Anda di halaman 1dari 61

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Distribusi Statistika Terurut


bagian pertama

Andi Kresna Jaya


andikresna@yahoo.com
Jurusan Matematika

September 16, 2014


Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Outline

Pendahuluan

Review Peluang

Statistika Inferensi

Back

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Outline

Pendahuluan

Review Peluang

Statistika Inferensi

Back

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Outline

Pendahuluan

Review Peluang

Statistika Inferensi

Back

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Sasaran pembelajaran: Kemampuan mahasiswa memahami


konsep statistika terurut
1

2
3

Kemampuan memahami konsep peluang, peubah acak,


sampel, dan statistik
Ketepatan dalam penjelasan definisi statistika terurut
Ketepatan dalam menentukan fkp marginal dari statistik
terurut

Metode: Kuliah dan Diskusi


Text book: Hogg dan Craig, Introduction to
Mathematical Statistics; Casella dan Berger,
Statistical Inference

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Opening
1

Jumlah sekawanan angsa liar adalah sepuluh kali akar jumlah


angsa liar yang terbang dari danau menuju awan; 18 bagian
lainnya terbang menuju hutan; dan masih tersisa 3 pasang lain
sedang bercengkrama di air; berdekatan dengan
ranting-ranting bunga teratai.
Misalkan
x adalah jumlah seluruh angsa, maka
x = 10 x + 18 x + 6.

Jumlah lebah dalam suatu sarang adalah akar setengah


jumlah lebah yang pergi untuk mengisap madu dari bunga
melati; sedang yang lain 89 dari jumlah lebah sedang
beterbangan; dan yang masih tersisa adalah seekor lebah
betina di sarang dan seekor lebah pekerja di atas putik bunga.
Berapa jumlah lebah dalam sarang tersebut?
Misalkan y adalah jumlah lebah, maka y =

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

py

Distribusi Statistika Terurut

+ 98 y + 1 + 1

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Opening
1

Jumlah sekawanan angsa liar adalah sepuluh kali akar jumlah


angsa liar yang terbang dari danau menuju awan; 18 bagian
lainnya terbang menuju hutan; dan masih tersisa 3 pasang lain
sedang bercengkrama di air; berdekatan dengan
ranting-ranting bunga teratai.
Misalkan
x adalah jumlah seluruh angsa, maka
x = 10 x + 18 x + 6.

Jumlah lebah dalam suatu sarang adalah akar setengah


jumlah lebah yang pergi untuk mengisap madu dari bunga
melati; sedang yang lain 89 dari jumlah lebah sedang
beterbangan; dan yang masih tersisa adalah seekor lebah
betina di sarang dan seekor lebah pekerja di atas putik bunga.
Berapa jumlah lebah dalam sarang tersebut?
Misalkan y adalah jumlah lebah, maka y =

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

py

Distribusi Statistika Terurut

+ 98 y + 1 + 1

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 1: Jika p = P(E ) adalah peluang kejadian E dari


ruang sampel B, maka berlaku
1
2

P(E ) tak negatif


P(E1 E2 En ) = P(E1 ) + P(E2 ) + + P(En ), dengan
Ei Ej = , i 6= j
P(B) = 1.

Definisi 2: Misalkan sebuah eksperimen acak dengan ruang


sampel B, sebuah fungsi X disebut peubah acak jika X
memetakan setiap unsur c B ke satu dan hanya satu unsur
bilangan riil X (c) = x. Ruang peta X dinyatakan dengan
A = {x|x = X (c), c B}.
Misalkan f (x) sebuah P
fungsi sehingga berlaku
f (x) > 0, x A, dan A f (x) = 1.
Peluang sebagai fungsi himpunan A A dapat diekspresikan
sebagai bentuk dari f (x) oleh bentuk
Z
X
P(A) = p(x A) =
f (x) atau P(A) = p(x A) =
f (x)dx.
A

A
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Fungsi distribusi peluang untuk peubah acak X dinyatakan


oleh F (x) = P(X x), dengan sifat-sifat:
1
2
3

0 F (x) 1
F (x) monoton tak turun
F (y ) = 0 untuk setiap titik y yang lebih kecil dari nilai terkecil
pada ruang X
F (z) = 1 untuk setiap titik z yang lebih besar dari nilai
terbesar pada ruang X .

Fungsi distribusi F (x) = P(X x) adalah peluang kumulatif


untuk semua nilai yang lebih kecil atau sama dengan x
P
F (x) = R w x f (w ) , diskrit
x
F (x) = f (w )dw , kontinu

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Fungsi distribusi peluang untuk peubah acak X dinyatakan


oleh F (x) = P(X x), dengan sifat-sifat:
1
2
3

0 F (x) 1
F (x) monoton tak turun
F (y ) = 0 untuk setiap titik y yang lebih kecil dari nilai terkecil
pada ruang X
F (z) = 1 untuk setiap titik z yang lebih besar dari nilai
terbesar pada ruang X .

Fungsi distribusi F (x) = P(X x) adalah peluang kumulatif


untuk semua nilai yang lebih kecil atau sama dengan x
P
F (x) = R w x f (w ) , diskrit
x
F (x) = f (w )dw , kontinu

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Fungsi distribusi peluang untuk peubah acak X dinyatakan


oleh F (x) = P(X x), dengan sifat-sifat:
1
2
3

0 F (x) 1
F (x) monoton tak turun
F (y ) = 0 untuk setiap titik y yang lebih kecil dari nilai terkecil
pada ruang X
F (z) = 1 untuk setiap titik z yang lebih besar dari nilai
terbesar pada ruang X .

Fungsi distribusi F (x) = P(X x) adalah peluang kumulatif


untuk semua nilai yang lebih kecil atau sama dengan x
P
F (x) = R w x f (w ) , diskrit
x
F (x) = f (w )dw , kontinu

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Fungsi distribusi peluang untuk peubah acak X dinyatakan


oleh F (x) = P(X x), dengan sifat-sifat:
1
2
3

0 F (x) 1
F (x) monoton tak turun
F (y ) = 0 untuk setiap titik y yang lebih kecil dari nilai terkecil
pada ruang X
F (z) = 1 untuk setiap titik z yang lebih besar dari nilai
terbesar pada ruang X .

Fungsi distribusi F (x) = P(X x) adalah peluang kumulatif


untuk semua nilai yang lebih kecil atau sama dengan x
P
F (x) = R w x f (w ) , diskrit
x
F (x) = f (w )dw , kontinu

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Fungsi distribusi peluang untuk peubah acak X dinyatakan


oleh F (x) = P(X x), dengan sifat-sifat:
1
2
3

0 F (x) 1
F (x) monoton tak turun
F (y ) = 0 untuk setiap titik y yang lebih kecil dari nilai terkecil
pada ruang X
F (z) = 1 untuk setiap titik z yang lebih besar dari nilai
terbesar pada ruang X .

Fungsi distribusi F (x) = P(X x) adalah peluang kumulatif


untuk semua nilai yang lebih kecil atau sama dengan x
P
F (x) = R w x f (w ) , diskrit
x
F (x) = f (w )dw , kontinu

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Fungsi distribusi peluang untuk peubah acak X dinyatakan


oleh F (x) = P(X x), dengan sifat-sifat:
1
2
3

0 F (x) 1
F (x) monoton tak turun
F (y ) = 0 untuk setiap titik y yang lebih kecil dari nilai terkecil
pada ruang X
F (z) = 1 untuk setiap titik z yang lebih besar dari nilai
terbesar pada ruang X .

Fungsi distribusi F (x) = P(X x) adalah peluang kumulatif


untuk semua nilai yang lebih kecil atau sama dengan x
P
F (x) = R w x f (w ) , diskrit
x
F (x) = f (w )dw , kontinu

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 3: Misalkan X adalah peubah acak kontinu. Jika X


mempunyai fkp f (x) dan berlaku
Z
|x|f (x)dx <

maka ekspektasi dari X adalah


Z
E (X ) =
xf (x)dx.

