Oleh:
Kelompok 6 :
1.
2.
3.
4.
5.
Syahda zakiyah
Muzna halek
Lenny nora erisdza
Yuhanis yuliana martin
Fitria susanti
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadiran allah swt berkat rahmad dan karuniannya sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Taklupa pula kita
sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan kita tugas untuk
mencari materi pembahasan tentang seks. Namun demikian kita menyadari bahwa penelitian
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik,saran dan masukan yang membangun sangat
kami harapkan agar bisa menjadi masukan kedepannya bagi kita.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
judul ...............................................................................
................i
Kata
pengantar .......................................................................
.......................ii
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar
belakang .....................................................................
.................... 1
1.2 Rumusan
masalah .......................................................................
.............2
1.3
Tujuan .............................................................................
........................ 3
BAB II Pembahasan :
2.1 Pengertian
seks ............................................................................
........... 4
2.2 Organ tubuh
pria .............................................................................
........ 5
Latar belakang
Seks adalah hubungan intim pada wanita dan pria meski
tanpa ada hubungan sebelumnya ,seks juga bsudah termasuk
salah satu kebutuhan fisiologi yang mencakup kebutuhan dasar
manusia untuk memiliki keturunan . Dalam hubungan seksual
antara pria dan wanita tidak terlepas dari peranan organ-organ
yang terdapat pada pria dan wanita. Fenomena seks di
Indonesia semakin memprihatinkan, data dari hasil surve
( Komisi perlindungan anak Indonesia ) di 33 provinsi dari
januari sampai juli 2008 menunjukan 62,7% remaja smp tak
perawan ( Badan koordinasi keluarga berencana nasional )
BKKBN tahun 2009 menyebutkan hal yang sama bahwa
terdapat 22,6% remaja menganut seks , yayasan ( diskusi
kelompok terarah ) DKT menyatakan bahwa 89% remaja tak
setuju dengan seks pranikah, namun kenyataan yang terjadi di
Tujuan penulisan
Memahami pengartian seks yang sebenarnya
Memahami alat reproduksi pria dan wanita
Fungsi alat reproduksi pada pria dan wanita
Sebagai tugas kelompok yang wajib di slesaikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEKS
2.1 PENGERTIAN SEKS
Seks berasal dari kata sexe atau secare yang berarti
memotong atau memisahkan. Seks membuat garis pemisah yang
tegas antara jenis kelamin jantan dan betina atau pria dan
wanita. Kata seks lebih banyak mengacu pada alat kelamin
(genetalia), gairah, libido seksual dan aktifitas seks (Budianto,
1993 : 10).
Seks dalam arti sempit berarti kelamin, sedang dalam arti
yang luas sering disebut dengan seksualitas dimana tidak hanya
menyangkut kelamin saja tetapi semua aspek perbedaan antara
laki-laki dan perempuan dari sisi fisik, biologis, psikis serta sosial
yang berhubungan pada manusia (Thontowi, 2002:2).
Ciri-ciri anatomi biologi yang membedakan antara laki-laki
dan perempuan. Dengan ciri-ciri biologi kelamin penis, orang
dimasukkan dalam kelompok laki-laki, dan dengan ciri-ciri biologi
kelamin vagina, orang dimasukkan dalam orang dimasukkan
dalam kelompok perempuan. Itulah yang disebut jenis kelamin
atau seks. Selain itu, istilah seks berhubungan dengan hal yang
menyangkut alat kelamin misalnya persetubuhan atau senggama
(Surtiretna, 2000:164). Seks adalah sifat jantan dan betina, lakilaki dan perempuan. Unsur biologis seks terdiri atas: (1)
perbedaan adaptif antara dua jenis kelamin individu dari satu
spesies, yang mengakibatkan (2) daya tarik antara keduanya
yang dapat menghasilkan (3) pertemuan atau persatuan. Pada
manusia, selain unsur biologis, berkembanglah unsur psikis,
estetis dan sosial yang memperkaya dan memperindah
kehidupan manusia (Exner dalam Subiyanto, 1992 : 104).
Menurut Subiyanto (1996 : 67) pengertian seks adalah :
1) Seks adalah sifat jantan atau betina, pria atau wanita
2) Seks adalah suatu fenomena organik yang mempunyai dasar
kimiawi
tertentu yang dapat dijumpai pada semua
organisme
3) Seks adalah sifat-sifat anatomis, fisiologis dan perilaku
organisme yang berhubungan dengan proses reproduksi sosial
4) Seks adalah keseluruhan perbedaan fisiologis pada struktur
manapun fungsi
5) Seks adalah keseluruhan perbedaan diantara individu-individu.
