Anda di halaman 1dari 13

SEKSUALITAS PEREMPUAN DALAM NOVEL NYAI GOWOK KARYA BUDI

SARDJONO: SEBUAH KAJIAN KRITIK FEMINIS RADIKAL

Oni Sumiati, Martono, Djon Lesmono


Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: onisumiati@yahoo.co.id

Abstract
The women are people who can attract the men easier. Their attractiveness
always be dicussed by the men. It is not about their beauty and intellectual but it
focuses on the sexuality casses. In this research, the reseracher focused on the
women sexuality which taken from a novel entittled Nyai Gowok by Budi
Sardjono. The research problem including of sexuality abusive by men and
women’s of ptriachal. The researcher used descriptive qualitative method in
order to analyze the data. The data source is taken from a novel itself in 330
pages. The techniqueof colleecting the data used documentary study technique
where the tools of the research are any or some person (human), the researcher
itself tland also the result of the research showed that sexual assault had been
done by the men such as rape, sexual, exploitation (like porn/ prostitution), sex
slavery and the compulsion of abortion. Moreover, the womens opposition
patriarchal domination is about the effort by giving the understanding, how to
refuse, state the opinion and how to end the marriage strategically. The novel of
Nyai Gowok can be used as the learning materials. Of indonesian language and
literature in order to analyze the intrinsic and extrinsic substances of indonesian
novel or novel translation.

Keywords: patriarchal, radical feminism criticism, sexuality.

PENDAHULUAN persetujuan dari kedua belah pihak.


Perempuan merupakan objek yang Penolakan istri terhadap perlakuan
masih dipandang sebelah mata oleh suami yang terkadang kurang
sebagian masyarakat. Keberadaanya mengenakkan bagi sang istri
dalam masyarakat kurang diisyaratkan sebagai pemberontakan.
diperhitungkan. Di sisi lain perempuan Adat masyarakat telah menyetujui
dianggap lemah dan tidak memiliki ketetapan bahwa istri memiliki
kekuatan seperti laki-laki. Terkadang kewajiban sebagai ibu rumah tangga
perempuan harus terkurung dalam adat yang tugasnya hanya melayani suami,
dan tradisi masyarakat setempat yang membereskan rumah, dan mengurus
membuatnya lemah. Kelemahan itu anak.
justru dimanfaatkan oleh kaum laki-laki Dalam perkembangan karya sastra,
untuk mengeksploitasi keindahannya perempuan sering dimunculkan sebagai
tanpa mengakui eksistensinya. fokus pembicaraan. Pembicaraan itu
Keindahan perempuan tak lepas dari mengarah pada seksualitas perempuan
sorot nafsu dan kebiadaban kaum laki- yang kemudian dituangkan ke dalam
laki. Tubuh dan kecantikan perempuan sebuah novel. Sebuah karya sastra,
selalu menjadi simbol pemuas nafsu khususnya yang berupa novel dapat
bagi laki-laki, baik dalam rumah tangga mengenalkan kehidupan perempuan
maupun masyarakat. Kehidupan rumah dengan segala tantangan dan
tangga, mengharuskan seorang istri permasalahan yang ada di lingkungan.
melayani nafsu sang suami tanpa ada Konflik mengenai kesengsaraan dan

1
diskriminasi perempuan seolah-olah dengan perkara persetubuhan
menjadi bagian yang menarik. (eksploitasi) antara laki-laki dan
Kekuasaan dan kekuatan hanyalah milik perempuan. Seksualitas sebagai ciri,
laki-laki. Dengan anggapan tersebut sifat dan peranan, dorongan seks atau
akhirnya kaum perempuan bangkit dan kehidupan seks (Yasa, 2012:38).
timbullah suatu gerakan yang disebut Patriarkat berarti tata kekeluargaan yang
feminisme yang menghendaki kesamaan sangat mementingkan garis turunan
hak dan kewajiban. bapak, untuk menguraikan sebab
Melihat fakta dan fenomena penindasan terhadap perempuan
kehidupan seks perempuan yang masih (Sugihastuti dan Suharto, 2010:64).
terkungkung oleh adat, Budi Sardjono Eksploitasi seksual terhadap
telah menyuarakan perjuangan perempuan menandakan pemerasan
perempuan melalui novelnya. Novel terhadap seks (jenis kelamin) perempuan
Nyai Gowok satu di antara novelnya terutama untuk laki-laki atau perempuan
yang mengupas masalah seksualitas yang memeras. Eksploitasi seksual
perempuan. Seksualitas yang dilakukan terhadap perempuan juga menandakan
oleh perempuan bernama Nyai Lindri pemanfaatan perempuan terutama seks
demi menjaga tradisi sebagai Gowok. yang berhubungan dengan persetubuhan
Nyai Gowok adalah novel yang dengan laki-laki untuk keuntungan
berlatar belakang budaya Jawa, yang sendiri atau sebuah kelompok atau
mengangkat tradisi nyantrik (dididik komunitas.
atau belajar) di masyarakat Temanggung Subono (dalam Yasa, 2012:38)
era 1950-an. Sosok perempuan mengemukakan seksualitas sebagai
diposisikan sebagai pelaku dalam proses sosial yang menciptakan,
pemertahanan budaya lokal di daerah mengorganisir, mengekspresikan dan
tersebut. Pemposisian perempuan mengarahkan hasrat atau birahi (desire).
sebagai pelaku dalam pemertahanan Sementara itu, Deborah Cameron dan
budaya melalui peran sebagai gowok Don Kulick (dalam Yasa, 2012:39)
(perempuan yang mendidik seorang memahami seksualitas sebagai ekspresi
remaja laki-laki untuk menjadi lelaki hasrat erotik yang dibentuk secara
sejati) lebih didominasi peristiwa- sosial.
peristiwa seks, seperti eksploitasi seks Pemaksaan Aborsi adalah
dan pelecehan seks. pengguguran kandungan yang dilakukan
Melihat fakta dan fenomena karena adanya tekanan, ancaman,
kehidupan seks perempuan yang masih maupun paksaan dari pihak lain. Sofia
terkungkung oleh adat, Budi Sardjono (2009:88) menyatakan bahwa aborsi
telah menyuarakan perjuangan adalah bentuk pembebasan seks yang
perempuan melalui novelnya. Novel telah menyudutkan perempuan.
Nyai Gowok satu di antara novelnya Sedangkan menurut Yunanto (2010:59-
yang mengupas masalah seksualitas 60) aborsi adalah pengguguran
perempuan. Seksualitas yang dilakukan kandungan atau mematikan kandungan.
oleh perempuan bernama Nyai Lindri Subjeknya adalah seorang perempuan
demi menjaga tradisi sebagai Gowok. yang menggugurkan atau mematikan
Masalah dalam penelitian ini yaitu kandunganya atau menyuruh orang
mengenai bentuk kekerasan seksual untuk mematikan kandungannya.
yang dilakukan laki-laki terhadap Perempuan dinilai sebagai mahluk
perempuan dan bentuk perlawanan yang menyenangkan serta dapat menjadi
perempuan terhadap dominasi patriarkat. objek seks kapan pun laki-laki
Seksual berkenaan dengan seks (jenis menghendaki. Perempuan sebagai
kelamin). Seksual juga berkenaan pemuas nafsu seksual dapat dipaksa

2
kapan pun laki-laki menginginkannya, adalah cara yang tepat untuk mengakhiri
walaupun perempuan sedang tidak pernikahan. Strategi yang dilakukan
menghendakinya (Sofia, 2009:40). dengan cara melibatkan orang lain.
Pemaksaan yang dilakukan oleh laki- Strategi pelibatan orang lain
laki kepada perempuan dalam hal dilakukan dengan bantuan polisi dan
pelayanan seksual termasuk orang terdekat yang dapat dipercaya
pemerkosaan. (Sofia, 2009:56-57). Jalur hukum dapat
Berbagai asumsi laki-laki tentang membantu perempuan untuk melepaskan
perempuan menghasilkan ekspresi yang diri dari laki-laki dan meminta
merupakan tuntutan terhadap perempuan perlindungan dari polisi. Sedangkan
agar berada pada posisi sebagai pihak orang terdekat membantu dalam hal
yang dikuasai. Perempuan mencoba kesiapan mental dan pemecahan
menyuarakan apa yang dapat ia lakukan masalah.
dan perjuangkan. Perempuan mulai
menyadari akan haknya sebagai METODE PENELITIAN
perempuan kuasa. Wolf (dalam Sofia, Metode penelitian yang digunakan
2009:51) menjelaskan bahwa perempuan dalam mengkaji novel Nyai Gowok
kuasa menjadi manusia dengan langkah karya Budi Sardjono adalah metode
yang menyenangkan, cerdik, dan deskriptif. Metode ini membantu peneliti
strategis. Berikut bentuk perlawanan untuk mengungkapkan dan mengkaji
yang diusahakan perempuan dari atau memaparkan novel. Penelitian
dominasi laki-laki. deskriptif menilai sifat dan kondisi yang
Langkah awal melakukan perlawanan tampak. Tujuan penelitian deskriptif
dengan cara memberikan pemahaman dibatasi untuk menggambarkan
kepada laki-laki.Wolf (dalam Sofia, karakteristik sesuatu sebagaimana
2009:52) mendukung aksi perempuan adanya. Data ini akan diuraikan dalam
dengan cara memberi pemahaman bentuk kata-kata, frasa, dan kalimat
tertuang dalam pernyatan,” ini sesuai dengan permasalahan yang akan
merupakan aksi feminisme kekuasaan diteliti.
yang memandang aksinya dapat Bentuk penelitian yang digunakan
mengubah dunia dengan mempengaruhi dalam penelitian ini adalah kualitatif.
kehidupan sekitarnya.” Penelitian kualitatif memanfaatkan cara-
Diacuhkan teguran yang diberikan cara penafsiran dengan menyajikannya
perempuan oleh laki-laki, membaut dalam bentuk deskriptif. Selain itu,
perempuan mengambil langkah lain penelitian ini memberikan perhatian
dengan menolak dan mengutarakan terhadap data alamiah, data dalam
pendapat. Pendapat yang memiliki hubungannya dengan konteks
alasan masuk akal (Sofia, 2009:53). keberadaanya. Penelitian kualitatif lebih
Perempuan harus berani menolak dan bersifat deskriptif. Data yang terkumpul
mengutarakan pendapat atas hal yang berbentuk kata-kata atau gambar
kurang mengenakan dari laki-laki. sehingga tidak menekankan pada angka,
Upaya ini bertujuan membuang egoisme artinya data yang digunakan pada
laki-laki. penelitian ini adalah berupa kata,frasa
Berbagai tahapan reaksi perempuan dan kalimat yang penulis temukan
terhadap perlakuan laki-laki yang dalam novel Nyai Gowok karya Budi
memperlihatkan kekuasaanya telah Sardjono. Penelitian kualitatif lebih
dilakukan. Selanjutnya perlawanan menekankan pada proses daripada
dilakukan dengan cara menghakhiri produk atau outcame, artinya hasil
sebuah pernikahan yang sekiranya penelitian kualitatif belum tentu sama
membuat perempuan tertindas. Strategi dengan apa yang direncanakan. Hasil

3
dari penelitian kualitatif akan diketahui merupakan instrumen pendukung yang
setelah melakukan analisis lebih lanjut berfungsi sebagai alat bantu dalam
terhadap data-data yang ditemukan pengumpulan data, dan memudahkan
dalam novel Nyai Gowok karya Budi penulis dalam mengingat.
Sardjono. Pengecekan keabsahan data perlu
Pendekatan yang digunakan dalam dilakukan agar data yang diperoleh
penelitian ini adalah pendekatan kritik benar-benar objektif sehingga hasil
sastra feminis radikal. Asumsi dasar penelitian dapat benar-benar
perspektif ini adalah patriarki, yaitu dipertangggungjawabkan. Dalam
sistem kekuasaan dalam keluarga dan penelitian ini, teknik yang digunakan
masyarakat yang menyebabkan untuk pemeriksaan keabsahan data, yaitu
keterbelakangan perempuan. Pendekatan ketekunan pengamat, triangulasi,
tersebut digunakan untuk membantu pengecekan sejawat, dan kecukupan
peneliti membongkar aspek-aspek referensi. Teknik analisis data yang
perempuan kuasa, seksualitas, dan digunakan peneliti terhadap data sebagai
bentuk perlawanan yang dilakukan oleh berikut: (1) menganalisis dan
perempuan dalam melawan patriarki. menginterpretasi bentuk-bentuk
Sumber data primer dalam penelitian kekerasan seksual yang dilakukan laki-
ini adalah teks novel Nyai Gowok karya laki terhadap perempuan dalam novel
Budi Sardjono terbitan Diva Press, Nyai Gowok karya Budi Sardjono; (2)
Yogyakarta, tahun 2014, setebal 330 menganalisis dan menginterpretasi
halaman. Data dalam penelitian ini bentuk perlawanan perempuan terhadap
berupa kata, frasa, dan kalimat yang dominasi patriarkat dalam novel Nyai
dikutip dalam Nyai Gowok karya Budi Gowok karya Budi Sardjono; (3)
Sardjono. menganalisis dan menginterpretasi
Teknik pengumpulan data yang rancangan implementasi pembelajaran
digunakan adalah studi dokumenter. bahasa Indonesia dengan menjadikan
Langkah-langkah pengumpulan data novel Nyai Gowok karya Budi Sardjono
yang dilakukan peneliti ialah: (1) sebagai teks; dan (4) menyimpulkan
Membaca novel Nyai Gowok karya Budi hasil analisis sesuai dengan masalah
Sardjono secara intensif; (2) penelitian.
Mengidentifikasi masalah yang terdapat
dalam novel Nyai Gowok karya Budi HASIL PENELITIAN DAN
Sardjono; (3) Mencatat data yang telah PEMBAHASAN
ditemukan berupa kata , frasa, dan Hasil Penelitian
kalimat berdasarkan masalah yang akan Penelitian mengenai seksualitas
diteliti; (4) Mengklasifikasikan data perempuan dalam Novel Nyai Gowok
sesuai dengan masalah yang akan karya Budi Sardjono ini dibagi menjadi
diteliti; (5) Mendeskripsikan data yang tiga bagian. Pertama, bentuk kekerasan
telah ditemukan sesuai dengan masalah seksual yang dilakukan laki-laki
yang akan diteliti. terhadap perempuan dalam novel Nyai
Alat pengumpulan data yang Gowok karya Budi Sardjono. Kedua,
digunakan adalah manusia yaitu peneliti bentuk perlawanan perempuan terhadap
sendiri dan lembaran kertas hasil dominasi patriarkat dalam novel Nyai
penelitian. Kedudukan penulis sebagai Gowok karya Budi Sardjono. Ketiga,
instrumen utama dalam penelitian ini rencana implementasi bahasa Indonesia
yaitu sebagai: perencana, pelaksana, dengan menjadikan novel Nyai Gowok
pengumpul data, penganalisis, penafsir sebagai teks.
data, dan pelapor hasil penelitian.
Lembaran kertas hasil penelitian Pembahasan

4
Bentuk Kekerasan Seksual yang pemerkosaan. Sesuai dengan teori
Dilakukan Laki-laki feminis radikal, pemaksaan pelayanan
TerhadapPerempuan dalam Novel seksual walaupun terjadi dalam rumah
Nyai Gowok karya Budi Sardjono. tangga disebut pemerkosaan.
Bentuk-bentuk kekerasan yang Pemerkosaan terjadi jika disertai adanya
dilakukan laki-laki terhadap perempuan pemaksaan. Pemaksaan terjadi ketika
dalam novel Nyai Gowok karya Budi Kang Bonang dengan paksa mendekap
Sardjono mencakup 6 bentuk. Bentuk- istrinya ketika mandi di kali.
bentuk kekerasan seksual yang dialami
yakni pemerkosaan, intimidasi seksual, 2. Bentuk Kekerasan Seksual berupa
pelecehan seksual, eksploitasi seksual, Intimidasi Seksual
perbudakan seks, dan pemaksaan aborsi. Intimidasi adalah tindakan menakut-
nakuti (terutama untuk memaksa orang
1. Bentuk Kekerasan Seksual berupa atau pihak lain berbuat sesuatu).
Pemerkosaan Intimidasi seksual sangat meresahkan
Pemerkosaan, walaupun terjadi korban karena pelakunya mirip dengan
dalam perkawinan merupakan bentuk teror. Intimidasi seksual bisa
kekerasan seksual karena seseorang disampaikan secara langsung maupun
melakukan paksaan untuk mendapatkan tidak langsung melalui sms, surat, email,
pelayanan seksual tanpa kerelaan yang dan lain-lain. Gertakan-gertakan yang
bersangkutan.Berikut data yang disampaikan sangat mengganggu dan
menjelaskan adanya bentuk kekerasan meresahkan psikis, apalagi jika
seksual berupa pemerkosan. dilakukan secara berulang-ulang.
(1)....Di kali itu hanya mereka Intimidasi seksual biasanya bertujuan
berdua. Tiba-tiba Kang Bogang agar korban merasa takut, sehingga
merasa ada roh halus yang merasuk bersedia melakukan apa yang disuruh
ke dalam tubuhnya. Roh halus itu oleh si pengintimidasi. Berikut data
membakar berahinya. Tanpa berkata yang menjelaskan adanya kekerasan
lagi, ia dekap istrinya yang sedang seksual berupa intimidasi seksual.
berendam di kali. Istrinya meronta- (02) Hati-hati berurusan dengan
ronta menolak ajakan suaminya. Lurah Juwiring ya, Nyai Lindri.
Tapi, tenaga Kang Bogang jauh lebih Kamu boleh merempehkan diriku
kuat. Dan, ia memaksa yang tidak setampan ini. Silahkan.
dilayani.....(NG, 2014:103) Namun, jangan kamu remehkan
Data (01) menerangkan bahwa sosok kesaktian orang yang akan
perempuan (sebagai istri Kang Bonang) kudatangi. Dia bisa membuat dirimu
dipaksa melayani nafsu suaminya ketika bertekuk lutut di bawah dengkulku
mandi di Kali. Pemaksaan dalam hal haha....(NG, 2014:226)
pelayanan seksual terjadi ketika istri Data (02) menerangkan bahwa Lurah
Kang Bonang berusaha meronta- Juwiring berusaha menakut-nakuti Nyai
meronta menolak ajakan Kang Bonang, Lindri dengan ancaman dan gertakan.
tetapi tenaga Kang Bonang yang lebih Penanda bahwa Nyai Lindri mengalami
kuat memaksa minta dilayani. Penanda intimidasi seksual adalah pada kutipan
bahwa istri Kang Bonang selaku jangan kamu remehkan kesaktian orang
perempuan mengalami kekeresan yang akan kudatangi. Ancaman yang
seksual adalah pada kutipan istrinya dilakukan oleh Lurah Juwiring yaitu
meronta-ronta menolak ajakan akan mendatangi orang sakti dan
suaminya. Penggambaran sosok menggertaknya agar berhati-hati.
perempuan (istri Kang Bonang) Sebagai sosok perempuan tertindas,
mengalami kekerasan seksual berupa Nyai Lindri mengalami bentuk

5
kekerasan seksual berupa intimidasi (06) Ndoro Dono bukan hanya
seksual. Gertakan dan ancaman yang menerima bungkusan, malah menarik
dilakukan oleh Lurah Juwiring (sebagai tangan pemberiannya kuat-kuat.
sosok laki-laki) terhadap Nyai Lindri Setelah dekat, dua buah ciuman ia
(sebagai sosok perempuan) merupakan daratkan di pipi Nyai
intimidasi seksual yang disampaikan Lindri.....(NG, 2014:154)
secara langsung. Data (06) menerangkan bahwa Ndoro
Dono bukan hanya menerima
3. Bentuk Kekerasan Seksual berupa bungkusan, malah menarik tangan
Pelecehan Seksual pemberiannya dengan kuat-kuat. Setelah
Pelecehan seksual merupakan dekat, dua buah ciuman ia daratkan di
tindakan yang merugikan korban. pipi Nyai Lindri. Perlakuan yang
Bentuk-bentuk pelecehan seksual sering dilakukan oleh Ndoro Dono selaku
kali menimpa kaum perempuan. kaum laki-laki merupakan pelecehan
Penyampaian lelucon jorok, pengajuan seksual. Penanda bahwa Nyai Lindri
pertanyaan seputar seks, dan menyentuh mengalami pelecehan seksual adalah
bagian-bagian sensitif tubuh tanpa ijin pada kutipan dua buah ciuman ia
merupakan tindakan yang meresahkan daratkan di pipi Nyai Lindri. Pelecehan
korban. Perempuan yang mengalami seksual terjadi ketika Ndoro Dono
perlakuan seperti itu, merasa tidak menyentuh dan mencium Nyai Lindri
dihargai. Berikut data menjelaskan tanpa seizin yang bersangkutan.
adanya kekerasan seksual berupa
pelecehan seksual. 4. Bentuk Kekerasan Seksual berupa
(03) “laki-laki itu hanya sekali Eksploitasi Seksual
merasakan sakit. Setelah itu, tinggal Kekerasan seksual yang dialami oleh
enaknya saja,haha..” goda Irawan, tokoh Nyai Lindri, Martinah, dan tokoh
kaka Bagus Sasongko. perempuan lainnya adalah kekerasan
“Enaknya di mana?” tanya Bagus berupa eksploitasi seksual dalam bentuk
Sasongko lugu. pelacuran dan pornografi. Nyai Lindri,
“Nanti kamu akan merasakan sebagai perempuan telah diikat oleh adat
enaknya setelah diantar kerumah untuk menjadi seorang gowok.
Nyai Lindri.” (NG, 2014:9) Perempuan diletakkan sebagai
Data (03) menerangkan bahwa penyenang hati dan objek seks. Laki-laki
seorang laki-laki akan merasakan merasa bahagia ketika melihat
kenikmatan jika sudah diantar ke rumah perempuan tampil dengan sangat
Nyai Lindri. Penanda bahwa Nyai Lindri menyenangkan. Sikap menyenangkan
mengalami pelecehan seksual adalah hati laki-laki tidak hanya dari segi
pada kutipan “Nanti kamu akan penampilan, melainkan juga perkataan
merasakan enaknya setelah diantar yang manis dan sopan. Berikut data
kerumah Nyai Lindri.” Pernyataan yang yang menjelaskan adanya kekerasan
disampaikan oleh Irawan selaku kakak seksual berupa eksploitasi seksual
Bagus Sasongko merupakan pelecehan berupa pelacuran dan pornografi.
seksual. Kaum laki-laki seenaknya
melecehkan kedudukan perempuan 4.1 Bentuk Eksploitasi Seksual berupa
dengan guyonan jorok. Kata enaknya Pelacuran
mengarah kepada pelecehan seksual (11) “Hmmmm....., gowok itu
terhadap Nyai Lindri. Kedudukan perempuan yang akan mengajari Mas
perempuan diposisikan sebagai objek Bagus tentang seluk beluk seorang
pemuas nafsu untuk mendapat sebuah perempuan. Nanti Mas Bagus akan
kenikmatan. diberi tahu oleh Nyai Lindri

6
bagaimana seorang laki-laki Tidak ada orang lain, kok.” (NG,
menghadapi seorang perempuan. 2014:132)
Bagaimana harus bersikap. Data (19) menerangkan bahwa
Bagaimana harus melayani. Dan kekerasan seksual berupa ekslpoitasi
yang penting...hmmm.., nanti Mas seksual dilakukan oleh Martinah sebagai
Bagus disuruh membuktikannya perempuan. Martinah melakukan
sendiri,” tutur Kang Bogang. (NG, eksploitasi seksual berupa pelacuran.
2014:16) Penanda bahwa Martinah mengalami
Data (11) menerangkan bahwa Kang eksploitasi seksual adalah pada kutipan
Bonang memberikan informasi kepada ”Ah, Mas Bagus!” tukas Martinah
Mas Bagus mengenai kinerja Nyai sambil menempelkan pipinya ke pipi
Lindri sebagai gowok. Ia akan mengajari Bagus Sasongko. Pelacuran terjadi
laki-laki menghadapi dan melayani ketika ia dengan sengaja menempelkan
perempuan. Penanda bahwa Nyai Lindri pipinya ke pipi Bagus Sasongko.
mengalami eksploitasi seksual adalah Martinah juga menempelkan mulutnya
pada kutipan “Dan yang di telinga anak lelaki itu. Lalu, ia peluk
penting...hmmm.., nanti Mas Bagus kepalanya semakin dekat. Sehingga,
disuruh membuktikannya sendiri,”. Kata terjadi persetubuhan antara Martinah
hmmm merupakan pengungkapan dan Bagus Sasongko. Didukung oleh
ekspresi sebuah kenikmatan yang data (20), yang menerangkan bahwa
didapatkan oleh seorang laki-laki seperti Martinah menyuruh Bagus Sasongko
Kang Bonang yang pernah menyingkapkan kainnya. Ekploitasi
mengalaminya. Adat yang membuat seksual berupa pelacuran semakin jelas
sosok perempuan seperti Nyai Lindri tergambar. Pelacuran yang terjadi pada
menjadi seorang gowok dan harus rela Martinah atas dasar pekerjaannya
mengeksploitasi dirinya sendiri. Nyai sebagai pembantu Nyai Lindri. Penanda
lindri mengalami kekerasan seksual bahwa Martinah mengalami eksploitasi
berupa pelacuran. seksual adalah pada kutipan
(19) “Dingin sekali ya, Mas,” bisik “Singkapkan saja tidak apa-apa. Tidak
Martinah kemudian sambil ada orang lain, kok.” Tokoh Martinah
menempelkan badannya dan terikat oleh adat yang mengaharuskan
memeluk anak itu semakin erat. (NG, dia ikut mengajari sekaligus melayani
2014:120) Bagus Sasongko sama hal nya dengan
...”Ah, Mas Bagus!” tukas Nyai Lindri.
Martinah sambil menempelkan (24) “Ini, Ndoro...., ada teman
pipinya ke pipi Bagus Sasongko. tidur. Siapa tahu Ndoro
“Mosok tidak tahu?”....(NG, membutuhkan,” kata lelaki yang
2014:121) tadi menawarkan losmen di pinggir
...Martinah menempelkan mulutnya jalan. Sekarang, ia datang bersama
di telinga anak lelaki disampingnya seorang perempuan muda. Mungkin
itu. Lalu, ia peluk kepalanya supaya baru berumur sekitar dua puluh lima
semakin dekat. “Yang tambah tahun. Perempuan itu mengenakan
kenceng... yang baru saja disunat,” rok panjang, rambutnya dibiarkan
bisiknya kemudian, lalau tertawa tergerai. Ia menentang tas warna
kecil. (NG, 2014:123) hitam.
“Selamat malam, Ndoro,” sapa
(20) “Kainnya mengganggu ya, perempuan itu sambil tersenyum.
Mas,” celetuk Martinah. (NG, 2014:244)
“Singkapkan saja tidak apa-apa. Data (24) yang menerangkan bahwa
seorang perempuan dijajakan atau

7
ditawarkan kepada lelaki dengan tujuan kesengajaan yang dilakuakan oleh Nyai
memperoleh uang. Penanda bahwa Lindri untuk memamerkan seluruh
perempuan lain mengalami eksploitasi tubuhny. Ketika Nyai Lindri melepas
seksual adalah pada kutipan “ini, kain yang melilit tubuhnya lalu
Ndoro...., ada teman tidur. Siapa tahu menyampirkan di jemuran yang terbuat
Ndoro membutuhkan,” dan “Iya, Ndoro, dari batang bambu, Bagus Sasongko
Sriatun ini pintar memijat.” Kutipan mengintip dari daun jendela kamarnya.
tersebut menandakan adanya eksploitasi Tidak hanya itu saja, ketika air pancuran
seksual berupa pelacuran. Kalimat langsung menimpa kepala, rambut, turun
penawaran yang disampaikan oleh lewat leher, pungung, dada, perut, dan
seorang lelaki pemilik losmen terus meluncur ke bawah, Bagus
merupakan kalimat ajakan agar mau Sasongko semakin memperhatikannya.
menginap dan ditemani oleh wanita (21)Tangan Martinah memang
yang pandai memijit. Perempuan nakal, tapi pintar. Ketika mandi di
diposisikan sebagai objek pemuas nafsu kali, tangan wanita itu mula-mula
dan sumber uang. memang menggosok punggung dan
tubuh bagian belakang. Lama-lama,
4.2 Bentuk Eksploitasi Seksual tangan itu menggosok seluruh
berupa Pornografi anggota tubuhnya. supaya tidak
(13) Hmmm,, ia menghela nafas. malu, ia lalu memejamkan mata. Dan
Rasa kantuk tiba-tiba hilang. benar. Tangan wanita itu semakin liar
Beberapa saat, wajahnya menempel menjamah inci demi inci bagian dari
di daun jendela..... (NG, 2014: 65) tubuhnya. ia biarkan. Rupanya,
Nyai Lindri ! desis Bagus Sasongko wanita itu tahu apa yang harus
dalam hati. Ia yakin sekali bahwa dilakukan kemudian. (NG, 2014:
yang ada di luar rumah itu Nyai 165)
Lindri. Data (21) menerangkan bahwa
.....Pelan-pelan, Nyai Lindri eksploitasi seksual yang dilakukan oleh
melepas kain yang melilit Martinah adalah pornografi. Penanda
tubuhnya lalu menyampirkan di bahwa Martinah mengalami eksploitasi
jemuaran yang terbuat dari batang seksual adalah pada kutipan tangan
bambu. Ia tidak mengenakan Martinah memang nakal, tapi pintar. Ia
selembar benang pun. Lalu berjalan dengan sengaja memamerkan lekuk
pelan menuju pancuran. tubuhnya ketika mandi di kali. Mula-
.....air pancuran langsung menimpa mula ia menggosok punggung dan tubuh
kepala, rambut, turun lewat leher, bagian belakang. Lama-lama ia
punggung, dada, perut, dan terus menggosok seluruh anggota tubuhnya
meluncur ke bawah. (NG, 2014:66) dan menjamah inci demi inci bagian dari
Data (13) menerangkan bahwa Nyai tubuhnya. Martinah dengan sengaja
Lindri sebagai perempuan mengalami mempertontonkan lekuk tubuhnya agar
eksploitasi seksual berupa pornografi. laki-laki bergairah dan terpesona dengan
Tubuh Nyai Lindri dijadikan objek yang dirinya.
dipamerkan. Penanda bahwa Nyai Lindri Setelah dianalisis melalui pendekatan
mengalami eksploitasi seksual adalah feminis radikal bahwa perlakuan yang
pada kutipan Nyai Lindri melepas kain dialami kaum perempuan seperti; Nyai
yang melilit tubuhnya lalu Lindri, Martinah, dan perempuan
menyampirkan di jemuaran yang terbuat lainnya merupakan kekerasan seksual
dari batang bambu. Ia tidak berupa eksploitasi seksual. Eksploitasi
mengenakan selembar benang pun. seksual yang dialami oleh kaum
Kutipan tersebut menandakan adanya perempuan berupa pornografi dan

