SKIZOFRENIA PARANOID
Penguji :
dr. Dharmawan Ardi Purnama Sp. KJ
dr. Arundhati Sp. KJ
Penyusun :
Awang Wibisono
1102008276
: Nn. MH
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 46 tahun
Alamat
Status
: Belum Menikah
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Suku
: Tapanuli
Agama
: Islam
: xxxxxxx
Riwayat Perawatan
1. Tanggal 10 Mei 2014 dirawat di RSJSH di ruang PICU (saat ini).
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis
Tanggal 16 Mei 2014 pukul 10.30 WIB, melalui telepon dengan Tn. Al
(Adik pasien, 44 tahun, tapanuli, Pekerjaan wiraswasta).
Autoanamnesis
mengatakan bahwa pasien merupakan anak dari nabi Muhammad S.A.W dan
memiliki kekuatan telepati dan kekuatan bisa menciptakan benda dengan
tangannya.
Pasien Mengatakan bahwa dunia ini hampir kiamat dan orang yang mati bisa
hidup kembali, pasien mengatakan bahwa pernah melihat nabi Muhammad datang
kerumahnya dan mengobrol dengan pasien. Selain itu pasien juga merasa didatangi
oleh orang tua pasien yang sudah meninggal. Pasien juga bisa mendengar suara dari
saudaranya yang dianggap telepati. Tapi tidak ada keluarga pasien yang percaya.
Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menikah dengan laki-laki bernama ferry
dan memiliki anak. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sebenarnya adalah orang
kaya dan memiliki perusahaan besar yaitu petromax dan memiliki saham
diseluruh perusahaan didunia. Pasien mengatakan bahwa pasien masuk ke RSJSH
karena di kerjain oleh tetangga pasien yang bernama MIA. Pasien menganggap
banyak tetangga pasien yang mengerjai pasien sehingga pasien menjadi amnesia
dan lupa akan kekayaannya. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa pasien
merasa menderita Leukimia sejak kecil, Memiliki maag akut, dan memiliki
gangguan ginjal, dan pasien mengatakan harus minum obat leukimianya.
Pasien
dibawa
ke
RSJSH
dengan
alasan
pasien
sering
marah
tidak pernah mengalami sakit yang menyebabkan pasien harus dirawat di rumah
sakit.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Tidak ada riwayat penggunaan obat zat psikoaktif
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
2013
- Pasien pertama
kali Dibawa Ke
RSCM
- Pasien berbicara
kacau.
Curiga
terhadap orang
lain
- Pasien
rawat
jalan
namun
tidak
teratur
minum obat.
- Pasien
mendapatkan
obat
namun
lupa
mendapatkan
mei 2014
- Pasien pertama kali
Dibawa Ke RSJSH
- Pasien berbicara kacau
dan mengaku sebagai
istri dari suami orang
lain.
- Pasien
mengaku
sebagai anak dari
nabi dan memiliki
kekuatan
- Merasa curiga terhadap
orang
lain
telah
mengerjai pasien
- Pasien dirawat diruang
PICU RSJSH
fisik. Pasien lahir secara spontan ditolong oleh bidan, cukup bulan, dan berat
lahir cukup. Tidak ada riwayat badan membiru ataupun kuning pada pasien.
Riwayat trauma, infeksi, dan kejang selama hamil disangkal. Pasien merupakan
anak yang diinginkan.
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh orang tua kandung pasien. Pertumbuhan dan perkembangan
pasien sesuai dengan teman-teman sebayanya. Pasien tidak pernah mengalami
demam tinggi ataupun kejang atau penyakit lain yang menyebabkan pasien
dirawat di RS.
b. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien tinggal bersama orang tua pasien. Hubungan pasien dengan keluarganya
dikatakan baik. Dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang rendah, pasien dan
saudara-saudaranya sering berebutan makanan.
c. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Pasien mulai terjeremus dengan pergaulan bebas, seks bebas dan penggunaan
narkoba. Pasien mulai mengenal diskotik dan sering pergi ketempat tersebut ats
ajakan temannya. Pasien tidak meneruskan ke jenjang perkuliahan dan lebih
senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya.
d. Riwayat Masa Dewasa
Pergaulan pasien cukup luas, dikarenakan pasien merupakan tenaga pengajar di
playgroup didekat rumah pasien. Sehingga, hubungan dengan tetangga tetap
terjaga. Namun Pasien belum juga menikah sementara banyak teman dan
tetangga pasien yang sudah menikah, dan pasien mulai lebih tertutup terhadap
teman dan tetangganya. Sampai pada akhirnya pasien mengakui suami orang
lain yang sebenarnya adalah tetangganya, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah hingga selesai pendidikan D3.
4. Riwayat Pekerjaan
4
Keterangan :
: anggota keluarga laki-laki
: sakit jiwa
Pasien tinggal di rumah adik pasien, yang dihuni oleh 4 orang termasuk dirinya,
adik pasien, istri adik pasien dan anak dari adik pasien. Kesan kondisi sosial
5
: 120/80 mmHg
: 80x /menit
: 36,2 oC
: 20x /menit
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 37 tahun. Penampilan fisik terlihat
sesuai usianya. Rambut ikal hitam panjang tidak teratur dan terikat oleh
pita. Perawakan kurus dan tinggi semampai sekitar 165 cm, kulit sawo
matang berpakaian seragam pasien RSJSH berwarna merah muda yang.
Selama wawancara, pasien duduk dengan tenang dan kebersihan diri
pasien kurang baik.
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis
Kesadaran Psikiatri
: Compos Mentis
: Tidak tampak terganggu (perilaku,sikap dan
gerak gerik tenang, tidak gelisah)
: hypothym
2. Afek
: tumpul
3. Keserasian
: serasi
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi
Visual
Auditorik
Ilusi
: Tidak ada
Depersonalisasi
: Tidak ada
Derealisasi
dan iri karena pasien menikah dengan suami yang kaya dan sudah memiliki
anak.
D. Pikiran
1. Proses Pikir/Bentuk Pikir
a. Produktifitas
: cukup
7
b. Kontinuitas
: asosiasi longgar
c. Hendaya berbahasa
: tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi
: tidak ada
b. Waham
: ada
Waham Kebesaran
: tidak ada
d. Fobia
: tidak ada
e. Gagasan rujukan
: tidak ada
f. Gagasan pengaruh
: tidak ada
2. Pengetahuan Umum
sekarang)
3. Kecerdasan
4. Konsentrasi
5. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
: baik
Jangka panjang
Jangka sedang
Jangka pendek
Segera
dan jeruk)
8. Kemampuan Visuospatial
13.00)
9. Bakat Kreatif
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien dapat makan, minum,
mandi sendiri)
F. Pengendalian Impuls
Baik. Pasien tidak menujukkan agresivitas selama diwawancara.
G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial: baik (pasien mengatakan tidak pernah ingin
menyusahkan orang lain).
2. Uji Daya Nilai: baik (pasien membuang sampah pada tempatnya)
3. Daya Nilai Realita: terganggu (karena pasien memiliki halusinasi visual
dan auditorik serta waham somatik dan waham kebesaran.
H. Tilikan
Derajat 1 (Pasien tidak merasa bahwa dirinya sakit dan menyatakan bahwa ia
makan obat karena disuruh perawat).
I. Taraf Dapat Dipercaya
Secara umum dapat dipercaya. (karena memiliki waham)
: Sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Frekuensi nadi
: 80x / menit
Frekuensi napas
: 20x / menit
Suhu
: afebris
Kepala
Mata
THT
Leher
Mulut
Jantung
Paru
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologikus
a. Gejala rangsang selaput otak (-)
b. Pupil bulat, isokor, 3mm/3mm, RCL +/+ dan RCTL +/+
c. Refleks fisiologis normal
d. Nervus kranialis: kesan paresis (-), nistagmus (-)
e. Refleks patologis (-)
Pemeriksaan Motorik :
5 5
5 5
f. Gejala ekstrapiramidal :
- gaya berjalan normal
- stabilitas postur tubuh normal
- rigiditas ekstremitas tidak ada
- gangguan keseimbangan dan tremor (-)
g. Pemeriksaan Sensorik
Sensibilitas
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
HASIL
11,5 g/dl
3,7 juta/mm3
5.600 mm3
339.000 u/l
34 g%
21 mm/1 jam
0%
7%
2%
62 %
26 %
3%
146 mg/dl
31 U/L
SGPT
22 U/L
Ureum
17 mg/dl
Kreatinin
0.6 mg/dl
PEMERIKSAAN SEROLOGI
Anti HIV
PEMERIKSAAN URIN
Amphetamin
Cannabinoid
Cocaine
Benzodiazepine
Opiate
HASIL
Tidak dilakukan
HASIL
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Islam, status belum menikah dan tidak bekerja, pendidikan terakhir D3. Pada saat
wawancara mengenakan seragam pasien RSJSH berwarna merah mudah sedikit
basah. Pasien duduk tenang di hadapan pewawancara dengan kontak dan konsentrasi
baik.
Pasien memiliki riwayat pernah berobat dengan keluhan yang sama di RSCM
namun telah berobat dan rawat jalan pada tahun 2013, namun pasien tidak rutin
meminum obat. 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengamuk, bicara kacau
dan sulit tidur dan selalu terbangun tengah malam, pasien merasa curiga terhadap
tetangganya, mencuri tanaman tetangga, mengakui suami orang lain adalah suaminya.
Pasien merasa merupakan anak dari nabi Muhammad S.A.W dan memiliki kekuatan
telepati dan kekuatan bisa menciptakan benda dari tangannya. Namun karena
lingkungan sudah merasa resah sehingga pasien dibawa ke RSJSH.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan : Kesadaran neurologisnya compos
mentis. Mood hiportim dengan afek terbatas. Halusinasi Visual (+) Halusinasi
Auditorik (+), Waham Somatik (+) Waham Kebesaran (+) flight of idea (-). Daya nilai
realitanya terganggu (adanya waham). Tilikannya derajat 1. Pemeriksaan status
internus, neurologis dalam batas normal.
VIII. FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang
bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya
(disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan
definisi yang tercantum dalam PPDGJ III.
Diagnosis Aksis I : Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus
Perhatian Khusus
Berdasarkan anamnesis tidak ditemukan adanya riwayat trauma kepala yang dapat
menyebabkan gangguan intrakranial. Pada pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan
adanya tanda-tanda yang mengarah pada gangguan intrakranial sehingga adanya
gangguan organik (F0) pada pasien dapat disingkirkan.
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna kasus ini dapat dinyatakan mengalami
gangguan jiwa karena adanya :
12
Gejala fungsi/hendaya
Menurut PPDGJ III, GMNO ini termasuk skizofrenia karena memenuhi kriteria
diagnostik, yaitu :
Gejala khas tersebut telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih
Pada aksis V, dinilai kemampuan penyesuaian diri pasien dengan menggunakan GAF
(Global Assessment of Functioning).
HLPY : 70-61
GAF Current : 60-51
IX. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologis: Tidak diketemukan kelainan organik maupun faktor
herediter
2. Psikologis: Halusinasi auditorik dan Visual, Waham Kebesaran dan Waham
Somatik
3. Lingkungan dan sosial ekonomi:
Masalah pernikahan
Masalah Pekerjaan
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
: HLPY : 70 61
14
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam
: bonam
Tilikan derajat I
XII.PENATALAKSANAAN
1. Rawat Inap
Dengan indikasi:
- Untuk tujuan diagnostik.
- Untuk menstabilkan medikasi.
- Perilaku yang kacau dan emosi yang tidak stabil.
- Keluarga tidak sanggup menangani pasien dirumah.
Psikofarmaka
Risperidon 2x2 mg tab per oral.
Risperidon dapat diberikan selama masih ada gejala positif pada
pasien. Pada pasien ini masih terdapat gejala positif (waham) dan
dipakai dosis sebanyak 4mg/hari. Ini sesuai dengan dosis optimal
sebagai dosis terapi untuk risperidon yaitu 2-4mg/hari. Risperidon
efektif untuk kasus yang baru.. Pemberian risperidon juga bisa diganti
jika tidak efektif menurunkan gejala.
Merlopam 2 x 1 mg
Lorazepam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja pada
sistem saraf pusat dan berfungsi untuk memberikan efek penenang.
Benzodiazepin menghasilkan efek terapi dengan cara pengikat spesifik
terhadap reseptor GABA.
15
Psikoterapi
Memotivasi pasien agar selalu minum obat dan kontrol
Mengajari pasien untuk mengenali gejala apabila kambuh
Mengajari agar pasien berguna di lingkungan sosial
Mengajari pasien mengalihkan apabila muncul bayangan orang yang
sudah meninggal
DAFTAR PUSTAKA
1
Saddock B.J., Saddock V.A. Schizophrenia. In: Kaplan & Saddocks Synopsis of
Psychiatry Behavioral Sciences/ Clinical Psychiatry. 10 th ed. Lippincott Williams
& Wilkins Publishers, 2007.
Stefan M., Travis M., Murray R.M. Epidemiology and Risk Factors. In: An Atlas
of Schizophrenia.USA: The Parthenon Publishing Group, 2002.
Heerdjan
Jakarta
tahun
2009.
Available
from:
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/205312031/bab2.pdf
16