Anda di halaman 1dari 19

GANGGUAN IDENTITAS GENDER DALAM NOVEL HITAM PUTIH DUNIA

ANGEL KARYA ANGELINE JULIA

Heni Wulandari
12210141042
Heniwulandari88@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud gangguan identitas


gender, (2) faktor penyebab gangguan identitas gender, dan (3) cara pengarang
menyelesaikan permasalahan akibat adanya gangguan identitas gender untuk
menggambarkan kehidupan seseorang yang mengalami gangguan identitas gender
dalam novel Hitam Putih Dunia Angel karya Angeline Julia.
Sumber data penelitian ini adalah novel Hitam Putih Dunia Angel karya
Angeline Julia. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan mengenai wujud
gangguan identitas gender, faktor penyebab gangguan identitas gender, dan cara
pengarang menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat adanya gangguan
identitas gender dalam novel Hitam Putih Dunia Angel karya Angeline Julia dengan
menggunakan analisis psikologi karya sastra dan psikologi abnormal. Data dianalisis
dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui
validitas (semantis, referensial, expert judgement) dan reliabilitas (interrater dan
intrarater).
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, wujud gangguan identitas
gender dalam novel Hitam Putih Dunia Angel adalah tokoh utama yang berperilaku
lesbian dilihat dari wujud fisik, psikologis, dan sosial budaya. Kedua, faktor
penyebab gangguan identitas gender yang dialami tokoh utama adalah berasal dari
internal dan ekternal. Faktor internal meliputi diri sendiri dan keluarga, sedangkan
faktor eksternal meliputi lingkungan (masyarakat). Ketiga, cara pengarang
menyelesaikan permasalahan yang dialami tokoh akibat adanya gangguan identitas
gender, yakni dengan dimunculkannya pemikiran dan keinginan dalam diri tokoh
untuk dapat sembuh dan menjadi normal, perilaku dan penampilan feminin layaknya
perempuan, keinginan Angel untuk menjadi seorang muslim (mu’alaf), berusaha
tertarik terhadap lawan jenis, serta berhasil sembuh dan menjalani hubungan
heteroseksual dengan lawan jenis.

Kata kunci : gangguan identitas gender, psikologi karya sastra, psikologi abnormal.

iii
GENDER IDENTITY DISORDER OF HITAM PUTIH DUNIA ANGEL NOVEL
ANGELINE JULIA

Heni Wulandari
12210141042
Heniwulandari88@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to describe: 1) the form of gender identity disorder, 2) the
causes of gender identity disorder, and 3) how the authors solve the problems due to
their gender identity disorder to describe the life of someone suffering gender identity
disorder of Hitam Putih Dunia Angel novel Angeline Julia.
The source of research data is Hitam Putih Dunia Angel novel Angeline Julia.
The study focused on problems concerning a form of gender identity disorder, the
causes of gender identity disorder, and how the authors solve the problems due to
their gender identity disorder of Hitam Putih Dunia Angel novel Angeline Julia by
using a psychological analysis of literary and abnormal psychology. Data were
analyzed by using qualitative descriptive analysis. Validity of the data obtained
through the validity (semantis, referensial, expert judgement) and reliability
(interrater dan intrarater).
The results of this study are as follows. First, the form of gender identity
disorder of Hitam Putih Dunia Angel novel Angeline Julia is the main character who
behaves lesbian seen from the physical, psychological, and sosiocultural. Secondly,
the factors causing of gender identity disorder that experienced by the main character
comes from internal and external factors. Internal factors include self and family,
while external factor the environment (society). Third, the way the author resolve the
problems experienced leaders due to their gender identity disorder, namely the raised
inner thoughts and desires figures to be able to recover and return to normal, feminine
behavior and appearance like a woman, Angel’s desire ro be a Muslim (mu’alaf),
trying attracted to the opposite sex, and managed the recover and live a heterosexual
relationship with the opposite sex.

Keywords: gender identity disorder, a psychological analysis of literary, and abnormal


psychology.

