GUMIRA AJIDARMA
Abstrak
Pembicaraan mengenai perempuan tidak terlepas dari isu kesetaraan gender atau
emansipasi. Isu tentang emansipasi sendiri merupakan wujud dari penolakan kaum pe-
rempuan terhadap kesenjangan hak, kewajiban, dan perannya dalam kehidupan. Penyu-
araan kesetaraan gender tersebut seringkali dilakukan melalui pemikiran yang terdoku-
mentasi di sebuah karya tulis, salah satunya dalam bentuk karya sastra, yaitu novel.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan mendes-
kripsikan bentuk-bentuk opresi terhadap perempuan dan perlawanan perempuan sebagai
wujud eksistensinya dalam novel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma dari perspektif
feminism eksistensialis Simone de Beaviour. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Dru-
padi karya Seno Gumira Ajidarma. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik dokumentasi. Data yang berupa kutipan-kutipan di dalam novel kemudi-
an dikaji dengan teori feminisme-eksistensialis Simone de Beaviour. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam novel Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma terdapat 10
data terkait bentuk-bentuk opresi terhadap perempuan yang terdiri atas: (1) pandangan
perbedaan posisi perempuan dan laki-laki, (2) opresi terhadap perempuan dari segi pela-
yanan dalam perkawinan, dan (3) pelecahan seksual; serta 13 data terkait bentuk-bentuk
perlawanan kaum perempuan sebagai wujud eksistensinya yang terdiri atas: (1) bekerja,
(2) menjadi agen intelektual, dan (3) melakukan transformasi dalam masyarakat.
Abstract
The discussion about women cannot be separated from the issue of gender equality or
emancipation. The issue of emancipation is a manifestation of women’s rejection of the
gap in their rights, obligations, and roles in life. The voicing of gender equality is often car-
ried out through thoughts that are documented in a written work, one of which is in the
form of literary works, namely novels. Based on this explanation, this present study is con-
ducted to describe the forms of oppression against women and women’s resistance as a
manifestation of their existence in the Drupadi novel by Seno Gumira Ajidarma from the
299
perspective of Simone de Beaviour’s existentialist feminism. This study uses a qualitative
approach with descriptive methods. The data source in this study is the Drupadi novel by
Seno Gumira Ajidarma. Data collection is carried out by using documentation techniques.
The data in the form of quotations in the novel are studied with the feminism-existentialist
theory of Simone de Beaviour. The results of this study indicate that in the Drupadi novel
by Seno Gumira Ajidarma, there are 10 data related to forms of oppression against women
consisting of, (1) views of the different positions of women and men, (2) oppression against
women in terms of service in marriage; and (3) sexual harassment; as well as 13 data re-
lated to forms of women’s resistance as a form of their existence consisting of (1) work, (2)
becoming an intellectual agent, and (3) transforming society.
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 300
lebih mendalam terhadap novel Drupadi dap dirinya. Beauvoir juga mengatakan
tersebut. Salah satu pendekatan yang da- bahwa perempuan dalam eksistensinya
pat digunakan untuk mengkaji lebih jauh di dunia ini hanya menjadi Liyan bagi
mengenai isu-isu kaum perempuan da- laki-laki. Perempuan adalah obyek dan
lam sebuah karya sastra adalah pende- laki-laki adalah subyeknya. Jadi eksisten-
katan feminisme. sialisme menurut Beauvoir yakni ketika
Feminisme sendiri merupakan se- perempuan tidak lagi menjadi Objek teta-
bauh gerakan perjuangan untuk melawan pi telah mejadi Subjek bagi dirinya.
