BAB II Manajemen
BAB II Manajemen
TINJAUAN TEORI
rakyat
akan
menyebabkan
hal
tersebut.
2.1.4
2.1.6
10
11
2.2.2
Perkembangan
Menilai perkembangan anak dapat menggunakan DDST (Denver
Development Serening Tes). DDST memenuhi semua persyaratan yang
diperlukan untuk metode skrining yang baik. DDST dapat digunakan
bagi anak usia 1 - 3 tahun. Penulis hanya menyebutkan aspek
perkembangan yang di nilai pada anak usia 30 36 bulan antara lain :
2.2.2.1 Personal Social (personal social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
besosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
1. Mencoba membedakan benda dari tinggi dan besarnya, meski
belum tentu benar.
2. Menuturkan cerita cerita sederhana dari imajinasinya.
3. Dapat mengingat apa yang dilakukannyapada masa lalu dan
menceritakannya.
4. Memehami konsekuensi dari tindakannya, misalnya bila tidak
berhati-hati saat berlari maka akan terjatuh.
2.2.2.2 Fine Motorik Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan di lakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
1. Dapat menyusun menara dengan delapan kotak.
2. Dapat menggunting dengan gunting yang besarnya sesui
dengan telapak tangannya.
2.2.2.3 Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan.
1. Menggunakan kata ganti aku, kamu, dan saya dengan benar.
2. Siap mendengar cerita yang lebih kompleks dengan karakter
lebih beragam.
3. Mulai memehami tata bahasa sederhana dalam mengucapkan
kata pendek.
2.2.2.4 Grass Motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
1. Mencoba menjaga keseimbangan diri dengan berjalan ditas
balok atau jembatan kayu.
2. Mulai dapat memeinkan papan luncur.
12
metabolisme.
Batasan karakteristik ( Judith M. Walkinson, 2002)
2.3.2.1 Berat badan kurang dari 20% / >dari ideal terhadap tinggi
badan dan kerangka.
2.3.2.2 Asupan makanan yang kurang dari kebutuhan metabolik baik
kalori total atau nutrisi spesifik (Non-Nanda)
2.3.2.3 Kehilangan BB dengan asupan makanan adekuat.
2.3.2.4 Melaporkan asupan makanan yang tidak adekuat kurang dari
anjuran kecukupan gizi harian.
1). Subjektif
a) Keram abdomen
b) Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
c) Merasakan
ketidakmampuan
untuk
mengingesti
makanan
d) Melaporkan perubahan sensasi rasa
e) Melaporkan kurangnya makanan
f) Merasa kenyang setelah mengingesti makanan
2). Objektif
a) Tidak tertarik untuk makan
b) Kerapuhan kapiler
c) Diare
d) Adanya bukti kekurangan makanan
e) Kehilangan rambut yang berlebihan
f) Bising usus hiperaktif
g) Kurang Minat pada makanan
h) Konjungtifa dan membran mukosa pucat
i) Tonus otot buruk
j) Menolak untuk makan
k) Luka, rongga mulut inflamasi
l) Kelemahan otot yang dibutuhkan untuk menelan atau
mengunyah
13
2.3.3
untuk
mendapatkan
informasi
yang
keperawatan,
meningkatkan
hubungan
pendidikan, alamat.
Riwayat penyakit sekarang
Pada umumnya ditemukan data sebagai berikut
pada penderita gizi kurang berat badan kurang dari
14
merah,kurang
pucat,mudah
bersemangat,kelemahan
lelah,malas
pada
otot,mata
beraktifitas,cengeng,sistem
fisik
adalah
suatu
tindakan
yang
15
(supariasa,2002)
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penegakan suatu masalah berdasarkan
prioritas masalah yang dihadapi dengan formula perumusan Problem,
Etiologi,Simptom (P,E,S) (Carpenito,2002)
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan hasil dari analisis data hasil
pengkajian keluarga dimana hasil diagnosa yang diangkat berdasarkan
masalah masalah pada fungsi keluarga (afektif, sosial, fungsi
keperawatan kesehatan) masalah pada struktur keluarga masalah pada
lingkungan keluarga, masalah koping keluarga (tidak efektif, tidak
mampu) (Sulistyo, Andarmoyo, 2012)
2.4.2.1 Bentuk diagnosa keperawatan berdasarkan teori yang muncul
pada gizi kurang (carpenito,L.J,2002) ialah :
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Gangguan pertumbuhan
3) Resiko terjadinya timbulnya penyakit
4) Intoleransi aktivitas
2.4.2.2 Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul pada gizi kurang
yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga
dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah,
mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga,
mampu merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan,
memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan Gizi kurang.