iv
1

A. PENDAHULUAN televisi swasta Indonesia yakni Kick


Halgin & Whitbourne (2010:308) Andy di Metro Tv dan Cinta Istimewa di
mengatakan bahwa gangguan identitas Trans Tv.
gender (gender identity disorder) adalah Novel Hitam Putih Dunia Angel
suatu kondisi yang melibatkan suatu mencoba mengangkat permasalahan
diskrepansi antara kondisi seksual gangguan identitas gender yang juga
seseorang dan identitas gender dari mengarah pada orientasi seksual
orang tersebut. Seseorang yang homoseksual. Yang menarik dari novel
mengalami identifikasi antar jenis ini adalah ceritanya yang diangkat dari
kelamin yang kuat dan cenderung kisah nyata. Hal tersebut diungkap
menetap yang pada akhirnya secara terang-terangan bahwa isi cerita
menyebabkan perasaan tidak nyaman dalam novel tersebut merupakan
dan menimbulkan rasa ketidaksesuaian perjalanan hidup penulisnya sendiri,
dengan jenis kelamin yang mereka yakni Angeline Julia. Dimana ia
miliki. mengalami berbagai cobaan di dalam
Fenomena gangguan identitas hidupnya, salah satunya adalah pilihan
gender dan homoseksual yang hidup yang harus ia ambil yakni menjadi
berkembang di masyarakat menarik seorang butchie (wanita yang berposisi
beberapa sastrawan Indonesia untuk sebagai laki-laki dalam lesbian).
mengangkatnya menjadi sebuah karya Secara konvensional, manusia
sastra yang membahas tentang fenomena dibedakan menjadi dua jenis kelamin,
gangguan identitas gender dan yakni laki-laki dan perempuan.
homoseksual. Salah satunya adalah Perbedaan ini disebut dengan seks.
novel yang berjudul Hitam Putih Dunia Hubungan antara jenis kelamin tertentu
Angel karya Angeline Julia. Novel ini dengan gender tententu pada akhirnya
diterbitkan oleh Penerbit Stiletto Book melahirkan stereotipe bahwa idealnya
pada April 2012. Angeline Julia lahir di seorang yang berjenis kelamin laki-laki
Medan pada 28 Juli 1993. Kisahnya harusnya maskulin, sebaliknya seorang
dalam novel Hitam Putih Dunia Angel yang berjenis kelamin perempuan
ini juga telah diperbincangkan dan seharusnya feminin (Fakih, 2013:8).
diekspos dalam dua acara talk show di Dalam kenyataan, perbedaan
2

gender tersebut tidak bersifat statis yang terkandung di dalam suatu karya
karena seringkali ditemukan kasus yang (Minderop, 2010:53). Kemudian
berbeda. Dalam masyarakat misalnya, digunakan dasar-dasar teori dalam
dapat ditemukan laki-laki yang bersifat psikologi abnormal yang dapat
feminin, sebaliknya ada perempuan yang mendukung dan menguatkan penelitian
bersifat maskulin. Dari fenomena ini.
tersebut kemudian dikenal istilah Tujuan penelitian ini adalah
gangguan identitas gender. untuk mengetahui dan memahami 1)
Dalam perkembangannya di wujud gangguan identitas gender dalam
dunia sastra, pengarang kerap kali novel Hitam Putih Dunia Angel karya
menggunakan hal-hal yang berkaitan Angeline Julia , 2) faktor yang
dengan psikologi dalam proses menyebabkan adanya gangguan identitas
penciptaan karya sastra. Wellek dan gender dalam novel tersebut, serta 3)
Warren (1990: 90) mengatakan bahwa bagaimana cara pengarang
istilah “psikologi sastra” mempunyai menyelesaikan permasalahan yang
empat kemungkinan pengertian. Yang muncul akibat adanya gangguan
pertama adalah studi psikologi identitas gender.
pengarang sebagai tipe atau sebagai
pribadi. Yang kedua adalah studi proses B. METODE PENELITIAN
kreatif. Yang ketiga studi tipe dan Penelitian ini menggunakan data
hukum-hukum psikologi yang dari novel Hitam Putih Dunia Angel
diterapkan pada karya sastra. Dan yang karya Angeline Julia. Novel Hitam Putih
keempat mempelajari dampak sastra Dunia Angel dengan tebal 349 halaman
pada pembaca (psikologi pembaca). ini diterbitkan oleh Penerbit Stiletto
Dalam penelitian ini, digunakan Book tahun 2012, cetakan pertama. Data
psikologi karya sastra sebagai dasar penelitian diperoleh dengan
acuan penelitian. Sehingga karya sastra menggunakan data primer dan data
sebagai sebuah studi proses kreatif sekunder. Data primer terdiri dari teknik
dijadikan obyek pokok penelitian. baca dan teknik catat, sedangkan data
Secara definitif, tujuan psikologi sastra sekunder, yaitu teknik riset kepustakaan.
adalah memahami aspek-aspek kejiwaan Instrumen yang digunakan dalam
3

penelitian adalah peneliti sendiri, yaitu Wujud gangguan identitas


peneliti sebagai pelaku seluruh kegiatan gender yang terdapat dalam novel
penelitian. Hitam Putih Dunia Angel karya
Analisis data dilakukan dengan Angeline Julia dapat dilihat berdasarkan
teknik analisis kualitatif dengan wujud fisik, wujud psikologis, dan
menggunakan metode analisis konten. wujud sosial budaya tokoh. Wujud fisik
Untuk mempertanggungjawabkan berupa tokoh Angel yang
keabsahan data, penelitian ini berpenampilan maskulin, berperilaku
menggunakan validitas dan reliabilitas layaknya laki-laki, serta adanya
data. Penelitian ini menggunakan hubungan dengan sesama jenis layaknya
validitas semantis dengan melihat sepasang kekasih. Wujud psikologis
seberapa jauh data yang dapat dimaknai berupa kebencian terhadap laki-laki,
sesuai konteks kebahasaan yang harus merasa lebih nyaman mencintai sesama
diperlukan sebagai satuan (unit) yang jenis, tidak menyukai hal-hal yang
memiliki susunan internal yang berkaitan dengan wanita (memakai rok
bermakna. & kosmetik), serta tumbuh menjadi
gadis pemurung dank eras kepala.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Wujud sosial budaya berupa masuknya
1. Hasil Penelitian tokoh Angel ke dalam komunitas
lesbian serta dunia malam yang bebas.
Hasil penelitian mengenai
Faktor penyebab gangguan
kehidupan seorang tokoh yang
identitas gender yang dialami oleh
mengalami gangguan identitas gender
tokoh Angel ialah faktor internal dan
dalam novel Hitam Putih Dunia Angel
faktor eksternal. Faktor internal
karya Angeline Julia meliputi (1) wujud
meliputi fakor psikologis yang berasal
gangguan identitas gender yang dialami
dari diri sendiri dan keluarga. Faktor
tokoh, (2) faktor penyebab gangguan
psikologis berupa keinginan Angel
identitas gender, dan (3) cara pengarang
untuk merasakan kasih sayang dari
menyelesaikan permasalahan yang
sosok Ibu. Kemudian, fakor keluarga
muncul akibat gangguan identitas
meliputi perlakuan kasar ibu Angel,
gender.
perceraian orangtua yang terlampau
4

sering, perlakuan tak wajar yang diskrepansi antara kondisi seksual


dilakukan oleh ibu kepada anaknya seseorang dan identitas gender dari
(layaknya pasangan kekasih), dan orang orang tersebut. Seseorang yang
tua (ibu) yang terlalu mengekang mengalami identifikasi antar jenis
pergaulan Angel. Sedangkan faktor kelamin yang kuat dan cenderung
eksternal hanya meliputi faktor menetap yang pada akhirnya
lingkungan saja, yakni masuknya Angel menyebabkan perasaan tidak nyaman
ke sebuah lingkungan atau komunitas dan menimbulkan rasa
lesbian. ketidaksesuaian dengan jenis
Cara pengarang menyelesaikan kelamin yang mereka miliki.
permasalahan yang muncul akibat Dalam novel Hitam Putih
adanya gangguan identitas gender Dunia Angel karya Angeline Julia
adalah dengan dimunculkannya terdapat tokoh yang memiliki
keinginan dalam diri Angel untuk kecenderungan gangguan identitas
sembuh dan menjadi normal, perilaku gender dan memiliki orientasi gender
dan penampilan feminin layaknya terhadap sesama jenis kelamin yakni
perempuan, keinginan Angel untuk tokoh utama Angel. Novel Hitam
menjadi seorang muslim (mu’alaf), Putih Dunia Angel karya Angeline
berusaha tertarik terhadap lawan jenis, Julia mengisahkan perjalanan hidup
serta berhasil sembuh dan menjalani seorang gadis berumur 13 tahun.
sebuah hubungan heteroseksual dengan Bagaimana ia berjuang melanjutkan
lawan jenis. hidup dengan segala cobaan yang
menimpanya secara bertubi-tubi,
2. Pembahasan hingga kemudian ia mengalami
a. Wujud Gangguan Identitas sebuah gangguan identitas gender,
Gender dalam Novel Hitam lalu memutuskan untuk hidup
Putih Dunia Angel karya dengan identitas lawan jenisnya dan
Angeline Julia menjadi seorang buchie (lesbian
Gangguan identitas gender yang berposisi sebagai laki-laki).
(gender identity disorder) adalah Wujud gangguan identitas
suatu kondisi yang melibatkan suatu gender dalam novel Hitam Putih
5

