Praktikum ini dilaksanakan pada : Hari : Selasa Tanggal : 4 Januari 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Analis Kesehatan
B. Tujuan Praktikum Untuk melakukan pembakuan AgNO3 dengan cara Mohr.
C. Landasan Teori Argentometri berdasarkan pengendapan ion chloride, iodida atau bromida dengan AgNO3. Menurut Mohr suatu larutan chloride misalnya dititar dengan AgNO3 yang titarnya diketahui.
AgCl NaNO3NaCl AgNO3
Titik setara ternyata karena tambahan K2CrO4 sebagai penunjuk (larutan 5) yang dengan AgNO3 kelebihan membentuk endapan merah dari Ag2CrO4.
Ag2CrO4 2 KNO3K2CrO4 2 AgNO3
Supaya cara Mohr dapat dipergunakan, larutan yang diperiksa harus netral (bila larutan basa maka AgOH mengendap, sedangkan Ag2CrO4 dapat larut dalam asam). Menurut Volhard larutan Chlorida misalnya, dibubuhi larutan AgNO3 0,1 N kelebihan. Kelebihan itu dititar dengan KSCN atau NH4SCN 0,1 N. Sebagai penunjuk dipergunakan tawas-Ieriamonium (10 tetes larutan (NH4)2SO4. Fe2(SO4)3. 24 aq yang jenuh). Ion Fe3 dengan rodanida kelebihan menghasilkan warna merah Fe|Fe(SCN)6| (anion rangkai itu yang menyebabkan warna). Larutan harus diasamkan dengan HNO3 untuk menghindarkan hidrolisis penunjuk sedangkan dititar pada suhu biasa. Pada akhir penitaran harus dikocok betul-betul, karena kalau tidak ion-ion Ag yang diadsorbsi oleh endapan tak turut dalam reaksi. Suatu kesalahan lain mungkin terjadi karena reaksi
AgSCN NH4ClAgCl NH4SCN
Yang terjadi karena hasil kali kelarutan AgCl dan AgSCN masing-masing.
|Ag| |Cl-| 2 x 10-10 |Ag| |SCN-| 1,5 x 10-12
Karena itu sering endapan AgCl dituskan sebelum dititar dengan NH4SCN. Juga tambahan 1 ml nitrobenzene dapat menghindarkan reaksi itu (Caldwell 1935). Menurut Fajans dipergunakan peristiwa adsorbsi. Suatu endapan AgCl mengadsorbsi ion-ion yang sewarga. Jikalau masih ada ion Cl- berlebihan, oleh AgCl diadsorbsi ion itu. Bila titik setara telah dilewati sedikit, larutan tak lagi mengandung ion Cl-, akan tetapi ion-ion Ag. Ini ion-ion Ag itu yang diadsorbsi AgCl. Bila sebelum penitaran larutan dibubuhi Iluoresein, maka larutan diwarnainya hijau-kuning. Pada titik setara zat warna itu bersama dengan ion Ag diserap oleh endapan, sambil terbentuk perakIluoreseinat yang merah. Jadi titik-achir penitaran tercapai pada saat endapan dari putih menjadi merah jambu. Senyawaan perak dalam cairan yang telah diperiksa harus dikumpulkan dalam botol yang ditandai 'sisa-sisa perak.
. Prinsip Klorida direaksikan dengan argentometri terbentuk endapan perak klorida (AgCl). Kelebiahn argentumnitrat (AgNO3) dengan kalium kromat (K2CrO4) membentuk endapan perak kromat (Ag2CrO4) yang berwarna merah.
E. Alat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain : 1. Buret kaca 2. Labu Erlenmeyer 3 buah 3. Labu ukur 4. Neraca analitik 5. Gelas kimia 6. Pipet Pasteur 7. Sendok penyu 8. Corong 9. Batang pengaduk 10. StatiI 11. Botol timbang 12. Pipet ukur 13. Pipet volume 14. SaIetypet 15. Labu ukur besar 16. Botol semprot 17. Plastic 18. Tisu 19. Kertas saring
Bahan yang digunakan antara lain : 1. NaCl Pa 2. Indicator Kalium Kromat 5 3. AgNo3 0,1 N 4. CaCO3
F. Reaksi NaCl AgNO3 AgCl NaNO3 K2CrO4 2AgNO AgCrO4 2KNO3
G. Langkah Kerja 1. Pembuatan larutan AgNO3 0,05 N a. Menimbang 0,85 gram AgNO3 dengan neraca teknis. b. Melarutkan dengan 200 ml akuades dalam labu erlenmeyer.
2. Pembuatan larutan K2CrO4 0,2 M a) Menimbang 3,88 gram K2CrO4 dengan neraca teknis. b) Melarutkan dengan 100 ml akuades pada labu erlenmeyer.
3. Pembuatan larutan NaCl 0,05 N a) Menimbang 0,2925 gram NaCl dengan neraca analitis. b) Melarutkan dengan 100 ml akuades pada labu ukur.
4. Pembakuan AgNO3 0,05 N dengan larutan NaCl 0,05 N a) Memipet 25,00 ml larutan NaCl 0,05 N dipipet dengan pipet volume dengan bantuan saIety pipet,kemudian memasukkan ke dalam labu erlenmeyer. b) Menambahkan 2 tetes K2CrO4 0,2 M kemudian menghomogenkan. c) Melakukan titrasi dengan menggunakan larutan AgNO3 0,05 N dari warna kuning hingga membentuk endapan merah bata.
H. Perhitungan 1. Perhitungan AgNO3 0,05 N N (gram/BE) x (1/volume) 0,05 (gram/170) x (1/0,01) 0,85 gram
2. Perhitungan K2Cr2O4 0,2 M M (gram/BE) x (1/volume) 0,2 (gram/194,20) : (1/0,01) 3,885 gram
3. Perhitungan NaCl 0,1 N N (gram/BE) x (1/volume) 0,05 (gram/58,5) : (1/0,1) 0,2925 gram
I. Hasil No Zat Berat Wadah (gram) Berat Wadah Zat (gram) Berat Zat (gram) 1. AgNO3 15,89 16,73 0,85 2. KCNS 26,21 29,85 3,64 3. NaCl 11,0792 11,6714 0,5982 4. K2CrO4 26,40 30,28 3,88
1. Data Titrasi Titrasi Ke Vol. Awal Vol. Akhir Vol. Total 1 0,82 27,71 26,89 2 0,39 26,49 26,10
2. Titrasi 1 V1 x N1 V2 x N2 25,00 x 0,05 26,89 x N2 N2 (12,5) : 26,89 N2 0,4649 N
3. Titrasi 2 V1 x N1 V2 x N2 25,00 X 0,05 26,10 x N2 N2 (12,5) : 26,10 N2 0,4789 N
4. Rata-rata Nrata-rata (0,4649 0,4789) : 2 0,4719 N
. Pembahasan Argentometri merupakan analisis volumetri berdasarkan atas reaksi pengendapan dengan menggunakan larutan standar argentum. Atau dapat juga diartikan sebagai cara pengendapan atau pengendapan kadar ion halida atau kadar Ag itu sendiri dari reaksi terbentuknya endapan dan zat uji dengan titran AgNO3. Indikator menyebabkan terjadinya reaksi pada titik akhir dengan titran, sehingga terbentuk endapan yang berwarna merah-bata, yang menunjukkan titik akhir karena warnanya berbeda dari warna endapan analit dengan Ag.
K. Kesimpulan Dari praktikum yang di lakukan didapatkan normalitas larutan AgNO3 adalah 0,04719 N.
L. aftar Pustaka Day RA. Jr dan Al Underwood.1992. Analisis Kimia KuantitatiI. Edisi Keenam.Jakarta : Erlangga. Khopkhar, SM. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.