Anda di halaman 1dari 73

TESIS

ANALISIS DAMPAK LAHAN PERMUKIMAN


TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI BENGAWAN
SOLO KABUPATEN LAMONGAN
(Studi Kasus Permukiman Desa Banaran Babat
Lamongan)

Dwi Sukma Donoriyanto

LOGO

Contents
1

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan

4
5

Manfaat
Batasan Masalah

LOGO

Contents
6

Literature Review

Perancangan Model

8
9
10

Analisis dan Interpretasi


Kesimpulan
Saran

LOGO

Latar Belakang
Keberadaan Lahan
Permukiman di DAS

Banjir

Penurunan ketersediaan air


Pencemaran air

sempitnya lebar sungai


Penurunan kualitas air

LOGO

Latar Belakang
Pencemaran
Air
Perilaku buruk
masyarakat

Mandi, cuci dan dapur


Saluran
Pembuangan
Limbah Rumah
Tangga Langsung
ke Sungai

Buang Air Besar


Buang Air Kecil

Perumusan Masalah

LOGO

Permasalahan utama yang terjadi


selama ini, adanya lahan permukiman
di Daerah Aliran Sungai dengan
perilaku masyarakat yang buruk
seperti membuang air cucian kamar
mandi maupun buangan tinja secara
langsung ke sungai akan memberikan
dampak terhadap kualitas air sungai.
Dengan demikian perlu adanya
kebijakan terhadap keberadaan lahan
permukiman di Daerah Aliran Sungai

Tujuan Penelitian

LOGO

Mengetahui pola kualitas air sungai


berdasarkan pola perilaku masyarakat
di Daerah Aliran Sungai Bengawan
Solo Kabupaten Lamongan.
Mengetahui tingkat pencemaran air
akibat dari adanya lahan
permukiman.
Menghasilkan beberapa skenario
kebijakan tentang keberadaan
permukiman di Daerah Aliran Sungai.

Manfaat Penelitian

LOGO

Dapat digunakan sebagai dasar


pengambilan kebijakan dalam
mengendalikan kualitas air sungai
yang diakibatkan oleh adanya lahan
permukiman di Daerah Aliran Sungai.

Batasan Masalah
Mengingat luasnya daerah aliran
sungai Bengawan Solo, maka obyek
penelitian ini dilakukan di sekitar
wilayah sungai Bengawan Solo di
Kabupaten Lamongan tepatnya pada
desa Banaran kecamatan Babat.
Hanya menyangkut hubungan lahan
permukiman terhadap kualitas air
sungai.

LOGO

Cont Batasan Masalah


Permasalahan yang diteliti dibatasi
pada beberapa hal yang berkaitan
dengan model sistem dinamik
hubungan sebab akibat antara
subsistem lahan permukiman,
subsistem perilaku masyarakat, dan
subsistem kualitas air sungai yang
sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Parameter pencemaran yang diteliti
hanya BOD dan COD.

LOGO

LOGO

Literature Review
Limbah Domestik
Tingkat Pencemaran
Parameter

Berat

Sedang

Ringan

1000

500

200

Bahan Padatan Terendapkan (ml/liter)

12

BOD (mg/liter)

300

200

100

COD (mg/liter)

800

600

400

Nitrogen total (mg/liter)

85

50

25

Amonia-nitrogen (mg/liter)

85

50

25

Klorida (mg/liter)

30

30

15

Alkalinitas (mg/liter CaCO3)

200

100

50

Minyak dan lemak

40

20

Padatan Total (mg/liter)

Sumber: Rump and Krist (1992) dalam sasongko (2006)

Literature Review
Karakteristik Limbah Cair Rumah Tangga
Konsentrasi (mg/liter)
Cemaran

Kisaran

Rata-rata

terlarut

250-850

500

tersuspensi

100-350

220

Minyak dan lemak

50-150

100

BOD

110-400

220

COD

250-1000

500

TOC

80-290

160

Organik

8-35

15

NH3

12-50

25

Organik

1-5

Anorganik

3-10

Klorida

30-100

50

Alkalinitas

50-200

100

Padatan:

Nitrogen:

Phosphor:

Sumber: Sumarno (2002) dalam Sasongko (2006)

LOGO

Literature Review
Komposisi Limbah Cair Rumah Tangga
Uraian

Tinja

Urin

Mandi, cuci dan dapur

BOD

16,44 mg/hari

8,22 mg/hari

71,23 mg/hari

Fosfor

1,37 mg/hari

2,47 mg/hari

0,38-1,23 mg/hari

Nitrogen

3,84 mg/hari

27,40 mg/hari

2,47 mg/hari

Kalium

2,47 mg/hari

6,30 mg/hari

1,37 mg/hari

Jumlah air kotor

24-40 kg/hari

60-100 kg/hari

250-500 kg/hari

Sumber Johansson dalam Sasongko (2006)

LOGO

LOGO

Penelitian Sistem Dinamik


Peneliti

Parameter

Keluran Penelitian

Beck et al (1975)

Aliran dan debit air Parameter

yang Hanya menjelaskan

sungai,

aktivitas ditentukan

adanya

ekosistem

ekologi, mempunyai

antara nilai DO dan

sinar matahari serta interaksi


temperatur
sungai

pengolahan

air dinamik

limbah
melakukan
pengolahan,

dalam air

parameternya

kebijakan Lebih

berfokus

pemenuhan kepada pemenuhan

bersih

berkaitan
aliran pemenuhan

air, kadar polutan phosphor


dan standar kualitas diharapkan
air bersih

melalui

dengan parameter-

nilai DO dan BOD

air dalam

hubungan

yang BOD

Teegavarapu et al Kemampuan tempat Sebuah


(2005)

Kelemahan

air sungai

yang kadar

phosphor

dengan dalam

penyediaan

kadar air bersih


yang
dalam

LOGO

Penelitian Sistem Dinamik


Chang et al (2007)

Sumber

daya Sebuah

kelautan

kebijakan Tidak

focus

dan dalam pengelolaan terhadap

degradasi

terumbu

kualitas

karang air sungai

lingkungan perairan secara


di bawah tekanan berkelanjutan
dari

aktivitas

manusia
Winz et al (2009)

Populasi,
ketersediaan
bersih

Skenario kebijakan Hanya


air manajemen
pemenuhan
baku air

berfokus

dalam terhadap hubungan


bahan antara

penduduk

dengan kebutuhan
air

bersih

dibutuhkan

yang

LOGO

Penelitian Sistem Dinamik


Susilastuti et al Penduduk,
(2009)

ketersediaan
bersih,
konversi lahan

Skenario
air kebijakan

Konversi
akan disini

dan perencanaan

lahan
kurang

tereksplor dimana

pengelolaan

lahan

konversi

sumber daya air lebih dispesifikan


skenario

yaitu

kebijakan

akan perumahan,

perencanaan

irigrasi,

pengelolaan

dan hutan

sumber daya air

lahan
industri,

LOGO

Penelitian Tataguna Lahan DAS


Peneliti

Tataguna Lahan

Metode Analisis

Verbist (2004) dan Eni lahan permukiman

analisis

(2007)

deskriptif

secara

Bahri (2007)

lahan industri

analisis deskriptif

Yerel (2009)

industri dan pertanian

analisis

statistik

multivariabel, Principal
Component
Factor

Analysis,

Analysis,

Cluster Analysis

Weatherhead
(2009)

et

al industri dan irigasi

analisis statistik

Penelitian Tataguna Lahan DAS


Peneliti

Tataguna Lahan

Metode Analisis

Suroso et al (2006)

lahan pertanian menjadi analisis rasional


permukiman

Sebastian (2008)

perubahan lahan hutan analisis deskriptif

Novajanto et al (2010)

menjadi permukiman
pertanian
menjadi menggunakan AHP
permukiman

Sudarto et al (2010)

perubahan
lahan

tataguna metode rasional


pertanian,

perkebunan, dan padang


rumput
permukiman

menjadi

LOGO

Metodologi Penelitian

LOGO

Tahapan Pembangunan Model

LOGO

LOGO

Model Awal
Jumlah Permukiman Ds.
Banaran tidak mempunyai
jamban
+
kadar BOD Tinja
Kadar BOD Urin

