Anda di halaman 1dari 12

Sejak Ayah meninggal, aku

benci sekali dengan computer


Ayah itu. Padahal, sebelumnya
aku senang menggunakannya.
Ya, bagaimana tidak benci?
Ayahku
meninggal
justru
karena komputer itu. Beliau
sampai merelakan nyawanya
karena
mempertahankan
disket rahasia kantornya.

Suatu
hari,
Febi,
sahabatku, menyuruhku ikut
lomba komputer. Pengumuman
lomba itu ditempel di mading
sekolahku. Tentu saja aku tidak
berminat.

Almarhum ayahmu, dulu, kan, ahli komputer. Sejak


kecil, kamu sudah belajar komputer. Jika masih hidup, ia
pasti akan menyuruhmu ikut, Febi terus membujuk.
Aku
pura-pura
tidak
mendengar ucapan Febi. Huh,
menyebalkan sekali! Semua
temanku
memaksaku
ikut
lomba itu. Padahal, aku betulbetul benci dengan komputer.

Setiba di rumah, aku membanting pintu dan masuk ke


ruang
tamu.
Dengan
tergopoh-gopoh,
Bi
Sumi
menghampriku.
Ada
apa,
Non
Nindya? Kok kelihatan
kesal sekali? Tanya Bi
Sumi.
Aku
segera
menceritakan desakan
guru
dan
temantemanku di sekolah. Bi
Sumi
tersenyum
mendengar
ceritaku.
Bi
Sumi
memang
pengasuhku
yang
sangat sabar. Sudah
11
tahun
ia
mengasuhku.

Non, Bibi bukannya ikut-ikutan. Akan tetapi, coba


deh, Non pikir. Andai Non menang di lomba itu, almarhum
ayah Non pasti senang! ucap Bi Sumi sabar.
Aku merenungkan kata-kata Bi Sumi. Seharian ini,
entah berapa orang yang berkata begitu. Hatiku mulai
goyah juga. Aku lalu masuk kamar kerja ayahku. Sudah
satu tahun aku tidak masuk ke ruangan ini. Aku lalu
menghampiri seperangkat komputer Ayah di atas meja
kerja.
Perlahan, kubuka sarung
penutup komputer itu, lalu
menghidupkannya.
Satu

persatu kubuka isinya. Kulihat


salah satunya yang berisi
kegiatanku ketika masih di TK.
Tampak
pula
gambargambarku
yang
pernah
diikutkan
dalam
lomba
menggambar. Aku menangis
melihat
semua
itu.
Selanjutnya, aku mencoba
semua yang pernah diajarkan
Ayah dulu. Aku sampai tertidur
di ruang kerja Ayah.
Akhirnya, aku memutuskan ikut lomba komputer. Hari
yang kutunggu-tunggu itu pun tiba. Aku akan berlomba
membuat film animasi sepanjang 10 menit. Bagiku, ini
tidak sulit. Dulu, Ayah sempat mengajariku yang lebih sulit
dari ini. Walaupun begitu, aku tidak boleh merendahkan
lawan-lawanku. Sebelum berangkat, aku memohon doa
restu kepada Ibu, Bi Sumi dan Febi.
Di tempat lomba, ketua panitia membacakan nama
peserta lomba.
Adik-adik, saya akan mengabsen nama-nama peserta
lomba ini. Arsellia dari SMP 1, Ridwan Putra dari SMP 3,
Nindya Ardiansyah dari SD Indira 2, .

Ketika namaku disebut, semua peserta menengok ke


arahku. Mereka tak percaya dan tersenyum geli. Ah, aku
tak peduli! Aku bertekan tidak akan membenci komputer
lagi.
Lomba pun dimulai. Ternyata, soal-soal yang diberikan
amat mudah. Setiap peserta hanya disuruh membuat
animasi komputer. Temanya cita-cita dan tidak berwarna.
Dalam lomba itu, aku jadikan Ayah sebagai tokoh film
animasiku. Aku berhasil merampungkan filmku itu dalam
waktu satu setengah jam.
Beberapa hari kemudian, hasil lomba pun diumumkan.
Hatiku berdebar-debar. Aku menduga, aku tak mungkin
menang. Maka aku pun bercanda dengan teman-temanku.
Dan
yang
terakhir,
kami
bacakan
juara
pertama.
Pemenangnya adalah
Nindya Ardiansyah,
dari SD Indira 2!

Aku hampir pingsan saat namaku disebut. Temantemanku mendorongku untuk berjalan menuju panggung
dan menerima hadiah. Tepukan dan sorak-sorai penonton
tak kunjung henti. Terima kasih Tuhan, Ayah, Ibu, Bi Sumi,
Febi, dan semua yang telah mendukungku mengikuti lomba
ini.

A. Tuliskan pokok-pokok pikiran yang ada di dalam cerita Komputer


Ayahku!
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan cerita
Komputer

Ayahku!

Lalu

bicarakan

jawabanmu

dengan

teman

1. Sejak kapan Nindya tidak mau menyentuh komputer?


2. Mengapa NIndya tak mau mengikuti lomba komputer?
3. Siapa saja yang menyuruh Nindya untuk mengikuti

lomba

sebangkumu!

komputer?
4. Apa yang membuat Nindya menangis sewaktu membuka kembali
komputer ayahnya?
5. Apa yang dilakukan Nindya saat mengikuti lomba?

A. Perubahan kenampakan pada Bumi

1. Rotasi Bumi

2. Erosi

3. Pasang surut air laut

4. Abrasi

5. Korasi

6. Kawah meteor

B. Perubahan Kenampakan Benda Langit

1. Gerhana Bulan

2. Fase bulan

3. Bulan baru

4. Bulan sabit

5. Bulan setengah

6. Bulan cembung

7. Bulan purnama

8. Rasi bintang

9. Gerhana matahari

10.

Meteor

11.

Komet

Anda mungkin juga menyukai