Anda di halaman 1dari 17

AFR Pada Penderita Cerebral

Palsy

A. PENGERTIAN
Cerebral (otak) cpacry( KeIumpuhan ) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
gangguan mengontrol hingga timbul kesulitan dalam bergerak dan meletakkan posisi
tubuh akibat kerusakan /kelainan fungsi bagian otak tertentu pada bayi / anak dapat
terjadi ketika bayi dalam kandungan, saat lahir atau setelah lahir.
B. PERUBAHAN PATOLOGI
a. penyebab Cerebral Palsy
1. SebeIum lahir:
- Infeksi Kuman : penyakit infeksi yang diderita oleh ibu menular ke janin seperti
penyakit kelamin Herpes, Zoster, Campak
- Penyakit System Metabolik seperti DM,
- Penyakit turunan
- Letak janin tidak normal
- Trauma
- penyebab tanpa diketahui ( 30 %)
2. Pada Saat dilahirkan
- Bayi lama di pintu sehingga sel-seI otak rusak, kekurangan oksigen (gagal bernafas)
- Trauma kelahiran

- Lahir sebelum waktunya


- Bayi menderita sakit kuning (jaewdice)
3. SeteIah Lahir
- lnfeksi otak seperti meningitis
- Demam sangat tinggi atau kekurangan cairan (Dehidrasi)
- Kecelakaan yang menyebabkan cedera kepala
- kekurangan oksigen karena tenggelam, keracunan gas, deptisida
- Tumor otak
- Gangguan metabolisme ke otak
- Perdarahan di otak diketahui penyebabnya
4. penyebab tanpa di ketahui 30 %.
b. Gejala / Tanda -Tanda Cerebral Palsy (CP)
Berdasarkan gejala gejala Neuromuscular yang timbul, ada beberapa tipe CP:
1. Tipe Spastik, tanda-tanda yang menonjol:
a) Tonus otot meninggi.
- Otot terasa keras
- Jka digerakkan terasa ada tahanan yang awalnya kuat, lama kelamaan semakin
ringan.
b) Tendon otot nampak menonjol, karena otot hampir selalu berkontraksi
c) Hyperrenex
Renex meninggi, Renex penguluran sangat sensitif dan reaksi otot terhadap rangsang
berlebihan.
d) Kelainan Sikap
Adanya spastisitas ( kekuatan otot ) yang menyebabkan kelainan sikap : bentuk
kelainan sikap setiap penderita sangat berbeda -beda.
e) Gangguan Keseimbangan

CP tipe spastik misalnya terdapat ketidakseimbangan fungsi antara fasilitasi dan


inhibisi, fungsi inhibisi tidak kurang berfungsi sehingga lebih dominan yang
menyebabkan gangguan keseimbangan sikap.
f) Gerak Voluntary (gerak tangkas) terlambat
Reaksi-reaksi renekstoar yang mendukung voluntari tidak berfungsi secara baik,
misalnya fungsi Sinergis, Fixator, agonist, antogonist terganggu, akibatnya gerak yang
dihasilkan tidak terkontrol, tidak halus dan lamban.
g) Mudah timbul kecatatan, misalnya Talipes Eguirius (kaki jinjit)
2. Tipe Athetosis
Tpe Athetosis terjadi karena kerusakan Ganglia, tanda-tandanya adalah:
a) Gerak di luar kehendak ( Involunter), berupa gerak memilin meriuk pada tangan /
lengan, tungkai, leher / kepala dan badan : dapat timbul gerakan secara lamban dan
tiba-tiba cepat.
b) Pasien akan mengambil posisi aneh jika terkejut atau sedang dalam kegirangan.
c) Saat istirahat gerak athetosis berkurang dan akan bertambah saat terkejut atau
kegirangan.
d) Reneks normal dan otot dapat berkonsentrasi/ bergerak. tetapi gerakan yang
dihasilkan tidak normal dan lamban akibat rigidity.
e) kepala belakang, mulut terbuka, lidah menjulur keluar merinjis, dapat menyerang
otot mulut /pengunyah suara kadang-kadang meledak dan besar.
f) gangguan keseimbangan dan gampang jatuh.
Pada umumnya penderita Cerebral Palsy Athetosis berinteIegensi normal. Akan tetapi.
jika otot-otot pengunyah/ wajah, mulut terganggu maka penderita sulit berbicara dan
nampak seperti bodoh / gangguan mental.
3. Tipe Ataxic (Tipe Ceberal Ataxic Agak Jarang Terjadi)
Tanda-tanda yang menonjol
a. Fungsi keseimbangan terganggu : Sulit memulai duduk dan berdiri sehingga sering
kali jatuh.
b. Nampak gagal ( Kikuk ) menggunakan kedua tangannya sehingga menimbulkan
masalah yang cukup besar sepanjang hidupnya.

c. Tonus otot nampak kurang ( Hipotonus).


d. kadang-kadang bola mata oscilasi saat nelitik ( nistaymus)
e. kadang-kadang mengalami hambatan bicara ( staccato speech)
Banyak anak Cerebral Palsy Spastic dan athetoid juga ataxic mengalami gangguan
keseimbang sehingga merupakan rintangan besar untuk belajar berjalan. namun kita
jangan bosan mengajarinya sehingga pada akhirnya anak tersebut menguasai
keseimbangan yang kegiatan berjalan.
4. Tipe nacci (Lumpuh, Lemah)
Tanda-tanda yang menonjol:
a) Otot-otot dalam keadaan lemah seolah-Olah tidak berdaya
b) tonus otot hilang atau sangat lemah
C) Lingkup Gerak Sendi (LOS) dapat berlebihan.
5. Tipe Rigid (Kaku)
a) Sendi nampak kaku dan sulit digerakkan baik secara pasif maupun aktif karena otototot agonis dan antagonis saling mempertahankan posisinya.
b) Reneks tendon menurun akibat hambatan kelompok otot neksor dan ekstensor.
c) Gerakan Pasif terasa adanya hambatan yang sama besar semua LGS gejala-gejala
akibat kerusakan Ganglia Basalis
6. Tipe Campuran
Merupakan campuran dari 2 (dua) tipe atau lebih misalnya : Spastik Ataxic, Spastik
Athetoid.
c. Komplikasi
1. Kontraktur Kembang
2. Kelehaman otot
3. Atropi
4. Stiff Joint
5. Gangguan Tumbuh

C. PROBLEM / HAMBATAN AKTIFITAS KEGIATAN SEHARI-HARI


- Penglihatan
Masalah yang paling sering timbul adalah juling, kebanyakan bayi menderita juling
tetapi hal ini akan hilang sejalan dengan pertambahan usianya. Anak yang berusia lebih
dari 6 bulan tetapi masih juling harus di bawah ke dokter mata untuk di periksa, sebab
bila mengabaikannya berarti anak hanya akan menggunakan satu mata.
- Pendengaran
Beberapa anak, terutama yang menderita Cerebral Palsy tipe athetoid dapat menderita
kerusakan pendengaran. Hal ini membuat kelenjar bicara menjadi semakin sulit. Jika
anda merasa anak anda mempunyai masalah dalam pendengaran, bawalah ke dokter.
Beberapa anak dapat dibantu dengan alat bantu dengar.
- Makan dan bicara
Makan dan bicara keduanya tergantung pada kemampuan untuk mengendalikan otot
-otot lidah, bibir dan tenggorokan. Bila kontrol otot terhadap otot -otot tersebut buruk
maka anak timbul kesulitan dalam belajar, mengunyah dan menelan. Sebagian besar
anak dengan Cerebral Pasy belajar bicara tetapi kata -kata di ucapkan tidak cukup jelas
untuk dimengerti oleh orang lain.
- Pertumbuhan
Bayi-bayi yang mengalami kesulitan dalam makan akan lambat dalam mencapai berat
badan yang ideal. Anak yang lebih tua akan nampak lebih kurus dari yang seharusnya,
karena ia jarang bergerak sehingga ototnya tidak berkembang.
- Lambat belajar
Anak yang tidak dapat bicara dengan jelas atau tidak dapat mengendalikan otot
wajahnya dengan baik sering diduga terbelakang mental, Ia tidak selalu demikian.
Sekitar setengah dari anak dengan Cerebral Palsy mempunyai kesulitan dalam belajar
yang lainnya yang menderita Cerebral Patsy tipe athetOid mempunyai intelegensi ratarata atau baik.
- Kepribadian dan tingkah laku
Cerebral Palsy dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Karena anak
mengalami kesulitan dalam bergerak dan berkomunikasi, maka dia dengan mudah
mengalami frustasi atau marah bila mengerjakan sesuatu atau bisa jadi ia langsung
menyerang atau tidak mau mencoba lagi.

- Kejang-Keiang ( Epilepsi)
Kejang-kejang dapat timbul pada umur berapa saja. namun tidak semua anak
mengalaminya Kejang-kejang tidak terkontrol dapat merusak otak secara lebih jauh dan
menurunkan kemampuan anak dalam belajar.
D. PEMERIKSAAN FISIK
lnspeksi / Observasi
Mengamati penderita dengan cara melihat keadaan tubuh, tingkah laku dan reaksi anak
dengan lingkungannya. Hal- hal yang perlu diamati adalah:
- Saat dalam keadaan istirahat sesuai dengan posisi yang diamati:
Posisi : Kepala, Ieher, bahu, badan, pernapasan, tungkai kaki dan lengan/ tangan.
Tujuan ; Menduga adanya kontraktur otot, perubahan tonus otot / kelemahan otot.
Kelainan reneks ( Reneks Patologis).
- Diamati dalam saat keadaan aktif
Mengamati penderita sendiri yang bergerak sesuai kehendaknya.
Kualitas gerakan : bola roam, mulut, pendengaran, leher, badan, lengan / tangan dan
tungkai / kaki.
E. TUJUAN TERAPI CP
a. Tipe Spastik
- Melemaskan otot-otot yang kaku.
- Membangkitkan semangat.
- Mencegah devormitas
b Tipe Athetoid
- Belajar memegang kedua tangan.
- Jika posisi abnormal hilang timbul maka ikuti tindakan pada tipe spastik
c. Tipe Naxid
- Menjaga badan tetap pada posisi yang baik
- Bangkitkan semangat anak untuk bergerak.

d TipeAtaxjc
- Perbaiki keseimbangan Berdiri dan berjalan dengan mantap
- Kendalikan gerakan bergetar
- Proses degenerasi dari MS
- Gangguan Vascularisasi
F. AKTIFITAS YANG DIBERIKAN
1. Latihan mengontrol kepala.
2. Kontrol kepala dan badan untuk berguling.
3. Aktifitas duduk
4. Kegiatan mandiri atau makan
5. Kegatan mandi
6. Kegiatan berpakaian
G. PELAKSANAAN PEMBERIAN AKTIFITAS
1. Latihan mengontrol kepala.
Posisi anak tidur terlentang kemudian berikan fasilitas mainan yang berwarna atau
bunyi-bunyian posisi kiri atau kanan supaya anak menoleh.
2. Kontrol kepala dan badan untuk berguling.
Posisi awal anak dalam keadaan terlentang, kemudian bujuklah anak berguling tanpa
bantuan sehingga dan mengikuti dan dapat meraih mainan.
3. Aktivitas duduk
Peganglah kedua kaki dan tangannya.
Bujuklah dia kedepan dan, kebelakang dari satu sisi kesisi Iainnya, perlahan-lahan
agar dia belajar menjaga keseimbangan kepala dan badannya.
Berbicara padanya sewaktu-waktu anda menggerakkannyn, katakan Bangun Dan
Tidur,Kedepan Dan Kebelakang.
Kata-kata yang berirama akan membuat perhatian ini menjadi menyenangkan.

4. Kegiatan mandiri atau makan


Mengeringkan badannya kearah ibu sedekat mungkin.
Peluk dia dalam posisi agak tegak.
Pertahankan agar tangannya tetap kedepan.
Dorong sedikit bungkukkan agar kepalanya condong kedepan.
Jaga agar panggulnya tetap berlekuk diatas lutut ibu.
5. Kegiatan mandi
Posisi ibu Long Sitting kemudian anak di posisikan tengkurap. Jagalah agar kepala tetap
lebih tinggi dan panggulnya, dengan jalan mengangkat sedikit lutut anda. Hal ini
membuatnya mudah untuk mengangkat ke pantatnya.
6. Kegiatan berpakaian
Kegiatan bermain posisi ibu duduk di kursi kemudian anak di posisikan dalam keadaan
tengkurap. Luruskan pingulnya. Jaga agar kepalanya tetap lebih tinggi dan panggul,
dengan mengangkat sedikit lutut anda. Ini akan membuatnya lebih mudah untuk
mengangkut kepalanya, kenakanlah dahulu pada posisi yang terkena serangan dan jika
hendak menanggalkannya maka sisi ini yang paling akhir ditanggaIkan.
H. KEAMANAN YANG HARUS DIBERIKAN PADA PASIEN
1. Pada kegiatan mandiri atau makan yang harus dijaga pada pasien adalah panggulnya
agar tetap terlekuk di atas lutut ibu.
2. Pada kegiatan mandi yang harus dijaga adalah kepalanya agar tetap lebih tinggi dari
pangulnya.
3. Pada kegiatan bermain yang harus dijaga adalah kepalanya agar tetap Iebih tinggi
dari panggulnya.
I. EVALUASI HASIL
Mengadakan evaluasi setelah di latih (Melibatkan orang tua) di kader ROM, setiap bulan
dilakukan evaluasi perkembangannya.
Jika ada kemajuan: Program di Ianjutkan di tingkatkan.
Jika tidak nampak kemajuan : Program perlu di tinjau ulang.

Jika ada kelainan atau justru kelihatan keadaan menurun, maka kirim segera ke
Fisioterapi / Rumah sakit terdekat
J. PEMBERIAN ALAT BANTU SESUAI DENGAN CACATNYA
1 Drop Foot bantu yang diberikan adalah sepatu khusus.
2. Hiperextensi Knee alat bantu yang diberikan adalah Back Splane.
3. Kaki menyilang alat bantu yang diberikan adalah Pararel Bar.
4, Drop Hand alat bantu yang diberikan adalah Cock Up Spunk.
K. SARAN-SARAN
- Bimbingan untuk mengajar orang tua dan keluarga penderita.
- Memperlihatkan dan menjelaskan kegiatan yang diajarkan
- Bimbingan dan dorongan semangat anggota keluarga dalam mengajari pasien
- Memperlihatkan bagaimana kegiatan-kegiatan tersebut jika dipraktekkan sehari-hari.
- Jawablah beberapa pertanyaan mengenai beberapa kegiatan tersebut.
- Coba memahami apa maksudnya jika Jia mengucapkan kata-kata.
- Berikan beberapa instruksi.
7. MENCEGAH DEFORMITAS
Posisi yang Baik
Posisi yang baik memungkinkan anak dapat berbuat Iebih banyak untuk dirinya dengan
cara yang normal. Biarkan ia melakukan beberapa gerakan sendiri daripada
melengkapinya dengan alat bantu. Terlalu banyak menyokong tidak memberinya
kesempatan untuk belajar bergerak. Ubahlah posisinya secara teratur.
Posisi Berbaring
Pilihlah posisi yang terbaik untuk anak anda:
Telungkup
- Letakkan ia di atas guling
- Ini membuat tangannya dapat ditaruh di depannya dan ia dapat mengangkat
kepalanya.

- Ikat kedua kakinya yang lemas dengan kasur atau kantong pasir.
- Kaki yang kaku dipisahkan dengan guling diantaranya.
- Luruskan pinggang yang tertekuk dengan menaruh dua kantong pasir lalu bebat
dengan plester
Tidur menyamping
- Kedua tangannya harus diluruskan ke depan agar dapat saling memegang.
- Tekuk salah satu pinggulnya. Ini mencegah kakinya saling menindih dan membuat
Badannya relaks/santai.
Tidur terlentang:
- Tekuk kepala dan bahunya ke depan (taruh bantal di bawahnya)
- Tekuk pinggul dan Iututnya (taruh guling di bawah Iututnya). Ini mencegah badannya
menjadi kaku dan lurus.
Pemecahan Masalah
- Jika ia jatuh ke depan, gunakan meja yang melingkari badannya
- Jika ia meluncur dari kursi, gunakan sabuk pengaman yang menariknya ke belakang.
- Jika pinggulnya terlalu lurus, letakkan bantal di bawah pahanya
- Jika kakinya terlalu lurus sehingga telapak kakinya tidak bisa datar di lantai maka
gunakan kotak kaki
- Naikkan tinggi meja untuk menyokong seorang anak yang lemas
- Jika menjatuhkan mainannya dari meja, tinggikan tepi meja dan beri tali mainannya
- Jika gerakannya membuatnya menjauh dari meja maka ikat meja ke kursi
Jika gerakan tidak terkontrolnya sangat kuat, lebih baik menggunakan sabuk pengaman.
Kencangkan dan perhatikan apakah anak meluncur lagi atau tidak.
Pemecahan Masalah
- Jika kedua kaki anak merapat gunakan tempat duduk menunggang. Kursi ini dibuat
dari kotak karton.

- Dudukkan anak menunggangi gulungan karton atau karung yang berisi, tutupi dengan
handuk
- Tutup salah satu sisi kotak dan rekatkan. Berdirikan kotak. Potong menjadi dua bagian
besar untuk membuat kursi dan meja (lihat gambar)

Meletakkan dalam posisi berdiri


Anak-anak yang mengalami keterlambatan belajar berdiri akan beruntung bila disokong
untuk berdiri dalam posisi yang baik. Berdiri membuat otot-otot yang mempertahankan
posisi badan akan bekerja. Ini mencegah kontraktur dan memperkuat tulang kaki. Kedua
tangannya jadi bebas untuk bermain, dapat melihat Iebih banyak dan dapat
berkomunikasi Iebih baik.
Berdiri yang baik
Badan tegap dan kedua telapak kaki menapak data dan menanggung beban sama
berat. Pinggul lurus.
Pemecahan masalah
- Jika ia butuh sokongan untuk berdiri dan badannya melengkung, atau ia tak dapat
menjaga kedua telapatnya tetap datar di lantai gunakan penyangga yang miring ke
depan.

- Jika ia hanya membutuhkan sedikit sokongan, gunakan penyangga tegak. Kedua


tonggaknya harus kuat tertanam atau semen tonggak tersebut.
- Untuk anak yang condong ke belakang, beri bebat melingkar. Pada bagian dadanya
simpulnya diletakkan di belakang.
- Bebat bokong harus diikat dengan erat sehingga pinggul lurus. Simpulnya terletak di
bokong.

Cara-cara untuk memperbaiki dan meluruskan Kaki


Splints
Pembalut Kaki
Ini digunakan untuk memberikan peregangan konstan agar kaki tetap lurus. Splint
ringan ini dibuat dari kain yang kuat dan kaku. Kekakuan dapat dibuat dari
lempengengan baja, plastik atau kayu. Pembalut ini terbungkus lengan atau kaki dan
mempertahankannya tetap dalam keadaan lurus. Jangan meletakkan pembalut ini
langsung pada lutut atau pada siku. Pembalut ini kemudian dikencangkan dari luar.
Untuk mencobanya, mulailah dengan koran atau majalah yang dibungkuskan di sekitar
kaki. Jika berhasil maka buatlah pembalut yang sesuai.
Bagaimana mengukur pembalut untuk siku: Ukurlah dengan cara yang sama dengan
mengukur pembalut untuk kaki. Ukurlah dari bagian atas tangan, di bawah ketiak
hingga ke pergelangan tangan tepat di atas sendi pergelangan. Panjang pembalutnya
adalah jarak antara kedua pengukuran tersebut. Gunakanlah pembalut jika anak
mampu meluruskan pinggul dan lutut atau siku. hal ini akan sangat membantu. Jangan
gunakan pembalut jika kontraktur berat. Pembalut akan sangat mengganggu dan akan
terbenam di kaki dan tangan.

Pembalut lutut dapat digunakan sewaktu anak berbaring telungkup, duduk dilantai dan
berdiri.
Pembalut siku digunakan untuk menjaga agar satu tangan tetap lurus ke depan dan
tetap di atas meja, sementara sang anak menggunakan tangan yang satunya. Ini juga
dapat digunakan untuk menopang berat badan pada kedua tangan atau untuk
membantu sang anak dalam menjangkau atau memegang sesuatu.

Balutkan saputangan disekeliling pangkal jempol agar jempol menjauh dari tangan. Ikat
saputangan tersebut pada sisi satunya dari pergelangan tangan. Ingat, jangan terlalu
ketat agar sang anak masih dapat menggenggam sesuatu dan bertopang pada kedua
tangannya.

Ini digunakan untuk memperbaiki berdiri yang menjinjit. Gunakan splint plester dari
paris bagi anak kecil. Jika diperlukan splint yang lebih kuat maka bawalah anak ke
dokter atau ahli terapi. Jika memungkinkan. splint yang ringan dari plastik dapat
dikenakan di dalam sepatu atau sandal. Atau alas kaki dari karet pada bagian dasarnya
untuk berjalan.
Tahap Pertama
Tahap Pertama : Kontrol Kepala dan Badan: Memegang Kepala Kecuali anak belajar
untuk mengangkat kepalanya, maka kemampuan lainnya seperti duduk, akan susah
untuk berkembang. Tidur terletang akan membuatnya tertarik ke belakang dan
meningkatkan kekakuan badan. Posisi tegak akan membantu a untuk menjaga
kepalanya agar tetap tegak, memandang ke sekelilingnya serta belajar.

MuIailah dengan menyokongnya sewaktu duduk, karena dengan cara demikian mudah
baginya untuk menjaga keseimbangan kepalanya.
- Tekan bahunya ke bawah dengan hati-hati.
- Miringkan badannya sedikit demi sedikit, untuk melatih ia agar menjaga kepalanya
tetap tegak ke depan
- Miringkan a Iebih jauh jika a menunjukkan kemajuan
- Cobalah untuk memiringkan badannya
- Kurangilah sokongan anda jika a telah mampu mempertahankan kepalanya tetap
tegak
- Gerakkan lutut anda agar ia mampu miring dari satu sisi ke sisi Iainnya
Sekarang Iatihlah Ia untuk mengangkat kepalanya sewaktu a berbaring terlentang:
- SokongIah a dari depan
- Gerakkan ia dari satu sisi ke sisi iainnya
Akhirnya, Iatihlah Ia untuk mengangkat kepalanya sewaktu berbaring telungkup:
- Telungkupkan a di dada anda
- Gerakan a dari satu sisi ke sisi Iainnya secara perlahan-lahan
Pilihlah posisi tegak untuk menyuapnya, menggendongnya serta bermain dengannya.
Tahap Pertama : Kontrol Kepala dan Badan: Berguling
Menekuk badannya di antara tubuh bagian atas dengan tubuh bagian bawah
merupakan bagian dari berguling yang normal, dan ini kelak diperlukan sewaktu duduk
dan berdiri. Bila berguling, kepala akan bergerak ke satu sisi kemudian diikuti bahunya
dan selanjutnya kakinya.
Badan anak harus relaks sebelum melatihnya untuk berguling:
- Angkat pantatnya dengan cara menekuk kakinya ke arah badan
- Tekuklah a sehingga seperti bola
- Gulingkan ia dari sisi ke sisi
MuIailah melatihnya untuk berguling sewaktu berbaring

- BantuIah ia berguling ke depan dan ke belakang


- Bantulah ia dengan memegang dan menggerakkan kakinya
- Tetaplah pegang lengan bawahnya
- Gunakanlah kakinya untuk memiringkan badannya
- Bujuk dan tunggulah hingga Ia memiringkan kepala dan tangannya
- Bujuklah ia untuk berguling dan telungkup ke terlentang dan sebaliknya
- Latihlah ia untuk berguling ke kedua sisi.
- Bujuklah ia untuk berguling tanpa bantuan sehingga Ia dapat mengikuti dan meraih
sebuah mainan.
- Gunakanlah latihan berguling ini sewaktu mandi, berpakaian, bermain dan sewaktu
hendak tidur
Tahap Pertama Duduk : Duduk dengan bertumpu pada kedua tangan
Ajarlah sang anak untuk mempertahankan badannya tetap tegak sewaktu ia bergerak
dari dan hendak bersandar pada tangannya. Posisi duduk akan membuat sang anak
mampu melihat kedua tangannya dan mempergunakannya.
- Jagalah agar kedua tangannya tetap di depan
- Miringkan badannya dari satu sisi ke sisi Iainnya agar a mampu memegang kakinya
- Angkatlah lutut anda sekwatu anda memiringkannya agar ia dapat menjaga
keseimbangannya
- Berbicaralah kepadanya sewaktu anda memiringkannya. Katakan Kiri dan Kanan.
- Untuk meluruskan punggungnya angkatlah tangannya ke depan dan ke atas sewaktu
anda memiringkannya dari satu sisi ke sisi lainnya.
- Penganglah kedua kaki dan tangannya
- Bungkukkan ia ke depan dan ke belakang. dan dari satu sisi ke sisi lainnya perlahanlahan agar ia belajar menjaga keseimbangan kepala dan badannya,
- berbicaralah padanya sewaktu anda menggerakkannya. Katakan Bangun dan tidur,
Ke depan dan ke belakang.
- Kata-kata yang berirama akan membuat latihan ini menjadi menyenangkan.

- Penganglah kedua lututnya untuk menyokongnya


- Miringkan ia ke depan sehingga ia dapat menjangkau kakinya dan bertumpu pada
kedua tangannya.
Latihlah juga untuk duduk di kursi. Duduk dengan bertumpu Pada kedua tangannya
sewaktu mandi, berpakaian dan bermain.
Tahap pertama : Kegiatan Mandiri : Makan
Membantu anak agar dapat makan dengan baik merupakan persiapan yang penting
bagi sang anak untuk belajar berbicara.
Hindari posisi demikian
- Anak bermain telentang
- Kepala menengadah
Posisi yang dianjurkan
- Miringkan badannya ke arah ibu sedekat mungkin
- Peluk ia dalam posisi agak tegak
- Pertahankan tangannya agar tetap di depan
- Dorong sedikit tengkuknya agar kepalanya condong ke depan
-Jaga agar panggulnya tetap tertekuk di atas lutut ibu
Keadaan ini membuat menyusu dan menelan menjadi susah
Jika ia membutuhkan bantuan lebih jauh:
- Jika ia tak mampu menutup mulutnya, bantulah ia dengan mengangkat dagunya dan
menarik dagunya ke depan
- Jika a cenderung untuk menegangkan punggungnya, maka doronglah tengkuknya
dengan lengan anda sehingga kepalanya condong ke depan
Ini membuat menyusu dan menelan menjadi Iebih mudah
Jika ia tak dapat mengisap dengan baik dari payudara ibunya ataupun dari botol
susunya, maka berikanlah susunya dengan menggunakan sendok kecil.
Tahap Pertama Kegiatan Mandiri: Mandi

Pilih posisi yang paling baik untuk mengontrol sang anak.


Luruskan panggulnya. Jagalah agar kepalanya tetap lebih tinggi dari panggulnya
dengan jalan mengangkat sedikit lutut anda. Hal ini membuatnya mudah untuk
mengangkat kepalanya.
Tekuk panggulnya dengan mengangkat Iutut anda ini akan membuat tubuhva santai.
Tahap Pertama : Kegiatan Mandiri : Berpakaian
Pilihlah posisi yang paling baik untuk mengontrolnya
Luruskan panggulnya. Jaga agar kepalanya tetap Iebih tinggi dari panggulnya dengan
menangkat sedikit lutut anda. Ini akan membuatnya lebih mudah untuk mengangkat
kepalanya.
Kenakanlah dahulu pada sisi yang terkena serangan dan jika hendak menanggalkannya,
maka sisi ini yang paling akhir ditanggalkan.
Ingatlah selalu untuk meletakkan air dan pakaiannya di tempat yang ia bisa lihat.
Katakanlah padanya apa yang sedang anda lakukan dan kenalkanlah pada bagianbagian tubuhnya sehingga ia bisa belajar.
Tahap Pertama : Menggunakan Tangan dan Bermain
Bujuklah anak untuk menaruh tangannya di depan dan melihat ke tangannya tersebut.
Lakukan kegiatan ini dalam berbagai posisi anak yang baik untuk membantu ia belajar
berguling dan duduk.

Anda mungkin juga menyukai