Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
a.
b.
c.

Latar belakang...........................................................................................................
2
Rumusan masalah......................................................................................................
2
Tujuan.........................................................................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
4
PENUTUP KESIMPULAN.................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
21

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan dari pendidikan itu sendiri ialah mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan diatas diperlukan beberapa hal yang
harus dilakukan diantaranya yaitu strategi pembelajaran dalam mendidik peserta
didik. Strategi pembelajaran itu sendiri sangatlah banyak, namun yang akan kami
bahas dalam makalah ini ialah strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri ini merupakan strategi pembelajaran yang yang
menekankan pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan
secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan
sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
untuk siswa.
Strategi pembelajaran ini berangkat dari asumsi bahwa manusia lahir ke
dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa
ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak

lahir kedunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu
yang bisa diindra.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami akan merumuskan beberapa


masalah sebagai berikut :
1. Apakah Strategi pembelajaran inkuiri?

Apakah ciri-ciri atau karakteristik dari stategi pembelajaran inkuiri?


3. Apa dasar pertimbangan pemilihan strategi?
4. Apa sajakah langkah-langkah dalam pembelajaran inkuiri?
5. Apa sajakah Keunggulan dan kelemahan yang muncul dari penggunaan
strategi pembelajaran inkuiri?
2.

c. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui:


1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri
2. Ciri-ciri dari Stategi Pembelajaran Inkuiri
3. Dasar pertimbangan pemilihan yang digunakan dalam Strategi Pembelajaran

Inkuiri
4. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Inkuiri
5. Keunggulan dan Kelemahan yang Muncul dari Penggunaan Strategi
Pembelajaran Inkuiri

BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
a.

PENGERTIAN INKURI
Inkuiri adalah salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam

pendidikan dasar. Melalui strategi ini, anak mengembangkan kreatifitas diri sendiri
dengan bantuan yang diberikan oleh guru. Pengembangan kreatifitas anak
dipentingkan dalam proses pendidikan mengingat anak secara potensial mempunyai
kemampuan untuk berkreatifitas. Kreatifitas itu sendiri adalah modal dalam
pencerdasan dan pendewasaaan anak. Melalui pendidikan proses pencerdasan,
pendewasaan sosial dan emosional termasuk pendewasaan religius dibangun secara
terarah.
Model ini dapat mengunakan media dengan upaya guru menyajikan sejumlah
informasi tertentu melalui bahan bacaan, film, gambar atau yang lainnya. Kemudian
guru mendorong siswa untuk menggambarkan atau memahami prinsip-prinsip yang
4

terkandung dalam topik/bahan yang disajikan melalui pertanyaan-pertanyaan.


Demikian pula dengan bentuk inkuiri deduktif yang dikemukakan Schuman bahwa
inkuiri dapat dimulai dengan cara yang sangat sederhana dalam membantu
mengembangkan kreatifitas berpikir siswa
Pembelajaran

berbasis

inkuiri

adalah

metode

pembelajaran

yang

dikembangkan sejak tahun 1960. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk


menjawab kegagalan bentuk pengajaran tradisonal, di mana siswa dikehendaki untuk
mengingat fakta-fakta muatan bahan pengajaran. Pembelajaran inkuiri adalah suatu
bentuk pembelajaran aktif, di mana kemajuan dinilai dengan bagaimana siswa
mengembangkan keterampilan eksperimental dan analitik dari pada seberapa banyak
pengetahuan yang mereka miliki..
Karakteristik

dari

pendekatan

inkuiri

ini

adalah

guru

tidak

mengkomunikasikan pengetahuan, tetapi membantu siswa untuk belajar bagi mereka


sendiri, kemudian topik, masalah yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk
menjawab permasalahan dapat ditentukan oleh siswa, dapat ditentukan oleh guru, dan
dapat ditentukan bersama oleh siswa dan guru. Pembelajaran inkuiri memberi
tekanan pada ide-ide konstruktivis dari belajar. Kemajuan belajar terbaik terjadi dalam
situasi kelompok.
Inkuiri juga didefinisikan sebagai usaha mencari kebenaran, informasi, atau
pengetahuan dengan bertanya. Proses inkuiri memulai dengan mengumpulkan
informasi dan data dengan melibatkan panca indera seperti melihat, mendengar,
menyentuh, merasakan dan mencium. Sistem pendidikan tradisional telah terlaksana
dalam cara yang menghilangkan semangat proses alami dari inkuiri. Siswa menjadi
cenderung kurang mengajukan pertanyaan. Dalam pengajaran tradisional, siswa
belajar bukan untuk bertanya banyak pertanyaan, melainkan mendengar dan
mengulang jawaban yang diharapkan.
Pendekatan inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan
siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (1975),
inkuiri adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan
5

