Anda di halaman 1dari 2

Ini Resikomu Ber asrama

Menjadi bagian dari keluarga Rumah Kepemimpinan pada awalnya agak ragu dengan
kemampuan diri sendiri, bisakah seorang yang introvert mampu menjadi pemimpin yang
berprestasi di kampus?, 8 bulan di asrama telah menjawabnya. Dengan motivasi orangtua dan
gemblengan pembinaan diasrama serta sedih nangis yang telah dialami membuatmu makin
tangguh akan tekanan dan padatnya jadwal, membawa menjadi salah satu pemimpin strategis
di kampus

Ditempa disebuah rumah yang dikatakan kandangnya para calon pemimpin, diasrama
itulah kamu menemukan berbagai macam karakter dan latar belakang. Makin kesini kau
makin belajar memahami saudaramu dan makin dewasa untuk berpikir

Biasanya sudah ada dikost agak sore, kini bisa sampai tengah malam baliknya ke asrama
bahkan makan malamnya bisa jam 1 malam. Hal ini tidak terbiasa bagi saya, memilih untuk
mundur?. Justru ada faktor yang terus menguatkan untuk terus melaju. Yah nggak perlu
disebutkan siapa faktornya

Mungkin dalam 9 bulan diasrama ini, saya dikatakan orang yang kuat dalam prinsip sehingga
pernah membantah sistem di asrama, justru karena kami ditempa di asrama ini makanya
setiap dari kami mesti berprinsip dan ketika prinsip itu diganggu maka kita boleh menentang
sistem itu. Tapi kita sebagai peserta di Rumah Kepemimpinan mesti juga terikat pada aturan,
masa pemimpin nggak taat aturan?. Ada orang yang paling nurut sama aturan karena ane
lihat dia ngikut ngikut RK saja. Ada yang sering curang curang dalam pembinaan, ngakunya
kerja kelompok bareng teman padahal lagi nongkrong di luar jam 9-10 malam baru balik ke
asrama. Ada juga yang sangat tegas sama sistem, seolah olah sistem itu adalah tali yang
sangat kuat sehingga kalian tidak boleh lolos

Diceramahin manajer RK Makassar, mungkin ane yang paling sering gara-gara prinsip itu.
Yah, nggak bicara satu sama lain paling sekitaran seminggu tuh, minggu selanjutnya hanya
bilang hei azwar, sudah cukup itu aja sapaannya

Diluar asrama memang berbeda organisasi, mungkin faktor kuat ane disalahkan terus. Gara-
gara organisasi bang manajer dan ane beda aja makanya ane diceramahin diasrama masalah
prinsip. Tapi calon pemimpin tahan banting, tidak mesti mundur.

Ada sih satu yang gugur kemarin gara-gara mempertanyakan sistem. apa sih tujuannya RK
bang?, ane lihat masih ada pegang hape saat al-matsurat, masih bolos bolos pembinaan dan
seterusnya tanya salah seorang peserta yang mulai jenuh dengan asrama ini. Mungkin lagi
banyak pikiran yak si anak itu. Sistem tidak mesti ideal bang dengan kondisi seharusnya
jawab ane melihat kejenuhan salah satu peserta RK tersebut. Namun, jawaban ane nggak
logic menurutnya, Peserta itu terhitung sudah mengundurkan diri dari asrama sejak bulan
februari

Kecurian barang?, sudah biasa menurut ane. Tapi ketuker celana dalam belum sih karena ane
laundry terus. Walaupun ngeluarin budget lebih besar, tapi resiko kehilangan menipis.
Ngamuk ngamuk sepatu kuliahnya ke pake. Ane ketawa ketawa kecil aje tuh untung bukan
sepatu ane dipake. Satu pelajaran dari sini yaitu menjaga barang dan merapikannya adalah
salah satu hal wajib ketika ber asrama kembali poin pendewasaan dilatih disini.

Rasa menghargai sangat utama disini, karena diasrama kalian akan menemukan orang dari
berbagai kalangan oragnisasi, ada dari aktivis dakwah tulen, ada yang organisasi keilmiahan,
ada yang suka debat. Dan semakin kesini makin kearah kebersamaan #saudara sampai Surga.

Kemarin ane bercanda bareng bang faisal, ane nyeletuk Pancasila nggak boleh ditaruh diatas
bendera merah putih melanggar pasal 36 UUD tuh dia nyeletuk balik yang salah itu
ngeletakin tulisan tauhid laa ilaha illallah di atas bendera merah putih. Yaa ketawa bareng
aja gitu soalnya sudah saling menghargai dan kami memang kayak beda haluan, ane sendiri
aktivis dakwah, kalau bang faisal orangnya agak liberal. Liberal ini makin kuat melekat pada
dirinya ketika mendukung pasangan calon nomor 2 di pilkada DKI katanya sih, tidak perlu
melihat agamanya, yang penting kinerjanya untuk bangsa dan negara. Ahhh, biarin nanti juga
sadar sendiri

Ada juga diasrama orangnya baper banget, tapi makin kesini beliau makin dewasa dalam
bersikap, lebih tenang lebih santai lebih cocok menikung SPV bang shaddiq meminang
akhawat duluan kayaknya

Mindset bukan kos kosan ini asrama harus dibangun, saling membangkitkan semangat dalam
membangun. Pesan dari manajer RK soal cuci piring ente masih berdebat yaelahh, gimana
mau urus negara kalau teman ente nggak bisa diurus. Semangat moril kepemimpinan yang
hampir selalu dilantunkan oleh bang Arif. Walupun saya yakin di asrama regional 7 nggak
semua mau jadi pemimpin strategis, ada yang ngandalin beasiswanya saja, asrama dijadikan
pengganti biaya kos kosan sehingga dia ngalir aja tanpa berkembang diasrama

Lama kelamaan beberapa teman teman sudah terbiasa dengan pembinaan, tanpa kehadiran
SPV pun mereka langsung ke aula buat persiapan pembinaan seperti family meeting, Tahsin
tahfidz.

Disinilah kami semua belajar, tapi kami belum setengah perjalanan, akankah ada yang
mundur lagi?, atau si penulis tulisan sendiri yang mundur dari RK?. Kita tunggu saja di
semester berikutnya

Terima kasih untuk semuanya atas pelajaran yang kalian berikan, tidak ada sesuatu yang
kebetulan. Allah yang mempertemukan kita dan Allah juga yang memisahkan kita

#Saudara Sampai Surga

Anda mungkin juga menyukai