Anda di halaman 1dari 34

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
PUJI SYUKUR KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH
SWT.
SERTA SELAWAT DAN SALAM KITA SANJUNGKAN
KEPANKUAN NABI BESAR MUHAMMAD SAW

MATA KULIAH : SOSIOLOGI


PENGASUH : DRS. ABUBAKAR AJALIL, M.SI
JABATAN

: LEKTOR KEPALA SOSIOLOGI

Asal kata sosiologi

SOSIOLOGI

SOCIUS:
KAWAN
-Kajian ilmu sosilogi
-Struktur sosial
-Perubahan sosial
-PerilakuPerilaku sosial
-Dinamika Dinamika sosial
-Diferensiasi Diferensiasi sosial
-Rekayasa Rekayasa sosial
-dll

LOGOS : ILMU

APA ITU SOSIOLOGI


Apakah sosiologi itu? Apakah manfaat belajar
sosiologi? Dimana letak sosiologi dalam deretan
ilmu-ilmu sosiologi? Profesi apa saja bisa diisi oleh
para
ahli
sosiologi?
Pertanyaan-pertanyaan
semacam ini selalu menggoda siapa saja yang baru
pertama
kali
belajar
sosiologi.
Munculnya
pertanyaan-pertanyaan tersebut mudah sekali
dipahami, terutama karena di dalam masyarakat
sendiri pengertian sosiologi memang tidak sejelas
pengertian disiplin-disiplin lain seperti ekonomi,
hukum, kedokteran, fisika atau biologi. Usaha
menjelaskan pengertian sosiologi lazimnya dengan
rumusan kalimat yang agak panjang, bahkan
seringkali harus didahului membuat perbandingan
dengan ilmu-ilmu lain.

Sociology is the systematic analysis of the structure of social behaviour


(sosiologi adalah analisis yang sistimatis tentang struktur perilaku sosial).
Sociology : Studi of human behavior and their consequencies
Dalam difinisi semacam ini paling tidak terdapat empat elemen penting.
1. Perilaku yang dikaji adalah dalam karakter sosioal (bukan individual). Perilaku sosial berati
perilaku yang ditunjukan untuk orang lain (bukan bagi dirinya sendiri) mempunyai konsekuensi
bagi orang lain atau merupakan konsekuensi dari perilaku orang lain (ada hubungan timbal
balik). Difinisi sosiologi yang menyebut suatu studi mengenai kelompok sosial atau masyarakat
dianggap kurang akurat. Mengapa? Karena dalam kelompok sosial atau masyarakat
sebenarnya ada bermacam-macam aspek perilaku. Lalu perilaku manakah yang tidak termasuk
dalam kajian sisiologi? Banyak sekali. Perilaku-perilaku yang bersifat reaktif dan spontan
(seperti : menangis karena kejatuhan benda) adalah diluar wilayah kajian sosiologi. Tetapi
kebiasaan menangis yang lazim dilakukan oleh para gadis-gadis desa di pedalaman ketika
menyetujui pinangan bisa dipelajari oleh sosiologi.
2. Perilaku sosial yang dipelajari oleh sosiologi tersebut adalah berstruktur. Struktur disini berarti
pola atau regulasi tertentu. Dalam konteks ini, sosiologi bukanlah, semata-mata hanya sebuah
penjelasan diskripsi tetapi berusaha memahami kaitan antara elemen-elemen perilaku sosial.
3. Kajian sosiologi lebih terfokus pada struktur sosial dan kelompok bukan
individu
( focus on the group rather than on individuals)
4. penjelasan sosiologi bersifat analitis. Ini berati bahwa dalam menjelaskan perilaku sosial
berlandaskan prinsip-prinsip metodologi penelitian tertentu, bukan berdasarkan konsensuskonsensus dari berbagai intepretasi.
5. Penjelasan sosiologi adalah sistimatis, artinya dalam memahami perilaku sosial sosiologi
menempatkan dirinya sebagai suatu disiplin yang mengikuti aturan-aturan yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Kajian ilmu sosial