segala bentuk objektifikasi perempuan. Penyebab mengapa kaum wanita ter-
Perempuan dan laki-laki diyakini juga tindas adalah keberadaannya yang ku-
mempunyai perbedaan kesadaran sosial rang dihiraukan dan bukan subjek abso-
maupun kontrol sosial (Anwar, 2010: lut seperti kaum laki-laki. Proses tersebut
129). Melalui bekal pendidikan dan ting- berawal dari fakta biologis seperti peran
kat kecerdasan yang tinggi kaum perem- reproduktif, ketidakseimbangan hormon,
puan akan mendapatkan kesempatan un- kelemahan organ tubuh wanita, dan se-
tuk mengembangkan secara optimal se- bagainya yang digabungkan dengan seja-
gala potensi yang ada pada dirinya. Me- rah patriarkal hingga akhirnya kaum wa-
reka akan lebih mampu mengambil nita disudutkan kepada peran reproduksi
keputusan- keputusan yang penting bagi dan domestik hingga tanpa disadari sebe-
dirinya, serta tampil sebagai individu narnya perempuan telah digiring kepada
yang terhormat. defenisi makhluk yang tidak berkesadar-
Tokoh feminisme eksistensialis, Si- an. Hal inilah yang menjadikan dominasi
mone de Beaviour, dalam bukunya “The terhadap kaum perempuan sepanjang se-
Second Sex” menjalankan teori yang jarah. Padahal, seperti yang diungkap-
mengacu pada teori eksistensialisme Je- kan oleh (Yeni Artanti, 2020), manusia
an Paul Sartre. Konsep Sartre yang pa- memiliki kebebasan untuk memilih cara
ling dekat dengan feminisme adalah “ada hidupnya sendiri. Karena dengan begitu,
utuk orang lain”, yaitu filsafat yang meli- manusia menjadi bertanggung jawab ter-
hat relasi-relasi antar manusia. Sayang- hadap eksistensinya. Beauvoir pun mena-
nya, dalam hal relasi antara laki-laki dan warkan beberapa strategi yang dapat di-
perempuan, laki-laki mengobyekkan pe- lancarkan oleh perempuan ketika meno-
rempuan dan membuatnya sebagai yang lak keliyanannya.
lain (the other). Pertama, perempuan dapat bekerja.
Bahasa ontologis dan bahasa etis ek- Tidaklah mudah bagi perempuan untuk
sistensialisme tersebut diadopsi oleh Bea- menjadi seseorang yang berdaya secara
viour untuk mengemukakan bahwa laki- aktif dalam menunjukkan keberadaan-
laki dinamai “sang Diri”, sedangkan pe- nya di ruang publik. Terutama saat laki-
rempuan “sang Liyan”. Jika Liyan ada- laki mendominasi dalam perihal kepe-
lah ancaman bagi Diri, maka perempuan mimpinan (Sholihah, 2018). Sementara
adalah ancaman bagi laki-laki. Oleh ka- itu, di Indonesia, perempuan lebih ba-
rena itu, jika laki-laki ingin tetap bebas, ia nyak berkutat pada hal mengasuh dan
harus mensubordinasi perempuan terha- mengurus anak serta melayani suami di
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 302
ling menonjol adalah nasib tragis Drupa- mengarahkan kepada data berupa kutip-
di yang harus diperkosa oleh 100 laki-laki an kalimat yang lebih mengedepankan
Kurawa setelah dipertaruhkan di meja kata atau kalimat-kalimat daripada
judi oleh suaminya. Sementara itu, da- angka-angka.
lam epos Mahabarata versi Jawa Baru Pada penelitian ini, diungkapkan
dan versi India, pemerkosaan yang dila- data-data yang berupa kata, frasa, dan
kukan terhadap Drupadi tersebut gagal kalimat yang terdapat dalam novel Dru-
dilakukan oleh Kurawa. Di samping itu, padi karya Seno Gumira Ajidarma.
Seno Gumira Ajidarma menceritakan Data-data tersebut merupakan permasa-
Drupadi sebagai perempuan yang mem- lahan yang akan dikaji menggunakan te-
bela hak asasinya dari tekanan kekuasa- ori feminisme-eksistensialis Simone de
an yang dituturkan mulai dari lahir, cin- Beauvoir.
ta, kemelut, hingga kematiannya. Perja- Untuk menghindari salah penafsiran
lanan hidup yang dikisahkan Seno mela- dalam penelitian ini perlu dikemukakan
lui tokoh-tokoh perempuan terutama fokus permasalahan yang diteliti. Perta-
Drupadi tersebut merepresentasikan ben- ma, bentuk-bentuk opresi terhadap kaum
tuk-bentuk opresi terhadap perempuan perempuan adalah teks yang terdapat da-
serta wujud-wujud eksistensi seorang pe- lam novel yang menggambarkan keada-
rempuan. Realitas seperti pemaparan an kaum perempuan yang tersubordina-
tentang perspektif feminisme-eksistensia- si. Perempuan dijadikan sebagai objek
lis di atas sangat menarik untuk diimple- atau makhluk kedua setelah laki-laki dan
mentasikan pada kajian novel Drupadi dipandang tidak absolut. Keadaan terse-
karya Seno Gumira Ajidarma. Ada dua but digambarkan oleh tindakan laki-laki
hal yang akan dikaji, yaitu (1) ben- kepada kaum perempuan seperti me-
tuk-bentuk opresi terhadap perempuan mandang perempuan sebagai objek, me-
sebagai others dan (2) bentuk-bentuk per- nindas perempuan dalam ikatan perka-
lawanan perempuan sebagai wujud eksis- winan, dan melakukan pelecehan seksual
tensinya. terhadap kaum perempuan. Kedua, ben-
tuk-bentuk perlawanan kaum perempuan
METODE sebagai wujud eksistensi adalah teks yang
Penelitian ini menggunakan metode terdapat dalam novel yang menggambar-
deskriptif kualitatif. Ratna (2013: 46-47) kan tindakan-tindakan perempuan agar
menyatakan bahwa metode kualitatif pa- dapat meraih eksistensinya dan tidak ha-
da dasarnya sama dengan metode her- nya menjadi objek bagi kaum laki-laki
meneutika. Artinya, baik metode herme- seperti bekerja, menjadi kaum intelektu-
neutika, kualitatif, dan analisis isi, secara al, dan bisa menjadi transformator dalam
keseluruhan memanfaatkan cara-cara masyarakat.
penafisran dengan menyajikannya dalam
bentuk deskripsi. Metode kualitatif mem- HASIL DAN PEMBAHASAN
berikan perhatian terhadap data ilmiah, Pada bagian ini diuraikan hasil anali-
data dalam hubungannya dengan kon- sis data yang terdiri atas bentuk-bentuk
teks keberadaannya. Metode kualitatif opresi terhadap perempuan sebagai others
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 304
dah. Aku tak pernah mengenal dia, kecuali Kedua, opresi kepada perempuan
namanya yang harum di medan pertem- dari segi pelayanan dalam perkawinan.
puran. Ah, kalau saja perempuan bisa me- Beauvoir (Tong, 1989: 269) mengata-
milih suaminya sendiri! (Ajidarma, kan bahwa peran sebagai istri memba-
2017:8) tasi kebebasan perempuan. Meskipun
Beauvoir percaya bahwa perempuan
Kutipan di atas menceritakan tokoh dan laki-laki mempunyai kemampuan
Drupadi yang sedang menggerutu ketika untuk memiliki rasa cinta yang menda-
menyaksikan para laki-laki ksatria me- lam. Namun lembaga perkawinan da-
laksanakan sayembara memanah untuk pat merusak hubungan suatu pasangan.
memperebutkan dirinya. Adanya sayem- Perkawinan membuat perasaan yang
bara tersebut membuat dirinya merasa tadinya dimiliki, yang diberikan secara
tak bisa memilih sendiri calon suaminya. tulus, menjadi hak dan kewajiban de-
Hal itu membuatnya berpikir bahwa be- ngan cara yang menyakitkan bagi pe-
tapa mudahnya kalau menjadi seorang rempuan. Realitas seperti itu juga di-
laki-laki yang sakti, mereka hanya perlu gambarkan dalam beberapa bagian pa-
mementang busur panah untuk menda- da novel Drupadi karya Seno Gumira
patkan perempuan yang diinginkannya. Ajidarma. Berikut disampaikan data
Sementara Drupadi sendiri hanya bisa dan pembahasan mengenai hal terse-
duduk dan menunggu siapa pemenang but.
sayembaranya, setelah itu mau tidak mau “Mereka mengundang kita lagi nanti ma-
ia harus menerimanya sebagai seorang lam, aku sudah bosan dengan pesta-pesta
suami sekalipun lelaki itu sama sekali be- mereka yang gila itu.”
lum dikenalinya. Ia hanya duduk, me-
nyaksikan, dan menunggu nasibnya. “Itulah kebiasaan Kurawa, Yayi, sudah-
Realitas seperti kutipan dan pemapa- lah, kita datang saja,” sahut Yudhistira.
ran di atas merupakan bentuk opresi ter- “Ini adalah malam yang terakhir”
hadap perempuan. Terdapat perbedaan
pandangan posisi perempuan dan laki- Drupadi tertunduk.
laki yang dibandingkan dengan kenyata- “Aku ingin pulang…”.
an bahwa laki-laki dapat menghendaki
calon istrinya sendiri hanya dengan ke- Namun Yudhistira menarik Drupadi ke
ahlian memanahnya, sedangkan Drupa- atas ranjang. Seorang dayang tidak jadi
di sebagai seorang perempuan hanya masuk ketika terdengar olehnya desah pe-
bisa menunggu siapa pemenang sayem- lahan. Ia hanya menutupkan tirai pada
bara dan harus menerimanya sebagai pintu yang masih terbuka. (Ajidarma,
seorang suami. Pada keadaan seperti 2017: 33)
ini, perempuan tampak jelas hanya dija-
dikan sebagai sebuah objek. Perempuan Kutipan di atas menceritakan Dru-
digambarkan tak bisa memenuhi kehen- padi yang berbicara kepada salah satu
daknya sendiri untuk memilih calon su- suaminya, Yudhistira, bahwa ia ingin
aminya. pulang. Dalam konteks kutipan di atas,
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 306
Bentuk-Bentuk Perlawanan sebagai Wujud “Masih kuatkah engkau, Drupadi?”
Eksistensi Perempuan “Jangan kuatir, Arjuna, kita sedang men-
Bentuk-bentuk perlawanan sebagai jemput takdir sekarang.”
wujud eksistensi perempuan dalam novel (Ajidarma, 2017: 127)
Drupadi karya Seno Gumira Ajidarma
adalah kejadian-kejadian yang dialami to- Mereka berjalan kembali dan melangkah
koh perempuan yang berhubungan de- dalam kegelapan malam. Drupadi merasa
ngan orang lain serta lingkungannya yang melangkah di lorong hitam yang panjang
menunjukkan dan menguatkan eksistensi- karena kabut menyergap dimana-mana, ti-
nya sebagai seorang perempuan. Konsep dak memberinya penglihatan. Maka ia pun
eksistensi seorang perempuan telah dija- meraba dinding-dinding batu, dan maju
barkan oleh Simone de Beaviour dalam pelahan-lahan. Suara angin mende-
teori-teorinya yang dikenal dengan kon- sing-desing, dinginnya bukan alang kepa-
sep feminisme-eksistensialis. Konsep yang lang. Drupadi masih terus bertahan dan
dikemukakan oleh Beaviour tersebut digu- melangkah terus sepanjang malam. Ka-
nakan untuk menganalisis novel Drupadi dang-kadang dilihatnya Sadewa merayap
karya Seno Gumira Ajidarma dalam pe- di depan, namun Nakula dan seterusnya
nelitan ini. Beaviour telah memaparkan sudah tidak kelihatan. Yudhistira bersama
wujud perlawanan yang dapat dilakukan anjingnya berada jauh di atas dan di depan.
oleh perempuan menjadi tiga bagian yai- (Ajidarma, 2017:129)
tu, (1) bekerja, (2) menjadi agen intelektu-
al, dan (3) melakukan transformasi dalam Dua kutipan di atas menceritakan per-
masyarakat. Berikut disampaikan data jalanan Drupadi dengan lima suaminya
dan pembahasan mengenai hal tersebut. menuju puncak Mahameru. Dalam perja-
Pertama, bekerja. Bekerja merupakan lanannya tersebut, Drupadi berlajan dan
salah satu hal yang menunjang perempuan mendaki tanpa merepotkan kelima suami-
untuk bisa dikatakan sebagai seseorang nya. Bahkan ketika Arjuna menanyakan
yang bereksistensi, karena dengan bekerja keadaan fisiknya, Drupadi justru mem-
perempuan dapat membuktikan dirinya peringatkan Arjuna untuk tidak perlu
bahwa ia adalah sosok yang mampu men- mengkhawatirkannya. Seolah-olah mem-
jadi seorang yang mandiri, yaitu dengan ti- pertegas bahwa ia mampu dan bisa mela-
dak mengharapkan bantuan dari orang lain kukannya sendiri. Meskipun kabut men-
dan secara tidak langsung ia akan mampu ngganggu penglihatannya, ia tetap berja-
menentukan sendiri jalan hidupnya. Reali- lan dan berusaha sendiri dengan meraba
tas bahwa perempuan dapat hidup secara dinding-dinding batu dan maju pe-
mandiri tersebut ditemukan dalam bebera- lahan-lahan. Dalam keadaan yang sangat
pa bagian novel Drupadi karya Seno Gu- dingin karena salju, Drupadi terus berta-
mira Ajidarma. Berikut dipaparkan data han dan melangkah sepanjang malam. Ia
dan pembahasan mengenai hal tersebut. mampu berusaha dan berjalan sendiri tan-
Arjuna membuang semua senjata, mereka pa merepotkan kelima suaminya.
memusnahkan segala kesaktian, mendaki Berdasarkan kutipan dan pemaparan
sebagai manusia biasa. di atas, maka dapat dilihat bahwa tokoh
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 308
penderitaan dan terlunta-lunta demi keli- kaca, agar Karna melepaskan Konta, se-
ma suaminya. Penderitaan dan perasaan hingga Arjuna bisa menandinginya. Apa-
tersiksa itulah yang diucapkan oleh Dru- kah engkau tidak pernah mendendam,
padi dengan kata-kata yang sangat lan- Kresna? Engkau memutar leher Sishupala
tang di hadapan para raja dan kelima hanya karena kata-kata, engkau membu-
Pandawa. nuh Salwa orang bodoh yang mengacau
Berdasarkan kutipan dan pemaparan Dwaraka. Itukah pelajaranmu untuk du-
di atas, maka dapat dilihat bagaimana nia? Aku sudah menjadi korban, dan dari
Drupadi dengan keberaniannya mengu- seorang yang sudah menjadi korban, eng-
capkan protes atas hak-haknya sebagai kau memintanya berjiwa besar. Apakah itu
seorang perempuan sekaligus istri kelima tidak terlalu berlebihan? Biarlah Resi Bhis-
Pandawa. Ia berpendapat bahwa laki-laki ma atau Karna atau Yudhistira berjiwa be-
dan perempuan itu setara, tetapi keseta- sar, tapi aku Drupadi, seorang perempuan,
raan itu tidak pernah didapatkan oleh- menggunakan hak diriku sebagai korban
nya. Ia merasa dirinya lah yang paling untuk melakukan pembalasan.” (Ajidar-
banyak menanggung penderitaan demi ma: 2017: 108)
penghormatan kepada kelima suaminya.
Hal itulah yang akhirnya membuat Dru- Kutipan di atas merupakan dialog
padi berbicara seperti pada kutipan dia- yang diucapkan Drupadi kepada Kresna
log di atas. Dialog yang diucapkan Dru- yang memintanya untuk berjiwa besar
padi tersebut sangat merepresentasikan dalam menghadapi perlakuan para Ku-
eksistensi perempuan dalam berpikir dan rawa atas dirinya. Namun dalam dialog
menyampaikan pendapat. Dialog terse- itu, Drupadi menentang permintaan
but menggambarakan pembelaan terha- Kresna. Drupadi mengatakan bahwa di-
dap hak-hak dan derajat kaum perempu- rinya juga berhak untuk marah sebagai
an. Dialog tersebut juga membuktikan korban. Menurutnya, bukan hanya Kres-
bahwa perempuan mempunyai kemam- na yang berhak mengambil keputusan
puan berpikir dan intelektualitas yang ba- seperti mengorbankan Gatot Kaca, me-
ik sehingga perempuan seperti Drupadi mutar leher Sishupala, dan membunuh
memiliki pandangan terhadap hak-hak Salwa, tetapi sebagai seorang perempu-
perempuan yang diucapkannya melalui an, ia juga memiliki hak yang sama un-
protes dan pembelaannya dalam dialog tuk marah dan membela dirinya sendiri
tersebut. demi menjawab nasibnya. Sebagai kor-
Drupadi berdiri. “Kresna, engkau sungguh ban, ia merasa berhak mengambil kepu-
pandai bicara. Tapi engkau belum pernah tusan untuk melakukan pembalasan.
menjadi korban. Itulah masalahmu, Kres- Berdasarkan kutipan dan pemaparan
na, engkau mengerti segalanya, namun di atas, dapat dilihat bahwa Drupadi se-
engkau tidak pernah merasakannya. Aku bagai perempuan menuntut kesetaraan
adalah korban, dan aku menggunakan hak dalam menggunakan haknya. Ia menen-
diriku sebagai korban untuk menjawab na- tang Kresna yang memintanya untuk
sibku dengan kemarahan. Engkau menga- berjiwa besar setelah menjadi korban pe-
tur segala-galanya. Kau korbankan Gatot- merkosaan oleh 99 orang laki-laki Ku-
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 310
penderitaan dan pengorbanan yang telah tuk-bentuk perlawanan sebagai wujud
dilakukannya demi kelima suaminya. eksistensi kaum perempuan yang terdiri
Berdasarkan penderitaan dan pengorban- atas: (a) bekerja, (b) menjadi agen inte-
an itu, Drupadi meminta untuk dibalas- lektual, dan (c) melakukan transformasi
kan dendamnya kepada Kurawa. Bahkan dalam masyarakat. Data yang ditemukan
ia telah bersumpah tidak akan menyang- berjumlah 13 data yang telah dianalisis
gul rambutnya sebelum dikeramas oleh berdasar pada pendapat Simone de Bea-
darah Dursasana. Dengan ucapan-ucap- viour terkait bentuk-bentuk perlawanan
an yang lantang dan penuh dendam ter- sebagai wujud eksistensi perempuan.
sebut, Drupadi akhirnya berhasil mem-
pengaruhi semua orang yang hadir, teru- DAFTAR PUSTAKA
tama kelima suaminya sendiri yang se- Ajidarma, S. 2018. Drupadi. Jakarta: PT
mula tidak ingin ada pembalasan dendam Gramedia Pustaka Utama.
tersebut. Hingga berbuntut pada perang Anwar, A. 2010. Teori Sosial Sastra. Yog-
suadara yang sangat basar, yaitu perang yakarta: Ombak.
Bharatayuddha. Artanti, Y. 2020. Konsep Diri Perempu-
Berdasarkan kutipan dan pemaparan an di Persimpangan Budaya dalam
di atas, dapat dilihat bahwa seorang pe- Autobiografi Stupeur et Tremble-
rempuan dapat melakukan transformasi ments Karya Amelie Nothomb. Li-
di dalam masyarakat. Perempuan dapat tera Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
mempunyai ide-ide dan pemikiran yang dan Pengajarannya, 19(1), 72-93. htt-
bisa mempengaruhi masyarakat. Drupa- p s : / / d o i . o r g / 1 0 . 2 1 8 3 1 / l t r.
di membuktikan bahwa massa yang sa- v19i1.30465
ngat banyak bisa digerakkan oleh seorang Beauvoir, S. 1989. Second Sex. New York:
perempuan. Bahkan sampai menimbul- Pustaka Promethea.
kan perang yang sangat besar. Realitas Djajanegara, S. 2003. Kritik Sastra Femi-
seperti itu merupakan wujud dari eksis- nis Sebuah Pengantar. Jakarta: Gra-
tensi perempuan melalui ide-ide dan pi- media Pustaka Utama.
kirannya untuk melakukan proses trans- Harjito. 2014. Kemandirian Perempuan
formasi dalam masyarakat. Jawa dalam Cerita Tradisional. Li-
tera Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra,
SIMPULAN dan Pengajarannya. 13(2), 316-
Berdasarkan hasil dan pembahasan 325. https://doi.org/10.21831/ltr.
penelitian dapat disimpulkan hal-hal eba- v13i2.2584
gai berikut. Pertama, pada novel Drupadi Junaidi, L. M. 2018. Stereotype as the
karya Seno Gumira Ajidarma ditemukan Ideology of Feminism in Novels
data bentuk-bentuk opresi terhadap ka- Authorized by Indonesian Female
um perempuan yang terdiri atas: (a) pan- Authors. Journal: IJLLC (Internatio-
dangan perbedaan posisi perempuan dan nal Journal of Linguistics, Literature
laki-laki, (b) opresi terhadap perempuan and Culture, 4(1) p 1-15. https://slo-
dari segi pelayanan dalam perkawinan, ap.org/journals/index.php/ijllc/ar-
dan (c) pelecahan seksual. Kedua, ben- ticle/view/20.
Feminisme Eksistensialis dalam Novel Drupadi Karya Seno Gumira Ajidarma 312