Demikian pula berlaku untuk X peubah acak diskrit. Jika X


mempunyai fmp p(x) dan berlaku
X
|x|p(x) <
x

maka ekspektasi dari X adalah


X
E (X ) =
xp(x) < .
x
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 3: Misalkan X adalah peubah acak kontinu. Jika X


mempunyai fkp f (x) dan berlaku
Z
|x|f (x)dx <

maka ekspektasi dari X adalah


Z
E (X ) =
xf (x)dx.

Demikian pula berlaku untuk X peubah acak diskrit. Jika X


mempunyai fmp p(x) dan berlaku
X
|x|p(x) <
x

maka ekspektasi dari X adalah


X
E (X ) =
xp(x) < .
x
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 3: Misalkan X adalah peubah acak kontinu. Jika X


mempunyai fkp f (x) dan berlaku
Z
|x|f (x)dx <

maka ekspektasi dari X adalah


Z
E (X ) =
xf (x)dx.

Demikian pula berlaku untuk X peubah acak diskrit. Jika X


mempunyai fmp p(x) dan berlaku
X
|x|p(x) <
x

maka ekspektasi dari X adalah


X
E (X ) =
xp(x) < .
x
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Definisi 3: Misalkan X adalah peubah acak kontinu. Jika X


mempunyai fkp f (x) dan berlaku
Z
|x|f (x)dx <

maka ekspektasi dari X adalah


Z
E (X ) =
xf (x)dx.

Demikian pula berlaku untuk X peubah acak diskrit. Jika X


mempunyai fmp p(x) dan berlaku
X
|x|p(x) <
x

maka ekspektasi dari X adalah


X
E (X ) =
xp(x) < .
x
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Teorema 1: Misalkan X adalah peubah acak dan misalkan


Y = g (X ) untuk suatu fungsi g .
1

R
Jika X kontinu dengan fkp fX (x), |g (x)|fX (x)dx nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
Z
E (Y ) =
g (x)fX (x)dx

P
Jika X diskrit dengan fmp pX (x), x |g (x)|pX (x) nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
X
E (Y ) =
g (x)pX (x)
x

Teorema 2:
E [k1 g1 (X ) + k2 g2 (X )] = k1 E [g1 (X )] + k2 E [g2 (X )]

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Teorema 1: Misalkan X adalah peubah acak dan misalkan


Y = g (X ) untuk suatu fungsi g .
1

R
Jika X kontinu dengan fkp fX (x), |g (x)|fX (x)dx nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
Z
E (Y ) =
g (x)fX (x)dx

P
Jika X diskrit dengan fmp pX (x), x |g (x)|pX (x) nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
X
E (Y ) =
g (x)pX (x)
x

Teorema 2:
E [k1 g1 (X ) + k2 g2 (X )] = k1 E [g1 (X )] + k2 E [g2 (X )]

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Teorema 1: Misalkan X adalah peubah acak dan misalkan


Y = g (X ) untuk suatu fungsi g .
1

R
Jika X kontinu dengan fkp fX (x), |g (x)|fX (x)dx nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
Z
E (Y ) =
g (x)fX (x)dx

P
Jika X diskrit dengan fmp pX (x), x |g (x)|pX (x) nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
X
E (Y ) =
g (x)pX (x)
x

Teorema 2:
E [k1 g1 (X ) + k2 g2 (X )] = k1 E [g1 (X )] + k2 E [g2 (X )]

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Teorema 1: Misalkan X adalah peubah acak dan misalkan


Y = g (X ) untuk suatu fungsi g .
1

R
Jika X kontinu dengan fkp fX (x), |g (x)|fX (x)dx nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
Z
E (Y ) =
g (x)fX (x)dx