kebutuhannya
berdasarkan
diagnosis
keperawatan
16
Kriteria Evaluasi
Kriteria Evaluasi
Setelah
Respon
Gizi
verbal
keadaan
1.1 Setelah
dilakuka
pertemuan
dilaksanakan
Rencana Intervensi
kurang
yangb
makanan
tindakan
keluarga
keperaw
mengenal masalah
atan
gizi kurang
.1 menyebutka
masalah
bergizi
atau
1.1.2
dengan
keluarga
tentang
1.1.3
keluarga
Kurang
Beri
reinforcement
positif
Gizi Kurang
kurang
Diskusikan
n pengertian
gizi
1.1.1
kekurangan
mengonsumsi
mampu
adalah
atas
jawaban
yang tepat
dapat
teratasi.
.2
Menyebutka
Respon
Keluarga
n penyhebeb
Verbal
menyebutkan
Gizi Kurang
penyebab
dapat
3 dari
Gizi
Kurang
1.2.2
yaitu :
1.
Balita
disapih
3.
yang
sebelum
umur 2 tahun
Balita
tidak
dengan
keluarga
tentang
1.2.3
kurang
Beri
reinforcement
positif atas jawaban
yang tepat
mendapat MPASI
sebelum usia 6
4.
5.
keluarga
ASI
Eksklusif
Balita
Diskusikan
kepada
tidak
mendapat
2.
1.2.1
balita
jarang disusui
Tinggal
dilingkungan
17
yang tidak sehat
.3
Mengidentifi
Respon
Meengidentifikasi
kasi
Verbal
penyebab
penyebab
Gizi
kurang
mengidentifikasi
pada anak
Gizi kurang
1.3.2
pada anak
Beri reinforcement
positif atas kemampuan
keluarga
mengidentifikasi
penyebab Gizi kurang
pada anak
.4
Menyebutka
Respon
Diskusikan
n tanda dan
Verbal
tanda
gejala
Gizi
dan
gejala
Gizi
kurang :
Kurang
tampak
1.4.2
dengan
1.
Anak
2.
kurus
Cengeng
3.
rewel
Rambut tipis dan 1.4.3
kurang
Beri
jarang,warna
positif
rambut
kusam
yang tepat
seperti
rambut
jawaban
.5
tidak
4.
terasa sakit
Tulang
5.
tampak jelas
Perut cekung atau
iga
Menyebutka
Respon
keriput
Menyebutkan 2 dari 4 cara
Verbal
pencegahan
1.
Gizi Kurang
mengidentifikasi
Penuhi makanan
4
sehat
2.
sempurna
Beri ASI sampai
3.
usia 2 tahun
Berikan makanan
4.
cara
cara
18
bulan
2.
Selama kunjungan
keluarga
mampu
mengambil
keputusan
untuk
2.1.1
merawat anggota
yang
Keluarga
menderita
Gizi
1.
2.
perkembangan
Mudah terserang
3.
penyakit
Daya fikir kurang
tidak
ditangani
2.2 Keluarga
Keluarga
mampu
untuk
memutuskan
merawat
dan
memutuskan
Respon
untuk
verbal
kurang
TF
Selama kunjungan
Keluarga
keluarga
menyebutkan
merawat anggota
keluarga
.1
dengan
cara
perawatan
dapat
cara
Gizi Kurang
Menyebutka
n
keluarga tentang
Gizi
kurang
tidak
Respon
2.
2.2.1
Memotivasi
untuk
anak dengan
Berikan makanan
bergizi
dan
seimbang
Berikan
zat
singkong, jagung,
Gizi Kurang
3.
ubi, kentang
Berikan
mengatasi
Buahan
keputusan
keluarga
tentang
cara
Gizi Kurang
.1.2 Tanyakan
kembali
perawatan
anak
positif
reinforcement
atas
yang tepat
dan
Sayur-sayuran
Berikan
zat
pembangun
yang
diambil keluarga
.1.1 Diskusikan
dengan
.1.3 Beri
zat
pengatur : Buah-
4.
keluarga
tenaga : Roti,nasi,
Verbal
bila
ditangani
2.1.3 Beri reinforcement positif
atas
mampu
tidak
merawat An.
3.
bila
ditangani
2.1.2 Tanyakan kembali kepada
Gangguan
pertumbuhan dan
n akibat dari
Gizi kurang
Kurang
menyebutka
bila
dapat
mampu
dengan
keluarga
Kurang
2.1 Keluarga
Diskusikan
susu,ikan,
jawaban
19
kacangkacangan,tempe,
tahu.
3.2Menghidangka
n
menu
makanan yang
Respon
Keluarga
dapat .2.1
Psikomot
menyebutkan
or
perawatan
cara
Gizi
keluarga
Kurang
bergizi untuk
yaitu
anggota
Menghidangkan
balita
keluarga
menu
yang
khususnya
bergizi
untuk
Diskusikan
dengan
tentang
cara
makanan
.2.2
Tanyakan
kembali
anak
perawatan
anak
yang
.2.3 Beri
menderita
positif
Gizi Kurang
reinforcement
atas
jawaban
yang tepat
4.
Setelah
Respon
kunjungan
Verbal
memodifikasi lingkungan
keluarga mampu
untuk
memodifikasi
mencegah
.1.1
.1.2
Gizi Kurang
.1 Menyebutkan
.1.3
mengulangi
yang
diberikan
Beri
reinforcement
positif
cara
atas
jawaban
keluarga
memodifikasi
.2
keluarga
penjelasan
mencegah
cara
Gizi Kurang
Memotivasi
untuk
lingkungan yang
dapat
lingkungan
Gizi
kurang
Jelaskan
lingkungan
Melakukan
Respon
Pada
Modifikasi
afektif
terencana
melakukan
tindakan
modifikasi
dengan terencana.
.2.2 Diskusikan
dengan
lingkungan
yang
tepat
bagi anak
Respon
kunjungan
tidak
.2.1
lingkungan
Observasi
keluarga
Psikomot
lingkungan
hal
positif
or
keluarga.
.2.3 Beri
reiforcement
positif atas usaha yang
5.
Setelah
Manfaat
kunjungan
fasilitas kesehatan :
keluarga mampu
memanfaatkan
a.
kunjungan
ke
.1.1
dilakukan keluarga
Informasikan mengenai
pengobatan
dan
Mendapatkan
pendidikan
kesehatan
pelayanan
20
pelayanan
kesehatan
.1 Menyebutka
n
kembali
b.
kesehatan
Mendapatkan
pendidikan
Respon
.1.2
kesehatan
verbal
manfaat
tentang
untuk
Gizi Kurang
.1.3
kunjungan
menyebutkan
kefasilitas
dicapainya
kesehatan.
.2
pengobatan PKM
Momotivasi keluarga
Memanfaatk
a.
Keluarga
.2.1
Memotivasi
keluarga
an pelayanan
Respon
membawa anggota
kesehatan
Afektif
keluarga
apabila
dengan
dalam
merawat Gizi
kondisinya
Kurang
Respon
Psikomot
b.
tidsk
kunjung membaik
Adanya
kartu
.2.2
berobat
or
kondisinya
.2.3
dirumah
Temani
keluarga
keklinik/
balai
2.4.4
Implementasi
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana
asuhan
keperawatan
gunamembantu
klien
kedalam
bentuk
intervensi
mencapai
tujuan
yang
telah
keperawatan
ditetapkan.
Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan
perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan
21
melibatkan
klien
dan
tenaga
kesehatan
lainnya.Jika
evaluasi
menunjukan tercapainya tujuan dan kriteria hasil, klien bisa keluar dari
siklus proses keperawatan. Jika sebaliknya, klien akan masuk kembali
kedalam siklus tersebut mulai dari pengkajian ulang (Asmadi, 2008)
Dalam evaluasi terdapat komponen SOAP.
S : Menjelaskan respon subjektif klien terhadap implementasi yang
telah dilakukan
O : Menjelaskan respon objektif klien terhadap implementasi yang telah
dilakukan
A : Analisa sejauh mana keberhasilan implementasi yang akan
diberikan
P : Berisikan intervensi yang dipertahankan dari rencana intervensi
selanjutnya
2.5 Konsep Keperawatan Keluarga
2.5.1 Pengertian keluarga ( Satun S, 2008)
2.5.1.1 Burges (1963)
Burges memberikan pandangan tentang definisi keluarga yang
berorientasi kepada tradisi, yaitu
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh
ikatan Perkawinan, darah, dan ikatan adopsi.
2. Anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama
dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara
terpisah mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut
sebagai rumah mereka.
3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain dalm peran-peran sosial keluarga seperti halnya peran
sebagai suami istri, ayah dan ibu, peran sebagai anak lakilaki anak perempuan.
4. Keluarga bersama-sama menggunakan kultur yang sama
yaitu : kultur yang diambil dari masyarakat dengan
beberapa ciri unik tersendiri.
2.5.1.2 Sub Dit Kes. Mas Dep. Kes RI (1983)
22
hubungan
darah,
hubungan
Perkawinan,
atau
dan
menciptakan
serta
mempertahankan
suatu
kebudayaan.
2.5.1.6 Friedman (1988)
Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat
dalam Perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan
tinggal dalam satu rumah.
2.5.1.7 Stuart (ICN, 2001)
Lima hal penting yang ada pada definisi keluarga
Keluarga adalah suatu sistem atau unit.
a. Komitmen dan keterikatan antar anggota keluarga yang
meliputi kewajiban di masa yang akan datang.
23
2.5.2
Tipe Keluarga
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia
keperawatan, oleh karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan
keperawatan dengan tepat, perawat harus memahami tipe keluarga yang
ada.
2.5.2.1 Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokan menjadi dua yaitu :
1. The Nuclear family (keluarga inti) : Keluarga yang terdiri
dari suami, istri dan anak yang duiperoleh dari keturunan
sendiri atau adopsi atau keduanya.
2. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah, seperti
nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-
nenek), keponakan.
2.5.2.2 Non-Tradisional ( Modern )
Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
ondividualoisme maka pengelompokan tipe keluarga selain
diatas adalah :
1. Tradisional Nucler
Keluarga inti ( ayah, ibu, dan anak ) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi sanksi legal dalam suatu
24
25
kelamin saya.
Tugas perkembangan keluarga (Duvall,1985)(Setiadi,2008)
.5.3.1 Keluarga baru
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1. Membina hubungan intim yang memuaskan
2. Menetapkan tujuan bersama
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan
kelompok sosial.
4. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5. Persiapan menjadi orang tua.
6. Memahami prenatal care (pengertian kehamilan,
persalinandan menjadi orang tua).
.5.3.2 Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Studi Klasik Le Master (1957)
dari 46 orang tua dinyatakan 17% tidak bermasalah selebihnya
bermasalah dalam hal :
1. Suami merasa diabaikan.
2. Peningkatan perselisihan dan arguman.
3. Interupsi dalam jadwal kontinu.
4. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
26
tua
tentang
pertumbuhan
dan
perkembangan anak.
5. Konseling KB post partum 6 minggu.
6. Menata ruang untuk anak.
7. Biaya / dana Child Bearing.
8. Memfasilitasi role learing anggota keluarga.
9. Menggadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
.5.3.3 Keluarga dengan anak prasekolah
Tugas perkembangannya adalah menyesuikan pada kebutuhan
anak prasekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses
belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran
berikutnya. Tugas perkembangan keluarga saat ini :
1. Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
2. Membantu anak bersosialisasi.
3. Beradaptasi dengan anak baru lahir, anak lain juga
terpenuhi.
4. Mempertahankan
hubungan
didalam
maupun
diluar
keluarga.
5. Pembagian waktu, individu,pasangan dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab.
7. Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan
kembang anak.
.5.3.4 Keluarga dengan anak sekolah (6 13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga saat ini adalah :
1. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah dan lingkungan lebih luas.
2. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intrelektual.
3. Menyediakan aktifitas untuk anak.
4. Menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikut
sertakan anak.
5. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya
kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
STIKes Faletehan Serang
27
dalam
28
2.5.4
kematian.
3. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4. Melakukan life review masa lalu.
Fungsi pokok keluarga
Fungsi keluarga menurut Fridmman,1986,dikutip Setiadi,2008)
.5.4.1 Fungsi afektif
Fugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi aktif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
.5.4.2 Fungsi sosialisasi
.5.4.3 Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
.5.4.4 Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan
makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
.5.4.5 Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya
gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang
2.5.5
sakit.
Tugas Keluarga
sesuai dengan fungsi pemiliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan.Freeman
(1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus
dilakukan, yaitu: keluarga
2.5.51 Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara
tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga,
maka apabila menyadari adanya perubahan apa yang terjadi dan
seberapa besar perubahannya.
2.5.5.2 Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
bagi keluarga.
29
siapa
diantara
keluarga
yang
mempunyai
suasana
dirumah
yang
menguntungkan
30