Dunia Angel karya Angeline Julia Tak lupa kuganti sandal


cowok, dan juga memakai
dibagi menjadi tiga yakni wujud
jeans pendek pria. Kini
fisik, psikologis, dan sosial budaya. penampilanku benar-benar
seperti seorang pria. Aku
1) Wujud Fisik
terlihat lebih percaya diri,
Sebagai seorang yang apalagi melihat payudaraku
yang menjadi sama rata
mengalami gangguan identitas
dengan perut.” (Julia,
gender, Angel merasa tidak nyaman 2012:185).
dengan wujud fisiknya sebagai
Kutipan tersebut
seorang wanita. Hingga akhirnya ia
menunjukkan bahwa Angel merasa
memutuskan untuk mengubah
tidak nyaman dengan tubuh
dirinya menjadi seperti apa yang ia
kewanitaan yang ia miliki yakni
inginkan, seperti dalam kutipan
payudara. Halgin dan Whitbourne
berikut, “…rambutku yang tadinya
(2010:309) mengatakan bahwa
panjang kini menjadi pendek dan
seorang anak perempuan yang
diberi gel agar berdiri ala spike ke
mengalami gangguan identitas
atas. Aku melihat bayangan diriku
gender mungkin menolak untuk
begitu aneh, memakai baju wanita
memahami bahwa ia memiliki tubuh
tapi rambut seperti laki-laki…”
seorang anak perempuan dan
(Julia, 2012:185). Merasa lebih
menekankan bahwa ia akan memiliki
nyaman dengan keadaannya yang
sebuah penis suatu saat nanti.
baru yakni menggunting rambutnya
Beberapa orang yang mengalami
ala spike layaknya pria maka Angel
gangguan identitas gender berharap
memutuskan untuk mengubah
dapat hidup sebagai seseorang
dirinya lebih jauh lagi seperti kutipan
dengan jenis kelamin yang
berikut.
berlawanan dan mereka pun
“…aku melakukan hal yang
sama, kubalut payudaraku bertingkah laku serta memakai
dengan stagen, kemudian
pakaian sesuai dengan jenis kelamin
kutarik kencang dan
kukaitkan dengan dua buah yang menjadi harapannya tersebut.
peniti agar tak lepas. Kupakai
Hal tersebut dibuktikan dengan
kaus dalam kemudian kaus
oblong yang kubeli dan keengganan Angel menonjolkan
memakai celana dalam pria.
6

payudara yang ia miliki dan jenisku sama sekali.” (Julia,


2012:92).
membalutnya dengan stagen agar
terlihat sama rata dengan perutnya. Dari kutipan diatas terlihat
2) Wujud Psikologis dengan jelas bahwa Mama telah
Dalam hal kepribadian dan meracuni otak Angel dengan pikiran-
watak tokoh Angel tidak tumbuh pikiran buruk mengenai laki-laki.
seperti anak gadis pada umumnya. Ia Hal itu terus berlanjut hingga Mama
cenderung tumbuh menjadi seorang menemukan suami baru hingga
gadis keras kepala dan keras hati. kemudian memutuskan untuk
Selain itu ia juga menjadi gadis bercerai kembali. Dan tidak lain,
pemurung dan suka menyendiri. Hal sasaran utama atas kemarahan akan
ini tentu bertolak belakang dengan laki-laki ditimpakan pada putrinya
apa yang seharusnya ada dalam diri yakni Angel. Kebencian akan laki-
gadis seusianya yakni bermain dan laki telah mendarah daging dalam
belajar bersama teman-teman sebaya. diri Angel. Ia juga merasa lebih
Terlebih karena sikap Mamanya nyaman jika berhubungan dengan
yang sering bergaonta-ganti perempuan. Hingga ia memutuskan
pasangan dan pemikiran yang untuk menjadi seorang lesbian.
mengenai laki-laki yang selalu Bahkan ia mengatakan bahwa
ditanamkan ke dalam diri Angel, dirinya sangat membenci hal-hal
seperti kutipan berikut. yang berkaitan dengan perempuan,
misal rok dan kosmetik, seperti
Bersama Mama, aku tumbuh
kutipan berikut.
membenci kaum lelaki, sebab
menurut Mama, di dunia ini Aku pun kembali ke meja
lelaki hanya menginginkan kerjaku dengan air mata yang
kesenangan sesaat, tak ada berlinang, baru kali ini aku
laki-laki yang baik, semuanya ditegur seperti ini. Memakai
biadab dan bejat. Aku rok? Berdandan feminim?
memang pernah menyaksikan Bagaimana mungkin aku
Papa memukul Mama, melakukan hal yang sangat
kemudian meninggalkan bertolak belakang dengan jati
kami berdua begitu saja, diriku? Lebih baik aku
untuk itulah aku berusaha menjadi kuli bangunan
membekukan hatiku untuk daripada harus mengubah
tak pernah menyukai lawan penampilanku. Jangankan
7