1. Struktur sosial : lazim dikonsepsikan sebagai susunan interaksi
antar orang (aktor) dalam memenuhi kebutuhan atau kepentingan.
Susunan interaksi itu bukan hanya memiliki pola-pola tertentu
yang bisa diamati, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang
dapat diperkirakan arah perkembangannya.
2. Perubahan sosial : Situasi/keadaan dalam
masyarakatsebagai
akibat adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang ada
dalam masyarakat.
3. Perilaku sosial : The character my be difine as the way the
individual make choices with effect the welfere of others
4. Dinamika sosial : Proses pergeseran, pengurangan, penambahan
dan perkembangan unsur-unsur dalam suatu kebudayaan
5. Diferensiasi sosial
6. Rekayasa sosial
dll

Konsensus Pemb. Sosiologi


Sebenarnya telah terjadi perdebatan panjang diseputar hakekat
dari aturan-aturan tersebut. Perdebatan itu terutama dalam
usaha mencari kesepakatan bagaimana ciri spesifikasi analisis
sosiologi itu. Apakah harus seperti ilmu fisika atau kimia yang
mempunyai rumus-rumus tertentu yang dapat dibuat
generalasi? Atau, apakah sosiologi cukup hanya identifikasi dan
menyajikan variasi-variasi? Perdebatan itu belum menemukan
solusi yang memuaskan. Hanya saja ada satu aturan yang pada
saat ini sama-sama disepakati yaitu bahwa ada kaitan antara
pernyataan pernyataan mengenai perilaku sosial dengan
penjabarannya dalam bentuk data (atau dalam bentuk
imformasi yang lain) Di samping itu, para ahli sosiologi harus
dapat menghindari kemungkinan kemungkinan biasa dalam
menyajikan dan menerangkan fakta-fakta yang berkaitan
dengan kehidupan sosial.

Dari uraian tersebut kelihatan bahwa sosiologi


mempelajari sesuatu yang sudah ada, dan sosiologi
tidaklah mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang
amat khusus. Tetapi cara sosiologi mempelajari sesuatu
yang sudah tersebut adalah amat khas, artinya
berpijak pada asumi-asumi dasar tertentu, perspektifperspektif tertentu dan metodologi tertentu yang agak
berbeda dengan ilmu-ilmu sosial lainya serta memiliki
beberapa
paradigma
dalam
melihat
setiap
fenomenanya. Dalam melihat fenomena yang terjadi
dalam masyarakat, sosiologi tidak semata-mata hanya
memberitahukan apa yang terjadi atau membuat
diskripsi.
Tetapi
lebih
daripada
itu
adalah
menerangkan, menafsirkan atau menyandarkan apa di
balik fenomena tersebut
berdaarkan teori atau
penelitian.

sosiologi dan ilmu lainnya


Karena itu perilaku sosial tertentu yang bagi orang
awam barang kali terasa agak aneh atau tidak wajar,
melalui sosiologi dapat menjadi sesuatu yang menarik dan
dapat ditelusuri akar munculnya. Dengan kekuatan
semacam itu akan mengisyaratkan sosiologi adalah disiplin
akademik yang mempunyai dasar teori (body of theory)
yang kuat dan mempunyai metodologi yang jelas sehingga
mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat.
Dengan kekuatan semacam itu juga berati bahwa
sosiologi adalah ilmu pengetahuan sosial yang memiliki ciriciri tertentu yang berbeda dengan psikologi, antropologi,
ekonomi, sejarah, ilmu politik dan sebagainya; sekaligus
dapat diterapkan untuk kepentingan-kepentingan praktis
yang berkaitan dengan perumusan
atau implementasi
suatu kebijaksanaan.

Sifat Sosiologi
Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya sosiologi adalah pengetahuan yang tersusun
secara sistimatis, dengan menggunakan pemikiran dan dapat diuji
kebenarannya secara kritis oleh orang lain yang didasari pada berbagai
indikator, dengan demikian sosiologi dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan
karena memiliki sifat-sifat ilmiah berikut :
1. Sosiologi bersifat empiris, berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut
didadasrkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya
tidak bersifat spekulatif
2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu sebagai pengetahuan yang selalu berusaha
menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi, abstraksi tersebut merupakan
kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab akibat secara kausalitas sehingga melahirkan
teori.
3. Sosiologi bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi di bangun berdasarkan
teori-teori dan berusaha memperbaiki, memperluas serta memperhalus teoriteori dengan mengacu kepada paradigma-paradigmanya
4. Sosiologi bersifat non-ethis, yaitu suatu usaha yang dipersoalkan bukanlah
baik buruk fakta tertentu, akan tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut secara
analitis, dan tidak berkepentingan untuk merubah fakta, bagi sosiologi
masyarakat dapat dijelaskan melalui fakta-faktanya sesuai paradigmaparadigmanya.

Perspektif Sosiologi
Berdasarkan beberapa karakteristik dan sifat sifat
sosiologi menunjukkan bahwa sosiologi merupakan ilmu
sosial yang mempelajari prilaku sosial tertentu, dengan
demikian tidak semua prilaku dapat di kaji dengan
sosiologi, oleh sebab itu Beth B. Hess Dkk. (1985 : 7)
menyimpulkan bahwa, sosiologi dalam mencermati
fakta-fakta sosial sosiologi dibingkai oleh beberapa
karakteristik dari perspektifnya :
a. A concern with totality of social life.
b. Emphasis on the contex of social action, that is, the
social forces that shape and channel individual choices.
c. A focus on the group rather than on individuals, we are
interest in the individual primerily as a member of the
group.

OSIOLOGI DAN PSICOLOG


1 * The psychological pespective begins with the mental state of the
individual and then looks at the outcomes for that person and
others.

2. The sociological perspectif is begin with societal


setting and then look at the outcame of the
person.

SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI


UNSUR BEDA

JENIS ILMU
ANTROPOLOGI

SOSIOLOGI

1. PRINSIP UMUM

Lebih banyak mempelajari keunikan suatu


budaya tertentu

Kebanyakan mempelajari tentang


bahagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat

Objek Studi

1. Kebanyakan studinya dalam


masyarakat yang belum maju (NonIndustrial societies)

2.Lebih banyak dikalanagan masyarakat


primitif, terisolir dimana adat istiadat
masih dijaga relatif ketat (Etnosentris)
dan diferensiasi struktural berjalan lanban

Lebih banyak dalam masyarakat


yang telah menerima pengaruh
dari luar

Lebih banyak dalam masyarakat


plural (Xenosentris) yang terbuka
atau more advanced civilization
societies

Metodology

Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif


dan teknik pengumpulan data lebih
bersifat depthly interview dan participant
observation reasech

Memerlukan waktu pengumpulan data


yang lama

RUMPUN ILMU

Rumpun Ilmu sastra/ Humaniora

Metoda penelitian lebih bersifat


kualitatif dan kuantitatif, teknik
pengumpulan data dengan
angket dan interview guide.

Rumpun Ilmu Sosial

PARADIGMA SOSIAL DALAM SOSIOLOGI


Paradigma

Sosiologi

dan

Teori

Pendekatannya

Paradigma adalah suatu pandangan yang fundamental (mendasar, prinsipiil,


radikal) tentang sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dalam ilmu
pengetahuan. Kemudian, bertolak dari suatu paradigma atau asumsi dasar
tertentu seorang yang akan menyelesaikan permasalahan dalam ilmu
pengetahuan tersebut membuat rumusan, baik yang menyangkut pokok
permasalahannya, metodenya agar dapat diperoleh jawaban yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Menurut George Ritzer paradigma dalam sosiologi, yaitu
(1)paradigma fakta sosial yang menyatakan bahwa struktur yang terdalam
masyarakat mempengaruhi individu;
(2)Paradigma definisi sosial yang menyatakan bahwa pemikiran individu dalam
masyarakat mempengaruhi struktur yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini
sekalipun struktur juga berpengaruh terhadap pemikiran individu, akan tetapi
yang berperanan tetap individu dan pemikirannya;
(3)Paradigma perilaku sosial yang menyatakan bahwa perilaku keajegan dari
individu yang terjadi di masyarakat merupakan suatu pokok permasalahan.
Dalam hal ini interaksi antarindividu dengan lingkungannya akan membawa
akibat perubahan perilaku individu yang bersangkutan.
()Paradigma dalam ilmu sosial sebagaimana dikemukakan tersebut akan
menyebabkan adanya berbagai macam teori dan metode dalam pendekatannya.

1. Paradigma fakta sosial

Dikembangkan oleh Emile Durkheim dlm


The Rules of Sociological Method th.1895
dan Suicide th . 1897. Ia mengkritik
sosiologi yg didominasi August Comte dg
positivismenya bahwa sosiologi dikaji
berdasarkan pemikiran , bukan fakta
lapangan . Durkheim menempatkan
fakta sosial sebagai sasaran kajian
sosiologi yang harus melalui kajian
lapangan (field research ) bukan
dengan penalaran murni . Teori teori
dlm paradigma ini adalah : teori
Fungsional Struktural , teori Konflik ,

Yang menjadi kajian paradigma Fakta Sosial adalah :

1.Struktur Sosial dan Pranata Sosial .


2.Struktur sosial
jaringan hubungan sosial
dimana interaksi terjadi & terorganisir serta
melalui mana posisi sosial dan sub kelompok
dibedakan .
3.Pranata sosial : norma & pola nilai.
Empat Proposisi yg mendukung kelompok sbg
fakta sosial
1. Kelompok dilihat melalui sekumpulan individu
individu.
2. Kelompok tersusun atas beberapa individu
-individu.
3. Fenomena sosial hanya memiliki realitas dlm
individu- individu, dan
4. Tujuan mempelajari kelompok utk membantu
menerangkan/meramalkan tindakan individu

2. Paradigma Definisi Sosial


Tokohnya Max Weber yg menganalisis tindakan sosial
(social action) Tindakan sosial adalah tindakan individu
thd orang lain yg memiliki MAKNA utk dirinya sendiri &
orang lain. Kata kuncinya tindakan yg penuh arti.
Weber tdk memisahkan antara struktur dan pranata
sosial krn keduanya membantu manusia membentuk
tindakan yg penuh makna. Utk mengkajinya digunakan
metode
analisis
pemahaman
(interpretative
understanding ). Teori teori yg tergabung: Fenomenologi,
Interaksionisme
Simbolik
,
Etnometodologi,
dan
Dramaturgi (action). arti. makna. pemahaman
interpretative (understanding).
Social Paradigma Definition for class probably
has: less to do with personal motivation than
with the
structure of the classroom. If the classroom were organized
differently, more students would do the reading.

3. Paradigma prilaku sosial

Tokohnya B.F. Skinner. Obyek Sosiologi adalah perilaku


manusia yg tampak serta kemungkinan perulangannya
(hubungan antar individu & lingkungannya). Perilaku sosial
(X) tindakan sosial.
Perilaku sosial: mekenisme stimulus dan respon,
tindakan sosial: aktor hanya penanggap pasif dr stimulus
yg datang pdnya.
Sosiologi Behavioral dg konsep reinforcement
reinforcement & proposisi reward and punishment,
serta teori Exchange dg asumsi selalu ada take and give
give dlm dunia sosial.
Aktor (Perilaku Sosial):
hanya sekedar memproduksi
kelakuan.
Agen (Definisi Sosial): mereproduksi & memproduksi
tindakan.

prilaku sosial
. Lee Cronbach

Social Behavior is series of choice among posible


respond ATAU The character my be difine as the way
the individual make choices with effect the welfere of
others
Sosiologi by David Jerry
Behavior is the alteration, movement or response of
any entity, person or system acting within a
particulerly context.
Prilaku kesehatan : adalah termasuk prilaku sosial
yang kemunculannya tidak mendadak tetapi sama
dengan prilaku sosial lainnya
dapat dipelajari
,dianalisis dan diprediksikan arah perkembangannya
dengan ilmu sosiologi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU

1. CULTURAL

2. Social
Structural

Social BEHAVIOR/CHARACTER

3.
PERSONALITY

1. KLASIFIKASI KEBUDAYAAN
A. MATERIAL CULTURAL=KEBENDAAN/RILL
YAITU HASIL KREASI DAN KECERDASAN MANUSIA YANG DICIPTAKAN SEBAGAI ALAT
OLEH SUATU MASYARAKAT TTT, PADA
WAKTU TTT DALAM WILAYAH TTT, YANG
DIJADIKAN SEBAGAI ALAT UNTUK BERADAPTASI DAN MENGUASAI LINGKUNGAN

B. NON-MATERIAL CULTURAL = KEBUDAYAAN MENTAL/ABSTRAK


* Culture is the design for living of a group whose members share a loca
tion, feel
responsible for one another, and call themselves by the same name.
* Ide-ide yang amat komplek yang dikonsepsikan yang dijadikan sebagai
pedoman
atau acuan dalam bertindak bagi suatu masyarakat ttt, pada
waktu ttt dalam wilayah ttt yang ditularkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
Makna yang terkandung dalam tersebut adalah :
1. Adaption to the enveronment
2. Order keeping and defence
3. Socialization

4. Belief system

Ide-ide dalam kebudayaan Non-material


di klasifikasikan dalam 3 jenis
1. Knowledge = meaning ones aspect of live
2. Value : Bagaimana segala sesuatu
seharusnya ada
(Central principle of a cultural that
provide a standar for evaluation role and
conduct)
3. Norm : Harapan-harapan tengtang
bagaimana segala sesuatu seharusnya
ada.
* Prescription
* Proscription

Gambaran kebudayaan/discrabing cultural


The mind points to remember are these:

1. Culture develops over time according to the specific


history of the group.
2. Culture Is learned and is transmitted from one
generation to another.
3. Culture is understood and shared by the members of
a society.
4. The culture of any one group is composed of many
elements that form a relatively unified whole.
5. A distinction must be made between ideal and real
elements of culture.
6. Members of a group may experience and express its
culture differently. -Not all are expected to behave
the same way or to participate similarly in the life of
the group, as for example, adults and children, or
men and women in most societies.

2. Social Structure
Social Structure : ordering of every day behavior and social relationship
in relatifly predictable way
Struktur sosial lazim dikonsepsikan sebagai susunan interaksi antar orang (aktor) dalam
memenuhi kebutuhan atau kepentingan. Susunan interaksi itu bukan hanya memiliki pola-pola
tertentu yang bisa diamati, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang dapat diperkirakan arah
perkembangannya.

Atau segala
sesuatu yang
secara langsung
maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi prilaku seseorang, segala sesuatu itu
antara lain:
1.Theory
2.Agama
3.Politik/UUD/Qanun/Instruksi Dll
4.Kebudayaan
5.Karakteristik wilayah
Komponen Komponen Struktur sosial
. Role Taking Peran menunjuk pada posisi yang ditampilkan oleh
seorang aktor dalam situasi berdasarkan norma sosial yang telah
disepakati bersama. Situasi yang berkaitan dengan pembahasan masalah peranan adalah
apa yang oleh Merton (1957:368-84) disebut dengan istilah role. Ada hubungan yang signifikan
antara kemajuan masyarakat dengan keragaman multiple role

. Status adalah suatu posisi dalam suatu sistem sosial ( is a position in


a social system)

Sifat struktur sosial

1.
2.
3.
4.

Constraint = Memaksa
Predictable = Dapat diramalkan
Uniforms
= Keseragaman
Group : a group is a collectivity
people
acting together

Klasifikasi struktur sosial


1. STRUKTUR SOSIAL VERTIKAL = yaitu struktur sosial
yang berusaha menempatkan suatu kelompok
masyarakat secara berhirarkhi, yang biasanya tersusun
dalam strata-strata dan biasanya tersusuan dalam
tiga stratifikasi, yaitu :
a. Atas
= Kaya
b. Menengah = umumnya
c. Bawah
= Miskin
Apa indikator menempatkan masyarakat dalam
berbagai strata, pada umumnya indikatornya terwujud
dalam :
- Tingkat pendapatan per kapita
- Luas Lahan
- Pendidikan
- Tingkat Konsumsi Gizi dan Beras

2. Struktur Sosial Horizontal


Yaitu struktur sosial yang tidak
didasari
padastratifikasi
sosial,
namun
sturktur
sosial
yang
didasarkan pada peran dan status
dalam sistem sosial, baik melalui
status formal maupun non fotmal
dalam sistem sosial.
Seperti : Sistem keluarga, Politik,
kepemimpinan, kelompok umur, jenis
kelamin dan nilai-nilai sosial

personality
* Personality is characteristic ways of any individual
person
Personality sistem orientasi & motivasi tindakan
individu
yg
terorganisir.
Komponennya
adalahdisposisi kebutuhan..Parsons & Shils
disposisi kebutuhan unit--unit motivasi tindakan yg
paling penting. BERBEDA dg dorongan hati (drives)
energi fisiologis yang memungkinkan terjadinya
aksi . JADI, disposisi kebutuhan adalahdorongan
dorongan hati yg dibentuk oleh lingkungan sosial.
**Sistem pemenuhan kebutuhan yang melekat
pada individu tetapi berorientasi pada dunia luar.

Kebutuhan universal (universal human needs)


Universal needs

Group response (institutions)

Adaptation to the environment;


food, shelter

Economic activity: production


and distribution of goods and
services

Maintenance of order; rule


enforcement; settlement;
protection and defense

Political behavior; lawgiving,


policing; defending; judging

Ordedly reproduction and


recruitment of new members

Marriage and family rules

Training new members in the


ways of the group

Socialization and education

Constructing beliefs that relieve


anxiety and make members feel Belief systems
responsible for one another

Orientasi dalam personality


1. Cognetive Orientation : yaitu orientasi yang
didasari pada pengetahuan biasa, seperti
jenis-jenis objek, manfaat suatu objek,
hubungan objek yang satu dengan objek
lainnya
2. Affective Orientation ; Yaitu orientasi yang
didasari pada perasaan emosional, sehingga
berafiliasi pada suatu tindakan
3. Evaluative orientation : yaitu orientasi yang
didasari pada pertimbangan yang rasional,
dengan memikirkan segala sesuatu tentang
baik buruk, benar-salah, tepat-tidak suatu
tindakan dalam kehidupan sosial

FENOMENA SOSIAL

One o the social interesting fenomenum is The Poor


Even though everyone has a general idea of what poverty is, it
difficult term to define precisely. Certainly, poor people
lack some of goods and services that others enjoy. This may
mean insufficient food, shelter, clothing, or entertainment, but
how much is "insufficient''? people poor if they have no means
of private transportation at all, bicycle, no car, only one car?
Everyone agrees that some people poor, but it is difficult to
draw a precise line between those who are pc and those who
are not.
Poverty may be defined in two ways: absolute and relative. The
absolute approach divides the poor from the non poor by using
some objecti standard, such as the lack of money to purchase
adequate food, shell and clothing. The U.S. government and
most other official agencies u the absolute approach, defining
poverty on the basis of total cash I come. If the income of the
family is below a certain amount (which van depending on the
cost of iving), the family is classified as poor.

Fungsionalis Perspektif
Functionalists consider the extremes of poverty and wealth,
common in many nations

a. to be a result of malfunctions in the economy.


b.

Functionalists also point out that the welfare system intended to solve the
problem of poverty is just as disorganized as the economy.

c.

Admi trators often show more concern for their own well-being than for that
their clients.

d.

Too often the poor go hungry because bureaucrats afraid to help


a deserving family that is technically ineligible for assistance.

e. Legislative bodies establish programs without enough funds for


efficienly operations.
f. Inadequate communications systems fail to info the poor about
benefits to which they are entitled.
g. Job training and Ocuptional .programs are not coordinated with
the needs of agriculture and commercil and industry.
The best way to deal with poverty according to the functionalist perspective,
is to reorganize the economic system so that it operates more efficiently.

How to reducing Poor

Oscar Lewis's idea that some nations develop a


"culture of poverty" with its own distinctive
characteristics. In addition, there are political reasons
for the continued existence of poverty. Five types of
proposals for reducing poverty have been made.
* First, the tax system might be reformed to require
the
rich to pay higher taxes than the poor.
Second, unemployment could be reduced by stimulating
the
economy, providing job training, and increasing
government emploment.

Third, administrative waste could be cut if the welfare


system were reformed by eliminating some categorical
assistance programs and replacing them with welfare
assistance for everyone.
Fourth, the feder, government could guarantee every
citizen an adequate income by giving grants to all
families whose annual incomes fall below a certain level
Fifth, the poor might organize themselves to influence
legislation ar government policies.
Functionalists see extremes of poverty and
wealth as resulting fro: breakdowns in social
organization. Conflict theorists are convinced thl poverty
thrives because the wealthy and powerful benefit from it.
Social psychologists note that socialization practices
among the poor develc attitudes and behavior patterns
that make upward social mobility difficult.

SEKIAN
Yang telah kita bahas hanya panduan
untuk dikembangkan di berbagai
studi di lapangan
TERIMA KASIH ATAS SEGALA
PERHATIAN DAN MOHON MAAF ATAS
SEGALA KESALAHAN

WASSALAMUALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai