Peneliti
Unit / Lembaga
Tempat Penelitian
Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau laik etik.
Malang, 11 Februari 2014
An. Ketua
Koordinator Divisi I,
2.
Judul Penelitian :
Efek Pemberian Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia) Terhadap Kadar
Glikogen Otot Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Model Diabetes
Mellitus Tipe 2
Subyek :
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar
Perkiraan waktu Penelitian:
3 bulan (Maret Mei 2014)
Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif/tujuan penelitian,
manfaat/relevansi dari hasil penelitian dan alasan/motivasi untuk melakukan
penelitian.
Tujuan: Untuk mengetahui efek antidiabetik ekstrak daun binahong (Anredera
cordifolia) dan pengaruhnya terkadap kadar glikogen hati pada tikus putih (Rattus
norvegicus) model diabetes mellitus tipe 2.
Manfaat:
1. Dapat dijadikan data dan bukti mengenai efek antidiabetik ekstrak daun binahong
(Anredera cordifolia) sebagai landasan penelitian selanjutnya.
3.
4.
5.
6.
Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin
dihadapi)
Peneliti akan memperlakukan objek tikus putih (Rattus norvegicus) sesuai
prosedur yang telah disetujui oleh komisi etik.
7.
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan
sudah dilakukan? Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada
manusia
kolesterol 1 %, asam cholat 0,1 %, minyak babi 2,5 %, dan air sebesar 21,4 %
dengan jumlah makanan rata-rata 25 gr/hari untuk setiap tikus. Induksi
diberikan selama 5 minggu pada kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 serta
kelompok pembanding.
5. Pembuatan Larutan STZ
Seratus gram STZ dilarutkan dalam 3 ml buffer sitrat 0,1 M dengan pH 4,5,
selanjutnya divortex hingga homogen, kemudian disimpan di lemari es
dengam suhu 400 C.
6. Induksi Larutan STZ pada Tikus Wistar
1. Berat badan tikus ditimbang.
2. Larutan STZ 35 mg/kgBB diinjeksikan secara intraperitoneal (IP) sekali
(Srinivasan et al., 2005) setelah 5 minggu pemberian diet tinggi lemak.
Larutan STZ ini dimasukkan ke dalam spuit yang telah disiapkan.
3. Pegang tubuh tikus secara erat, kemudian posisikan bagian abdomen
menghadap ke arah atas dan kepala sedikit meghadap ke arah bawah.
4. Pada bagian atas abdomen tikus diusap dengan kapas yang telah diolesi
etanol 70%.
5. Spuit yang telah berisi STZ ditusukkan pada bagian abdomen dan spuit
dicoba digerakkan, apabila terasa berat maka sudah masuk pada daerah
intraperitonial.
6. STZ diinjeksi secara perlahan, selanjutnya abdomen tikus diusap dengan
kapas yang telah diolesi etanol 70% kembali.
Tikus dilakukan tes glukosa pada hari H0 (setelah 1 minggu induksi STZ
dosis rendah). Tikus diperiksa menggunakan alat glucose check test. Langkah
pertama yaitu mengeluarkan tikus dari kandang, kemudian tikus ditempatkan
dalam restraint tube. Tikus yang sudah berada di dalam restraint tube
diposisikan tengkurap, lalu bagian ekor diluruskan. Pengambilan darah pada
bagian 1,5 cm dari ujung ekor yang sebelumnya diusap dengan kapas yang
terbasahi dengan etanol. Kemudian jarum 21-23 gauge ditusukkan hingga darah
keluar. Darah yang keluar ditempelkan dengan stick glucose test. Stik tersebut
dimasukkan ke alat glucose check test hingga terbaca angka pada layar.
H1 (dilakukan pengecekan setiap 2 jam sekali setelah pemberian terapi
selama 10 jam). Pengulangan pengukuran glukosa darah selanjutnya
dilakukan pada daerah ekor dengan jarak 1,5 cm dari tusukan sebelumnya.
Pemeriksaan glukosa darah selanjutnya dilakukan satu kali pada H5, H9, dan
H14.
9. Pembuatan Ekstrak Daun Binahong
200 gram ekstrak dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%, selanjutnya
dilakukan remaserasi 2 kali. Semua hasil maserat dicampur dan dievaporasi
menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50o C. kemudian dipanaskan
menggukan oven dengan suhu 50 o C hingga di dapatkan ekstrak kental.
10. Uji Fitokimia Kualitatif
a. Uji alkaloid dilakukan dengan cara melarutkan beberapa miligram zat
yang akan diuji dalam 5 ml air. Ketika terlarut, asam klorida encer
ditambahkan sampai reaksi asam terjadi, kemudian 1 ml larutan kalium
bismut iodida (Dragendorff) ditambahkan. Endapan jingga kemerahan
yang terbentuk menunjukkan adanya alkaloid. (Pharmaceutical
Chemical Analysis, 2006).
b. Uji saponin dengan cara mencampurkan 0,5 gram sampel dengan air
secukupnya dan dipanaskan selama 5 menit. Larutan tersebut
didinginkan kemudian dikocok dan timbul busa selama 10 menit.
Timbulnya busa menunjukka adanya saponin.
c. Flavonoid dilakukan dengan cara menambahkan 0,5 gram sampel
dengan metanol sampai terendam lalu dipanaskan. Filtrat ditambahkan
dengan 5 tetes H2SO4. Terbentuknya warna merah karena penambahan
H2SO4 menunjukkan adanya senyawa flavonoid (Kristina et al., 2009).
11. Pemberian Ekstrak Daun Binahong dan Glimepiride ke Tikus yang Telah
Diinduksi
Ekstrak daun binahong diberikan pada kelompok III, IV, dan V, sedangkan
glimepiride pada kelompok VI. Pemberian ekstrak daun binahong dan
glimepiride dilakukan dengan menggunakan sonde setiap hari selama dua
minggu. Pemberian ekstrak daun binahong dan glimepiride pada hari pertama
terapi yaitu diberikan 30 menit sebelum induksi glukosa. Ekstrak daun
binahong dan glimepiride diberikan setelah dilarutkan dengan air
secukupnya.
Cara menyonde:
Pengambilan mencit dari kandang pada saat pemberian ekstrak harus
pelan pelan karena mencit akan menggigit apabila ditarik keras keras.
Pengambilan mencit dari kandang dipegang ekornya kemudian
diletakkan di kawat kasa dan ekornya ditarik sedikit. Selanjutnya tengkuk
(bagian belakang kepala) tikus dicubit menggunakan jari telunjuk dan ibu
jari sehingga mulut menghadap ke atas, kemudian jepit ekornya
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Bila pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu
hal subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan
yang kuat untuk itu!
Penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti
rugi bila ada efek samping? Berapa banyak?
Penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar
Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan?
Penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar
Pembimbing :
1. Dra. Diana Lyrawati., M.Sc., Apt., Ph.D
(............................................................)
(............................................................)
Peneliti:
(............................................................)
..................................... 2014