mereka, Mama saja tidak Di lingkungannya yang baru ia dapat


mampu mengubah diriku
diterima dengan baik, bahkan ia
(Julia, 2012:235).
sudah secara terang-terangan
Terlihat dengan jelas menjalani hubungan dengan sesama
bagaimana Angel sangat tidak jenisnyaa. Seperti kutipan berikut.
menyukai hal-hal yang berkaitan “Aku benar-benar telah
masuk ke dalam duniaku. Di
dengan perempuan seperti memakai
sebuah tempat clubbing
rok dan berdandan feminin. Bahkan khusus lesbi dan homo itulah
untuk pertama kalinya aku
dalam kutipan tersebut juga
menyaksikan laki-laki dengan
disebutkan bahwa lebih baik Angel laki-laki berciuman, begitu
pula dengan kaumku, wanita
menjadi kuli bangunan saja daripada
dengan wanita asyik
harus mengubah penampilannya. bercumbu di setiap pojok
ruangan.” (Julia, 2012:267).
Seorang anak perempuan yang
mengalami gangguan identitas Dapat diketahui dari kutipan
gender mungkin mengekspresikan diatas bahwa Angel benar-benar
penolakan terhadap jenis kelamin telah masuk ke dalam dunianya
wanita ini ke dalam beberapa yakni di lingkungan para kaum lesbi
perilaku, seperti kencing berdiri dan dan homo. Bahkan hampir setiap
menolak untuk memunculkan malam ia datang ke tempat club
perilaku feminin ataupun memakai khusus lesbi dan homo. Seperti
pakaian wanita. Ketika diminta dalam kutipan, “…Hampir setiap
untuk mengenakan sebuah baju baru, malam kami menghabiskan waktu
ia menjadi marah dan kesal serta bersama. Waktu itu minggu kedua
mungkin memilih untuk menghindari aku, Opi, dan Ferdy kembali
situasi sosial yang mengharuskannya berkumpul di tempat clubbing yang
memakai pakaian wanita (Halgin & sering kami sebut sebagai kampus.”
Whitbourne, 2010:309). (Julia, 2012:268).
3) Wujud Sosial Budaya Alkohol dan clubbing sudah
Perjalanan hidup Angel menjadi makanan sehari-hari Angel.
semakin melesat jauh ke arah yang Hidupnya semakin tak terarah, Angel
sama sekali tak diduga sebelumnya. menghabiskan uangnya hanya untuk
8

bersenang-senang dengan komunitas gender dalam diri tokoh utama


dan segala hingar binger kehidupan Angel, sehingga hal itu pula yang
malamnya. Saat ini Angel adalah mendorong munculnya orientasi
seorang buchi, sebutan bagi seorang homoseksual lesbi dalam diri Angel.
wanita yang berperan sebagai ‘laki- 1) Faktor Internal
laki’ dalam hubungan lesbianisme. Seperti yang sudah
Di dalam komunitasnya, Angel juga dikemukakan diatas, faktor internal
menemukan keluarga barunya yakni penyebab gangguan identitas gender
teman-teman dan sahabat-sahabat ialah meliputi faktor psikologis (diri
barunya. Angel merasa memiliki sendiri) dan keluarga. Faktor
keluarga yang bisa dijadikan tempat psikologis yang muncul dalam diri
bersandar ketika ia merasa lelah. Ia tokoh Angel dikarenakan
merasa dianggap dan dihargai di keinginannya yang sangat besar
lingkungannya. Atas alasan itu, untuk merasakan kasih sayang
Angel semakin merasa bahwa seorang Ibu. Berawal dari perasaan
meskipun ia perempuan, jati dirinya ingin mendapatkan kasih sayang dan
adalah laki-laki. mendambakan sosok ibu yang baik,
perkembangan psikologis Angel
b. Faktor Penyebab Gangguan
tidak tumbuh seperti anak-anak
Identitas Gender dalam Novel
normal. Apalagi ketika ia mulai
Hitam Putih Dunia Angel karya
memasuki bangku smp atau sekolah
Angeline Julia
menengah pertama. Ia merasa jatuh
Faktor penyebab gangguan
cinta terhadap salah seorang guru,
identitas gender meliputi menjadi
seperti kutipan berikut ini.
dua faktor saja yakni faktor internal
dan eksternal. Faktor internal “…Apakah aku yang masih
berusia 13 tahun ini mampu
meliputi psikologis (diri sendiri) dan
menakhlukan hati wanita
keluarga sedangkan faktor eksternal dewasa itu? ataukah semua
ini hanya akan berakhir
melitputi lingkungan. Faktor-faktor
dengan sia-sia? Aku sangat
tersebut yang menyebabkan ingin mempunyai sosok
seorang ibu yang mampu
munculnya gangguan identitas
menjaga dan merawatku
9

