Makalah PKN KLP 2
Makalah PKN KLP 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang berbudaya dan memiliki
nilai-nilai ketimuran yang tinggi, namun seiring dengan berkembangannya era
globalisasi dan reformasi nilai tersebut saat ini dirasakan mulai berkurang bahkan
hilang.
Bangsa Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang ramah , sopan santun
dalam hal moral maupun cara berpenampilan . Namun, dalam era yang sudah
mengglobal ini , banyak terjadi penyimpangan . Penyimpangan itu terutama
menjangkiti moral . Trend gaya hidup ala kebarat-baratan yang sesungguhnya tidak
sesuai dengan budaya bangsa Indonesia banyak dianut oleh masayarakat Indonesia ,
terutama kawula muda.Kebebasan dalam hal berekspresi yang kebablasan ,
menyebabkan ketimpangan moral yang sangat mengkhawatirkan
Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi dewasa ini mendapat tantangan
yang sangat kuat, terutama karena kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam
The Capitalis Revolution, era globalisasi dewasa ini ideologi kapitalislah menguasai
dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem
internasional yang menentukan ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan
secara tidak langsung juga nasib, sosial, politik dan kebudayaan 1988). Perubahan
global ini menurut Fukuyama (1989 : 48), membawa perubahan suatu ideologi, yaitu
dari ideology ke arah ideologi universal, dan dalam kondisi seperti ini, kapitalisme-lah
yang akan menguasainya. Oleh karena itu, agar suatu bangsa khususnya bangsa
Indonesia tetap eksis dalam menghadapi globalisasi maka meletakan jati diri dan
identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar
pengembangan budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia,
justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan cenderung menghancurkan
nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran nasional.
Hakikatnya, sebagai warga negara yang baik seharusnya kita mengerti dan
memahami arti serta tujuan dan apa saja yang terkandung Identitas Nasional
merupakan pengertian dari jati diri suatu bangsa dan negara, Selain itu pembentukan
Identitas Nasional sendiri telah sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan
mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan
kekeliruan Negara sudah tidak perlu di tanyakan lagi, terutama di dalam bidang
Hukum.
Seharusnya hal hal yang seperti ini, siapapun orang mengerti serta paham
aturan aturan yang ada di suatu negaranya, tetapi tidak peduli seolah olah tidak
mempermasalahkan kekeliruan yang terjadi di negaranya, dan yang paling
memprihatinkan seolah dikatakan mendukung pernyataan tersebut dapat dibenarkan
dan dilihat dari sikap dan tanggapan masyarakat dari kekeliruan di bidang ini.
Maka dari itu Identitas Nasional sangatlah penting untuk dipelajari hingga
diterapkan pada kehidupan sehari hari agar masyarakat mengubah dan memperbaiki
segala kekeliruan yang terjadi, menjadikan negara tercinta ini lebih baik lagi dari
sebelumnya. Bukanlah orang masyarakat yang ada di negara dan bangsa ini yang
dapat mengubah segala kekeliruan yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Identitas Nasional?
2. Bagaimana unsur-unsur pembentuk Identitas Nasional?
3. Apa faktor pembentukan identitas bersama?
4. Bagaimana keterkaitan identitas nasional dengan globalisasi?
5. Bagaiamana keterkaitan integrasi nasional dengan identitas nasional?
6. Bagaimana peran Pancasila sebagai Identitas Nasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui
3. Untuk mengetahui
4. Untuk mengetahui
5. Untuk mengetahui
6. Untuk mengetahui
BAB II
PERMASALAHAN
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan bagian dari kebudayaan timur.
Sehingga, jika dikaitkan dengan budaya seks bebas yang merupakan kebudayaan bangsa
barat sangatlah menyimpang dan tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
Indonesia. Suramnya dunia pendidikan di Indonesia juga turut andil menyebabkan
2
turunnya moral bangsa, tidak selektif dan mudahnya menerima pengaruh dari luar serta
menganggap hal itu sebagai gaya hidup masa kini . Apalagi hal itu dilakukan oleh
kalangan pelajar . Seringkali, kenakalan remaja seperti seks bebes disebabkan kurangnya
pengawasan dari orang tua. Jika hal itu terus terjadi, maka para pemuda
akan kehilangan kebudayaan mereka sendiri yang merupakan Identitas Nasional bangsa
Indonesia.
Yang menjadi masalah dalam Identitas Nasional Indonesia saat ini salah satunya
adalah maraknya tentang Globalisasi. Globalisasi sendiri dapat kita artikan yaitu dimana
era atau zaman yang ditandai dengan perubahan di dalam tatanan kehidupan dunia dan
teknologi, khususnya teknologi informasi sehingga interaksi manusia menjadi sempit,
serta seolah-olah dunia tanpa ruang, karena banyak. Era Globalisasi sendiri dapat
mempengaruhi bangsa ini dari sisi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai dalam
era globalisais , ada yang bersifat positif ada pula yang bersifat negatif. Semua ini
merupakan ancaman, tantangan, dan sekaligus sebagai Indonesia untuk berkreasi dan
berinovasi di segala aspek kehidupan.
Dengan adanya Era Globalisasi ini sisi baiknya kita dapat menumbuhkan serta
menciptakan inovasi kita selama ini dengan lebih muda terutama maupun interaksi social,
yang bertujuan dapat meningkatkan aspek kehidupan yang akan datang untuk
kelangsungan hidup anak cucu. Di era globalisasi, pergaulan antar bangsa semakin ketat.
Batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi antar bangsa
yang semakin kental itu, akan terjadi proses akulturasi, saling meniru, dan saling
mempengaruhi di antara budaya masingmasing,
Terjadinya krisis jati diri (identitas) nasional. Nilai nilai solidaritas sosial,
kekeluargaan, dan keramahtamahan sosial yang pernah di anggap sebagai kekuatan
pemersatu dan ciri khas bangsa indonesia, makin pudar bersamaan dengan menguatnya
nilai nilai materialisme. Demikian pula kebanggaan atas jati diri bangsa seperti
penggunaan bahasa indonesia secara baik dan benar, semakin terkikis oleh nilai nilai
yang dianggap lebih superior. Identitas nasional meluntur oleh cepatnya penyerapan
budaya global yang negatif, serta tidak mampunya bangsa indonesia mengadopsi budaya
global yang lebih relevan bagi upaya pembangunan bangsa dan karakter bangsa (nation
and character building).
BAB III
PEMBAHASAN
1. Pengertian Identitas Nasional
Kata Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian
harafiah cirri-ciri, tanda-tanda , atau jati diri yang melekat pada seseorang atau
sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam terminology , antropologi,
Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri
pribadi sendiri, golongan sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri. Melihat
pengertian ini tidak hanya mengacu pada individu tapi juga kelompok.
Adapun kata Nasional merupakan identitas yang melekat oleh kesamaankesamaan baik fisik, seperti budaya , agama, dan bahasa maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan.
Bila dilihat dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional merupakan
menifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indoneisa menjadi
kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan rohBhinneka Tungga Ika sebagai
dasar dan arah pengembangannya. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa hakikat
identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan ehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan
dalam arti luas.
2. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
Identitas nasional indonesia merujuk pada suatu bangsa yang plural atau
heterogen. Pluralitas itu merupakan gabungan unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu
sebagai berikut.
1) Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus bersifat askriptif atau ada sejak
lahir, yang sama coraknya. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau
kelompok etnis dengan tidak kurang dari tiga ratus dialek bahasa di berbagai pulau
di seluruh nusantara. Suku bangsa sebagai unsur pembentuk identitas nasional
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu suku bangsa askriptif dan kelompok migran.
Kelompok migran adalah mereka yang telah menyatakan diri menjadi warga
negara dan setia terhadap pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, ideologi dan
dasar negara. Kelompok migran di Indonesia meliputi migran Asia ( Tionghoa,
Arab, dan India ), migran dari Eropa ( Belanda, Jerman, Itali ), migran dari
Amerika ( kanada, Amerika serikat ), migran dari Afrika ( Mesir, Nigeria ). Oleh
4
karena itu, bangsa Indonesia terbentuk dari ras dan suku bangsa yang majemuk,
sebagian besar termasuk suku bangsa askriptif.
2) Agama adalah bangsa Indonesia dikenal dengan
bangsa
yang
religius.
sebagai
lambang
persatuan
warga,
yang
plural
dialek
membutuhkan
identitas-identitas
untuk
ika,
sejarah,
perkembangan
ekonomi,
dan
kelembagaan
(Ramlan
Surbakti,i999)
1) Primordial; Faktor- faktor primordial ini meliputi : ikatan kekerabatan (darah dan
keluarga ), kesamaan suku bangsa, daerah asal ( homelan), bahasa, dan adat
istiadat. Faktor primordial merupakan identitas yang menyatukan masyarakat
sehingga mereka dapat membentuk bangsa negara. Contoh, bangsa yahudi
membentuk negara israel.
2) Sakral; Sakral dapat berupa kesamaan agama yang di peluk masyarakat atau
ideologi primer yang di akui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan
ideologi merupakan faktor sakral yang dapat membentuk bangsa negara. Faktor
sakral ikut menyumbang terbentuknya satu nasionalitas baru. Faktor agama
katolik mampu membentuk beberapa negara di amerika latin negara uni sofyet di
ikat oleh kesamaan ideologi komunis.
3) Tokoh; Pemimpinan dari para tokoh yang di segani dan di hormati oleh
masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. Pemimpin
di beberapa negara di anggap sebagai menyambut lidah rakyat, pemersatu rakyat,
dan simbol persatuan bangsa yang bersangkutan. Beberapa contoh , misalnya
mahatma ghandi di india, tito di yugoslavia, Nelson Mandella Di Afrika Selatan,
Dan Soekarno Di Indonesia.
4) Bhinneka Tunggal Ika; Prinsip bhinneka tunggal ika pada dasarnya adalah
kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in divercity). Yang
disebut bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada
lembaga yang disebut negara dan pemerintahnya, tanpa menghilangkan
6
keterikatan pada suku bangsa, adat, ras, dan agamanya. Mereka sepakat untuk
hidup bersama di bawah satu bangsa meskipun berbeda latar belakang.
5) Sejarah; Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka
dapat menyatukan dalam satu bangsa. Persepsi yang sama tentaang pengalaman
masa lalu, seperti sama- sama menderita karena penjajahan, tidak hanya
melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekat dan tujuan yang sama antara
anggota masyarakat itu.
6) Perkembangan ekonomi; Perkembangan ekonomi (industrialisas) akan melahirkan
spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat.
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat , semakin saling
bergantung
dalam
memenuhi
kebutuhan
hidup.
Semakin
kuat
saling
integrasi
nasional
di
Indonesia
sangat
kompleks
dan
sedang dibangun.
6. Peran Pancasila sebagai Identitas Nasional
Bagi Bangsa Indonesia, jatidiri bangsa dalam bentuk kepribadian nasional
ini telah disepakati sejak Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Kesepakan itu, telah muncul lewat pernyataan pendiri Negara (founding fathers
and mothers) dengan wujud pancasila, yang di dalamnya mengandung lima nilainilai dasar sebagai gambaran berpola Bangsa Indonesia, yang erat dengan jiwa,
moral, dan kebribadian bangsa
Pancasila adalah kepribadian bangsa yang digali dari nilai-nilai yang telah
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya Bangsa Indonesia.Sebagai
indentitas dan kepribadian Bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber motivasi,
inspirasi, pedoman berprilaku sekaligus standar pembenarannya. Dengan
demikian segala ide, pola aktifitas, prilaku, serta hasil prilaku Bangsa Indonesia
harus bercermin pada Pancasila. Pancasila memiliki pengertia sebagai moral, jiwa,
dan kepribadian Bangsa Indonesia.Hal ini diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan yang mempunyai ciri khas, sehingga menjadi
identitas bangsa.Ciri-ciri khas inilah yang dimaksud kepribadian. Kepribadian
Bangsa Indonesia adalah Pancasila
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bila dilihat dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional merupakan
menifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indoneisa
menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan rohBhinneka Tungga
Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.
2. Identitas nasional indonesia merujuk pada suatu bangsa yang plural atau
heterogen. Pluralitas itu merupakan gabungan unsur-unsur pembentuk identitas,
yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Dari unsur-unsur Identitas
Nasional tersebut dirumuskan menjadi 3 bagian yaitu Identitas Fundamental,
Identitas Instrumental, dan Identitas Alamiah.
3. Proses pembentukan bangsa negara membutuhkan identitas-identitas untuk
menyatukan masyarakat bangsa yang bersangkutan. Faktor- faktor yang di
perkuakan menjadi identitas bersama suatu bangsa, meliputi primordial, sakral,
tokoh, bhineka tunggal ika, sejarah, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan
(Ramlan Surbakti,1999)
4. Keterkaitan Identitas Nasional dengan Globalisais. Dengan adanya globalisasi,
intensitas hubungan negara dengan negara lain menjadi semakin tinggi, dengan
demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang bersifat transnasional
semakin sering terjadi. Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai
budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi.
5. Masalah integrasi nasional di Indonesia sangat kompleks dan multidimensional.
Dalam menjaga Pancasila sebagai Identitas Nasional agar tetap utuh,maka bangsa
Indonesia perlu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula
bangsa Indonesia dalam menghadapi globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri
dan identitas nasional yang merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar
pengembangan kreatifitas budaya globalisasi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mellamela. Pancasila sebagai Identitas Nasional. (Online) http://mellamela3.blog.com/pancasilasebagai-identitas-nasional/. Diakses pada tanggal 5 Maret 2015
Rihartati. 2013. Identitas Nasional dan Identitas Daerah sebagai Persatuan Bangsa. (Online)
https://srihartatiblogdotcom.wordpress.com/2013/05/01/identitas-nasional-dan-identitas-daerahsebagai-persatuan-bangsa/. Diakses pada tanggal 5 Maret 2015
Rasidah.
2013.
Makalah
Identitas
Nasional
(Online)
2013.
Makalah
Identitas
Nasional.
(Online)
https://www.academia.edu/6806781/Makalah_Filsafat_Pancasila_Pancasila_sebagai_Identitas_Nas
ional. Diakses pada tanggal 6 Maret 2015
https://www.academia.edu/7589755/Identitas_nasional. Diakses pada tanggal 6 Maret 2015
https://www.academia.edu/8284929/Makalah_Identitas_Nasional_dan_Globalisasi. Diakses pada
tanggal 6 Maret 2015
12