Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SEKS

Oleh:
Kelompok 6 :
1.
2.
3.
4.
5.

Syahda zakiyah
Muzna halek
Lenny nora erisdza
Yuhanis yuliana martin
Fitria susanti

PROGRAM KEAHLIAN KEBIDANAN MANDIRI GERSIK


Jl. KH.SyafiI No.15 Dahanrejo Gresik
Telp/Fax ( 032 ) 3956222
e-mail : Akbidmandirigresik@yahoo.com
Website :http://www. Akbidmandirigresik.co.id

MAKALAH KDK SEKS

Judul : Kebutuhan seks pada wanita dan pria


Penyusun : 1. Muzna Halek
2. Lenny Nora Erisdza
3. Syahda Zakiyah
4. Yuhanis Yuliana MartiN
5.Fitriana Susanti
Dosen Pembimbing : Aistikhorotul M,SST

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadiran allah swt berkat rahmad dan karuniannya sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Taklupa pula kita
sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan kita tugas untuk
mencari materi pembahasan tentang seks. Namun demikian kita menyadari bahwa penelitian
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik,saran dan masukan yang membangun sangat
kami harapkan agar bisa menjadi masukan kedepannya bagi kita.

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
judul ...............................................................................
................i
Kata
pengantar .......................................................................
.......................ii
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar
belakang .....................................................................
.................... 1
1.2 Rumusan
masalah .......................................................................
.............2
1.3
Tujuan .............................................................................
........................ 3
BAB II Pembahasan :
2.1 Pengertian
seks ............................................................................
........... 4
2.2 Organ tubuh
pria .............................................................................
........ 5

2.3 Organ tubuh


wanita .........................................................................
........6
2.4 Seks tentang ibu
hamil ...........................................................................
.7
BAB III Penutup :
3.1
Kesimpulan ..................................................................
...........................8
3.2
Saran ..........................................................................
............................9
Daftar pustaka
BAB I
Pendahuluan
1.1

Latar belakang
Seks adalah hubungan intim pada wanita dan pria meski
tanpa ada hubungan sebelumnya ,seks juga bsudah termasuk
salah satu kebutuhan fisiologi yang mencakup kebutuhan dasar
manusia untuk memiliki keturunan . Dalam hubungan seksual
antara pria dan wanita tidak terlepas dari peranan organ-organ
yang terdapat pada pria dan wanita. Fenomena seks di
Indonesia semakin memprihatinkan, data dari hasil surve
( Komisi perlindungan anak Indonesia ) di 33 provinsi dari
januari sampai juli 2008 menunjukan 62,7% remaja smp tak
perawan ( Badan koordinasi keluarga berencana nasional )
BKKBN tahun 2009 menyebutkan hal yang sama bahwa
terdapat 22,6% remaja menganut seks , yayasan ( diskusi
kelompok terarah ) DKT menyatakan bahwa 89% remaja tak
setuju dengan seks pranikah, namun kenyataan yang terjadi di

lapangan 82% remaja punya teman yang melakukan seks


pranikah.
Surve yang di lakukan ( Badan koordinasi keluarga
berencana nasional ) BKKBN tahun 2008 menyebutkan 63%
remaja dari beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks
pranikah.
1.2
Rumusan masalah .
1. Apa yang di maksud dengan seks dalam ilmu kebidanan ?
2. Organ-organ apa sajakah yang mempengarungi suatu
pembuahan ?
3. Apakah ibu hamil boleh melakukan hubungan seksual ?
1.3
1.
2.
3.
4.

Tujuan penulisan
Memahami pengartian seks yang sebenarnya
Memahami alat reproduksi pria dan wanita
Fungsi alat reproduksi pada pria dan wanita
Sebagai tugas kelompok yang wajib di slesaikan