8
pelacuran. Hal ini diperkuat oleh untuk melayani kemauan suaminya.
pendapat Ihromi (1995:93) yang Para lelaki tidak peduli istrinya capek
mengemukakan bahwa feminis radikal atau tidak kepingin. Mereka inginnya
memfokuskan perhatiannya pada satu, dilayani sampe puncak. Setelah
permasalahan wanita yang berhubungan terpenuhi yang jadi keinginan,
dengan pekerjaan perempuan, masalah mereka ganti yang tidur pulas,
reproduksi, dan seksualitas. Asumsi sedang istrinya dibiarkan terjaga tak
dasar perspektif ini adalah patriarki, bisa tidur lagi. Belum lagi harus
yaitu sistem kekuasaan dalam keluarga membersihkan tubuhnya di tengah
dan masyarakat yang menyebabkan malam yang dingin. (NG, 2014:147-
keterbelakangan perempuan. 148)
Eksploitasi seksual tidak hanya Data (26) menerangkan bahwa
dilakukan oleh kaum laki-laki tetapi oleh perempuan mengalami kekerasan
perempuan itu sendiri. Eksploitasi seksual berupa perbudakan seksual.
seksual yang dilakukan oleh laki-laki Perbudakan seksual terjadi dalam
kepada kaum perempuan didasarkan kehidupan rumah tangga, ketika seorang
pada sumber uang. Perempuan dijadikan istri diperbudak atau dipaksa melayani
objek pemuas nafsu yang dapat nafsu suaminya. Penanda bahwa
menghasilkan sumber uang. Sedangkan perempuan mengalami perbudakan
eksploitasi seksual yang dilakukan oleh seksual adalah pada kutipan kasihan
perempuan itu sendiri didasarkan pada para wanita jika sampai diperbudak
adat yang membelenggu. Adat dan oleh suami yang setiap saat minta
kebudayaan membuat perempuan yang dilayani. Tengah malam ketika istri tidur
dijadikan seorang gowok melakukan pulas harus rela dibangunkan untuk
eksploitasi terhadap dirinya sendiri. melayani kemauan suaminya. Para lelaki
Berdalil pelestarian adat, seorang tidak peduli istrinya capek atau tidak
gowok harus rela mengalami kekerasan kepingin. Mereka inginnya satu, dilayani
seksual. Eksploitasi seksual yang sampe puncak. Setelah terpenuhi apa
dilakukan oleh seorang gowok semata- yang jadi keinginan, mereka ganti yang
mata karena tugasnya sebagai gowok. tidur pulas, sedangkan istrinya dibiarkan
terjaga tak bisa tidur lagi.
5. Bentuk Kekerasan Seksual berupa
Perbudakan Seksual 6. Bentuk Kekerasan Seksual berupa
Perbudakan seks yang terjadi dalam Pemaksaan Aborsi
rumah tangga berlangsung apabila sang Pemaksaan aborsi adalah
suami memperlakukan istrinya tidak pengguguran kandungan yang dilakukan
selayaknya. Misalnya, suami memaksa karena adanya tekanan, ancaman,
istri untuk melakukan hubungan seksual maupun paksaan dari pihak lain. Sofia
dengan kekerasan fisik dan psikis. (2009:88) menyatakan bahwa aborsi
Biasanya, perbudakan seks yang terjadi adalah bentuk pembebasan seks yang
dalam rumah tangga berawal dari kawin telah menyudutkan perempuan.
paksa yang tidak dilandaskan rasa cinta. Sedangkan menurut Yunanto (2010:59-
Berikut data yang menjelaskan adanya 60) aborsi adalah pengguguran
kekerasan seksual berupa perbudakan kandungan atau mematikan kandungan.
seksual. Subjeknya adalah seorang perempuan
(26) Tobat-tobat !Kasihan para yang menggugurkan atau mematikan
wanita jika sampai diperbudak kandunganya atau menyuruh orang
oleh suami yang setiap saat minta untuk mematikan kandungannya.
dilayani. Tengah malam ketika istri Berikut data yang menerangkan adanya
tidur pulas harus rela dibangunkan