setulus hati…” (Julia, menikah lagi. Orang tua yang kerap


2012:146).
kali bertengkar akan menyebabkan
rasa tidak aman pada anak-anaknya.
Dari kutipan tersebut, terlihat
Suasana rumah yang terus-menerus
bahwa psikologis Angel mulai
menekan dapat membuat anak cemas
tumbuh tidak seperti anak gadis lain
dan mengalami depresi (Sobur,
yang sedang mengalami masa
1991:13). Akibat segala kekesalan
pubertas. Jika anak gadis lain mulai
yang diderita mama karena
memperhatikan dan menyukai lawan
perceraian, semuanya ditimpakan
jenis, maka hal sebaliknya terjadi
kepada Angel. Baik penyiksaan
dalam diri Angel. Bahkan saat itu
secara fisik maupun secara
Angel baru menginjak usia 13 tahun,
psikologis. Salah satu yang menjadi
terpaut umur yang lumayan jauh
faktor penyebab tumbuhnya
antara dirinya dengan Miss Lia.
gangguan identitas gender dalam diri
Perasaan seperti itu mulai tumbuh
Angel adalah perlakuan mama
semenjak ia tak pernah mendapatkan
seperti dalam kutipan berikut ini.
kasih sayang seorang ibu, seperti
“Dengan keadaan setengah
kutipan, “…Ya, aku memang lebih
pusing dan setengah sadar,
tertarik kepada wanita, karena di kulakukan hal laknat itu
bersamanya. Mama
wanitalah aku bisa menemukan figur
mengajariku berciuman
ibu yang sangat aku butuhkan…” dengan lidah, Mama juga
mengajariku untuk
(Julia, 2012:195).
memegang payudaranya,
Hal tersebut menjadi alasan mengemut putting susunya
dengan sedikit permainan
yang kuat bagi Angel untuk menjadi
lidah, kemudian memintaku
seorang lesbian dan membelot dari untuk menjilati kemaluannya.
Sementara itu, rambutku
jati dirinya yang sebenarnya yakni
terus dijambak olehnya.”
perempuan. Selain itu, Angel juga (Julia, 2012:83).
sering mendapatkan banyak perilaku
Yang dilakukan mama
kasar dari mamanya. Kekerasan
terhadap Angel tersebut bisa disebut
demi kekerasan ia dapatkan setiap
sebagai sebuah penyimpangan
harinya. Apalagi ketika mamanya
seksual dan juga tentunya sangat
sering bercerai untuk kemudian
10

berpengaruh terhadap pertumbuhan kecenderungan untuk memiliki


perilaku seksual dalam diri Angel. Ia perilaku menyimpang memiliki akar
mengalami trauma psikologis yang pada masa pertumbuhan saat kanak-
sulit dihilangkan. Akan tetapi ia tetap kanak,
menjalani hari dengan mamanya 2) Faktor Eksternal
seperti tak pernah terjadi apa-apa,
Selain faktor internal,
namun ada kejanggalan disini.
terdapat faktor eksternal yang juga
Kedekatan mereka tidak seperti
menjadi faktor penyebab tumbuhnya
kedekatan seorang ibu dan anak,
gangguan identitas gender dalam diri
melainkan lebih pada kedekatan
tokoh Angel. Faktor eksternal yang
layaknya sepasang kekasih. Seperti
dimaksud adalah faktor lingkungan.
kutipan berikut.“…Kedekatanku
Lingkungan sosial bukanlah
dengan Mama memang sangat akrab
merupakan faktor utama pembentuk
sekarang, tapi kemesraan kami
gangguan identitas gender dalam diri
memang tidak wajar, bukan seperti
Angel. Akan tetapi lingkungan
hubungan anak dan ibu, melainkan
menjadi faktor pendorong yang
seperti pasangan hidup…” (Julia,
prosentasenya cukup besar dalam
2012:92).
mendorong perkembangan gangguan
Hal-hal seperti berciuman
identitas gender dalam diri Angel.
dan melakukan hubungan seksual
Berawal dari keputusan
yang lazimnya dilakukan oleh
Angel yang memilih pergi dari
pasangan suami istri pun mereka
rumah karena tidak tahan dengan
lakukan sebagai sebuah kebiasaan.
perlakuan mama terhadapnya.
Kebiasaan seperti ini terus
Kemudian hubungan terlarang yang
menumbuhkan kelainan dalam diri
ia jalin dengan Miss Lia, hingga
Angel, hingga akhirnya berkembang
akhirnya ia terjerumus ke sebuah
menjadi sebuah gangguan identitas
lingkungan yang membuatnya
gender. Hal tersebut terus
semakin sulit untuk keluar dari
berkembang seiring bertambahnya
‘ketidaknormalan’. Ia berada di
usia Angel. Freud (2002:333)
lingkungannya yang baru.
mengatakan bahwa semua
Lingkungan para gay dan lesbian. Ia
11

juga semakin nyaman dan merasa c. Cara Pengarang


berada di lingkungan yang tepat. Menyelesaikan Permasalahan
Orang-orang di sekitar Angel bisa yang Muncul Akibat Gangguan
menerima bagaimanapun keadaan Identitas Gender dalam novel
Angel dengan tangan terbuka. Hitam Putih Dunia Angel karya
Hal tersebut yang membuat Angeline Julia
Angel menjadi semakin tumbuh dan Dalam novel Hitam Putih
berkembang menjadi seorang Dunia Angel ini pengarang
lesbian, seperti dalam kutipan ini, menawarkan beberapa pilihan dalam
“…kini aku mempunyai teman-teman penyampaiannya sebagai cara untuk
yang sehati denganku, sama-sama menyelesaikan permasalahan-
mencintai sesama jenis. Aku mulai permasalahan yang muncul dalam
menyukai kehidupan malamku, dan novel tersebut akibat adanya
menghabiskan banyak uang untuk gangguan identitas gender dalam diri
sekedar mencari kesenangan” tokoh utama Angel. Seperti
(Yulia, 2012:167). Selain teman- dimunculkannya keinginan dalam
teman lesbian, ia juga mulai akrab diri Angel untuk kembali menjadi
dengan para kaum gay. Di normal.
lingkungan tersebut, Angel merasa Hal tersebut didukung oleh
memiliki keluarga yang bisa usaha-usaha yang ditanamkan dalam
dijadikan tempat bersandar ketika ia diri Angel, seperti mencoba
merasa lelah. Ia merasa dianggap dan berperilaku dan berpenampilan
dihargai di lingkungannya. Atas feminin serta usahanya untuk
alasan itu, Angel semakin merasa menjalin hubungan heteroseksual
bahwa meskipun ia perempuan, jati dengan lawan jenis. Salah satu
dirinya adalah laki-laki. Dan menjadi tawaran penyelesaian yang
normal kembali adalah hal yang disodorkan pengarang dalam diri
sangat sulit baginya jika tak ada yang tokoh utama Angel, misal
menuntunnya ke arah sana. dimunculkannya keinginan dalam
diri Angel untuk dapat menemukan
jati diri yang sebenarnya yakni
12