BAB II
PEMBAHASAN
A. SEKS
2.1 PENGERTIAN SEKS
Seks berasal dari kata sexe atau secare yang berarti
memotong atau memisahkan. Seks membuat garis pemisah yang
tegas antara jenis kelamin jantan dan betina atau pria dan
wanita. Kata seks lebih banyak mengacu pada alat kelamin
(genetalia), gairah, libido seksual dan aktifitas seks (Budianto,
1993 : 10).
Seks dalam arti sempit berarti kelamin, sedang dalam arti
yang luas sering disebut dengan seksualitas dimana tidak hanya
menyangkut kelamin saja tetapi semua aspek perbedaan antara

laki-laki dan perempuan dari sisi fisik, biologis, psikis serta sosial
yang berhubungan pada manusia (Thontowi, 2002:2).
Ciri-ciri anatomi biologi yang membedakan antara laki-laki
dan perempuan. Dengan ciri-ciri biologi kelamin penis, orang
dimasukkan dalam kelompok laki-laki, dan dengan ciri-ciri biologi
kelamin vagina, orang dimasukkan dalam orang dimasukkan
dalam kelompok perempuan. Itulah yang disebut jenis kelamin
atau seks. Selain itu, istilah seks berhubungan dengan hal yang
menyangkut alat kelamin misalnya persetubuhan atau senggama
(Surtiretna, 2000:164). Seks adalah sifat jantan dan betina, lakilaki dan perempuan. Unsur biologis seks terdiri atas: (1)
perbedaan adaptif antara dua jenis kelamin individu dari satu
spesies, yang mengakibatkan (2) daya tarik antara keduanya
yang dapat menghasilkan (3) pertemuan atau persatuan. Pada
manusia, selain unsur biologis, berkembanglah unsur psikis,
estetis dan sosial yang memperkaya dan memperindah
kehidupan manusia (Exner dalam Subiyanto, 1992 : 104).
Menurut Subiyanto (1996 : 67) pengertian seks adalah :
1) Seks adalah sifat jantan atau betina, pria atau wanita
2) Seks adalah suatu fenomena organik yang mempunyai dasar
kimiawi
tertentu yang dapat dijumpai pada semua
organisme
3) Seks adalah sifat-sifat anatomis, fisiologis dan perilaku
organisme yang berhubungan dengan proses reproduksi sosial
4) Seks adalah keseluruhan perbedaan fisiologis pada struktur
manapun fungsi
5) Seks adalah keseluruhan perbedaan diantara individu-individu.
Dengan adanya perbedaan ini terdapat kekhususan diantara
pasangan yang terlibat pada reproduksi seksual
Menurut Wardoyo (1990 : 42) seks adalah alat kelamin dan
hal-hal yang menyangkut alat kelamin. Seks sering kali mengacu
pada artian jenis kelamin dan ada pula yang berarti kenikmatan
seksual yang diperoleh melalui rangsangan atau hubungan
seksual. Seks juga diartikan sebagai sifat-sifat, anatomis,
fisiologis dan perilaku organisme yang bersangkutan dengan
proses reproduksi seksual (Sarlito, 1991 : 35).
Seperti dikemukakan oleh Gulick (dalam Subiyanto, 1992 :
122) pengertian seks adalah kehidupan manusia dapat ditafsirkan
dengan benar hanya dalam hubungannya dengan kasih sayang.

Pengertian seks juga menunjukkan pada perbedaan jenis kelamin


fisiologis yang menandakan ciri khusus kewanitaab dab kelakilakian. Seks menurut Kartono (dalam Drajad, 1993 : 37)
merupakan energi psikis yang ikut mendorong manusia untuk
bertingkah laku, tidak cuma bertingkah laku dibidang seks saja
yaitu melakukan relasi seksual atau bersenggama, akan tetapi
juga melakukan kegiatan-kegiatan nonseksual, umamanya
berprestasi dibidang ilmiah, seni, melakukan tugas-tugas moril
dan lain-lain. Seks adalah suatu mekanisme bagi manusia agar
mampu mengadakan keturunan.
Pengertian seks yang lebih luas lagi adalah yang
dikemukakan oleh Wirawan (1991 : 10) yang mendefinisikan seks
dalam dua segi, yaitu :
1) Seks dalam arti sempit
Dalam arti yang sempit, seks berarti kelamin dan yang termasuk
adalah kelamin :
a.
Alat kelamin itu sendiri
b.
Anggota-anggota tubuh dan ciri-ciri badaniah lainnya yang
membedakan antara laki-laki dan wanita, misalnya : perbedaan
suara, pertumbuhan kumis, payudara dan lain-lain
c.
Kelenjar dan hormon-hormon dalam tubuh yang mempengaruhi
bekerjanya alat kelamin
d.
Hubungan kelamin (senggama dan percumbuan)
e.
Proses pembuahan, kehamilan dan kelahiran.
2) Seks dalam arti luas
Dalam arti yang luas seks berarti segala hal yang terjadi sebagai
akibat dari adanya perbedaan jenis kelamin, antara lain :
a.
Perbedaan tingkah laku: lembut, kasar dan genit
b.
Perbedaan atribut : pakaian, nama dan lain-lain
c.
Perbedaan peran dan pekerjaan

2.2

ORGAN REPRODUKSI PADA PRIA

Organ reproduksi pria mliputi organ reproduksi internal


meliputi testis,saluran pengluaran(epididimis,vas
deferens,saluran ejakulasi,uretra) dan klenjar asesoris (vesikula
seminalis,klenjar prostat,klenjar cowper) yang mengsekresikan
getah esensial bagi klangsungan hidup dan pergerakan sperma.
Sedangkan organ reproduksi eksternal meliputi penis dan
skortum.
a.Testis

Jumlah satu pasang (jamak = testes). Testis merupakan


gonade jantan berbentuk oval terletak dalam sekortum atau
kandung pelir yang mrupakan lipatan dinding tubuh. Suhu dalam
skortum 2 drajat C lebih rendah dari suhu dalam rongga perut.
Testis mengandung lipatan saluran-saluran tubulus seminiferus
(saluran tempat pembentukan sperma) dan sel-sel leydig (sel
penghasil hormon testoterone) yang terbesar diantara tubukus
seminiferus. Dinding tubulus seminiverus mengandung jaringan
ikat dan jaringan epitelium germinal atau jaringan epitelium benih
yang berfungsi dalam pembenyukan sperma (spermatogenesis).
b.Epididimis
Jumlah satu pasang. Merupakan saluran yang keluar dari
testis, bekelok-kelok diluar permukaan testis sepanjang kurang
lebih 6m. Berperan sebagai tempet pematangan sperma selama
perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan
kemampuan untuk membuahi.
c.Vas Deverens
Jumlah sepasang. Saluran lurus mengarah ke atas merupakan
kelanjutan epididimis dan ujung salurannya berada dalam
kelenjar prostat. Berperan sebagai saluran jalannya sperma dan
epididimis menuju vesikula seminalis (kantung semen / kantung
mani)
d.Vesikula Seminalis
Jumlah sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang
berlekuk-lekuk. Dinding yang mensekresikan cairan kental
berwarna kuning-kuningan dan bersifat basa (alkalis).
Menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan
tersebut mengandun mukus (lendir) ,gula fruktosa (penyedia
energi untuk pergerakan sperma), enzim, vitamin dan hormon
prostagladin.
e.Saluran Ejakulasi

Jumlah sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan


duktus vesikula seminalis dan uretra.
f.Uretra
Jumlah satu buah. Merupakan saluran yang terdapat
disepanjang penis, memiliki lubang keluar di ujung penis.
Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air
mani.
g.Kelenjar Prostat
Jumlah satu buah.Terdapat di bawah kandung
kemih.Mensekresikan getahnya secara langsung ke dalam uretra
berupa cairan encer berwarna putih seperti susu mengandung
enzim antikoagulan dan asam sitrat (nutrisi bagi sperma)
h.Kelenjar Cowper atau Kelenjar Bulbouretra
Jumlah satu pasang. Terletak di bawah kelenjar prostat.
Melalui saluran mensekresikan getahnya kedalam uretra berupa
mukus (lendir) jernih bersifat basa yang dapat menetralisir urin
asam yang tertinggal di sepanjang uretra.
i.Penis
Jumlah satu buah. Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil
mirip spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami
modifikasi. Dua terletak di atas disebut korpus kavernova, satu
buah terletak di bawah dan membungkus uretra disebut korpus
spongiosum. Batang utama penis di lapisi kulit yang relatif lebih
tebal. Kepala penis (glands penis) ditutup oleh lipatan kulit yang
jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce), kulit ini yang di
hilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu rangsangan
jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan penis
akan mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat
berfungsi sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi.

j.Skrotum (kantung pelir)


Jumlah sepasang. Merupakan kantung yang di dlamnya
berisi testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh
sekat yang tersusun jaringan ikat dan otot polos(otot dartos). Otot
dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan berkerut.
k. Spermatogenesis
Atau pembentukan sperma terjadi di dalam testis, tepatnya
di dalam tubulus seminiferus. Dua sampai tiga lapis dinding luar
tubulus seminiferus merupakan epithelium germinal, sel-selnya
berdeferensiasi menjadi spermatogonia yang merupakan prekusor
sperma.