prinsip-prinsip. Contoh konsep: inti sel, kecepatan, panas, energi, masyarakat,


demokrasi, tragedi, reaksi, segitiga, dan lain-lain; contoh prinsip: logam bila dipanasi
memuai, atau lingkungan berpengaruh terhadap organisme; contoh proses-proses
mental:

mengamati,

menggolong-golongkan,

membuat

dugaan/menduga,

menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.


Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau
pemeriksaan, penyelidikan. Sund, seperti yang dikutip oleh Suryo subroto (1993:
193), menyatakan bahwa dicovery merupakan bagian dari inquiri , atau inkuiri
merupakan perluasan prosesdiscovery yang digunakan lebih mendalam. Gulo (2002)
menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri.
Menurut Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis, untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.
Model inkuiri didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973)
sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan
eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan
sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.
Hamalik (2001:63) mengemukakan bahwa pembelajaran berdasarkan inkuiri
(inkuiri based teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana
kelompok-kelompok siswa dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang
digaruskan secara jelas.
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam
6

strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering
juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein
yang berarti saya menemukan.
Kuslan Stone (Dahar,1991) mendefinisikan model inkuiri sebagai pengajaran
di mana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala ilmiah
dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.
Wilson (Trowbridge, 1990) menyatakan bahwa model inkuiri adalah sebuah
model proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Inkuiri
merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan
keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional (Bruce & Bruce,
1992). Senada dengan pendapat Bruce & Bruce , Cleaf (1991) menyatakan bahwa
inkuiri adalah salah satu strategi yang digunakan dalam kelas yang berorientasi
proses. Inkuiri merupakan sebuah strategi pengajaran yang berpusat pada siswa, yang
mendorong siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan informasi. Proses
tersebut sama dengan prosedur yang digunakan oleh ilmuwan sosial yang menyelidiki
masalah-masalah dan menemukan informasi.
Sementara itu, Trowbridge (1990) menjelaskan model inkuiri sebagai proses
mendefinisikan dan menyelidiki masalah-masalah, merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen, menemukan data, dan menggambarkan kesimpulan masalah-masalah
tersebut. Lebih lanjut, Trowbridge mengatakan bahwa esensi dari pengajaran inkuiri
adalah menata lingkungan/suasana belajar yang berfokus pada siswa dengan
memberikan bimbingan secukupnya dalam menemukan konsep-konsep dan prinsipprinsip ilmiah.

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998)


mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan
dalam cara yang lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses discovery, inkuiri
mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan
masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data, menarik kesimpulan, menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat
ingin tahu, terbuka dan sebagainya.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri
merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara
mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.
Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu
teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain.
Menurut Isjoni, inkuiri merupakan suatau strategi atau cara yang digunakan
guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya dengan:
1. Guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat
tugas tertentu yang harus dikerjakan
3. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya di dalam
kelompok
4. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan
yang tersusun dengan baik
5. Hasil laporan kerja kelompok kemudian dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah
diskusi secara luas.
Metode inkuiri adalah cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangakan potensi intelektualnya
dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai

jawaban yang meyakinkan terhadap permasalahan yang

kepadanya melalui proses

pelacakan data dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis.
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) banyak dipengaruhi oleh aliran belajar
kognitif. Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental (intelektual)
dan proses berpikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu
secara optimal. Aliran belajar kognitif ini melahirkan tiga teori yang menjadi landasan
SPI antara lain:
1. Teori belajar Gestalt
Teori ini menjelaskan bahwa perubahan perilaku disebabkan karna adanya insight
dalam diri siswa, dengan demikian tugas guru adalah menyediakan lingkungan yang
dapat mengembangkan insight itu sendiri.
2. Teori Medan (oleh Kurt Lewin)
Teori ini menekankan bahwa belajar itu pada dasarnya adalah proses pengubahan
struktur kognitif dan menekankan akan pentingnya hadiah dan kesuksesan sebagai
faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Teori Belajar Konstruktivistik (oleh Piaget)
Teori ini menekankan bahwa pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan
ditemukan sendiri oleh siswa. Setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan
pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema
itu secara terus-menerus diperbaharui dan diubah melalui proses asimilasi, akomodasi
dan equilibrasi (pengembangan). Proses asimilasi adalah proses penyatuan
(pengintegrasian) informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak
siswa. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif kedalam situasi yang baru.
Equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.

Dengan demikian tugas guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema
yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi tersebut.
Adapun teori-teori belajar yang mendasari proses pembelajaran dengan model
inkuiri antara lain:
1
2
3

Teori belajar kontruktivisme,


Teori belajar ausubel,
Teori belajar penemuan dari Bruner

B. Karakteristik Strategi Inquiry


Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa dipahami,
diantaranya:
1

Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk


mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan
untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan
tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran
biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu
kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama
dalam melakukan inkuiri.

Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan


kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
10

Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut
untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan
potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat
mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi
pelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan
demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan
dalam proses pembelajaran.

C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi


1. Prinsip-prinsip
Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inkuiri harus berpegang pada
prinsip-prinsip yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan berjalan lancar dan
sesuai tujuan. Adapun prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:
a

Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan ber-pikir.


Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi ke-pada hasil belajar
juga berorientasi pada proses belajar.
b

Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter-aksi antara
siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu
sendiri.

11

Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai
penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.Karena itu, kemampuan guru untuk
bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
d

Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses
berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan po-tensi seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan peng-gunaan otak secara maksimal.
e

Prinsip Keterbukaan

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai


kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. Tugas guru
adalah

menyediakan

ruang

untuk

memberikan

kesempatan

kepada

siswa

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang


diajukannya.
2. Karakteristik strategi pembelajaran Inquiry
a. Menekankan pada aktvfitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan,

artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai objek didik.


b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakansehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief).
c. Tujuan dari strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.

D. Langkah Pelaksanaan Strategi Inquiry


12

Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka langkahlangkah yang ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri
adalah:
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan strategi ini sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses
pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini, yakni:

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh siswa.
Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri sertatujuan
setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah samapai dengan
kesimpulan.
Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, guna memberikan
motivasi pada siswa.

b. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
13

inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses
berpikir.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, di
antaranya:

c.

Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.


Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti. Artinya guru perlu mendorong agar siswa dapat
merumuskan masalah yang menurut guru sudah ada, tinggal siswa mencari
dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui
terlebih dahulu oleh siswa.

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Setiap
anak pada dasarnya telah memiliki potensi atau kemampuan berpikir sejak ia
lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan setiap individu untuk
menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Salah
satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan
menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai
pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban
sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban
dari suatu permasalahan yang dikaji. Perkiraan sebagai hipotesis bukan
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh,
sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.
Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman
wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap

14

individu yang kurang mempunyai wawasanakan sulit mengembangkan


hipotesis yang rasional dan logis.
d.

Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran in-kuiri,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting da-lam
pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena itu,
tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang
dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa
tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya
ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak gairahan dalam belajar. Manakala guru
menemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terusmenerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui
penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa
sehingga mereka terangsang untuk berpikir. Oleh sebab itu, tugas dan peran
guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Trianto
dalam bukunya menjelaskan bahwa data yang dihasilkan dapat berupa tabel,
matrik atau grafik.
E. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting adalah mencar itingkat keyakinan
siswa atas jawaban yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti
15

mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang


diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung
oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.
Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran benar atau salah.
Setelah memperoleh kesimpulan dari data percobaan, siswa dapat menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak,
siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya
(Trianto; 2007).
f

Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan gongnya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena
banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan
tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk
mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada
siswa data mana yang relevan.

E. Kelebihan Dan Kekurangan Inquiry


Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang
banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya:
1

Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada


pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.

Strategi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
16

Strategi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan


psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman.

Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan


siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang
lemah dalam belajar.

Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut


slameto, diantaranya sebagai berikut:
a. Siswa menjadi lebih aktif
b. Dapat meningkatkan kemampuan intelektual siswa
c. Meningkatkan kadar penghayatan kadar penghayatan cara berfikir dan cara hidup

yang tepat dalam berbagai situasi nyata


Adapun keuntungan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut Isjoni,
diantaranya sebagai berikut:
a. Dapat membentuk dan mengembangkan self consept pada diri siswa, sehingga
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar
yang baru
Mendorong siswa berfikiran dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersifat objektif
jujur, dan terbuka
Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri
Memberi kepuasan bersifat intristik
Proses belajar menjadi lebih merangsang
Memberi kebebasan siswa untuk berpikir sendiri
Guru dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional
Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasismilasi dan mengakomodasi informasi
17

Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai


kelemahan, di antaranya:
1

Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.

Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang


panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.

Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa


menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh
setiap guru.
F. Model pembelajaran Inkuiri ada dua macam:

Inkuiri Induksi
Inkuiri induktif adalah model inkuiri yang penetapan masalahnya ditentukan
sendiri oleh siswa sesuai dengan bahan/materi ajar yang akan dipelajari.

Inkuiri Deduksi
Inkuiri deduktif adalah model inkuiri yang permasalahannya berasal dari guru.
Siswa dalam inkuiri deduktif diminta untuk menentukan teori/konsep yang
digunakan dalam proses pemecahan masalah.

G. Metode Pembelajaran Inkuiri


a
b
c

Inkuiri terbimbing
Inkuiri bebas
Inkuiri bebas modifikasi

18

Dalam proses belajar mengajar dengan metode inkuiri terbimbing, siswa


dituntut untuk menemukan konsep melalui petunjuk-petunjuk seperlunya dari
seorang guru.Petunjuk-petunjuk itu pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat membimbing (Wartono 1999). Selain pertanyaan-pertanyaan, guru
juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan seperlunya pada saat siswa akan
melakukan percobaan, misalnya penjelasan tentang cara-cara melakukan
percobaan. Metode inkuiri terbimbing biasanya digunakan bagi siswa-siswa yang
belum berpengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Pada tahap
permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu
dikurangi.
Metode inkuiri bebas digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman
belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini
menempatkan siswa seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi
kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan
menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkahlangkah yang diperlukan.
Metode inkuiri bebas termodifikasi merupakan kolaborasi atau
modifikasi dari dua strategi inkuiri sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri
terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun begitu permasalahan yang
akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan
kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam metode ini siswa tidak dapat memilih
atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang
belajar dengan metode ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan
tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit
dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
H. Pemecahan masalah kendala dalam strategi pembelajaran inquiry
Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inquiry adalah sebagai
guru kita harus menerapkan cara, dengan menyimbangkan situasi atau kondisi di
setiap kelas, karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan siswa satu
19

persatu sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam
kelas yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa
agar siswa kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan
siswa-siswi kita agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas
I.

Keefektifan Strategi Pembelajaran Inkuiri


Strategi Pembelajaran Inkuri efektif apabila :

1
2
3
4
5
6

Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu


permasalahan yang ingin dipecahkan.
Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang
sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
Jika proses pembelajaran berangkat dari ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
Jika akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan
dan kemampuan berpikir.
Jika siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang
berpusat pada siswa.

PENUTUP
20

KESIMPULAN
Berdasarkan definisi-definisi para pakar pendidikan, dapat disimpulkan
bahwa inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan
masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa
terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang
diberikan guru. Dengan demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para
ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet, objektif/jujur, kreatif, dan menghormati
pendapat orang lain.
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri-ciri yang bisa
dipahami, diantaranya:
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan.
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belief)..
Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Adapun prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:
1

Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Prinsip Interaksi

Prinsip Bertanya

Prinsip Belajar untuk Berpikir

Prinsip Keterbukaan

21

Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka langkahlangkah yang ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri
adalah:
Orientasi
Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki.
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji.
Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan.
Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data.
Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakan gongnya dalam proses pembelajaran.
Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri, di antaranya:
Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
22

Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan


psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman.
Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan
siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang
lemah dalam belajar.

Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai


kelemahan, di antaranya:

Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.Strategi ini sulit dalam

merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa


dalam belajar.

Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang


panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.

Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa


menguasai materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan
oleh setiap guru.

23

DAFTAR PUSTAKA
Hamzah B. Uno, 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Efektif dan Dinamis. Jakarata: Bumi aksara
Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivis. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Wina, Sanjaya, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Isjoni, dkk, 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Slameto, 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam sistem Kredit Semester SKS. Jakarta:
Bumi Aksara,
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Mulyasa. 2008. Menjadi guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, A. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

http://aboutbk20011.blogspot.com/2013/01/makalah-strategi-pembelajaraninkuiri.html

24

Anda mungkin juga menyukai