sebagai perempuan heteroseksual, untuk sembuh dalam bentuk


seperti dalam kutipan berikut. perbuatan atau tingkah laku. Seperti
dalam kutipan berikut ini.
“iya, Bang Bian, bener
banget... aku nggak mau
Aku berdiri melihat diriku di
kayak begini terus. Aku tuh
dalam cermin. Sosok diriku
sebenarnya pengin berubah,
yang tadinya seperti laki-laki
sejak kecil sampai umur 17
kini berubah menjadi sangat
tahun ini, aku belum pernah
feminin. Aku tertawa geli
pacaran dengan pria. Aku
melihat penampilanku yang
ingin kembali ke kodratku
memakai gaun putih selutut
sebagai perempuan normal,
dengan rambut yang
tapi sulit sekali menemukan
disambung sebahu dan
jalan ke arah sana. Aku nggak
stiletto setinggi 8 cm. (Julia,
ingin jadi buchi terus...”
2012:285).
keluhku sambil melipat
kedua tanganku (Julia,
Terlihat dalam kutipan
2012:284).
tersebut bahwa pengarang mulai
Dari kutipan tersebut terlihat menggambarkan secara nyata bentuk
bagaimana secara perlahan keinginan dan tekad Angel ke dalam
pengarang mulai menumbuhkan sebuah perilaku. Selain itu,
pemikiran dalam diri tokoh Angel, pengarang memunculkan tokoh lain
yakni kembali ke sisi wanita. Timbul sebagai media untuk menyelesaikan
keinginan-keinginan dalam diri permasalahan pelik yang dialami
Angel untuk kembali menjadi normal tokoh Angel. Tokoh tersebut ialah
seperti wanita pada umumnya. Bang Adam. Banyak sekali
Tergambar dengan jelas perubahan yang terjadi dalam hidup
bagaimana tokoh Angel mulai Angel semenjak ia mengenal Bang
berontak terhadap apa yang menimpa Adam. Namun sekali lagi, semuanya
dirinya. Angel merasa bahwa apa butuh proses dan tidak ada yang
yang ia jalani selama ini adalah instan.
sebuah kesalahan. Secara berkala, Semakin hari, hubungan
jika sebelumnya hanya melalui Angel dan Bang Adam semakin
pemikiran yang bergejolak, kini membaik. Angel juga mulai
pengarang juga mulai mengurangi pergaulannya denagn
menggambarkan keinginan Angel
13

komunitas lesbian, meski ia masih menjadi sosok wanita. Terlebih lagi


tinggal di sebuah kos yang mayoritas ketika kini ia dikelilingi oleh orang-
penghuninya adalah kaum homo. orang yang sangat ia sayangi.
Hingga pada akhir cerita, Di sini, kita dapat melihat
pengarang membuat sebuah bahwa usaha pengarang dalam
penyelesaian atas permasalahan yang menyelesaikan permasalahan yang
dialami Angel menjadi sebuah akhir dialami tokoh Angel berujung
yang manis, seperti dalam kutipan dengan akhir yang manis. Melalui
berikut. berbagai hal yang dimunculkan
Sekarang, aku tengah berdiri dalam diri tokoh, pengarang mampu
anggun disambut meriah oleh
membangun karakter tokoh sehingga
40 orang temanku yang ikut
memeriahkan pesta ulang tercipta usaha yang kuat dalam diri
tahunku. Mereka semua
tokoh untuk sembuh dari gangguan
takjub melihatku masuk ke
ruangan dengan identitas gender yang ia alami.
menggunakan stiletto setinggi
11 cm, gaun panjang, rambut
sepinggang, mata yang D. PENUTUP
berbinar-binar, dan senyum
1. Kesimpulan
yang merekah, membuat
mereka terpukau melihat Pertama, wujud gangguan
sosokku yang sekarang (Julia,
identitas gender yang terdapat dalam
2012:324).
novel Hitam Putih Dunia Angel karya
Pengarang menggambarkan
Angeline Julia dapat dilihat berdasarkan
situasi yang terjadi melalui tingkah
wujud fisik, wujud psikologis, dan
laku Angel yang tengah berdiri
wujud sosial budaya tokoh. Wujud fisik
dengan anggun disambut oleh 40
berupa tokoh Angel yang berpenampilan
orang temannya. Digambarkan pula
maskulin, berperilaku layaknya laki-laki,
Angel mengenakan stiletto setinggi
serta adanya hubungan dengan sesama
11 cm, gaun panjang, rambut
jenis layaknya sepasang kekasih. Wujud
sepinggang, mata yang berbinar-
psikologis berupa kebencian terhadap
binar, dan senyum yang merekah.
laki-laki, merasa lebih nyaman
Hal tersebut membuktikan bahwa
mencintai sesama jenis, tidak menyukai
Angel telah berubah sepenuhnya
hal-hal yang berkaitan dengan wanita
14

(memakai rok & kosmetik), serta Angel untuk sembuh dan menjadi
tumbuh menjadi gadis pemurung dank normal, perilaku dan penampilan
eras kepala. Wujud sosial budaya berupa feminin layaknya perempuan, keinginan
masuknya tokoh Angel ke dalam Angel untuk menjadi seorang muslim
komunitas lesbian serta dunia malam (mu’alaf), berusaha tertarik terhadap
yang bebas. lawan jenis, serta berhasil sembuh dan
Kedua, faktor penyebab menjalani sebuah hubungan
gangguan identitas gender yang dialami heteroseksual dengan lawan jenis.
oleh tokoh Angel dalam novel Hitam 2. Saran
Putih Dunia Angel ialah faktor internal Penelitian ini diharapkan dapat
dan faktor eksternal. Faktor internal menjadi tambahan referensi bagi
meliputi fakor psikologis yang berasal mahasiswa yang akan melakukan
dari diri sendiri dan keluarga. Faktor penelitian sejenis, terutama yang
psikologis berupa keinginan Angel untuk membahas tentang kehidupan seorang
merasakan kasih sayang dari sosok ibu. tokoh yang mengalami gangguan
Kemudian, fakor keluarga meliputi identitas gender. Selain itu, hasil
perlakuan kasar ibu Angel, perceraian penelitian ini juga diharapkan dapat
orangtua yang terlampau sering, menjadi acuan bagi perkembangan
perlakuan tak wajar yang dilakukan oleh penelitian berikutnya yang hendak
ibu kepada anaknya (layaknya pasangan mengkaji novel Hitam Putih Dunia
kekasih), dan orang tua (ibu) yang Angel dengan teori yang lain.
terlalu mengekang pergaulan Angel.
Sedangkan faktor eksternal hanya UCAPAN TERIMA KASIH
meliputi faktor lingkungan saja, yakni Artikel ini merupakan bagian
masuknya Angel ke sebuah lingkungan dari skripsi. Untuk itu ucapan terima
atau komunitas lesbian. kasih disampaikan kepada Dr. Anwar
Ketiga, cara pengarang Efendi, M. Si., sebagai pembimbing, Dr.
menyelesaikan permasalahan yang Else Liliani, M.Hum., Dwi Budiyanto,
muncul akibat adanya gangguan M.Hum., dan Dr. Anwar Efendi, M.Si.,
identitas gender adalah dengan sebagai penguji skripsi Program Studi
dimunculkannya keinginan dalam diri Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan
15

Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.


Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada segenap pihak yang telah
memberikan kemudahan dalam proses
penelitian ini. Mudah-mudahan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu psikologi sastra,
dalam hal ini kaitan antara karya sastra
dengan ilmu psikologi abnormal.
16

DAFTAR PUSTAKA

Fakih, Mansour. 2013. Analisis


Gender dan Transformasi
Sosial. Cetakan ke-15.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Freud, Sigmund. 2002. A General


Introduction to Psychoanalysis
(Psikoanalisis Sigmund Freud).
Diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia oleh Ira Puspitorini.
Yogyakarta: Ikon Teralitera.

Halgin, Richard P., & Susan Krauss


Whitbourne. 2010. Psikologi
Abnormal: Perspektif Klinis
pada Gangguan Psikologi.
Diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia oleh Aliya Tusya’ni,
Lala Septiani Sembiring, Pretty
Gina Gayatri, dan Putri Nurdina
Sofyan. Jakarta: Salemba
Humanika.

Julia, Angeline. 2012. Hitam Putih


Dunia Angel. Yogyakarta:
Stiletto Book.

Minderop, Albertine. 2010. Psikologi


Sastra: Karya Sastra, Metode,
Teori, dan Contoh Kasus.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.

Sobur, Alex. 1991. Komunikasi Orang


tua dan Anak. Bandung:
Penerbit Angkasa.

Wellek, Rene & Austin Warren. 1990.


Teori Kesusastraan.
Diterjemahkan dalam Bahasa
Indonesia oleh Melani Budianta.
Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai