiri dari medium interaksi,pola-pola
interaksi, dan struktur komunikasi. Medium interaksi yakni Cara interaksi akan
menentukan tingkat relasi antara hubungan yang mana personal dan impersonal. Pola
interaksi ada 3 :pertama, aktivitas-pasivitas(pola yang menyebabkan dokter aktif
ketika pasin pasif). Kedua petunjuk-kooperasi( pola yang membantu sosial worker
mengasumsikan adanya tanggungjwab lebih untuk proses intervensi, tetapi klien
diharapkan berpartisipasi aktif dan mengikuti arahan pekerja sosial). Ketiga,
partisipasi bersama pola ini membantu agen dank lien untuk menagsumsikan
tanggungjawab bersama dalam proses intervensi. Struktur komunikasi ada 4 macam:
pertama, individual-individual ,kedua intruksi ruang kelas antara individual-kolektif.
Ketiga , penangan tim antara tim dan individual. Keempat, terapi lingkungan antara
kolektiv-kolektiv
4.) Teknologi kontrol klien mengenai karakteristik dari prosedur pengontrolan klien
yakni dalam setiap pelayanan teknologi terdapat mekanisme inheren untuk mengontrol klien
tidak sebagai penetralan atau penggalian efek-efek yang diharapkan dalam teknik intervensi.
Selain itu, interaksi tatap muka antara klien dan staf melayani sebuah fungsi penting dalam
mempengaruhi klien dan mendatangkan pemenuhan mereka pada teknologi.
proses

5.) Teknologi Operasi untuk mengatur dan mengurutkan kegiatan seluruh staf pada
pelayanan sosial

Anda mungkin juga menyukai