Fraksi Anggota RT
Kec. Babat

+
+
Jumlah Anggota RT
tidak mempunyai
Jamban

+
+ BOD penduduk
Kadar
+
tidak punya Jamban masuk
Sungai
+

Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur

Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga

Jumlah Permukiman Ds. Banaran


dengan saluran pembuangan mandi,
cuci dan dapur lewat got
+
+
+
Jumlah
Anggota RT
Persentase Limbah
mempunyai Jamban
Masuk ke sungai
+
+
Kadar BOD penduduk+
punya Jamban masuk
+
Sungai

+
+
Kadar COD penduduk
tidak punya Jamban masuk
Sungai

<Kadar BOD
Urin>

+
BOD RT masuk
Sungai

+
+

BOD Ds Banaran dalam Sungai

Kemampuan
Pemulihan Sungai
+

+
COD RT masuk
sungai1

COD Ds Banarandalam sungai

<Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga>

Kadar COD penduduk


punya Jamban masuk
Sungai
<Jumlah Anggota RT
mempunyai Jamban>

<Persentase Limbah
Masuk ke sungai>

<Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur>

+
Kemampuan
sungai
+

+
Deoksigenasi

Transmisi Air
+
Luas DAS

Curah Hujan

Debit Sungai

PERANCANGAN MODEL
Deskripsi Objek Penelitian

LOGO

LOGO

PERANCANGAN MODEL
Sungai Bengawan Solo
Lokasi Pos Pengamatan
Bengawan Solo (Babat)
Bulan

Kadar pencemaran air sungai


Bengawan Solo
(Sumber: PU dan Pengairan,
Desember 2010)

BOD

COD

Januari

5.8

31.2

Pebruari

1.8

22.2

Maret

11

73.1

april

23

Mei

2.1

22.7

Juni

11.7

Juli

3.4

13.8

Agustus

5.4

23.6

Lokasi Pos Pengamatan


Bulan

Bengawan Solo (Babat)


BOD

COD

September

4.5

28.6

Oktober

28.2

124.2

Nopember

20.5

143.6

Desember

2.5

7.8

LOGO

PERANCANGAN MODEL
Sungai Bengawan Solo
Debit sungai (m3/dt) Bulan
Stasiun
Babat

Sungai
B.Solo

818

1022

862

646

279

197

111

56

63

100

307

515

Hilir

Debit Sungai Bengawan Solo


(Sumber: PU dan Pengairan,
Desember 2010)

LOGO

PERANCANGAN MODEL
Sungai Bengawan Solo
Stasiun
Pengamatan

Babat

jml

Bulan (mm)
J

466

156

M
319

A
421

M
327

J
73

J
85

142

138

255

187

248

Rata-rata curah hujan Desa Banaran Babat Lamongan


(Sumber: PU dan Pengairan,
Desember 2010)

2817

Permukiman di Daerah Aliran Sungai


Bengawan Solo.

LOGO

Pola perilaku masyarakat yang membuang air


limbah rumah tangga (mandi, cuci, dapur dan
urin) akan mempengaruhi kualitas badan air.
Sekitar 60% - 80% dari total air yang
digunakan dalam rumah tangga dibuang
sebagai limbah cair. Limbah tersebut secara
langsung maupun tidak akan mencapai badan
air (air tanah, sungai, danau) sehingga
mempengaruhi kualitas badan air (Sasongko,
2006).

Permukiman di Daerah Aliran Sungai


Bengawan Solo.

LOGO

Permukiman di Daerah Aliran Sungai


Bengawan Solo.

LOGO

Permukiman di Daerah Aliran Sungai


Bengawan Solo.
Desa Banaran mempunyai batasbatas
Utara

Kabupaten Tuban

Selatan

Kabupaten Bojonegoro

Barat

Kabupaten Bojonegoro

Timur

Kelurahan Babat

LOGO

Model Sistem Dinamik

LOGO

Identifikasi Variabel
No

Variabel

Keterangan
Tingkat Pencemaran

Kadar BOD

Kadar BOD per masing-masing perilaku.