Dengan adanya perbedaan ini terdapat kekhususan diantara
pasangan yang terlibat pada reproduksi seksual
Menurut Wardoyo (1990 : 42) seks adalah alat kelamin dan
hal-hal yang menyangkut alat kelamin. Seks sering kali mengacu
pada artian jenis kelamin dan ada pula yang berarti kenikmatan
seksual yang diperoleh melalui rangsangan atau hubungan
seksual. Seks juga diartikan sebagai sifat-sifat, anatomis,
fisiologis dan perilaku organisme yang bersangkutan dengan
proses reproduksi seksual (Sarlito, 1991 : 35).
Seperti dikemukakan oleh Gulick (dalam Subiyanto, 1992 :
122) pengertian seks adalah kehidupan manusia dapat ditafsirkan
dengan benar hanya dalam hubungannya dengan kasih sayang.
2.2
karena luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak
terjadi kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah
dipersiapkan untuk menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian
endometrium akan terbentuk kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi
berikutnya, demikian seterusnya terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus
menstruasi. Remaja putri tidak perlu merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa
biologis yang normal dan biasa seperti halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.
Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan
mengetahui anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu
merasa cemas dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan
itu adalah suatu hal yang normal.
Struktur Organ Reproduksi Wanita
Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi
eksternal. Keduanya saling berhubungan dan tak terpisahkan. Organ reproduksi internal
terdapat di dalam rongga abdomen, meliputi sepasang ovarium dan saluran reproduksi yang
terdiri saluran telur (oviduct/tuba falopii), rahim (uterus) dan vagina. Organ reproduksi luar
meliputi mons veneris, klitoris, sepasang labium mayora dan sepasang labium minora.
a.Ovarium.
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut melalui
mesentrium ke uterus. Merupakan gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan
mensekresikan hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium
terbungkus oleh kapsul pelindung yang kuat dan banyak mengandung folikel. Seorang
perempuan kurang lebih memiliki 400.000 folikel dari kedua ovariumnya sejak ia masih dalam
kandungan ibunya. Namun hanya beberapa ratus saja yang berkembang dan melepaskan ovum
selama masa reproduksi seorang perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat
menstruasi) hingga menophause (berhenti menstruasi).
Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan hormone estrogen. Setelah folikel
pecah dan melepaskan ovum, folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang
mensekresikan estrogen dan hormon progesteron. Estrogen yang disekresikan korpus luteum
tak sebanyak yang disekresikan oleh folikel. Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum
akan lisis dan sebuah folikel baru akan mengalami pematangan pada siklus berikutnya.
b.Tuba falopii/oviduct (saluran telur)
jumlah sepasang, ujungnya mirip corong berjumbai yang disebut infundibulum berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepas dari ovarium. Epithelium bagian dalam saluran ini bersilia,
gerakan silia akan mendorong ovum untuk bergerak menuju uterus.
C.Uterus (rahim)
Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir, bagian bawah mengecil
disebut cervix. Uterus merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya
dapat mengembang selama kehamilan dan kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding
sebelah dalam disebut endometrium, banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah.
Endometrium akan menebal menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi.
d.Vagina
Merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh darah yang
disebut hymen menutupi sebagian saluran vagina. Membran ini dapat robek akibat aktivitas
fisik yang berat atau saat terjadi hubungan badan. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi
wanita dan juga sebagai saluran kelahiran. Dindingnya berlipat-lipat, dapat mengembang saat
melahirkan bayi. Pada dinding sebelah dalam vagina bermuara kelenjar bartholin yang
mensekresikan lendir saat terjadi rangsangan seksual.
2.ORGAN REPRODUKSI EKSTERNAL
a.Mons veneris
Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian
paling atas dari vulva
b.Labium mayora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi
rambut
c.Labium minora
Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tipis di sebelah dalam labium mayora, banyak
mengandung pembuluh darah dan saraf. Labium minora menyatu di bagian atas membentuk
clitoris. Labium minora mengelilingi vestibulum, suatu tempat dimana terdapat lubang uretra
di bagian atas dan lubang vagina di bagian bawah.
d.Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena
banyak mengandung saraf.
