Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Falsafah dan Paradigma Keperawatan
serta Konsep Lingkungan
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak serta dosen pembimbing
yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Dan
semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
dan teman-teman. Amin

Serpong , 2 Oktober 2010

Penyusun,

-1

DAFTAR ISI
Kata pengantar ....1
Daftar isi.2
Bab 1
Pendahuluan
1.1
1.2

Latar belakang......3
Tujuan.4

Bab 2
ISI
2.1 Falsafah dan Paradigma Keperawatan..5
A.
B.

Pengertian Falsafah Keperawatan....5


Paradigma Keperawatan.6

2.2

Konsep Lingkungkungan.7

2.3

Hubungan Konsep Teori Paradigma


dengan Falsafah Keperawatan .9

Bab 3
Penutup
3.1
3.2

Kesimpulan9
Daftar pustaka..10

-3

Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut
menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan
secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada,
dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk
pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan,
koordinatif dan advokatif.
Keperawatan

sebagai

suatu

profesi

menekankan

kepada

bentuk

pelayanan professional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan


kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh
masyarakat dengan baik.
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di
bumi ini, keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban
teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus
berkembang. Sedangkan Paradigma adalah suatu pandangan global yang dianut
oleh mayoritas anggota suatu kelompok ilmiah. Paradigma keperawatan Islam
adalah cara pandang, persepsi, keyakinan, nilai-nilai dan konsep-konsep dalam
menyelenggarakan profesi kperawatan yang melaksanakan sepenuhnya ajaran
Islam.

-3

1.2 Tujuan
1.

-5-

Bab 2
2.1 Falsafah dan Paradigma Keperawatan
A. Pengertian Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam
praktek keperawatan.hakekat manusia yang dimaksud disini adalah manusia
sebagai makhluk biologis, psikologis, social, dan spiritual, sedangkan
esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi :
1. pertama,
memandang bahwa pasien sebagai manusia yang
utuh (holistic) yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik
kebutuhan biologis, psikologis, social, dan spiritual yang diberikan
secara komprehensif dan tidak bias dilakukan secara sepihak atau
sebagian dari kebutuhannya.
2. kedua, bentuk pelayanan dan keperawatan yang diberikan haris
secara langsung dengan memperhatikan aspek kemanusian.
3. ketiga, setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa
memandang perbedaab suku, kepercayaan, status social, agama
dan ekonomi.
4. keempat,
pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian
integral dari system pelayanan kesehatan mengingat perawat
bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri.
5. kelima, pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan
kesehatan, bukan orang penerima jasa yang pasif.
Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti
menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada
klien
serta,
menjunjung
tinggi
keadilan
bagi
sesama
manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis
kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi.
Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum
yang mendasari realitas, serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang
lebih berdasakan pada alasan logis daripada metoda empiris.

-5-

Falsafah keperawatan menurut Roy (Mc Quiston, 1995) :


Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme
dan
empat
berdasarkan
prinsip
falsafah
veritivity.
falsafah humanisme/ kemanusiaan mengenali manusia dan sisi subyektif
manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa
menghargai. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi
hukum aksi-reaksi
3. memiliki holism intrinsic
4. berjuang untuk mempertahankan integritas dan memahami kebutuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran, yang
bermaksud mengungkapkan keyakinan Roy bahwa ada hal yang benar absolut.
Ia mendefinisikan veritivity sebagai prinsip alamiah manusia yang mempertegas
tujuan umum keberadaan manusia. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip
veritivity adalah sebagai berikut ini. Individu dipandang dalam konteks
1. tujuan eksistensi manusia
2. gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
3. aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan-kebaikan umum
4. nilai dan arti kehidupan
bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien
sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
pemberian asuhan keperawatan.

B. Paradigma Keperawatan
Banyak ahli yang memabahas pengertian paradigma seperti Masterman
(1970) yang mendefinisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang
persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
Poerwanto P (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu perangkat
bantuan yang memiliki dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat
memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia.
-6-

Paradigma keperawatan menurut Gaffar (1997) adalah cara pandang yang


mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberiu makna, menyikapi dan
memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar
dalam melaksanakan praktek keperawatan yang bersifat professional.
Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya
terkandung dalam teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan pendahulunya
asumsinya tidak spesifik, namun demikian Schmieding (1993) medapatkan dari
tulisan Orlando mengenai empat area yang ditekuninya yaitu perawat, manusia,
sehat, dan lngkungan.

Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman


Manusia: Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia
dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional.
5 variabel subsistem manusia adalah :
Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi
tubuh manuasia
Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari
dan mempengaruhi aktivitas manusia
Spiritual : kepercayaan
Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan
perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya

2.2

Konsep Lingkungan

Komponen paradigma yang keempat adalah konsep lingkungan. Paradigma


keperawatan dalam konsep keperawatan ini adalah memandang bahwa
lingkungan fisik, psikologis, social, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi
kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan
meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkan sehingga tujuan asuhan
keperawatan dapat tercapai.
Menurut Betty Neuman bahwa lingkungan harus dilihat secara total.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik
lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia akan
berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi stabilitasnya
sebagai
suatu
sistem.
-7-

Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :


Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masingmasnig individu
Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri
individu
Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan
sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa disadari
oleh klien dan merupak simbol sistem secara keseluruhan
Dorothy E Johnson beranggapan bahwa
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana
perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi dilingkungannya
Dorothea Orem
Lingkungan :
Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta
perkembangan lingkungan
menurut Sister Calista Roy
Lingkungan Stimulus :
Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :
a. Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi
manusia
b. Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang
berkontribusi memberikan pengaruh terhadap lingkungan fokal
c. Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu kondisi
Menurut Roy, semua kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi
perkembangan dan perilaku manusia.
Konsep lingkngan menurut Imogene King Lingkungan :
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
- Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang akan
memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan eksternal
- Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.
Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien

-8-

2.3

Hubungan Konsep Teori Paradigma dengan Falsafah


Keperawatan

Falsafah keperawatan adalah filosofi atau dasar yang masih bersifat abstrak
dalam menjelaskan suatu konsep dalamkeilmuan termasuk dalam
keperawatan. Sedangkan paradigma sudah mulai merupakan suatu penjabaran
terhadap apa yang terkandung didalam filosofi keperawatan, sehingga
paradigma keperawatan dapat dijadikan suatu cara perawat memandang
permasalahan yang ada dalam disiplin keperawatan.

Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan :
Falsafah keperawatan merupakan pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam
praktek keperawatan.hakekat manusia yang dimaksud disini adalah manusia
sebagai makhluk biologis, psikologis, social, dan spiritual
Paradigma adalah cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberiu makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demikian paradigma
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek
keperawatan yang bersifat professional.
Dapat disimpulkan bahwa lingkungan fisik yang dimaksud adalah segala
bentuk lingkungan secra fisik yang dapat mempengaruhi perubahan status
kesehatan seperti adanya daerah-daerah wabah lingkungan kotor, dekat dengan
pembuangan air limbah atau sampah dan lain-lain.
Lingkungan psikologis artinya keadaan yang menjadikan terganggunya
psikologis terhadap seseorang seperti lingkungan yang kurang aman, yang
mengakibatkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya yang ditimbulkannya.
Lingkungan social dalam hal ini adalah masyarakat luas serta budaya yang ada
juga dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang serta adanya kehidupan
spiritual juga mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan
beragama serta meningkatkan keyakinan.

-9-

3.2 Daftar Pustaka

Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba


medika:Jakarta.

Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4.


EGC:Jakarta.

http://www.inna-ppni.or.id/html
http://www.nursepoint.blogspot.com

http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/09/19/falsafah-dan-paradigmakeperawatan

- 10 -

Anda mungkin juga menyukai