Kadar COD

Kadar COD per masing-masing perilaku


Permukiman
Permukiman di sepanjang Daerah Aliran Sungai
Bengawan Solo di Desa Banaran Kecamatan Babat

Jumlah Permukiman di
1

Kabupaten Lamongan

Desa Banaran, Babat


Jumlah Penduduk yang

mempunyai jamban
Jumlah Penduduk yang

tidak mempunyai jamban


Lain-lain

Pengolahan Limbah

Curah Hujan

Ada atau tidaknya pengolahan limbah


Curah hujan yang mempengaruhi tingkat pencemaran
sungai

Jumlah Limbah yang


3

Masuk ke Badan Sungai

BOD dan COD

Variabel Model Utama

Model Sistem Dinamik


Identifikasi Variabel untuk Sub Model
N
o

Variabel
Keterangan
Sub Model Lahan Permukiman DAS
Jumlah Anggota RT

1 DAS
Proporsi buangan
2 limbah
Jumlah permukiman
3 DAS

Dirinci per penduduk yang mempunyai


dan tidak mempunyai jamban
Dirinci per masing-masing jenis limbah
(BOD, COD)
Dirinci per penduduk yang mempunyai
dan tidak mempunyai jamban

LOGO

Model Sistem Dinamik


Identifikasi Variabel untuk Sub Model
No

Variabel

Keterangan
Sub Model Tingkat Pencemaran

Kemampuan
1

Sungai

Kemampuan sungai dalam meluruhkan pencemaran

Curah Hujan

Tingkat curah hujan yang terjadi

Pembuangan

Buangan RT dengan melihat jumlah penduduk sekitar DAS dengan

Limbah RT secara kadar pencemaran (BOD, COD)


Langsung

LOGO

Model Sistem Dinamik


Interaksi antar Variabel

LOGO

LOGO

Model Sistem Dinamik


Causal Loop Diagram
Jumlah Permukiman Ds.
Banaran tidak mempunyai
jamban
+
kadar BOD Tinja
Kadar BOD Urin

Fraksi Anggota RT
Kec. Babat

+
+
Jumlah Anggota RT
tidak mempunyai
Jamban

+
+ BOD penduduk
Kadar
tidak punya Jamban masuk
Sungai
+

Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur

Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga

Jumlah Permukiman Ds. Banaran


dengan saluran pembuangan mandi,
cuci dan dapur lewat got
+
+
+
Jumlah
Anggota RT
Persentase Limbah
mempunyai Jamban
Masuk ke sungai
+
+
Kadar BOD penduduk+
punya Jamban masuk
+
Sungai

+
+
Kadar COD penduduk
tidak punya Jamban masuk
Sungai

<Kadar BOD
Urin>

+
BOD RT masuk
Sungai

+
+

BOD Ds Banaran dalam Sungai

Kemampuan
Pemulihan Sungai
+

+
COD RT masuk
sungai1

COD Ds Banarandalam sungai

<Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga>

Kadar COD penduduk


punya Jamban masuk
Sungai
<Jumlah Anggota RT
mempunyai Jamban>

<Persentase Limbah
Masuk ke sungai>

<Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur>

Kemampuan
sungai

+
Deoksigenasi

+
+

Transmisi Air
+
Luas DAS

Curah Hujan

Debit Sungai

LOGO

Model Sistem Dinamik


Stock and Flow Diagram
Jumlah Permukiman Ds.
Banaran tidak mempunyai
jamban

Jumlah Anggota RT
tidak mempunyai
Jamban

kadar BOD Tinja


Kadar BOD Urin

Fraksi Anggota RT
Kec. Babat

Kadar BOD penduduk


tidak punya Jamban masuk
Sungai

Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur

Jumlah Permukiman Ds. Banaran


dengan saluran pembuangan mandi,
cuci dan dapur lewat got

Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga

Kadar COD penduduk


tidak punya Jamban masuk
Sungai

BOD RT masuk
sungai

BOD Ds Banaran
dalam sungai

Jumlah Anggota RT
mempunyai Jamban

Kadar BOD penduduk


punya Jamban masuk
Sungai

Persentase Limbah
Masuk ke sungai
<Kadar BOD mandi,
cuci dan dapur>
Standart Suhu

<Kadar BOD
Urin>

Theta
BOD masuk ke
Bojonegoro

Suhu Badan
Sungai
Deoksigenasi

COD RT masuk
sungai

<Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga>

Kadar COD penduduk


punya Jamban masuk
Sungai
<Jumlah Anggota RT
mempunyai Jamban>

COD Ds Banaran
dalam Sungai

Satuan
COD masuk ke
Bojonegoro

Curah Hujan
Luas DAS

<Persentase Limbah
Masuk ke sungai>

Transmisi Air

Debit Sungai

LOGO

Model Sistem Dinamik


Sub Model Lahan Permukiman DAS
Fraksi Anggota RT
Kec. Babat

Jumlah Permukiman Ds.


Banaran tidak mempunyai
jamban
Jumlah Anggota RT
tidak mempunyai
Jamban

Jumlah Permukiman Ds. Banaran


dengan saluran pembuangan mandi,
cuci dan dapur lewat got

Jumlah Anggota RT
mempunyai Jamban

LOGO

Model Sistem Dinamik


Sub Model Tingkat Pencemaran
Kadar BOD Urin

Persentase Limbah
Masuk ke sungai

Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga

kadar BOD Tinja


Kadar BOD penduduk
tidak punya Jamban masuk
Sungai

Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur

Kadar COD penduduk


tidak punya Jamban masuk
Sungai

BOD RT masuk
sungai

BOD Ds Banaran
dalam sungai

Kadar BOD penduduk


punya Jamban masuk
Sungai

<Kadar BOD mandi,


cuci dan dapur>
Standart Suhu

<Kadar BOD
Urin>

Theta
BOD masuk ke
Bojonegoro

Suhu Badan
Sungai
Deoksigenasi

COD RT masuk
sungai

<Kadar COD rata-rata


Rumah Tangga>

Kadar COD penduduk


punya Jamban masuk
Sungai

COD Ds Banaran
dalam Sungai

Satuan
COD masuk ke
Bojonegoro

Curah Hujan
Luas DAS

<Persentase Limbah
Masuk ke sungai>

Transmisi Air

Debit Sungai

Model Sistem Dinamik


Verifikasi Model

LOGO

Model Sistem Dinamik


Verifikasi Unit Model

LOGO

Model Sistem Dinamik

LOGO

Validasi Model
validasi dengan metode black box dilakukan dengan
membandingkan rata-rata nilai data aktual dengan
rata-rata nilai data hasil simulasi.

LOGO

Model Sistem Dinamik


Uji Parameter Model
Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai
40,000
30,000
20,000
10,000
0
0

365

730

1095 1460 1825 2190 2555 2920 3285 3650


Time (Day)

Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai : Penduduk meningkat


Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai : Current

mg
mg

Uji parameter model dapat dilakukan dengan melihat dua variabel


yang saling berhubungan, yaitu membandingkan antara logika
aktual dengan hasil simulasi.

Model Sistem Dinamik

LOGO

Uji Kondisi Ekstrim


BOD RT masuk sungai
60,000
45,000
30,000
15,000
0
0

365

730

1095 1460 1825 2190 2555 2920 3285 3650


Time (Day)

BOD RT masuk sungai : Permukiman tdk punya jamban 0


BOD RT masuk sungai : Permukiman Berkurang
BOD RT masuk sungai : Penduduk meningkat
BOD RT masuk sungai : Current

Tujuannya adalah untuk menguji kemampuan model apakah


model dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi ekstrim
sehingga memberikan kontribusi sebagai alat evaluasi kebijakan

Model Sistem Dinamik

LOGO

Uji Perilaku Model/ Replikasi


nilai Kalman Filter (KF) adalah 0.5404 dan
1.002, dimana nilainya lebih besar dari 0,5.
Oleh karena itu, model dapat dikatakan bagus
karena hasil simulasinya sedikit diatas standar
fit model. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
model sudah terverifikasi dan valid secara
kualitatif maupun kuantitatif.

LOGO

Simulasi Model
Permukiman tdk punya jamban 0
Permukiman Berkurang
Penduduk meningkat
Current

Permukiman tdk punya jamban 0


Permukiman Berkurang
Penduduk meningkat
Current
Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai
20,000
15,000
10,000
5,000
0
Jumlah Anggota RT tidak mempunyai Jamban
200
150
100
50
0
0
1825
3650
Time (Day)
"Kadar BOD mandi, cuci dan dapur"
Permukiman tdk punya
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
71.23 71.23
Penduduk meningkat:
Current:
71.2371.23
kadar BOD Tinja
Permukiman tdk punya
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
16.44 16.44
Penduduk meningkat:
Current:
16.4416.44
Kadar BOD Urin
Permukiman tdk punya
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
8.220 8.220
Penduduk meningkat:
Current:
8.2208.220

Kadar COD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai


80,000
60,000
40,000
20,000
0
Jumlah Anggota RT tidak mempunyai Jamban
200
150
100
50
0
0
1825
3650
Time (Day)
"Kadar COD rata-rata Rumah Tangga"
Permukiman tdk punya
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
500
500
Penduduk meningkat:
Current:
500 500

Simulasi Model
Permukiman tdk punya jamban 0
Permukiman Berkurang
Penduduk meningkat
Current

LOGO

Permukiman tdk punya jamban 0


Permukiman Berkurang
Penduduk meningkat
Current
Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai
Kadar COD penduduk punya Jamban masuk Sungai
40,000
400,000
30,000
300,000
20,000
200,000
10,000
100,000
0
0
Jumlah Anggota RT mempunyai Jamban
Jumlah Anggota RT mempunyai Jamban
600
600
450
450
300
150
300
0
150
Persentase Limbah Masuk ke sungai
0
0.8
Persentase Limbah Masuk ke sungai
0.75
0.8
0.7
0.75
0.65
0.7
0.6
0
1825
3650
0.65
Time (Day)
0.6
0
1825
3650
"Kadar BOD mandi, cuci dan dapur"
Time (Day)
Permukiman tdk punya
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
71.23 71.23
Penduduk meningkat:
Current:
71.2371.23
"Kadar COD rata-rata Rumah Tangga"
Kadar BOD Urin
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
500
500
Permukiman tdk punya
Permukiman
jamban 0:
Berkurang:
8.220 8.220Permukiman tdk punya
Penduduk meningkat:
Current:
500 500
Penduduk meningkat:
Current:
8.2208.220

LOGO

Simulasi Model
Current
Permukiman tdk punya jamban 0
Permukiman Berkurang
Penduduk meningkat
BOD Ds Banaran dalam sungai
20,000
10,000

Current
Permukiman tdk punya jamban 0
Permukiman Berkurang
Penduduk meningkat
COD Ds Banaran dalam Sungai
200,000
100,000

0
BOD masuk ke Bojonegoro
20,000

0
COD masuk ke Bojonegoro
200,000

10,000

100,000

0
BOD RT masuk sungai
20,000

0
COD RT masuk sungai
200,000

14,000

130,000

8,000
Deoksigenasi
2

60,000
Deoksigenasi
2
1

0
Transmisi Air
0.6

0
Transmisi Air
0.6

0.5

0.5
0.4

0.4

1825
Time (Day)

3650

1825
Time (Day)

3650

Simulasi Model

LOGO

Dari hasil simulasi model Pola turun dan naiknya tingkat


pencemaran air sungai bersifat fluktuatif tergantung dari
jumlah permukiman yang ada di sekitar aliran sungai
yang berakibat pada jumlah penduduknya.
Disamping itu juga tergantung pada faktor kemampuan
sungai dalam menurunkan kadar pencemaran, dimana
kemampuan sungai dilihat dari deoksigenasi dan
transmisi air yang terjadi. Semakin tinggi nilai
deoksigenasi dan transmisi air maka tingkat pencemaran
air sungai akan menurun

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

LOGO

Pola Kualitas Air Sungai Bengawan Solo


Berdasarkan Pola Perilaku Masyarakat
Kadar COD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai

Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai

80,000

20,000

60,000

15,000

40,000

10,000

20,000

5,000

0
0

365

730

1095

1460 1825 2190


Time (Day)

Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban


Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban
Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban
Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban

2555

2920

3285

masuk Sungai : Permukiman tdk punya jamban 0


masuk Sungai : Permukiman Berkurang
masuk Sungai : Penduduk meningkat
masuk Sungai : Current

3650

365

730

1095

1460 1825 2190


Time (Day)

2555 2920 3285

Kadar COD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai : Permukiman tdk punya jamban 0
Kadar COD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai : Permukiman Berkurang
Kadar COD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai : Penduduk meningkat
Kadar COD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai : Current

3650

LOGO

Cont ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL


Pola Kualitas Air Sungai Bengawan Solo
Berdasarkan Pola Perilaku Masyarakat
Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai

Kadar COD penduduk punya Jamban masuk Sungai

20,000

80,000

17,000

75,000

14,000

70,000

11,000

65,000

8,000
0

365

730

1095 1460 1825 2190 2555 2920 3285 3650


Time (Day)

Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai : Current

mg

60,000
0

365

730

1095 1460 1825 2190 2555 2920 3285 3650


Time (Day)

Kadar COD penduduk punya Jamban masuk Sungai : Current

LOGO

Cont ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL


Tingkat Pencemaran Air Akibat Adanya
Lahan Permukiman
Penduduk yang tidak mempunyai jamban,
limbah yang dihasilkan 100% akan masuk ke
badan sungai. Sedangkan penduduk yang
mempunyai jamban sekitar 60% - 80% dari
total air yang digunakan dalam rumah
tangga dibuang sebagai limbah cair

LOGO

Cont ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Tingkat pencemaran air akibat adanya lahan permukiman


Current
BOD RT masuk sungai
20,000
17,500
15,000
12,500
10,000
Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai
20,000
17,000
14,000
11,000
8,000
Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai
6,000
5,500
5,000
4,500
4,000

913

1825
Time (Day)

2738

3650

LOGO

Cont ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Tingkat pencemaran air akibat adanya lahan permukiman


Current
Kadar BOD penduduk punya Jamban masuk Sungai
20,000
17,000
14,000
11,000
8,000
Jumlah Anggota RT mempunyai Jamban
200
175
150
125
100
Persentase Limbah Masuk ke sungai
0.8
0.75
0.7
0.65
0.6
0
913
"Kadar BOD mandi, cuci dan dapur"
Current: 71.23
Kadar BOD Urin
Current: 8.220
TIME STEP
Current: 1

1825
Time (Day)

2738

3650

LOGO

Cont ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Tingkat pencemaran air akibat adanya lahan permukiman


Jumlah permukiman yang tidak mempunyai
jamban 11 rumah dan jumlah permukiman
yang mempunyai jamban 46 rumah atau
hanya 23.9 % dari jumlah permukiman yang
mempunyai jamban. Akan tetapi tingkat BOD
yang dihasilkan oleh permukiman yang tidak
mempunyai jamban hampir dua kali lipat dari
permukiman yang mempunyai jamban.
Limbah BOD yang dihasilkan oleh penduduk
yang tidak mempunyai jamban sebesar 4.430
mg/hari, sedangkan penduduk yang
mempunyai jamban BODnya sebesar ratarata 11.000 mg/hari

Skenario Kebijakan

LOGO

Adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah


(IPAL) di permukiman
Dengan adanya IPAL di permukiman
sepanjang Daerah Aliran Sungai akan
mengakibatkan menurunkan tingkat
pencemaran air sungai yang terjadi. Kadar
BOD akan mengalami efisiensi penghilangan
sebesar 84.7% dan kadar COD sebesar 79.6%
(Said, 2008)

LOGO

Adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

LOGO

Cont
BOD RT masuk sungai
20,000

BOD RT masuk sungai


4,000

17,500
3,500

15,000

3,000

2,500

12,500

2,000
0

10,000
0

365

BOD RT masuk sungai : Current

730

1095

1460

1825
Time (Day)

2190

2555

2920

3285

3650

365

730

BOD RT masuk sungai : Current

1095

1460

1825
Time (Day)

2190

2555

2920

3285

3650

LOGO

LOGO
COD RT masuk sungai
200,000

170,000

Sebelum Adanya IPAL

140,000

110,000

80,000
0

365

730

1095

1460

1825
Time (Day)

2190

2555

2920

3285

3650

COD RT masuk sungai : Current

COD RT masuk sungai


40,000

32,500

Sesudah Adanya IPAL

25,000

17,500

10,000
0

365

COD RT masuk sungai : Current

730

1095

1460

1825
Time (Day)

2190

2555

2920

3285

3650

Skenario Kebijakan 2

LOGO

Penyuluhan atau Edukasi Terhadap


Penduduk
Permukiman yang tidak mempunyai jamban
mempunyai kecenderungan berperilaku
buruk seperti buang air besar, mandi dan
cuci secara langsung di sungai. Sehingga
limbah yang dihasilkan 100% akan masuk ke
badan sungai. Hal ini menyebabkan tingginya
kadar pencemaran dalam sungai baik kadar
BOD maupun kadar COD

Cont Skenario Kebijakan 2


Penyuluhan atau Edukasi Terhadap
Penduduk

LOGO

LOGO

Cont Skenario Kebijakan 2


Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai
6,000
5,500
5,000
4,500
4,000
0

365

730

1095

1460 1825 2190


Time (Day)

2555

2920

Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai : Current

3285

3650

Cont Skenario Kebijakan 2

LOGO

LOGO

Cont Skenario Kebijakan 2


Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai
4,000

3,500

3,000

2,500

2,000
0

365

730

1095

1460

1825
2190
Time (Day)

Kadar BOD penduduk tidak punya Jamban masuk Sungai : Current

2555

2920

3285

3650

Model Interface

LOGO

LOGO

Model Interface untuk Skenario adanya


IPAL

LOGO

LOGO

Model Interface untuk Skenario Edukasi

KESIMPULAN

LOGO

Dari hasil simulasi diketahui bahwa


pola kualitas air dipengaruhi oleh pola
perilaku penduduk, dimana pada
penduduk yang tidak mempunyai
jamban akan cenderung berperilaku
buruk seperti melakukan aktivitas
secara langsung ke sungai (buang air
besar, mandi, dan cuci) atau saluran
pembuangan limbah rumah tangga
langsung ke sungai.

KESIMPULAN

LOGO

Tingkat pencemaran yang terjadi di


permukiman desa Banaran Babat
Lamongan cukup tinggi dengan ratarata BOD yang masuk ke sungai
sebesar 13345.91804 mg dan
mengalami puncaknya pada saat hari
ke 51 sebesar 17796.48828 mg.
Sedangkan untuk kadar COD yang
masuk ke sungai akibat dari adanya
lahan permukiman rata-rata adalah
79893.38585 mg dan maksimal
sebesar 106905.9141 mg

KESIMPULAN
Skenario kebijakan yang dilakukan
dalam model yang telah dilakukan
ada 2 yaitu, pembuatan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan
penyuluhan atau edukasi. Pada
skenario kebijakan pembuatan IPAL
diperoleh bahwa kadar BOD akan
mengalami efisiensi penghilangan
sebesar 84.7% dan kadar COD
sebesar 79.6%.

LOGO

SARAN
Dari model diketahui bahwa
sepanjang sungai tidak hanya
terdapat lahan permukiman akan
tetapi terdapat lahan yang lainnya
seperti industri, lahan persawahan
dan lahan kosong sehingga dapat
dilakukan pengembangan model
selain melihat dampak permukiman
terhadap kualitas air sungai.

LOGO

Cont SARAN

LOGO

Pemodelan yang dikembangkan


dalam penelitian ini berfokus pada
dampak lahan permukiman terhadap
kualitas air sungai Bengawan Solo di
Kabupaten Lamongan dengan dua
variable kualitas air yaitu besaran
kadar BOD dan besaran kadar COD
sehingga masih banyak
pengembangan model yang dapat
dilakukan.

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai