Anda di halaman 1dari 2

Proses Hidrothermal

Hidrotermal berkaitan dengan air panas yang biasa dipakai dalam pembentukan
logam melalui pemanasan (dengan cairan panas yang naik dari magma yang
mendingin). mineral yang terbentuk di lingkungan hidrotermal adalah hasil
presipitasi dari larutan air panas. Pada pelepasan material lama dan pengendapan
material baru menjadi ciri aktivitas hidrotermal, serta banyak mineral pembentuk
proses yang melibatkan solusi, termasuk pelapukan dan diagenesa.
Hidrotermal merupakan suatu proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar
sumber dari panas bumi didalam kulit bumi yang terjadi akibat adanya injeksi dari
magma terhadap air dengan kata lain terjadi pelarutan oleh magma sisa yang
bercampur dengan air tanah sehingga mengalami pengkristalan.
Ada beberapa situasi geologi yang dinamis di mana air "dingin" menjadi panas. Air
di atas sekitar 50oC dianggap sebagai cairan hidrotermal. Dalam beberapa situasi,
pemanasan dilakukan pada suhu di atas titik kritis H2O (374oC untuk H2O murni).
Karakteristik air yang berubah sama saat itu, jadi suhu tinggi H2O lebih tepat
disebut sebagai fase air. Air terjebak dalam ruang pori akumulasi sedimen dan
dalam mineral hidrat dan bantalan-hidroksil dari akumulasi sedimen dipanaskan
selama penimbunan di cekungan sedimen.
Salah satu petunjuk datang dari mata air panas dan cairan fumarole. Di sejumlah
tempat fluida ini hadir mengendapkan sejumlah kecil mineral bijih logam. Dan
kesimpulannya sangat rasional bahwa mineral bijih tersebut sama dengan lepisn
endapan yang ada dibawah permukaan bumi. Pada mata air panas mineral bijih
diendapkan dari suati larutan, pada fumarrole ia mengkristal bersamaan denga
keluarnya gas. Bukti bukti kuat menunjukan bahwa mineral bijih diendapkan dari
cairan atau larutan superkritikal lebih banyal dari[ada gas. Khususnya untuk
meyakinkan observasi bahwa di banyak tempat endapan, mineral telah tergantikan
oleh mineral karbonat atau mineral silica. Mengartikan bahwa karbinat dan silica
telah tergerakan oleh larutan pembentuk bijih, dan pembawaan mineral oleh gas
telihat sukar. Pada endapan dimana asosiasi mineral mengindikasikan temperature
yang rendah dari suatu formasi. Transport logam dan pemilihan kelompok mineral
dalam gas sangat tidak mungkin sekali.
Mineral hidrotermal
Proses Hidrotermal
1. Dihasilkan oleh presipitasi larutan air panas (hidrothermal).
2. Larutan hidrotermal bisa berupa air magmatik, air meteorik atau air
magmatik bercampur dengan air meteorik.

3. Misalnya: kalsit terbentuk melalui 2 tahap secara berulang-ulang: (1)


pelarutan Ca2+ dan CO32- ke dalam larutan, (2) presipitasi (kristalisasi) kalsit
(CaCO3) dari larutan.
Lingkungan aktivitas hidrotermal
1. Dapat dikelompokkan berdasarkan proses pembentukan kumpulan
mineralnya: (1) fumarol, (2) mataair panas, (3) ekshalasi bawah air, (4)
bawah permukaan dangkal, (5) volkanik endomagmatik, dan (6) subvolkanik.
2. Lingkungan fumarol: mineral terbentuk oleh proses: (1) sublimasi dari
pendingan gas volkanik, (2) sublimasi dari pendinginan gas volkanik yang
bercampur dengan udara, dan (3) pada permukaan batuan volkanik.
1. Lingkungan mataair panas banyak dijumpai didekat gunungapi aktif atau
geotermal. Contoh mineralnya: sinabar, emas, silika, belerang (solfatara), dll.
2. Lingkungan ekshalatif bawah air, terjadi dibawah laut (submarine exhalative),
misalnya white smokers menghasilkan mineral kalsium sulfat dan silika
koloid; sedangkan black smokers mengandung mineral sulfida yang kalau
ekonomis menjadi endapan VMS.
3. Lingkungan bawah permukaan dangkal, dikenal dalam geologi ekonomi
sebagai lingkungan epitermal. Lingkungan ini menghasilkan endapanendapan yang ekonomis, seperti emas, perak, seng, dan timbal.
4. Lingkungan volkanik endomagmatik adalah lingkungan hidrotermal vesicles,
vesicular cavities, amygdules. Lingkungan ini banyak menghasil mineral
zeolit, tembaga murni, ametis.

Anda mungkin juga menyukai