Anda di halaman 1dari 73

STUDI KASUS PENYUSUNAN USAHA

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM


PEMBANGUNAN SMELTER
RENCANA USAHAKEGIATAN PEMBANGUNAN SMELTER
PT. NEWMONT NUSA TENGGARA
DIKECAMATAN SEKONGKANG
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PROVINSI KEP. NUSA TENGGARA BARAT
VINCENTIUS RICARDO SAMOSIR
VIRDIANSYAH ROMADONA
YOSAFAT LUMBANRAJA
YUDHA GUSTIWARA
ZAINURI JAYA SAPUTRA
ZUHIRMANTO
NUGRAHANI TRIE RYZZKY

IDENTITAS
PEMRAKARSA
DAN PENYUSUN

Lokasi PT. NEWMONT NUSA TENGGARA

PEMRAKARSA

Nama

Perusahaan

:
PT
NEWMONT
NUSA
TENGGARA
Penanggung Jawab :
Ir. Zuhirmanto, S.E.
Jabatan
:
Direktur Utama
Alamat Kantor Pusat :Jl Sriwijaya 258, Cakra Timur, Cakra
Negara, Kabupaten/Kota Mataram

TIM PENYUSUN AMDAL


Tenaga Penyusun :
1. Ir. Zuhirmanto, S.E.
2. Vincentius Ricardo S, S.Hut
3. Zainuri Jaya S., S.P

Ahli Pertambangan (KTPA)


Ahli Biologi (ATPA)
Ahli Fisika Kimia (KTPA)

Tenaga Ahli :
1. Nugrahani Tri R., S.T
2. Yosafat Lumban Raja, S.E.
3. Yudha Gustiwara, S.H.

Ahli Geofisik - Kimia


Ahli Geofisik Kimia
Ahli Sosekbud

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Potensi Sumber Daya Alam daerah Nusa
Tenggara Barat melimpah dalam segi industri
logam.
Batu Hijau merupakan bahan utama dalam
berbagai industri logam di dunia
Permintaan Emas, perak, tembaga, dan mineral
logam lainnya terus meningkat setiap tahun
PT.NEWMONT NUSA TENGGARA adalah salah
satu perusahaan pertambangan yang beroperasi
di Provinsi Kep. Nusa Tenggara Barat.
UPL dalam pembangunan smelter harus
dilengkapi dengan UKL
Rencana Kegiatan Wajib Dilengkapi AMDAL

TUJUAN
Memanfaatkan SDA secara optimal.
Memenuhi kebutuhan bahan dasar industri
Menumbuhkan ekonomi daerah.
Menciptakan lapangan kerja bagi penduduk
Pemasukan devisa bagi dari sektor non migas
Meningkatkan PAD melalui royalti, pajak dan non
pajak, serta retribusi daerah hasil tambang.

MANFAAT
Terdapatnya ruang dan kesempatan bagi swasta
dan dunia usaha untuk berperan dalam
pembangunan di bidang pertambangan umum.
Meningkatkan produksi dalam negeri, dan
menambah keuntungan pengolahan sumber daya
daerah.
Terbukanya kesempatan kerja dan peluang
berusaha bagi masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraannya terutama di sekitar lokasi
pertambangan khususnya dan Kabupaten
Sumbawa Barat pada umumnya.
Tercapainya peningkatan dan optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam tambang yang
dimiliki Kabupaten Sumbawa Barat.

RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN


AKSESIBILITAS
Jalan utama provinsi pada Sumbawa Barat
melalui jalan darat setelah melintasi jembatan di
Desa Malesaro Kecamatan Sekongkang, dari
Desa Sengengesan dapat ditempuh melalui
jalan darat setelah menyeberang dengan
mempergunakan perahu penyeberangan

RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN


POTENSI BATUBARA

Jumlah Seam : 5 seam


Ketebalan : 0,5 3,8 m
Arah Penyebaran : Barat Laut Tenggara
Kemiringan : 5 18
Sumberdaya : 2.999.376 ton
Cadangan Tertambang : 2,27 juta ton
Nilai Kalori : 4.557 5.308 cal/gr

RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN


TARGET PEMBANGUNAN

Tahun 1 : Pembukaan Lahan Smelter


Tahun 2 : Pembangunan Kerangka
Tahun 3 : Pembangunan Akhir
Tahun 4 : Instalasi Alat-alat Smelter

Umur Pembangunan : 4 Tahun

PETA RENCANA PEMBANGUNAN

TAHAPAN KEGIATAN

TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN


1. Tahap Pra Konstruksi
(PELIBATAN MASYARAKAT)
a. Sosialisasi
Pengumuman dan Musyawarah antara Pihak PT. NEWMONT NUSA
TENGGARA dan masyarakat
13 Desember 2014 telah dengar pendapat (public hearing) yang
bertempat di aula kantor Kecamatan Sekongkang

b. Perolehan Lahan
Sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
Koordinasi dengan Pemerintah setempat

TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN


2. Tahap Konstruksi
a. Mobilisasi peralatan & material
b. Penerimaan tenaga kerja
c. Pembukaan dan pematangan lahan
d. Pembuatan jalan dan utility
e. Pembangunan instalasi alat-alat pendukung
f. Penyelesaian hubungan kerja

TAHAPAN KEGIATAN PERTAMBANGAN (lanjutan)


3. Tahap Operasi Penambangan
a. Penerimaan tenaga kerja
b. Pengupasan tanah pucuk
c. Pengupasan tanah penutup
d. Penambangan batubara
e. Penimbunan dan pengolahan batubara
f. Pengangkutan batubara
g. Reklamasi
h. Pengembangan wilayah dan masyarakat
4. Tahap Pasca Operasi Penambangan
a. Penyelesaian hubungan kerja
b. Reklamasi dan penutupan tambang
c. Demobilisasi peralatan, kendaraan dan bangunan

MOBILISASI PERALATAN
No

Jenis Peralatan

Tipe

Jumlah

Komatsu D155

(unit)
1

GD 511-A

Compactor

Bomag BW 211D

Excavator

Komatsu PC 200

Dump Truck

Nissan CWB45

Truk Tanki Air

Nissan CWA

Truk BBM

Nissan CWA

Bulldozer

Motor Grader

Power Generation

Olympian

KEBUTUHAN TENAGA KERJA


Bidang pekerjaan yang dibutuhkan dalam
pembangunan smelter PT. Newmont Nusa Tenggara
baik pekerjaan yang dilakukan sendiri maupun yang
dikontrakkan meliputi bidang pekerjaan sebagai
manajer,
safety, health and environment /SHE (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan).
perencanaan engineering smelting.
administrasi dan keuangan,
operasi,
perawatan peralatan smelting,
Coal Prosessing Plant (CPP), fasilitas pengolahan
logam batuan hijau.

KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SMELTER

PENGANGKUTAN MATERIAL
Pengangkutan Material Bahan Pembangunan dari
Pelabuhan ke lokasi berjarak 80 km
Selanjutnya dilakukan pengangkutan material bahan
pembangunan dari open pit ke tempat pembangunan
smelter sejauh 4 km
Pengangkutan material bangunan akan menggunakan
truk dengan kapasitas 12 ton.

CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY


Pola Pelaksanaan:
Pengkajian potensi wilayah desa binaan untuk
menentukan jenis program yang dapat diwujudkan;
Melakukan musyawarah desa untuk menentukan skala
prioritas program & pola pelaksanaannya;
Koordinasi dengan Pemda untuk melakukan kerjasama
dalam hal pembinaan dan penyuluhan program, terutama
dengan Dinas/Instansi terkait.
Pada prinsipnya program CSR ini disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat.
PT. NNT menentukan kebijakan yang dijadikan acuan
dalam penyusunan program, sedangkan detail program
dibuat oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat

KEGIATAN LAIN DI
SEKITAR LOKASI

Kegiatan Lain Sekitar Lokasi

KEGIATAN LAINNYA
Di rencana lokasi dan sekitar pertambangan PT.
Newmont Nusa Tenggara kegiatan perikanan didominasi
oleh perikanan rakyat yang mengusahakan budidaya
ikan laut dan hasil budidaya tangkapan laut lainnya
Areal transmigrasi Sumbawa yang berjarak sekitar 8 Km
di sebelah barat,
Kawasan hutan produksi, yang dikelola oleh pemerintah,
11 Km di sebelah selatan.
Pemukiman penduduk yaitu desa Malesaro dan
Sangengesan yang berada 3 Km sebelah utara.

RONA LINGKUNGAN
HIDUP AWAL

LINGKUNGAN FISIKA KIMIA


a. Iklim tropis, curah hujan 2898 mm/thn
b. Geologi : Formasi Muara Enim & Formasi Air Benakat
c. Topografi : wilayah dataran rendah (50 -120 m)
d.
Jenis Tanah : Paleudults dan Tropudults
e. Pemanfaatan Lahan : Kebun karet rakyat, kebun baru
dan semak belukar
f. Kualitas udara dan kebisingan : secara umum masih
tergolong kondisi normal (hasil pengukuran akan
dilaporkan dalam dokumen ANDAL)
g.
Hidrologi : DAS Mersam dan DAS Sungkai
h.
Kualitas air : Hasil pengukuran akan dilaporkan
dalam dokumen ANDAL
i. Erosi tanah : tanah rentan terhadap erosi, Prakiraan
besarnya erosi akan dilaporkan dalam ANDAL
j. Kesuburan tanah : tergolong tanah yang kurang subur
(hasil pengukuran akan dilaporkan dalam dokumen
ANDAL)

PETA GEOLOGI

PETA TOPOGRAFI

PETA KEMIRINGAN LERENG

PETA SATUAN FISIOGRAFI

PETA GRUP TANAH

PETA PENGGUNAAN LAHAN

PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI

LINGKUNGAN BIOLOGI
a. Flora Darat
1. Vegetasi Budidaya : karet, kelapa sawit kelapa
nangka, pisang, rambutan, duku, mangga, durian dll.
2. Vegetasi Hutan : pulai, terap, kelat, medang, balam dll
3. Vegetasi Semak : paku resam, kawatan, harendong,
alang-alang, putri malu, poar, gelagah, dll
b. Fauna/ Satwa Liar : babi hutan, musang, monyet ekor
panjang, ular sawah, burung butbut, Enggang, dll
c. Biota Air
1. Plankton
Akan di sampling
2. Benthos
dan dilaporkan pada ANDAL
3. Nekton : gabus, bujuk, sepat siam, dll

LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


1. Demografi
a. Jumlah Penduduk Kec. Sengkongkang Ulu: 29.305
jiwa
b. Kepadatan Penduduk : 25,39 jiwa/km2
c. Mata Pencaharian : Pertanian/Perkebunan
d. Tingkat Pendidikan : relatif rendah
e. Agama : Islam
f. Pertumbuhan Penduduk : 3 5% per tahun
g. Mobilitas Penduduk : rendah - sedang
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten
Batang Hari (2010) adalah sebesar 67,98 %
3. PDRB per kapita Kabupaten Batang Hari adalah sebesar
Rp.16.058.753,75,- (2010)
4. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang Hari pada
tahun 2010 sebesar 6,05%

LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


5. Lalu lintas jalan darat
umumnya cukup baik,
kecuali jika musim
penghujan
6. Aksesibilitas dan
Mobilitas : umumnya
memiliki dan
mempergunakan
angkutan kendaraan
bermotor roda 2

LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA


7. Adat istiadat
Kepemimpinan tua-tua adat dalam aktivitas ritual
(agama) dan kehidupan sosial kemasyarakatan masih
cukup menonjol
8. Sikap & Persepsi
Secara umum sikap penduduk cukup terbuka untuk
hal-hal baru dalam kehidupan mereka, demikian pula
dalam hal penerimaan kedatangan orang baru di
lingkungan mereka
9. Harapan kepada perusahaan : lapangan pekerjaan,
meningkatkan pendapatan meningkatkan mobilitas
penduduk di wilayah mereka.

LINGKUNGAN KESEHATAN MASYARAKAT


1. Pola Penyakit
Inspeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Penyakit
Sistem Otot dan Jaringan, Malaria Klinis, dan Diare
2. Perilaku Kesehatan
Mayoritas rumah tangga mempergunakan sumur untuk
air minum, memasak makanan dan MCK.
Untuk pertolongan persalinan, melahirkan dengan
bidan/tenaga kesehatan yang bertugas pada Pos-pos
Kesehatan Desa
3. Kesehatan Lingkungan
Mayoritas keluarga mempunyai jamban keluarga dan
SPAL domestik, namun tidak dikelola dengan baik

PELINGKUPAN

Deskripsi
Rencana
Kegiatan

Dampak
Potensial

Rona
Lingkung
an Hidup
Identifik
asi
Dampak
Potensial

Dampak
Penting
Hipotetik

Evaluasi
Dampak
Potensial

Prioritas
Dampak
Penting
Hipotetik

Klasifikasi
dan
Prioritas

BAGAN ALIR PROSES PELINGKUPAN

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL


Mengacu pada pedoman perumusan kepengingan dampak:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jumlah manusia yang terkena dampak


Luas persebaran dampak
Intensitas dan lama dampak berlangsung
Komponen lingkungan terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL TAHAP PRA KONSTRUKSI

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL TAHAP KONSTRUKSI

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL TAHAP KONSTRUKSI

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL TAHAP KONSTRUKSI (Lanjutan)

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL TAHAP OPERASI

EVALUASI DAMPAK POTENSIAL TAHAP PASCA OPERASI (Lanjutan)

DAMPAK PENTING
HIPOTETIK

DAMPAK PENTING HIPOTETIK


1. Tahap Pra Konstruksi :
a. Pertumbuhan Sosial Ekonomi
1) Kesempatan Kerja dan Berusaha
2) Pendapatan Rumah Tangga
b. Gangguan terhadap Kenyamanan Masyarakat
1) Sikap dan Persepsi Masyarakat

DAMPAK PENTING HIPOTETIK


2. Tahap Konstruksi :
a. Penurunan Kualitas Lingkungan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Kualitas Udara dan Kebisingan


Ruang Tanah dan Lahan
Hidrologi dan Kualitas Air
Biota Air
Topografi Erosi dan Kesuburan Tanah
Flora Darat
Fisiografi dan Morfologi
Fauna/Satwa Liar

b. Pertumbuhan Sosial Ekonomi


1) Kesempatan Kerja dan Berusaha
2) Pendapatan Rumah Tangga
3) Perekonomian Lokal dan Regional

c. Gangguan terhadap Kenyamanan Masyarakat


1) Sikap dan Persepsi Masyarakat
2) Kemacetan Lalu Lintas dan Kondisi Jalan
3) Aksesibilitas dan Mobilitas Penduduk

DAMPAK PENTING HIPOTETIK


3. Tahap Operasi:
a. Penurunan Kualitas Lingkungan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)

Fisiografi dan Morfologi


Ruang Tanah dan Lahan
Hidrologi dan Kualitas Air
Topografi Erosi dan Kesuburan Tanah
Kualitas Udara dan Kebisingan
Biota Air
Flora Darat
Fauna/Satwa Liar
Pola Penyakit
Kesehatan LIngkungan

b. Pertumbuhan Sosial Ekonomi

1) Kesempatan Kerja dan Berusaha


2) Pendapatan Rumah Tangga
3) Perekonomian Lokal dan Regional

c. Gangguan terhadap Kenyamanan Masyarakat


1) Sikap dan Persepsi Masyarakat
2) Kemacetan Lalu Lintas dan Kondisi Jalan
3) Aksesibilitas dan Mobilitas Penduduk

DAMPAK PENTING HIPOTETIK


4. Tahap Pasca Operasi:
a. Penurunan Kualitas Lingkungan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)

Ruang Tanah dan


Hidrologi dan Kualitas Air
LahanKualitas Udara dan Kebisingan
Biota Air
Fisiografi dan Morfologi
Topografi Erosi dan Kesuburan Tanah
Flora Darat
Fauna/Satwa Liar
Pola Penyakit
Kesehatan Lingkungan

b. Pertumbuhan Sosial Ekonomi


1) Kesempatan Kerja dan Berusaha
2) Pendapatan Rumah Tangga

c. Gangguan terhadap Kenyamanan Masyarakat


1) Sikap dan Persepsi Masyarakat
2) Kemacetan Lalu Lintas dan Kondisi Jalan
3) Aksesibilitas dan Mobilitas Penduduk

KLASIFIKASI & PRIORITAS DAMPAK


Metode yang digunakan untuk klasifikasi dan
prioritas dampak penting adalah metode probabilitas
dan konsekwensi

KLASIFIKASI & PRIORITAS DAMPAK


(TAHAP PRA KONSTRUKSI DAN KONSTRUKSI)

KLASIFIKASI & PRIORITAS DAMPAK


(TAHAP OPERASI)

KLASIFIKASI & PRIORITAS DAMPAK


(TAHAP PASCA OPERASI)

BATAS WILAYAH STUDI

LINGKUP WILAYAH STUDI :


1. Batas Wilayah Proyek
Batas wilayah IUP Eksplorasi PT KMM ( 2000 ha)
2. Batas Ekologis
sungai Batang Hari dan anak-anak sungai yang merupakan
sumber air bagi masyarakat sekitarnya
3. Batas Sosial
Desa Sungai Lingkar, Desa Sungai Ruan Ulu dan Desa Sungai Ruan
Hilir pada Kecamatan Maro Sebo Ulu, dan Desa Koto Buayo pada
Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi
4. Batas Administratif
Sebelah Utara :
belukar.
Sebelah Selatan
Sebelah Timur :
Sebelah Barat :

Lahan kebun karet dan lahan bersemak


:
Lahan HGU PT. Sawit Desa Makmur.
Lahan HGU PT. Tunjuk Langit Sejahtera.
Lahan kebun karet, lahan bersemak belukar,
dan Lahan PT. Adimulyo Palmo Lestari.

PETA BATAS WILAYAH STUDI

WAKTU KAJIAN

Batas waktu kajian amdal ini adalah selama umur


tambang, yaitu 3 (empat) tahun pembangunan smelter
ditambah waktu kegiatan insatalasi operasional smelter.
Dengan demikian batas waktu yang ditetapkan adalah
berkisar 4 (empat) tahun

METODE STUDI

METODE STUDI
PENGUMPULAN DATA:
- Data Rencana Kegiatan : dari pemrakarsa
- Data Iklim : data sekunder instansi terkait
- Data Hidrologi: data sekunder, observasi lapangan
- Kualitas air : sampling, analisis laboratorium
- Kebisingan : pengukuran (sound level meter)
- Kualitas udara: sampling, analisis laboratorium
- Tanah : data sekunder, sampling, analisis laboratorium
- Flora & Fauna : obeservasi, wawancara
- Biota air : sampling, analisis laboratorium
- Sosial ekonomi budaya: wawancara & kuisioner
- Kesehatan Masyarakat : Data sekunder, pengamatan,
wawancara & kuisioner

METODE STUDI
ANALISIS DATA:
- Fluktuasi data
- Trend analisis
- Perbandingan dengan baku mutu

PETA RENCANA LOKASI SAMPLING

METODE PRAKIRAAN BESARAN DAMPAK


1. Metode Matematik :
Mathematical modeling, trend analysis, persamaan
empiris, rumus matematis
2. Metode Simulasi Visual & Peta :
Tidak digunakan metode simulasi visual, hanya metode
overlay peta
3. Metode Analogi :
Berdasarkan pada kajian tentang masalah lingkungan
dari kegiatan yang sama yang pernah ada di daerah lain
4. Metode Penilaian Para Ahli (Profesional Judgement)
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman para ahli

METODE PRAKIRAAN SIFAT PENTING DAMPAK


Mengacu pada 6 kriteria dampak penting
(PP No. 27 Tahun 1999), yaitu:
1.Jumlah manusia yang akan terkena dampak
2.Luas wilayah persebaran dampak
3.Intensitas dan lamanya dampak
4.Banyaknya komponen lingkungan lain yang
akan terkena dampak
5.Sifat komulatif dampak
6.Berbalik atau tidaknya berbaliknya dampak

EVALUASI DAMPAK PENTING


Evaluasi dampak penting diarahkan untuk
mengetahui DAMPAK PENTING HIPOTETIK serta
hubungan sebab akibat antara sumber dampak
dengan komponen lingkungan yang ada
perubahan yang mendasar yang terjadi dapat
dievaluasi.
Selanjutnya dilakukan alternatif penanggulangan
dampak pada sumbernya melalui RKL dan RPL.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai