Anda di halaman 1dari 15

Ant-Colony Based Routing

Algorithm (ARA) for MANETs


Rionando Jepri

(21060112130107)

Pendahuluan
Masalah utama dalam jaringan mobile ADHOC
adalah cara mencari route antara dua end point
telekomunikasi. Ada banyak algoritma routing pada
jaringan Mobile ADHOC.
Pada presentasi dibawah ini kita akan membahas
tentang Ant-Colony Based Routing Algorithm (ARA)
for MANETs. Protokol Routing ARA ini bedasarkan
tingkah laku koloni semut (Swarm Intelegence).
Metode ini digunakan karena kemampuan semut
yang dapat menyelesaikan suatu *masalah yang
rumit bedasarkan kerja sama.

Tingkah laku semut dalam mencari


makanan

Tingkah laku semut dalam mencari


makanan
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Pada awalnya, semut berkeliling secara acak, hingga menemukan makanan. Lihat
Gambar-1.
Ketika menemukan makanan mereka kembali ke koloninya sambil memberikan
tanda dengan jejak feromon.
Jika semut-semut lain menemukan jalur tersebut, mereka tidak akan bepergian
dengan acak lagi, melainkan akan mengikuti jejak tersebut.
Mereka kembali dan menguatkannya jika pada akhirnya mereka pun
menemukan makanan.
Bila seekor semut yang secara tidak sengaja menemukan jalur optimal akan
menempuh jalur ini lebih cepat dari rekan-rekannya, melakukan round-trip lebih
sering, dan dengan sendirinya meninggalkan feromon lebih banyak dari jalurjalur yang lebih lambat ditempuh.
Feromon yang berkonsentrasi tinggi pada akhirnya akan menarik semut-semut
lain untuk berpindah jalur, menuju jalur paling optimal, sedangkan jalur lainnya
akan ditinggalkan.
Pada akhirnya semua semut yang tadinya menempuh jalur yang berbeda-beda
akan beralih ke sebuah jalur tunggal yang ternyata paling optimal dari sarang
menuju ke tempat makanan. Lihat Gambar 2.

Ant-Colony Based Routing Algorithm


(ARA)
Algoritma dari koloni semut mencari jalan
terpendek untuk sampai pada makanan ini
Digunakan sebagai salah satu algoritma
routing pada MANETs Yaitu ARA.

MENGAPA Ant-Colony Based Routing


Algorithm (ARA)?
Dynamic topolgy . Algoritma ini bekerja bedasarkan sistem agent dan
bekerja dengan semut secara induvidual. Menyebabkan adaptasi yang baik
pada topologi jaringan yang ada.
Link quality. Memungkinkan menentukan kualitas link dengan komputasi
dari konsentrasi pheromon, terutama proses evaporation . Hal ini akan
meningkatkan pemilihan jalur bedasarkan kualitas dari link.
Support for multi-path setiap node mempunyai routing table ke semua
node tetangga yang juga mencantumkan nilai dari konsentrasi pheromon
dari node yang tersedia. Pemilihan node berikutnya bedasarkan
konsentrasi pheromon , yang mana menyediakan kemungkinan untuk
setiap link . Maka dari itu Algoritma ini mendukug multipath routing.

Ant-Colony Based Routing Algorithm


(ARA)
The Routing Algorithm sangat mirip dengan algoritma koloni
semut mencari jalan terpendek untuk sampai pada makanan.
Sama seperti algoritma lainnya ARA terdiri dari 3 fase yaitu:
1. Route Discovery Phase
2. Route Maintenance
3. Route Failure Handling

Route Discovery Phase


Pada fase ini jaringan baru akan dibuat dengan batuan
forward ant (FANT) dan backward and (BANT). FANT
adalah agent yang membentuk jalur pheromon ke node
sumber, sedangkan BANT membentuk jalur pheromon
menuju node tujuan. FANT dan BANT adalah packet kecil
dengan urutan nomor urutan yang unik. Sehingga node
bisa membedakan packet bedasarkan nomor urutan dan
alamat sumber dari FANT dan BANT

Route Discovery Phase


Sebuah FANT akan di broadcast oleh pengirim dan akan
disebarkan ke node tetangga . Node yang baru pertama kali
menerima FANT akan membuat catatan pada routing table
mengenai alamat tujuan, hop selanjutnya, dan nilai
pheromonnya. Diman Node menerjemahkan alamat sumber
FANT sebagai alamat tujuan, alamat dari node sebelumnya
sebagai next hop dan menghitung nilai pheromon bedasarkan
jumlah hop yang dibutuhkan FANT untuk mencapai node. Lalu
node menyebarkan FANT ke node tetangga . FANT melewati
node yang sama akan dideteksi melalui nomor urutannya dan
langsung di hancurkan

Route Discovery Phase


Ketika Suatu FANT sampai pada node tujuannya
MAKA FANT maka informasinya akan diektraks dan
langsung dihancurkan. Selanjutnya membuat BANT
untuk dikirim ke node pengirim. BANT mempunyai
tugas sama dengan FANT, membuat jalur menuju
node ini. Ketika node pengirim Menerima BANT dari
node tujuan , maka jalur terbentuk dan packet data
dapat dikirim.

Route Discovery Phase

Route Maintenance
Pada fase route maintenance ini , bertanggung jawab
perkembangan dari route selama komunikasi. ARA tidak
membutuhkan packet special untuk mantenance route.
Karena sekali FANT dan BANT membangun jalur pheromon
antara node sumber dan tujuan, berikutnya packet data akan
digunakan untuk mempertahankan jalurnya. Sama seperti
dialam, jalur yang telah terbangun tidak akan membiarkan
nilai pheromon awal tetap untuk selamanya. Nilai dari
pheromon akan bertambah bila jalur tersebut selalu dilewati
packet, sementara nilainya akan berkurang seiring persamaan
berikut

Route Maintenance
Untuk mencegah loop yang tidak diinginkan setiap
packet yang melewati node yang sama 2 kali, dapat
dideteksi bedasarkan alamat sumber dan nomor
urutan di node tersebut. Lalu node ini akan
memberikan flag DUPLICATE_error dan mengirimkan
packet ke node sebelumnya. lalu Node sebelumnya
akan mematikan link yang menuju node ini. Sehingga
data tidak akan melewati jalur tersebut.

Route Failure Handling


Pada fase terakhir dari ARA adalah menangani gagal routing,
terutama disebabkan mobilitas node yang mana merupakan
hal yang sangat wajar dalam MANETs. ARA mengetauhi route
yang gagal bedasarkan hilangnya acknoledgement. Jika
sebuah node mendapatkan pesan ROUTE_error pada link
tertentu, pertama tama ia kan menonaktifkan link tersebut,
dengan mengatur nilai pheromone =0
Lalu node akan mecari link alternatif pada table routingnya.
Jika ada maka packet akan dikirimkan melalui link alternatif
ini. Jika packet kembali ke node sumber tidak mencapai tujuan
maka sumber akan harus memulai dari fase route discovery
lagi

Perbandingan ARA dengan algoritma


routing lain

Anda mungkin juga menyukai