Oogenesis dan Siklus Menstruasi
1.Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau
indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n =
mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak
bayi perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan
memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer.
Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan ovum.
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit
primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun
hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan,
beberapa oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia pubertas
jumlah oosit primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.
Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk
melanjutkan proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel
berbeda ukuran yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil).
Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder
akan mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi,
oogenesis akan dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah
menjadi 2 yaitu ootid (berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan
polosit primer membelah menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis
dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang berkembang menjadi ovum
Siklus Menstruasi
1. Fase menstruasi
Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi
hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50 - 150 mili liter
2. Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi
Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher
rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase Ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut
ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi atau fase sekresi
Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus
menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan
masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima
implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan,
korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan
hormon, sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan
terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom pramenstruasi,
wanita dapat mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya
sehingga hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga.
Siklus estrus
Pada siklus estrus lapisan endometrium yang telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi,
akan diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi
pendarahan. Pada hewan betina periode seputar ovulasi; vagina mengalami perubahan yang
memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus
berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya terjadi pada periode estrus.
2.4 SEKS TENTANG IBU HAMIL
Berikut adalah beberapa posisi hubungan seks terbaik semasa Ibu Hamil:
a. Posisi ibu hamil di atas. Posisi ini adalah paling selesai untuk kebanyakan ibu Ibu hamil. Ini
kerana pada kedudukan ini wanita hamil dapat mengawal kedalaman penetrasi.
b. Posisi duduk. Posisi ini biasanya popular dikalangan wanita yang berada pada pertengahan
keIbu hamilan kerana ia tidak memerlukan banyak gerakan. Suami duduk dan ibu hamil duduk
diatasnya dalam keadaan saling berdepan. Atau apabila ibu hamil sudah semakin sarat
kedudukan ibu hamil membelakangi suami pula adalah posisi yang terbaik.
c. Posisi suami berada di atas tetapi hanya berbaring separuh badan.
d. Posisi berlutut atau berdiri.
Yang paling penting dari semua posisi seks semasa Ibu hamil tersebut adalah perlu pastikan
agar tidak memberikan tekanan atau beban pada perut .
Kita sadar bahwa hubungan seks merupakan satu bahagian penting dalam menyatakan perasaan
kasih sayang, rasa aman dan tenang, menimbulkan perasaan kebersamaan dan mendekatkan
perasaan dalam hubungan suami isteri.Tetapi jangan pula meletakkan hubungan seks sebagai
peranan paling penting dalam keselarasan hubungan suami isteri.
Namun kehamilan ibu hamil akan termasuk dalam kehamilan dengan risiko sekiranya ada
komplikasi atau ada symptom yang tidak pernah ibu hamil rasa atau hadapi sebelum ini seperti
rasa ngilu, kontraksi atau pendarahan maka ibu hamil perlu segera berjumpa denga dokter
sebelum ibu hamil melakukan hubungan seksual lagi.
Beberapa nasehat kapada ibu hamil untuk tidak melakukan hubungan seksual pada kehamilan
berikut:
a. Ancaman keguguran atau pernah alami keguguran.
b.Placenta berada dibawah (plasenta previa)
c.Riwayat kelahiran premature (pra-matang)
d.Pendarahan vagina atau keluar cairan yang tidak diketahui penyebabnya.
STD atau penyakit seksual yang menular.
Jika ibu hamil masih ragu-ragu untuk melakukan hubugan seks semasa kehamilan, jangan ibu
hamil merasa malu untuk membincangkannya dengan dokter.
BAB III
KESIMPULAN
Setelah membaca makalah di atas, maka dapat kami simpulkan
bahan seks merupakan penyimpangan dari cara regenerasi
manusia dan hal ini dapat menimbulkan dampak negative.
Seperti penyakit yang sangat mematikan dan susah d obati .
bahaya seks secara tidak langsung memberitahukan kepada
orang-orang agar mencegahnya yaitu pendekatan orang tua
dan seks edukasion
SARAN
Sebaiknya bagi anda yang menjalin hubungan dengan seseorang
baik pria atau wanita berhati-hatilah jika pasangan anda
mengajak anda untuk berhubungan seks. Katakan tida pada
pasangan anda. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi film biru
jangan berduaan dengan pacar anda di tempat yang sepi.