P
Jika X diskrit dengan fmp pX (x), x |g (x)|pX (x) nilainya
ada, maka ekspektasi dari Y ada dan diberikan oleh bentuk
X
E (Y ) =
g (x)pX (x)
x

Teorema 2:
E [k1 g1 (X ) + k2 g2 (X )] = k1 E [g1 (X )] + k2 E [g2 (X )]

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan X adalah sebuah peubah acak yang fkp(fmp) adalah


f (x; ), dengan dapat berupa sebuah bilangan real atau
vektor real.Misalkan RP untuk p 1.
Contoh: adalah vektor (, 2 ) untuk X yang berdistribusi
N(, 2 ). Untuk X yang berdistribusi binomial, adalah p,
peluang sukses.
Jika tidak diketahui, informasi tentang dapat diperoleh
dari sampel acak X1 , X2 , , Xn . Dikatakan sampel acak
artinya X1 , X2 , , Xn adalah peubah-peubah acak yang
saling bebas dan berdistribusi peluang yang sama (iid).
Sebuah statistik Y adalah sebuah fungsi dari sampel; dkl
Y = Y (X1 , X2 , , Xn ). Dalam banyak kasus di statistika
inferensi, Y adalah (fungsi) penaksir titik untuk .
Contoh: Misalkan X berdistribusi Bernoulli dengan parameter
adalah peluang suksesnya. Statistik Y = X , proporsi sukses
dalam sampel adalah penaksir titik untuk .
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan X adalah sebuah peubah acak yang fkp(fmp) adalah


f (x; ), dengan dapat berupa sebuah bilangan real atau
vektor real.Misalkan RP untuk p 1.
Contoh: adalah vektor (, 2 ) untuk X yang berdistribusi
N(, 2 ). Untuk X yang berdistribusi binomial, adalah p,
peluang sukses.
Jika tidak diketahui, informasi tentang dapat diperoleh
dari sampel acak X1 , X2 , , Xn . Dikatakan sampel acak
artinya X1 , X2 , , Xn adalah peubah-peubah acak yang
saling bebas dan berdistribusi peluang yang sama (iid).
Sebuah statistik Y adalah sebuah fungsi dari sampel; dkl
Y = Y (X1 , X2 , , Xn ). Dalam banyak kasus di statistika
inferensi, Y adalah (fungsi) penaksir titik untuk .
Contoh: Misalkan X berdistribusi Bernoulli dengan parameter
adalah peluang suksesnya. Statistik Y = X , proporsi sukses
dalam sampel adalah penaksir titik untuk .
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan X adalah sebuah peubah acak yang fkp(fmp) adalah


f (x; ), dengan dapat berupa sebuah bilangan real atau
vektor real.Misalkan RP untuk p 1.
Contoh: adalah vektor (, 2 ) untuk X yang berdistribusi
N(, 2 ). Untuk X yang berdistribusi binomial, adalah p,
peluang sukses.
Jika tidak diketahui, informasi tentang dapat diperoleh
dari sampel acak X1 , X2 , , Xn . Dikatakan sampel acak
artinya X1 , X2 , , Xn adalah peubah-peubah acak yang
saling bebas dan berdistribusi peluang yang sama (iid).
Sebuah statistik Y adalah sebuah fungsi dari sampel; dkl
Y = Y (X1 , X2 , , Xn ). Dalam banyak kasus di statistika
inferensi, Y adalah (fungsi) penaksir titik untuk .
Contoh: Misalkan X berdistribusi Bernoulli dengan parameter
adalah peluang suksesnya. Statistik Y = X , proporsi sukses
dalam sampel adalah penaksir titik untuk .
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan X adalah sebuah peubah acak yang fkp(fmp) adalah


f (x; ), dengan dapat berupa sebuah bilangan real atau
vektor real.Misalkan RP untuk p 1.
Contoh: adalah vektor (, 2 ) untuk X yang berdistribusi
N(, 2 ). Untuk X yang berdistribusi binomial, adalah p,
peluang sukses.
Jika tidak diketahui, informasi tentang dapat diperoleh
dari sampel acak X1 , X2 , , Xn . Dikatakan sampel acak
artinya X1 , X2 , , Xn adalah peubah-peubah acak yang
saling bebas dan berdistribusi peluang yang sama (iid).
Sebuah statistik Y adalah sebuah fungsi dari sampel; dkl
Y = Y (X1 , X2 , , Xn ). Dalam banyak kasus di statistika
inferensi, Y adalah (fungsi) penaksir titik untuk .
Contoh: Misalkan X berdistribusi Bernoulli dengan parameter
adalah peluang suksesnya. Statistik Y = X , proporsi sukses
dalam sampel adalah penaksir titik untuk .
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan X adalah sebuah peubah acak yang fkp(fmp) adalah


f (x; ), dengan dapat berupa sebuah bilangan real atau
vektor real.Misalkan RP untuk p 1.
Contoh: adalah vektor (, 2 ) untuk X yang berdistribusi
N(, 2 ). Untuk X yang berdistribusi binomial, adalah p,
peluang sukses.
Jika tidak diketahui, informasi tentang dapat diperoleh
dari sampel acak X1 , X2 , , Xn . Dikatakan sampel acak
artinya X1 , X2 , , Xn adalah peubah-peubah acak yang
saling bebas dan berdistribusi peluang yang sama (iid).
Sebuah statistik Y adalah sebuah fungsi dari sampel; dkl
Y = Y (X1 , X2 , , Xn ). Dalam banyak kasus di statistika
inferensi, Y adalah (fungsi) penaksir titik untuk .
Contoh: Misalkan X berdistribusi Bernoulli dengan parameter
adalah peluang suksesnya. Statistik Y = X , proporsi sukses
dalam sampel adalah penaksir titik untuk .
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Untuk sebuah peubah acak X yang kemudian diambil sampel


acak beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah
1

fkp (f (x)) atau fmp (p(x)) tidak diketahui secara lengkap


(tidak ada asumsi distribusi untuk X ).
Bentuk fkp atau fmp diketahui tetapi parameter tidak
diketahui, dimana mungkin berupa vektor parameter.

Contoh:
1
2

X berdistribusi eksponential, Exp(), dengan tidak diketahui;


X berdistribusi binomial, b(n, p), dengan n diketahui tapi p
tidak diketahui;
X berdistribusi gamma, (, ), dengan dan tak diketahui.

Untuk permasalahan di atas, fkp atau fmp untuk X akan


dinyatakan dalam bentuk f (x; ) atau p(x; ), dengan .
Perhatikan contoh 1, Ruang parameternya adalah
= {| > 0}, parameter distribusi, ini tidak diketahui,
sehingga kita akan mengestimasinya.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan di dalam kotak, terdapat m bola yang diberi label


1, 2, , m. Semua bola identik (kecuali pada pemberian
labelnya). Eksperimen yang dilakukan adalah memilih sebuah
bola secara acak dan mencatat bilangan yang diperoleh.
Misalkan X adalah bilangan pada bola, maka distribusi
peluang dari X adalah
P(X = x) =

1
, untuk x = 1, 2, , m.
m

Perhatikan dalam situasi ini, banyaknya bola dalam kotak


tidak ketahui. Ini berarti = m parameter yang tidak
diketahui dan adalah himpunan bilangan bulat positif.
Untuk mendapatkan informasi tentang parameter m, kita
ambil sampel dari pengambilan n bola, jadi kita akan
mempunyai X1 , X2 , , Xn , dengan Xi adalah angka pada
pengambilan bola ke-i.
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan di dalam kotak, terdapat m bola yang diberi label


1, 2, , m. Semua bola identik (kecuali pada pemberian
labelnya). Eksperimen yang dilakukan adalah memilih sebuah
bola secara acak dan mencatat bilangan yang diperoleh.
Misalkan X adalah bilangan pada bola, maka distribusi
peluang dari X adalah
P(X = x) =

