Bab II - 11-51
Bab II - 11-51
BAB II
LANDASAN TEORI
9
Menurut Rogers dan Shoemaker (1972), inovasi produk adalah suatu ide baru yang
berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dalam hal ini merupakan aplikasi dari
suatu ide atau penemuan. Penemuan merupakan konsep dari suatu ide. Rogers
merumuskan inovasi sebagai berikut : Inovasi = konsep teori + penemuan + komersil
(suatu tujuan untuk memperoleh laba). (Kotler,2002)
2.2.2 Ruang Lingkup Inovasi
Inovasi memiliki berbagai ruang lingkup, yaitu : inovasi ekonomi, inovasi
teknologi dan inovasi sosial
1. Inovasi Ekonomi
Inovasi ini berhubungan dengan daya beli pemakai sehingga perlu dicari
cara pembelian yang tidak membebankan para pemakai. Dengan cara
pembelian cicilan memungkinkan pembeli dapat memiliki produk
kebutuhannya yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Inovasi Teknologi
Inovasi ini berhubungan dengan benda dan bersifat teknis sehingga dapat
merubah dan memperbaiki suatu produk/ barang yang sudah ketinggalan
zaman. Maka dengan cara yang redesain atau melalui teknologi baru dapat
ditingkatkan produktivitas penjualan maupun penghematan biaya.
3. Inovasi Sosial
Inovasi ini berhubungan dengan budaya dan pemakai sehingga dapat
merubah nilai dari kepuasan konsumen, maka melalui cara meniru,
10
mengimpor dan menyadap inovasi di bidang teknik dapat memberikan
keberhasilan.
2.2.3 Penggolongan Inovasi Produk
Ada 6 golongan produk baru antara lain : (Kotler 2000, p.374)
1. Produk baru bagi dunia :
Yaitu produk baru yang menciptakan pasar yang sama sekali baru.
2. Lini produk baru :
Yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan memasuki pasar yang
telah mapan untuk pertama kalinya.
3. Tambahan pada lini produk yang telah ada :
Yaitu produk-produk baru yang melengkapi suatu lini produk perusahaan
yang telah mantap.
4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada :
Yaitu produk baru yang memberikan kinerja yang lebih baik atau nilai
yang dianggap lebih hebat dan menggantikan produk yang telah ada.
5. Penentuan kembali (Repositioning)
Yaitu produk yang telah ada diarahkan ke pasar atau segmen pasar yang
baru.
11
6. Pengurangan biaya :
Yaitu produk baru yang menyediakan kinerja serupa dengan harga yang
lebih murah.
2.2.4 Proses Penerimaan Inovasi Produk
Proses penerimaan konsumen terhadap suati inovasi produk memerlukan waktu.
Oleh karena itu perusahaan harus memahami proses penerimaan konsumen (consumer
adaption process) untuk membangun strategi yang efektif untuk penetrasi awal. Proses
penerimaan konsumen ini kemudian diikuti dengan proses kesetiaan konsumen
(consumer loyalty process)yang menjadi perhatian bagi perusahaan yang mapan. Proses
penerimaan konsumen berfokus pada proses mental yang dilalui seseorang mulai dari
saat pertama mendengar informasi tersebut sampai memakainya. Penerimaan produk baru
melalui 5 tahap berikut : (Kotler 2002.,p405)
1. Kesadaran (awareness) :
Konsumen menyadari adanya inovasi tersebut tapi masih kekurangan
informasi mengenai hal tersebut.
2. Minat (interest) :
Konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut.
3. Evaluasi (evaluation) :
Konsumen mempertimbangkan untuk mencoba inovasi tersebut
12
4. Percobaan (trial) :
Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk memperbaiki perkiraanya atas
nilai inovasi tersebut.
5. Penerimaan (adoption) :
Konsumen memutuskan untuk menggunakan inovasi tersebut sepenuhnya
dan secara teratur.
13
Sampai tingkat mana inovasi itu tampak lebih unggul daripada produk
yang sudah ada.
b. Kesesuaian (compatibility) :
Yaitu sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai dan
pengalaman perorangan dalam masyarakat.
c. Kerumitan (complexity) :
Yaitu sejauh mana inovasi tersebut relatif sukar dimengerti atau
digunakan.
d. Kemampuan untuk dibagi-bagi (divisibility) :
Inovasi tersebut dapat dicoba secara terbatas
e. Kemampuan berkomunikasi (communicability) :
Yaitu sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari penggunaan
inovasi tersebut dapat diamati atau dijelaskan pada orang lain.
4. Perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk baru :
Penerimaan dapat dihunbungkan dengan beberapa variabel dalam
lingkungan organisasi (kemajuan masyarakat dan pendapatan masyarakat),
organisasi itu sendiri (ukuran, laba, tekanan untuk berubah) dan
pengelolaannya (tingkat pendidikan, umur, dan pemahamannya).
14
2.2.5 Tahap-Tahap Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk adalah konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Siklus hidup suatu produk dapat dibagi dalam
4 tahap yaitu :
1. Perkenalan (introduction) :
Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu
diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini tidak ada laba karena besarnya
biaya untuk memperkenalkan produk-produk.
2. Pertumbuhan (growth) :
Suatu periode penerimaan pasar yang cepat dan penerimaan laba yang
besar.
3. Kedewasaan (maturity) :
Suatu periode penurunan dalam pertumbuhan penjualan karena produk
tersebut telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial.
4. Penurunan (decline) :
Suatu periode dimana penjualan menunjukan penurunan dan laba yang
menipis.
15
produk
potongan/discount,
tertentu.
tunjangan,
Komponennya
periode
adalah
pembayaran,
serta
daftar
harga,
jangka
waktu
16
3. Promosi (promotion)
Promosi
berarti
aktifitas-aktifitas
yang
mengkomunikasikan
kelebihan-
17
3. Menetapkan dan mengkomunikasikan kelebihan perusahaan dari para pesaingnya
atas produk dan jasa yang ditawarkan untuk setiap segmen yang dituju (market
positioning)
2.4.1 Segmentation
Segmen pasar terdiri dari sekelompok konsumen yang memiliki kebutuhan yang
sama. Para pemasar tidak menciptakan segmen, tetap tugas seorang pemasar adalah
mengidentifikasikan segmen yang ada dan menetapkan target mana yang akan dituju.
Perusahaan akan lebih mudah memilih jalur distribusi dan komunikasi yang terbaik, dan
hal tersebut akan mengetahui para kompetitornya secara jelas yang memiliki target
segmen yang sama (Kotler, 2003, p279).
2.4.2 Targeting
Dalam mengevaluasi segmen yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan
lima pola dalam pemilihan target pasar, yaitu: (Kotler, 2003,p299)
1. Memasuki perhatian pada satu segmen tunggal
2. Mengkhususkan pada beberapa segmen pilihan yang tidak berhubungan
3. Memusatkan pada sebuah produk
4. Memusatkan pada sebuah segmen
5. Menjangkau keseluruhan pasar
2.4.3 Positioning
Positioning adalah suatu kegiatan merancang penawaran dan image perusahaan
untuk menduduki tempat khusus di benak target pasar yang dituju. (Kotler,2003,p308)
18
Ada beberapa kemungkinan positioning yang berbeda, yaitu (Kotler,2003,p311-
312)
1. Attribute positioning
Perusahaan memposisikan dirinya melalui atributnya, seperti ukuran atau berapa
lama keberadaan perusahaan itu.
2. Benefit positioning
Suatu produk diposisikan sebagai leader dan menciptakan beberapa keuntungan
yang belum dimiliki pesaingnya
3. Use or application positioning
Produk diposisikan sebagai kategori yang terbaik dalam aplikasi ataupun
penggunaannya dibandingkan pesaingnya
4. User positioning
Produk diposisikan sebagai kategori terbaik untuk beberapa kelompok pengguna
5. Competitor positioning
Perusahaan menyatakan bahwa produknya lebih baik dibandingkan produk
pesaingnya.
6. Product category positioning
Produk diposisikan sebagai leader di dalam kategori tertentu
7. Quality or price positioning
Suatu produk dianggap menawarkan nilai yang terbaik dibandingkan produk
pesaingnya.
19
Place advertising: billboards dan poster, bisokop, airport dan lounge, penempatan
produk, point of purchase.
Point-of-purchase advertising: shelf talkers, aisle markers, shopping chart ads, instore radio atau TV.
Event marketing and sponsorship: acara olahraga, kesenian, hiburan, pameran dan
festival.
Penjualan personal