1.
Asam Nukleat
Gbr.1. Nukleotida
Furanosa (beta untuk posisi OH yang diatas, Furanosa untuk siklik dari 5 atom karbon). Gula
dalam DNA adalah 2-deoksi-D-ribosa, dan dalam RNA adalah D-ribosa. Berikut adalah
struktur kimia gula pentosa yang terdapat dalam DNA dan RNA:
Adenin
Guanin
Gbr.7. Gugus Fungsi Basa Purin dan Struktur Kimia Adenin serta Guanin
Basa PIRIMIDIN terdiri Thymine (T) / Uracil (U), Cytosine (C). sedangkan basa pirimidin
hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara
DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA
tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya
karena
adanya
gugus
metil
pada posisi
nomor
5
sehingga
timin
dapat
juga
dikatakan
sebagai 5metilurasil.
Ketiga jenis
3
basa ini berbeda dalam tipe dan posisi gugus kimia yang terikat pada cincin yaitu timin 5 metil2,4-dioksipirimidin, sitosin 2-oksi-4-aminopirimidin dan urasil 2,4-dioksipirimidin.
Gbr.8. Gugus Fungsi Basa Pirimidin dan Struktur Kimia Timin, Sitosin serta Urasil
2.
DNA
Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar. Konformasi
ini terjadi karena kedua untai polinukleotida membentuk struktur tertutup yang tidak
berujung. Molekul DNA lingkar tertutup yang diisolasi dari bakteri, virus dan mitokondria
seringkali berbentuk superkoil, selain itu DNA dapat berbentuk molekul linier dengan ujungujung rantai yang bebas.
dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen). Basa A dan T dihubungkan oleh
ikatan hydrogen rangkap dua, sedangkan basa G dan C dihubungkan oleh ikatan hidrogen
rangkap tiga. Adanya ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat
satu sama lain dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai
diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan. Menurut James Watson
& Francis Crick :
1. Ukuran jarak antara pasangan basa 0,34 nm (3,4 oA).
2. Setiap putaran untaian tadi 10 pasangan basa dan jarak satu putar heliks 3,4 nm .
3. Diameter untaian DNA 2,0 nm.
N
H
N
H
2
N
H
2
N
H
2
N
H
b. Ikatan fosfodiester
Pada asam nukleat terdapat pula ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang
menghubungkan antara gugus hidroksil (OH) pada posisi 5 gula pentosa dan gugus
hidroksil pada posisi 3 gula pentosa nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan ikatan
fosfodiester karena secara kimia gugus fosfat berada dalam bentuk diester. Oleh karena
ikatan fosfodiester menghubungkan gula pada suatu nukleotida dengan gula pada
nukleotida berikutnya, maka ikatan ini sekaligus menghubungkan kedua nukleotida yang
berurutan tersebut. Dengan demikian, akan terbentuk suatu rantai polinukleotida yang
masing-masing nukleotidanya satu sama lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester.
c. Ikatan glikosidik
Ikatan yang menghubungkan gula pentosa dengan basa nitrogen.
2.4. Tipe-Tipe DNA
a. DNA tipe A : tipe helix berpilin ke kanan, terdapat 11 pasangan basa dalam satu pilin,
lekukan mayor sempit- dalam dan lekukan minor lebar-dangkal.
b. DNA tipe B : tipe helix berpilin ke kanan, terdapat 10 pasangan basa dalam satu pilin,
lekukan mayor dalam-lebar, dan lekukan minor sempit-tidak dalam.
c. DNA tipe Z : tipe helix berpilin ke kiri, terdapat 12 pasangan basa dalam satu pilin, lekukan
mayor rata, dan lekukan minor sempit-dalam.
6
3.
RNA
a. r-RNA
Ribosomal RNA (rRNA) adalah RNA yang merupakan bagian dari Ribosom dan
berfungsi untuk sintesis protein pada makhluk hidup. Disintesis dalam inti sel. rRNA dan
Ribosomal protein membentuk Ribosom dengan presetanse berat 60% rRNA dan 40%
protein. Terdapat dua jenis rRNA yaitu Large Subunit (LSU) dan Small Subunit (SSU).
Sebesar 75% total RNA adalah rRNA. rRNA LSU dan SSU terletak berhimpitan dengan
mRNA berada diantaranya. Terdapat tiga binding sites pada Ribosom yaitu A (AminoacyltRNA bidnign site), P (Peptidyl-tRNA binding site) dan E
(Exit site).
b. t-RNA
RNA Transfer adalah RNA yang berfungsi
menerjemahkan kode genetik dari RNA Duta (mRNA)
dan membawa asam amino spesifik ke Ribosom dalam
proses sintesis protein. tRNA disebut juga antikodon
yang memiliki kodon komplemen dari mRNA atau kodon.
Terdapat 61 jenis kodon yang mengkode 20 jenis asam
amino. Diperlukan minimal 31 tRNA untuk melakukan
translasi dalam proses sintesis protein.
Struktur tRNA sekunder berbentuk menyerupai clover, hal ini menunjukan bahwa tRNA terdiri
atas dua struktur RNA yaitu stem (batang) dan loop (lingkaran). tRNAs biasanya terdiri dari
beberapa basa termodifikasi yang treletak pada bagian loop. Struktur RNA Tersier
dipengaruhi oleh interaksi basa pada sites yang berbeda. Interaksi ini melibatkan pasangan
basa nitrogen yang tidak umum atau adanya interaksi tiga atau lebih basa nitrogen.
Adenosin yang tidak berpasangan mempengaruhi interaksi sehingga terbentuk struktur RNA
tersier yang stabil. tRNA memiliki struktur tersier yang menyerupai huruf L
anticodon
Phe
tRNA
acceptor
stem
2. Dicer-dicer tadi (bersama co-factor lainnya) akan sangat aktif memotong-motong dsRNA
sehingga akan terdapat banyak potongan-potongan kecil dari dsRNA, yang kita sebut
dengan small interfering RNA (siRNA) yang masih memiliki rantai ganda (doublestranded).
3. Selanjutnya siRNA akan dikenali oleh RNA-Induced Silencing Complex (RISC) yang
mengandung enzim Argonaut, dimana pada fase ini siRNA akan dibelah menjadi rantai
tunggal (single-stranded) yang akan mengaktifkan RISC.
4. RISC yang aktif akan segera mencari messenger RNA (mRNA) yang baru keluar dari inti
sel, setelah proses transkripsi dari DNA . Dan single-stranded siRNA didalam RISC akan
dengan tepat mengenali target dan mengikat pasangan basa-komplemen-nya (basepairing with the complementary) di mRNA.
5. Setiap RISC mengandung aktifitas enzim endonuclease (Argonaut subunit) yang
bertugas memotong target mRNA menjadi bagian-bagian kecil, sehingga informasi
genetik dari DNA untuk dirubah menjadi protein musnah. Potongan-potongan mRNA ini
akan terdegradasi secara alami dengan mekanisme endogenous.
3.3. Ikatan Kimia pada RNA
1. Ikatan Hidrogen
mRNA akan memiliki ikatan hidrogen dengan DNA untuk mengkopi nukleotidnya
dan dengan antikodon yang dimiliki oleh tRNA.
10
Daftar Pustaka
Albert, Johnson. 1994. Molecular Biology of The Cell. USA: Garland Science.
Nelson, David L dan Michael M. Cox. 2008. Lehninger Principles of Biochemistry. New York:
WH Freeman and Company.
Karp, Geral. 2006. Cell and Molecular Biology. United States of America: Wiley.
Interference (RNAi). Bandung: PS. Bioteknologi SITH-ITB.
11