1
, untuk x = 1, 2, , m.
m

Perhatikan dalam situasi ini, banyaknya bola dalam kotak


tidak ketahui. Ini berarti = m parameter yang tidak
diketahui dan adalah himpunan bilangan bulat positif.
Untuk mendapatkan informasi tentang parameter m, kita
ambil sampel dari pengambilan n bola, jadi kita akan
mempunyai X1 , X2 , , Xn , dengan Xi adalah angka pada
pengambilan bola ke-i.
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Misalkan di dalam kotak, terdapat m bola yang diberi label


1, 2, , m. Semua bola identik (kecuali pada pemberian
labelnya). Eksperimen yang dilakukan adalah memilih sebuah
bola secara acak dan mencatat bilangan yang diperoleh.
Misalkan X adalah bilangan pada bola, maka distribusi
peluang dari X adalah
P(X = x) =

1
, untuk x = 1, 2, , m.
m

Perhatikan dalam situasi ini, banyaknya bola dalam kotak


tidak ketahui. Ini berarti = m parameter yang tidak
diketahui dan adalah himpunan bilangan bulat positif.
Untuk mendapatkan informasi tentang parameter m, kita
ambil sampel dari pengambilan n bola, jadi kita akan
mempunyai X1 , X2 , , Xn , dengan Xi adalah angka pada
pengambilan bola ke-i.
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Pengambilan sampel (sampling) ada berbagai macam, dua


cara yang paling sering digunakan adalah
1

Sampling dengan pengembalian, di sini sebuah bola diseleksi


secara acak, kemudian bilangannya dicatat, selanjutnya bola
dikembalikan dalam kotak. Bola-bola dalam kotak kemudian
diacak dan mengambil bola berikutnya. Dalam kasus ini, dapat
dilihat bahwa X1 , X2 , , Xn adalah peubah acak-peubah acak
yang saling lepas dan berdistribusi identik dengan distribusi
dari X . Sampel yang diperoleh dengan cara ini disebut Sampel
acak.
Sampling tanpa pengembalian, di sini n bola diseleksi secara
acak. Jika bola-bola dipilih satu untuk suatu waktu, mereka
tidak akan dikembalikan setelah masing-masing diambil. Dapat
dimengerti dalam kasus ini, X1 , X2 , , Xn tidak saling bebas,
tapi setiap Xi mempunyai distribusi yang sama. Jenis sampling
ini disebut sampling acak sederhana.

Jika m sangat jauh lebih besar dari n, kedua tipe sampling ini
secara penerapannya akan sama.
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Pengambilan sampel (sampling) ada berbagai macam, dua


cara yang paling sering digunakan adalah
1

Sampling dengan pengembalian, di sini sebuah bola diseleksi


secara acak, kemudian bilangannya dicatat, selanjutnya bola
dikembalikan dalam kotak. Bola-bola dalam kotak kemudian
diacak dan mengambil bola berikutnya. Dalam kasus ini, dapat
dilihat bahwa X1 , X2 , , Xn adalah peubah acak-peubah acak
yang saling lepas dan berdistribusi identik dengan distribusi
dari X . Sampel yang diperoleh dengan cara ini disebut Sampel
acak.
Sampling tanpa pengembalian, di sini n bola diseleksi secara
acak. Jika bola-bola dipilih satu untuk suatu waktu, mereka
tidak akan dikembalikan setelah masing-masing diambil. Dapat
dimengerti dalam kasus ini, X1 , X2 , , Xn tidak saling bebas,
tapi setiap Xi mempunyai distribusi yang sama. Jenis sampling
ini disebut sampling acak sederhana.

Jika m sangat jauh lebih besar dari n, kedua tipe sampling ini
secara penerapannya akan sama.
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Simple example 1 (Hogg et all, Introduction to


Mathematical Statistics)
The box contains m balls labeled from 1, 2, , m and that
the balls are identical except for the number. Suppose m is
unknown. To estimate m we draw a random sample of the
balls, X1 , X2 , , Xn with replacement. The distribution of
each Xi is P(X = x) = 1/m, for i = 1, 2, , m. An intuitive
point estimator of m is the statistics Y = max {X1 , , Xn }
This would appear to be a good estimator of m. But how far
is Y from m? One way of answering this is to consider the
distribution of Y . The support of Y is {1, 2, , m}. To
determine the cdf of Y , note that because Y is the maximum
of the X observations, the event Y y , for 1 y m, is
characterized as,
{Y y } = {X1 y , X2 y , , Xn y } =

n
\

{Xi y }.

i=1
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Simple example 1 (Hogg et all, Introduction to


Mathematical Statistics)
The box contains m balls labeled from 1, 2, , m and that
the balls are identical except for the number. Suppose m is
unknown. To estimate m we draw a random sample of the
balls, X1 , X2 , , Xn with replacement. The distribution of
each Xi is P(X = x) = 1/m, for i = 1, 2, , m. An intuitive
point estimator of m is the statistics Y = max {X1 , , Xn }
This would appear to be a good estimator of m. But how far
is Y from m? One way of answering this is to consider the
distribution of Y . The support of Y is {1, 2, , m}. To
determine the cdf of Y , note that because Y is the maximum
of the X observations, the event Y y , for 1 y m, is
characterized as,
{Y y } = {X1 y , X2 y , , Xn y } =

n
\

{Xi y }.

i=1
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Hence, using the fact that X1 , X2 , , Xn are iid, the cdf of Y


is,
 n
n
Y
[y ]
n
,
P[Y y ] =
P[Xi y ] = (P[X y ]) =
m
i=1

where [y ] denotes the greatest integer less than or equal to y .


Hence for 0 y m,
 n

[y ]
0 , if y < m
P[Yn y ] =

1 , if y = m
m
Thus Yn is a consistent estimate of m.
Note that in this problem, E [X ] =
+ 1)/2. Hence
P(m
n
1
E [2X 1] = m, where X = n
i=1 Xi denotes the sample
mean.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Hence, using the fact that X1 , X2 , , Xn are iid, the cdf of Y


is,
 n
n
Y
[y ]
n
,
P[Y y ] =
P[Xi y ] = (P[X y ]) =
m
i=1

where [y ] denotes the greatest integer less than or equal to y .


Hence for 0 y m,
 n

[y ]
0 , if y < m
P[Yn y ] =

1 , if y = m
m
Thus Yn is a consistent estimate of m.
Note that in this problem, E [X ] =
+ 1)/2. Hence
P(m
n
1
E [2X 1] = m, where X = n
i=1 Xi denotes the sample
mean.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Hence, using the fact that X1 , X2 , , Xn are iid, the cdf of Y


is,
 n
n
Y
[y ]
n
,
P[Y y ] =
P[Xi y ] = (P[X y ]) =
m
i=1

where [y ] denotes the greatest integer less than or equal to y .


Hence for 0 y m,
 n

[y ]
0 , if y < m
P[Yn y ] =

1 , if y = m
m
Thus Yn is a consistent estimate of m.
Note that in this problem, E [X ] =
+ 1)/2. Hence
P(m
n
1
E [2X 1] = m, where X = n
i=1 Xi denotes the sample
mean.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Hence, using the fact that X1 , X2 , , Xn are iid, the cdf of Y


is,
 n
n
Y
[y ]
n
,
P[Y y ] =
P[Xi y ] = (P[X y ]) =
m
i=1

where [y ] denotes the greatest integer less than or equal to y .


Hence for 0 y m,
 n

[y ]
0 , if y < m
P[Yn y ] =

1 , if y = m
m
Thus Yn is a consistent estimate of m.
Note that in this problem, E [X ] =
+ 1)/2. Hence
P(m
n
1
E [2X 1] = m, where X = n
i=1 Xi denotes the sample
mean.

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Suppose X is a random variable with unknown mean . Let


X1 , X2 , , Xn be aP
random sample from the distribution of
n
1
X and let X = n
i=1 Xi be the sample mean.
Then because E (X ) = , the statistic X is an unbiased point
estimator of . But how close is X to ?
Simple example 2 (Hogg et all, Introduction to
Mathematical Statistics)
Suppose that X has a normal N(, 2 ) distribution
and that
P
2 is known. The distribution of X = n1 ni=1 Xi is
N(, 2 /n).

because (X )/(/ n) has a standard normal N(0, 1)


distribution.
X
< 2)
0.954 = P(2 <
/ n



= P X 2 < < X + 2
.
n
n
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Suppose X is a random variable with unknown mean . Let


X1 , X2 , , Xn be aP
random sample from the distribution of
n
1
X and let X = n
i=1 Xi be the sample mean.
Then because E (X ) = , the statistic X is an unbiased point
estimator of . But how close is X to ?
Simple example 2 (Hogg et all, Introduction to
Mathematical Statistics)
Suppose that X has a normal N(, 2 ) distribution
and that
P
2 is known. The distribution of X = n1 ni=1 Xi is
N(, 2 /n).

because (X )/(/ n) has a standard normal N(0, 1)


distribution.
X
< 2)
0.954 = P(2 <
/ n



= P X 2 < < X + 2
.
n
n
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Suppose X is a random variable with unknown mean . Let


X1 , X2 , , Xn be aP
random sample from the distribution of
n
1
X and let X = n
i=1 Xi be the sample mean.
Then because E (X ) = , the statistic X is an unbiased point
estimator of . But how close is X to ?
Simple example 2 (Hogg et all, Introduction to
Mathematical Statistics)
Suppose that X has a normal N(, 2 ) distribution
and that
P
2 is known. The distribution of X = n1 ni=1 Xi is
N(, 2 /n).

because (X )/(/ n) has a standard normal N(0, 1)


distribution.
X
< 2)
0.954 = P(2 <
/ n



= P X 2 < < X + 2
.
n
n
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Suppose X is a random variable with unknown mean . Let


X1 , X2 , , Xn be aP
random sample from the distribution of
n
1
X and let X = n
i=1 Xi be the sample mean.
Then because E (X ) = , the statistic X is an unbiased point
estimator of . But how close is X to ?
Simple example 2 (Hogg et all, Introduction to
Mathematical Statistics)
Suppose that X has a normal N(, 2 ) distribution
and that
P
2 is known. The distribution of X = n1 ni=1 Xi is
N(, 2 /n).

because (X )/(/ n) has a standard normal N(0, 1)


distribution.
X
< 2)
0.954 = P(2 <
/ n



= P X 2 < < X + 2
.
n
n
Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Simple example (onlinecourses.science.psu.edu/stat414)


Suppose a random sample of five rats yields the following
weights (in grams):
x1 = 602 x2 = 781 x3 = 709 x4 = 742 x5 = 633
What are the observed order statistics of this set of data?
The observed order statistics are:
y1 = 602 < y2 = 633 < y3 = 709 < y4 = 742 < y5 = 781

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Simple example (onlinecourses.science.psu.edu/stat414)


Suppose a random sample of five rats yields the following
weights (in grams):
x1 = 602 x2 = 781 x3 = 709 x4 = 742 x5 = 633
What are the observed order statistics of this set of data?
The observed order statistics are:
y1 = 602 < y2 = 633 < y3 = 709 < y4 = 742 < y5 = 781

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Simple example (onlinecourses.science.psu.edu/stat414)


Suppose a random sample of five rats yields the following
weights (in grams):
x1 = 602 x2 = 781 x3 = 709 x4 = 742 x5 = 633
What are the observed order statistics of this set of data?
The observed order statistics are:
y1 = 602 < y2 = 633 < y3 = 709 < y4 = 742 < y5 = 781

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Pendahuluan Review Peluang Statistika Inferensi

Closing

Andi Kresna Jaya andikresna@yahoo.com

Distribusi Statistika Terurut

Anda mungkin juga menyukai