9
bentuk kekerasan seksual berupa Sardjono mencakup 3 bentuk. Bentuk-
pemaksaan aborsi. bentuk perlawanan yang dilakukan
(27) “Lalu bagaimana setelah Mbak yakni upaya memberikan pemahaman,
Mar hamil? Dinikahkan dengan anak berani menolak dan mengutarakan
itu?” kejar Bagus Sasongko. pendapat, dan mengakhiri pernikahan
“Ah, ya tidak Mas?” kilah martinah. dengan strategis.
“Pak lurah Pudak Payung jelas tidak
mau punya menantu seorang gowok. 1. Upaya Memberikan Pemahaman
Apalagi anaknya baru berumur empat Sebagai perempuan yang cerdas dan
belas tahun. Masih sekolah.” berfikir kritis, mereka melakukan
“Terus?” perlawanan dalam bentuk memberikan
“Ya langsung diambil terus diajak pemahaman kepada kaum laki-laki.
pulang begitu saja.” Berpikir kritis merupakan upaya
“Lho bukannya Mbak Mar hamil pendalaman kesadaran serta kecerdasan
dengan anak itu, to?” membandingkan dari beberapa masalah
“Iya.” yang sedang dan akan terjadi sehingga
...... “Ketika umur kandungan menghasilkan sebuah kesimpulan dan
menginjak enam bulan, saya gagasan yang dapat memecahkan
gugurkan. Jadi, janin itu tidak masalah tersebut. Berikut data yang
sempat saya lahirkan seperti bayi menerangkan adanya perlawanan
pada umumnya.” perempuan terhadap dominasi patriarkat
“Oo.. menyedihkan nasib Mbak dalam bentuk memberikan upaya
Mar.” (NG, 2014: 98) pemahaman.
Data (27) menerangkan bahwa (29).....”Ndoro Dono tahu sendiri
Martinah sebagai kaum perempuan bahwa saya bukan termasuk
mengalami kekerasan seksual berupa wanita yang mau menjual
pemaksaan aborsi. Penanda bahwa kehormatan, yang bisa dibeli
Martinah mengalami pemaksaan aborsi layaknya seorang pelacur. Saya
adalah pada kutipan “ketika umur seorang gowok. Sekali lagi, saya
kandungan menginjak enam bulan, saya bukan seorang pelacur. Tugas saya
gugurkan”. Ia dipaksa menggugurkan tidak untuk memuaskan lelaki, tetapi
kandungannya karena Lurah Pudak mengantar lelaki muda seumuran
Payung tidak mau mempunyai menantu mas Bagus untuk tahu dunia wanita.
seorang gowok. Apalagi anaknya baru Saya memang tidak bersuami, tetapi
berumur empat belas tahun. Pemaksaan saya tidak mau mencari lelaki. Para
aborsi dijadikan jalan pintas dalam leluhur sudah memeberi ajaran
penyelesaian masalah. Martinah sebagai bagaimana jalan hidup seorang
perempuan harus menerima kerugian. gowok”. (NG, 2014:151)
Martinah terpaksa melakukan aborsi Data (29) menjelaskan bahwa wanita
karena adanya tekanan dari berbagai seperti Nyai Lindri bukan seorang
pihak yang tidak mau bertanggungjawab pelacur yang mau menjual tubuhnya. Ia
atas masalah yang menimpanya. berusaha melakukan perlawanan kepada
Ndoro Dono dengan memberikan
Bentuk perlawanan perempuan pemahaman kepadanya. Penanda bahwa
terhadap dominasi patriarkat dalam Nyai Lindri melakukan perlawanan
novel Nyai Gowok karya Budi dengan cara memberikan pemahaman
Sardjono mengenai perempuan bukan objek
Bentuk-bentuk perlawanan pemuas nafsu adalah pada kutipan
perempuan terhadap dominasi patriarkat ”Ndoro Dono tahu sendiri bahwa saya
dalam novel Nyai Gowok karya Budi bukan termasuk wanita yang mau

10
menjual kehormatan, yang bisa dibeli Data (40) menerangkan bahwa untuk
layaknya seorang pelacur”. Kutipan kedua kalinya Nyai Lindri menolak
tersebut menandakan sebuah ketegasan pemberian tiga gelang yang didesak oleh
bahwa pekerjaan seorang gowok tidak Ndoro Dono. Penanda bahwa Nyai
sama dengan pelacur. Perempuan yang Lindri melakukan penolakan dan
berprofesi sebagai seorang gowok mengutarakan pendapat adalah pada
bukanlah objek pemuas nafsu yang bisa kutipan “Saya tidak mau menerima,
disamakan dengan seorang pelacur Ndoro,”tolak Nyai Lindri. Ini adalah
sehingga bisa diintimidasi oleh seorang bentuk perlawanan perempuan (Nyai
laki-laki. Tugas Nyai Lindri bukanlah Lindri) terhadap sikap laki-laki (Ndoro
memuaskan lelaki, tetapi mengantar Dono) yang suka memberikan barang
lelaki muda seumuran mas Bagus untuk berharga dengan maksud lain, bukan
tahu dunia wanita. Adat yang telah hati yang tulus dan iklas. Sebagai
mengikatnya menjadi seorang gowok perempuan kuasa yang memiliki sikap
telah membuat Nyai Lindri taat pada ingin lepas dari sikap patriarki laki-laki,
aturan yang telah ditentukan oleh para Nyai Lindri tidak pantang menyerah
leluhur. Nyai Lindri menegaskan bahwa dalam melakukan perlawanan. Ia tidak
ia tidak mau mencari lelaki yang haus tergoda dengan barang-barang seperti
seks. gelang yang telah di imingi-imingkan
oleh Ndoro Dono. Mereka berfikir
2. Berani Menolak dan bahwa wanita seperti Nyai Lindri bisa
Mengutarakan Pendapat di beli dan dirayu hanya dengan sebuah
Berani menolak dan mengutarkan perhiasaan. Nyai Lindri hanya bertugas
pendapat merupakan usaha perempuan sebagai gowok, yang mengantarkan
melepaskan belenggu dari patriarki. Hal pemuda menjadi laki-laki dewasa bukan
tersebut merupakan tindakan perempuan menjadi wanita perebut suami orang
untuk dapat menyampaikan segala layaknya seorang pelacur.
pemikiran dan keinginannya yang
selama ini selalu manut terhadap 3. Mengakhiri Pernikahan dengan
keinginan orang lain yang membuat Strategis
perempuan tersiksa. Untuk Perlawanan perempuan terhadap
membebaskan diri dari kukungan dominasi patriarki, bukan sekadar berani
ketidakadilan yang di alami, perempuan menolak dan memberikan pemahaman
harus dapat berusaha tampil berani semata. Keberanian wanita dalam
menolak dan mengungkapkan melakukan perlawanan dalam novel
pendapatnya. Agar dikehidupan Nyai Gowok karya Budi Sardjono lebih
selanjutnya perempuan tidak terus menonjol. Mengakhiri pernikah dengan
menerus terbelunggu patriarki. Berikut strategis merupakan tindakan yang
data yang ada, berani menolak dan sangat cerdas dan kritis. Agar laki-laki
mengutarakan pendapat. sadar dan tidak berlaku semena-mena
(40) “Bagaimana, Nyai?” desak kepada perempuan. Berikut data yang
Ndoro Dono kemudian. Yang ditanya menjelaskan adanya perlawanan wanita
tetap menggelengkan kepala. (NG, terhadap laki-laki, sebagai berikut.
2014:150) (47) “Apakah sejak muda Nyai Lindri
“Saya tidak mau menerima, sudah jadi gowok?” tanyanya
Ndoro,” tolak Nyai Lindri. kemudian.
“Kenapa?” Martinah menggeleng. “Ia dulu
“Karena pasti ada maksud lain di pernah punya suami dan tinggal di
balik pemberian tiga gelang ini!” kota Temanggung. Tetapi dari
(NG, 2014:151) perkawinannya itu tidak lahir seorang

11
anak pun. Kemudian suaminya kawin laki terhadap Nyai Lindri, Martinah, dan
lagi. Goo Hwang Lin lalu minta tokoh perempuan lainnya adalah
cerai.” (NG, 2014:95) pemerkosaan, intimidasi seksual,
Perlawanan yang dilakukan oleh pelecehan seksual, eksploitasi seksual
seorang perempuan dengan mengakhiri yang mencakup pornografi dan
pernikahan telah dilakukan oleh Nyai pelacuran , perbudakan seks, dan
Lindri. Mengakhiri pernikahan menjadi pemaksaan aborsi.
satu cara untuk melepaskan diri dari Bentuk-bentuk perlawanan
belenggu kekerasan yang dilakukan oleh perempuan terhadap dominasi patriarkat
kaum laki-laki. Tidak ada gunanya terus dalam novel Nyai Gowok karya Budi
bersama jika seorang perempuan Sardjono mencakup 3 bentuk. Bentuk-
menderita. Penanda bahwa Nyai Lindri bentuk perlawanan yang dilakukan
melakukan perlawanan dengan cara yakni upaya memberikan pemahaman,
mengakhiri pernikahan dengan strategis berani menolak dan mengutarakan
adalah pada kutipan Goo Hwang Lin pendapat, dan mengakhiri pernikahan
lalu minta cerai. Langkah strategis dengan strategis. Penelitian terhadap
untuk mengakhiri sebuah pernikahan kajian feminisme radikal yang tercermin
didukung adanya sebuah penghianatan dalam novel Nyai Gowok karya Budi
dari salah satu pihak, misalnya suami Sardjono diharapkan dapat menjadi
kawin lagi. Hal ini tertuang dalam data bahan masukan yang akan digunakan
(47), yang menjelaskan bahwa Nyai untuk menunjang pengajaran mata
Lindri meminta bercerai ketika ia tidak pelajaran bahasa Indonesia di tingkat
memiliki keturunan dan suaminya kawin Sekolah Menengah Atas (SMA).
lagi.
Sebagai perempuan yang memiliki Saran
sikap kritis. Sesuai dengan pendapat Penelitian tentang seksualitas
Bayer (dalam Fakih, 1997:54) seorang perempuan dalam novel Nyai Gowok
perempuan dapat membedakan fakta karya Budi Sardjono (sebuah kajian
dari penialian. Sehingga ketika ia kritik feminis radikal) dapat dijadikan
memutuskan untuk mengakhiri acuan bagi banyak pihak. Penelitian ini
pernikahan itu merupakan solusi yang diharapkan dapat dijadikan sebagai
tepat. Selain itu perempuan juga cerdas bahan masukan pengajaran sastra. Hasil
sesuai dengan pendapat Sofia (2009:61) penelitian ini juga dapat dijadikan
yang mengemukakan bahwa kecerdasan alternatif dalam mengajarkan apresiasi
adalah kekuatan akal budi seseorang. sastra di sekolah. Novel Nyai Gowok
Nyai Lindri sebagai perempuan telah karya Budi Sardjono merupakan novel
berhasil melepaskan diri dari belenggu yang layak dijadikan sebagai bahan
laki-laki yang selalu semena-mena. dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu,
Dengan kecerdasan itulah, Nyai Lindri para guru diharapkan menggali hal-hal
berani mengakhiri pernikahan dengan mengenai keberadaan, status sosial, dan
strategis. kedudukan perempuan dan laki-laki
dalam kehidupan bermasyarakat.
SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini diharapkan dapat
Simpulan membantu siswa mengetahui dan
Berdasarkan data yang telah memahami nilai-nilai yang terkandung
dianalisis, dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah karya sastra. Bagi peneliti
seksualitas perempuan dalam Novel lain yang meneliti tentang kajian
Nyai Gowok karya Budi Sardjono adalah feminisme, penelitian ini diharapkan
sebagai berikut. Bentuk-bentuk dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
kekerasan seksual yang dilakukan laki-

12
agar peneliti memiliki gambaran dalam Nawawi, H. (2012). Metode Penelitian
melakukan penelitian. Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM
Press.
DAFTAR RUJUKAN Nurgiyantoro, B. (2010). Teori
Aminuddin. (2010). Pengantar Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar UGM Press.
Baru Algensindo. Prabasmoro, R. (2007). Kajian Budaya
Arsyad, A. (2016). Media Feminis. Yogyakarta: Jalasutra.
Pembelajaran. Jakarta:PT.Raja Ratna, Nyoman Kutha. (2013).
Grafindo Persada. Penelitian Sastra. Yogyakarta:
Endraswara, S. (2011). Metodologi Pustaka Pelajar.
Penelitian Sosiologi Sastra. Sihite,R.(2007).Perempuan,Kesetaraan,
Yogyakarta: CAPS. & Keadilan. Jakarta: Grafindo
Endraswara, S. (2013). Teori Kritik Persada
Sastra Feminis. Yogyakarta: Sugihastuti, S. (2010). Kritik Sastra
CAPS. Feminis. Yogyakarta: Pustaka
Faruk. (2012). Metode Penelitian Sastra. Pelajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sofia, A & Sugihastuti. (2003). Feminis
Jabrohim.(2012). Teori Penelitian dan Sastra: Menguak Citra
Sastra. Yogyakarta: Pustaka Perempuan dalam Layar
Pelajar. Terkembang. Bandung: Kataris.
Mansur, Arif.D & Elisantris Gultom. Yasa, I Nyoman. (2012). Teori Sastra
(2008). Urgensi Perlindungan dan Penerapannya. Bandung:
Korban Kejahatan. Jakarta: Raja Karya Putri Darwati.
Grafindo Persada. Wellek, R & Autin Warren.(2014).
Moleong, Lexy.J. (2010). Metodologi Teori Kesusastraan. Jakarta:
Penelitian Kualitatif. Bandung: Gramedia.
Remaja Rosakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai