Anda di halaman 1dari 21

Hygine dan sanitasi

laboratorium

Materi hari ini:


1. Manajemen pengelolaan higyne dan sanitasi
laboratorium

Manajemen
Kata Perancis menagement
Arti= seni melaksanakan dan mengatur
Namun definisi yang baku dan dapat diterima
secara universal masih belum ada

Marry Parker Follet: Seni menyelesaikan pekerjaan melalui


orang lain, hal ini bermakna= mengatur dan mengerahkan
orang
lain mencapai tujuan yang ingin dicapai
Ricky W. Grifin: Proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan pengontrolan SDM untuk mencapai
sasaran secara efektif dan efisien
Hilman: fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan
orang lain dan mengawasi usaha2 individu dan untuk mencapai
tujuan yang sama

Manajemen laboratory/laboratory management adalah


usaha untuk mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat
dikelola dgn baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yg
saling berkaitan satu dengan yg lainnya. Beberapa alat2
laboratorium yg canggih, dgn staff profesional yg terampil belum
tentu berfungsi dgn baik, jika tidak didukung oleh adanya
manajemen laboratorium yg baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan laboratorium sehari-hari
Pengelolaan laboratorioum akan berjalan dgn lebih efektif
bilamana dalam struktur organisasi didukung oleh Broad of
management yg berfungsi sebagai pengarah dan penasehat

then, Manajemen hygine dan sanitasi laboratorium, dapat


dikatakan sebagai pengelolaan (pelaksanaan, pengaturan dan
pengawasan) terhadap kondisi dan pekerjaan di dalam
laboratorium untuk menjaga kesehatan petugas laboratorium
dan pencegahan penyebaran penyakit pada petugas
laboratorium serta pengamanan fasilitas laboratorium, melalui
penanganan pembuangan limbah laboratorium/limbah medis
(feces, darah, urine, jaringan, dll) secara aman dan memenuhi
syarat dan prosedur yang ditetapkan dan berlaku

Untuk megelola laboratorium yang baik harus dipahami perangkat2


manajemn laboratorium, termasuk juga manajemen hygine dan sanitasi
laboratorium, yang meliputi antara lain:
1. Tata letak/ruang
2. Peralatan (alat yang baik dan terkalibrasi)
3. Infrastruktur
4. Administrasi lab
5. Organisasi lab
6. Inventaris dan keamanan
7. Pengamanan lab
8. Disiplin yang tinggi
9. Ketrampilan SDM
10. Peraturan dasar
11. Penanganan masalah umum
12. Jenis2 pekerjaan

Tata letak/ruang
Tata letak/ruang harus sedemikian rupa sehinngga dapat berfungsi
dgn baik. Tata letak yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan
sampai pelaksanaan, misal:
1. Ukuran bak cuci
2. Letak APD (alat pelindung diri)
3. Letak bak cuci
4. Penempatan autoclave
5. Penempatan sampah medis
6. Penempatan ex-haust

Peralatan
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban
bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan
mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat itu harus benar2 dalam
kondisi:
1. Ready for use
2. Bersih
3. Berfungsi dengan baik
4. Terkalibrasi
Setiap peralatan harus terdapat manual-operation, disusun secara
teratur pada tempat tertentu dan dikelompokan berdasarkan
Penggunannya, misal:
1. Alat pelindung diri harus terletak dengan tersusun rapi dan baikl
2. Mikroskop selalu tertutup cover jika tidak digunakan

Infrakstruktur
Infrakstruktur lab sangat mempengaruhi keamanan lab dalam
melakukan pekerjaan untuk petugas laboratorium:
1. Design laboratorium
2. Bahan laboratorium
3. Tata letak di dalam laboratorium (meja, kursi, lemari, BSC, Lemari
asam, dan sebainya)
4. Intalasi penerangan
5. Intalasi lisrik
6. Intalasi udara/ventilasi
7. Intalasi pencucian/pembuangan
8. Instalasi air
9. Dan sebainya

Administrasi
Semua kegiatan dalam laboratorium harus tercatat dan tersimpan
dalam file yang akan berguna untuk pemantauan kegiatan dalam
laboratorium, antara lain:
1. Inventaris peralatan laboratorium
2. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat
yang dipinjam, dan sebainya
3. Surat masuk dan surat keluar
4. Daftar pemakai laboratorium
5. Daftar inventaris reagen
6. Daftar inventaris alat2 laboratorium
7. Sistem evaluasi dan pelaporan

Organisasi
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, diskripsi
pekerjaan serta susunan personalia yang mengelola laboratorium
tersebut. Kepala laboratorium bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh
peralatan yang ada. Para anggota laboratorium yang berada di bawah
kepala laboratorium juga harus sepenuhnya bertanggung jawab
terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Untuk
mengantisipasi dan menangani kerusakan peralatan diperlukan teknisi
yang memadai

Inventaris dan keamanan


Kegiatan inventaris dan keamanan laboratorium meliputi:
a. Semua kegiatan inventaris harus membuat semua peralatan yang
terdapat di laboratorium secara jelas, lengkap dan benar)
b. Keamanan perlatan laboratorium ditunjukkan agar peralatan
laboratorium tersebut harus tetap berada di laboratorium, jika hilang
atau dicuru harus dilaporkan dan dicatat, tujuan dari inventaris adalah:
a. Mencegah kehilangan dan penyalagahgunaan
b. Mengurangi biaya2 operasional
c. Meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya
d. Meningkatkan kualitas kerja
e. Mengurangi resiko kehilangan

Mencegah pemakaian yang berlebihan


g. Meningkatkan kerjasama
f.

Pengamanan laboratorium
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan
laboratorium, agar setiap petugas laboratorium/pekerja/asisten dapat
bekerja secara aman dan lingkuyngan dapat terjaga dengan aman,
prinsip umum yang harus dijalankan adalah:
1. Tanggung jawab
2. Kerapian
3. Kebersihan
4. Konsentrasi terhadap pekerjaan
5. Pertolongan pertama (First-Aid)
6. Pakaian
7. Berlari dilaboratorium
8. Pintu2
9. alat2

Disiplin yang tinggi


Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada
seluruh pengguna laboratorium (mahasiswa, asisten, laboran/teknisi)
agar terwujud efisiensi kerja yang tinggi. Kedisiplinan sangat
dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri.
Oleh sebab itu setiap pengguna laboratorium harus menyadari tugas,
wewenang dan fungsinya. Sesama pengguna laboratorium harus ada
kerjasama yang baik, sehinnga setiap kesulitan dapat
dipecahkan/diselesaikan bersama

Kemampuan SDM
Pengelola laboratorium harus meningkatkan
ketrampilan/kemampuan semua tenaga laboran/teknisi. Peningkatan
ketrampilan dapat diperoleh melalui pendidkan tambahan seperti
pendidikan ketrampilan khusu, pelatihan (workshop) maupun magang
di tempat lain. Peningkatkan ketrampilan juga dapat dilakukan melalui
bimbingan dari staff dosen, tenaga ahli, senior lab dan lain sebagainya

Peraturan dasar
Beberapa peraturan umum untuk menjamin kelancaran jalannya
pekerjaan di laboratorium, antara lain:
1. Dilarang makan/minum didalam laboratorium
2. Dilarang merokok
3. Dilarang meludah
4. Jangan panik menghadapi bahaya di laboratorium
5. Dilarang menggunakan alat laboratorium yang belum diketahui
penggunaannya.

Penanganan masalah umum


Penanganan masalah umum didalam laboratorium wajib diketahui
petugas laboratorium guna mendukung terciptnya keamanan bekerja di
laboratorium:
1. Mencampur reagen/zat kimia
2. Zat baru/kurang diketahu
3. Material Bio-Hazard
4. Tumpahan

Jenis2 pekerjaan
Berbagai pekerjaan laboratorium harus didiskusiakn dulu sebelum
dilaksanakan. Pemahaman ini penting untuk jenis pekerjaan di
laboratorium untuk:
1. Meningkatkan efisiensi penggunaan reagen, air, listrik dan
sebagainya
2. Meningkatkan efisiensi biaya
3. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu
4. Meningkatkan kualitas dan ketrampilan
5. Bekerja sebagai Team-Work
6. Meningkatkan pendapatan/menekanan biaya pengeluaran

Kesimpulan
Agar semua kegiatan yang dilakukan didalam
laboratorium dapat berjalan dibutuhkan sistem
pengolahan/manajemen yang baik, memenuhi syrat
dan sesuai dengan kondisi setempat. Untuk itu perlu
diperhatikan dan dijalankan apa yang telah dijelaskan
diatas. Peran kepala laboratorium sangat penting
dalam proses manajemen laboratorium, termasuk
didalamnya semua elemen pendukungnya

Thank you for your


attention
Even if you are on the right
track, you ll get run over if
you just sit there Will
Rogers

Anda mungkin juga menyukai