Spermatogonia terus-menerus memperbanyak diri dengan


membelah secara mitosis. Spermatogonium (tunggal)
mengandung kromosom diploid (2n) atau mengandung 23 pasang
kromosom. Setelah berulangkali membelah akhirnya berubah
menjadi spermatosit primer yang masih diploid.
Setelah beberapa minggu, spermatosit primer membelah
secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2 buah spermatosit sekunder
yang bersifat haploid (n) atau 23 buah kromosom. Spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis 2) menjadi
4buah spermatid

Spermatid merupakan calon sperma, belum mempunyai ekor


dan mengandung kromosom haploid. Ketika pertama kali
terbentuk spermatid memiliki bentuk seperti sel epithelium.
Namun setelah beberapa minggu mulai memanjang dan berubah
bentuk menjadi sperma yang memiliki kepala dan ekor.
Perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi.
Di antara sel-sel yang sedang mengalami spermatogenesis
dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel sertoli yang berfungsi
sebagai penyedia nutrien dan mengatur oproses
spermatogenesis.
2.3 STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Salah satu hal yang penting untuk diketahui dalam kesehatan reproduksi adalah
memahami anatomi dan organ reproduksi. Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang
berfungsi dalam proses melanjutkan keturunan. Berikut adalah penjelasan mengenai Organ
reproduksi wanita,
Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi
internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis),
labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium,
tuba falopi.
Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ
reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang
terjadi antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina

karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak
terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah
dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian
endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi
berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus
menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa
biologis yang normal dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan
mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu
merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan
itu adalah suatu hal yang normal.
Struktur Organ Reproduksi Wanita
Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi
eksternal. Keduanya saling berhubungan dan tak terpisahkan. Organ reproduksi internal
terdapat di dalam rongga abdomen, meliputi sepasang ovarium dan saluran reproduksi yang
terdiri saluran telur (oviduct/tuba falopii), rahim (uterus) dan vagina. Organ reproduksi luar
meliputi mons veneris, klitoris, sepasang labium mayora dan sepasang labium minora.

struktur organ reproduksi wanita

1. ORGAN REPRODUKSI INTERNAL

a.Ovarium.
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut melalui
mesentrium ke uterus. Merupakan gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan
mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium
terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak mengandung folikel. Seorang
perempuan kurang lebih memiliki 400.000 folikel dari kedua ovariumnya sejak ia masih dalam
kandungan ibunya. Namun hanya beberapa ratus saja yang berkembang dan melepaskan ovum
selama masa reproduksi seorang perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat
menstruasi) hingga menophause (berhenti menstruasi).
Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan hormone estrogen. Setelah folikel
pecah dan melepaskan ovum, folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang
mensekresikan estrogen dan hormon progesteron. Estrogen yang disekresikan korpus luteum
tak sebanyak yang disekresikan oleh folikel. Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum
akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan pada siklus berikutnya.
b.Tuba falopii/oviduct (saluran telur)
jumlah sepasang, ujungnya mirip corong berjumbai yang disebut infundibulum berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepas dari ovarium. Epithelium bagian dalam saluran ini bersilia,
gerakan silia akan mendorong ovum untuk bergerak menuju uterus.
C.Uterus (rahim)
Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir, bagian bawah mengecil
disebut cervix. Uterus merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya
dapat mengembang selama kehamilan dan kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding
sebelah dalam disebut endometrium, banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah.
Endometrium akan menebal menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi.
d.Vagina
Merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh darah yang
disebut hymen menutupi sebagian saluran vagina. Membran ini dapat robek akibat aktivitas
fisik yang berat atau saat terjadi hubungan badan. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi
wanita dan juga sebagai saluran kelahiran. Dindingnya berlipat-lipat, dapat mengembang saat
melahirkan bayi. Pada dinding sebelah dalam vagina bermuara kelenjar bartholin yang
mensekresikan lendir saat terjadi rangsangan seksual.
2.ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL

a.Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian
paling atas dari vulva
b.Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi
rambut
c.Labium minora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tipis di sebelah dalam labium mayora, banyak
mengandung pembuluh darah dan saraf. Labium minora menyatu di bagian atas membentuk
clitoris. Labium minora mengelilingi vestibulum, suatu tempat dimana terdapat lubang uretra
di bagian atas dan lubang vagina di bagian bawah.
d.Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena
banyak mengandung saraf.
Oogenesis dan Siklus Menstruasi
1.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau
indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n =
mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak
bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan
memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer.
Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan ovum.

Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit
primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun
hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan,
beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia pubertas
jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.
Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk
melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel
berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil).
Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder
akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi,
oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah
menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan
polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis
dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum

Perkembangan folikel di dalam ovarium


Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu
suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula
oosit primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder.
Ketika terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya
menjadi folikel de Graaf (folikel yang telah matang) Setelah ovulasi atau lepasnya oosit
sekunder folikel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami
degenersi membentuk korpus albikan
2.Siklus Menstruasi
Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah
dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan
ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik,
jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu
siklus menstruasi.
Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase:
fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi

Siklus Menstruasi
1. Fase menstruasi
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi
hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi

pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter
2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher
rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut
ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus
menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan
masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima
implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan,
korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan
hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

Hanya sebagian kecil wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur


Pada umumnya orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang adalah teratur. Tapi
fakta menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu wanita ternyata hanya
3% yang memiliki siklus menstruasi yang teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian
yang jarang terjadi. Pada umumnya wanita mengalami siklus menstrasi yang kurang teratur;
dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu yang
normal berkisar antara 20 hari hingga 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar
30% wanita yang mempunyai siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata
28 hari.
Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri adalah suatu hal yang normal. Karena
sedang berkembang menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan menjadi
teratur menjelang usia 20 tahun. Sedangkan pada wanita menjelang menophause, menstruasi
berubah menjadi lebih tidak teratur untuk kemudian berhenti sama sekali. Bagi remaja putri
sebaiknya membiasakan diri membuat catatan tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan
ini, tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian seterusnya. Kemudian
hitung berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis cairan vagina yang keluar

dan perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut.


Cairan yang keluar dari vagina
Semua wanita mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan tersebut
membantu membasahi, membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri tertentu.
Pengeluaran cairan ini bersifat normal; jumlahnya relatif sedikit tetapi dapat membuat noda
pada celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih, ada yang keruh kental
berwarna kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur seperti putih telur disekresikan oleh
kelenjar yang terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi karena pengaruh
hormon estrogen. Di saat lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh berwarna
kekuningan serta mempunyai bau yang khas. Dinding vagina mempunyai sifat yang sama
seperti kulit lainnya yaitu sel-selnya selalu membelah, sel-sel yang telah tua dan mati akan
terlepas. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat
berwarna kekuning-kuningan karena mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam
vagina terdapat beberapa jenis bacteri, pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan
bacteri menguntungkan dan 5% diantaranya merupakan bacteri patogen. Bacteri
menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus yaitu Lactobacillus doderlein dan
Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan membantu mempertahankan
lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya menghasilkan hidrogenperoksida dan
antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan pertahanan alami terhadap
kemungkinan infeksi. campuran zat yang dihasilkan bacteri dan sekresi dinding vagina
mengasilkan aroma khas vagina.
Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih seperti susu, kuning
kehijauan, merah coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai keluhan gatal,
panas, nyeri dsb. Hal ini merupakan tanda; mungkin ada suatu gangguan pada organ
reproduksi. Untuk itu sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Sindrom pramenstruasi
Jika suatu saat tiba-tiba seorang wanita merasakan cincin yang biasa dipakai menjadi lebih
sesak, merasa sedih yang tak beralasan, mudah tersinggung dan gampang marah, nafsu makan
berlebihan, mengidam jenis makanan tertentu, mungkin wanita tersebut sedang mengalami
sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi adalah perubahan-perubahan fisik dan psikis
yang terjadi di antara hari ke empat belas hingga hari kedua sebelum mestruasi, dan akan
hilang segera setelah datang menstruasi.
Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bagian tubuh
terutama daerah tertentu (perut, jari tangan, kaki) karena tubuh menahan cairan, pegal dan
nyeri otot terutama daerah pinggang, payudara membesar dan nyeri tekan, timbul jerawat,
air seni berkurang, pusing, mual, nafsu makan meningkat.
Perubahan psikis meliputi: kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis,
daya ingat dan konsentrasi rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak
berharga.
keseriusan gejala sindrom pramenstruasi yang dialami wanita satu dengan yang lain tidak
sama. Pada umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak menjadi masalah
yang berarti dan dapat menjalani aktifitas hidupnya dengan normal. Namun pada beberapa
wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi dapat menjadi masalah yang serius. Dengan

mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom pramenstruasi,
wanita dapat mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya
sehingga hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga.
Siklus estrus
Pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi,
akan diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi
pendarahan. Pada hewan betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang
memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus
berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya terjadi pada periode estrus.
2.4 SEKS TENTANG IBU HAMIL

Berikut adalah beberapa posisi hubungan seks terbaik semasa Ibu Hamil:
a. Posisi ibu hamil di atas. Posisi ini adalah paling selesai untuk kebanyakan ibu Ibu hamil. Ini
kerana pada kedudukan ini wanita hamil dapat mengawal kedalaman penetrasi.
b. Posisi duduk. Posisi ini biasanya popular dikalangan wanita yang berada pada pertengahan
keIbu hamilan kerana ia tidak memerlukan banyak gerakan. Suami duduk dan ibu hamil duduk
diatasnya dalam keadaan saling berdepan. Atau apabila ibu hamil sudah semakin sarat
kedudukan ibu hamil membelakangi suami pula adalah posisi yang terbaik.
c. Posisi suami berada di atas tetapi hanya berbaring separuh badan.
d. Posisi berlutut atau berdiri.
Yang paling penting dari semua posisi seks semasa Ibu hamil tersebut adalah perlu pastikan
agar tidak memberikan tekanan atau beban pada perut .
Kita sadar bahwa hubungan seks merupakan satu bahagian penting dalam menyatakan perasaan
kasih sayang, rasa aman dan tenang, menimbulkan perasaan kebersamaan dan mendekatkan
perasaan dalam hubungan suami isteri.Tetapi jangan pula meletakkan hubungan seks sebagai
peranan paling penting dalam keselarasan hubungan suami isteri.

Adakah Hubungan Seksual Semasa Ibu Hamil Berbahaya?


Ramai yang bertanya adakah boleh melakukan hubungan seksual semasa Ibu Hamil? Tak
bahayakah?
Ya. boleh melakukan hubungan seksual semasa kehamilan biasa atau normal.
Ada antara ibu yang risau dan salah anggap tentang seks semasa Ibu hamil boleh menyebabkan
infeksi kandungannya semasa melakukan hubungan seks.Hubungan seks atau orgasm tidak
membahayakan bayi di dalam kandungan kerana adanya lendir dari serviks ibu(mulut rahim)
yang membantu melawan terhadap kuman atau infeksi yang akan masuk ke dalam pintu rahim.
Bayi dalam kandungan berada dalam ruang rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut
yang kuat melindungi bayi salama dalam proses keIbu hamilan.

Namun kehamilan ibu hamil akan termasuk dalam kehamilan dengan risiko sekiranya ada
komplikasi atau ada symptom yang tidak pernah ibu hamil rasa atau hadapi sebelum ini seperti
rasa ngilu, kontraksi atau pendarahan maka ibu hamil perlu segera berjumpa denga dokter
sebelum ibu hamil melakukan hubungan seksual lagi.
Beberapa nasehat kapada ibu hamil untuk tidak melakukan hubungan seksual pada kehamilan
berikut:
a. Ancaman keguguran atau pernah alami keguguran.
b.Placenta berada dibawah (plasenta previa)
c.Riwayat kelahiran premature (pra-matang)
d.Pendarahan vagina atau keluar cairan yang tidak diketahui penyebabnya.
STD atau penyakit seksual yang menular.
Jika ibu hamil masih ragu-ragu untuk melakukan hubugan seks semasa kehamilan, jangan ibu
hamil merasa malu untuk membincangkannya dengan dokter.

BAB III
KESIMPULAN
Setelah membaca makalah di atas, maka dapat kami simpulkan
bahan seks merupakan penyimpangan dari cara regenerasi
manusia dan hal ini dapat menimbulkan dampak negative.
Seperti penyakit yang sangat mematikan dan susah d obati .
bahaya seks secara tidak langsung memberitahukan kepada
orang-orang agar mencegahnya yaitu pendekatan orang tua
dan seks edukasion
SARAN
Sebaiknya bagi anda yang menjalin hubungan dengan seseorang
baik pria atau wanita berhati-hatilah jika pasangan anda
mengajak anda untuk berhubungan seks. Katakan tida pada
pasangan anda. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi film biru
jangan berduaan dengan pacar anda di tempat yang sepi.

Anda mungkin juga menyukai