Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

KELOMPOK BIDANG KEAHLIAN


Dalam Bab sebelumnya telah dibahas mengenai Farmasi dari prespektif
keilmuan (akademis). Telah diperkenalkan beberapa pengelompokkan
bidang keahlian Farmasi dengan sebutan Kelompok Bidang Keahlian atau
Unit Bidang Ilmu. Juga dalam Bab terdahulu telah dikenal bidang kerja
kefarmasian meliputi dua hal utama, yaitu yang berkaitan dengan:
1. Produk
a. Penelitian
b. Pengadaan
c. Pengawasan (Quality Qontrol)
d. Distribusi
e. Pengembangan produk
2. Pasien/Pengguna
a. Pelayanan Apotik
b. Pelayanan Rumah sakit
Sebeum dilanjutkan kepada bahasan mengenai kelompok bidang keahlian,
saya mengajak saudara untuk mengenal peran/fungsi Farmasi dan lingkup
kerjanya, untuk itu dapat dilhat dari skema di bawah ini.
ORIENTASI PELAYANAN FARMASI

Produk

Industri Farmasi
Manajemen Farmasi
Akademic research

Pasien

Produksi

Penanganan Produk

Pengembangan

Informasi

Suplai

Tenaga kesehatan

Farmasi rumah sakit


Farmasi komunitas
Manajemen Nakes
Sistem informasi

Kontrol Produk
Distribusi

Terapi obat berjalan optimal


Peningkatan kualitas hidup

Gambar 1: Pelayanan Farmasi

Dari gambar di atas kita dapat melihat dua orientasi layanan kefarmasian
adalah PRODUK dan PASIEN. Sisi produk dapat berupa Obat, makanan dan

kosmetik . Dan sisi pasien dapat diluaskan kepada orang sehat dengan
tujuan penggunaan produk untuk pencegahan penyakit.
Dari aspek produk, mulai dari riset sampai dengan pendistribusian dan
pengembangan produk, sedikitnya melibatkan tiga aspek (pihak), yaitu:
1. Industri Farmasi
2. Akademia (Perguruan Tinggi)
3. Manajemen
Demikian juga dari aspek pasien/pengguna, beberapa factor pendukung
diperlukan adalah:
1. Rumah sakit
2. komunitas (social)
3. Pelatihan Nakes; dan
4. Sistem informasi
Dari factor-faktor pendukung tugas kefarmasian ini akan melahirkan
kompetensi keahlian yang perlu dikuasai oleh seorang farmasi.
Sebagai contoh:
Pelayanan farmasi kepada komunitas telah melahirkan bidang keahlian
FARMASI KOMUNITAS di mana pelayanan dan asuhan kefarmasian
(Pharmaceuticals care) menjadi pokok bahasan utama.
Tujuan Pelayanan Farmasi itu sendiri adalah pelayanan farmasi yang
bermutu dan prima dengan outcome :
1. Terapi obat berjalan optimal; dan
2. Peningkatan kualitas hidup pasien (pengguna)
Untuk itu Farmasi Komunitas sekurang-kurangnya ditopang oleh beberapa
PELAYANAN
DAN ASUHAN
kahlian
yang
menunjang kepada
pharmaceuticals
care, KEFARMASIAN
yaitu:
Fungsi
Farmasi
(PHARMACEUTICAL
CARE)
1. Manajemen Farmasi (termasuk komunikasi)
2. Farmasi Klinik
3. Produksi (teknologi) Farmasi
Ketiga bidang keahlian di atas harus menjadi kompetensi bagi farmasis
yang akan bertugas dalam Farmasi Komunitas.
Skema
dariFarmasi
pelayanan Farmasi komunitas dapat digambarkan seperti pada
Tugas
Gambar. 2 berikut ini:

Tujuan YanFar

Out come Yanfar

Pelayanan farmasi yang bermutu (efektif,


efesien & aman) dan prima
Terapi obat berjalan optimal
Peningkatan kualitas hidup pasien

Gambar2. Pelayanan dan Asuhan Kefarmasian


Hal serupa juga berlaku untuk factor-faktor pendukung yang lain baik
terhadap PRODUK dan PASIEN akan melahirkan bidang-bidang keahlian
Farmasi.
Dalam bab sebelumnya telah diperkenalkan beberapa bidang keahlian yang
dianut oleh beberapa perguruan tinggi. Bidang keahlian di atas tentunya
disesuaikan dengan visi-misi yang dikembangkan dan diemban oleh
perguruan tinggi masing-masing dalam kaitannya sebagai salah satu factor
pedukung dalam orientasi kefarmasian.
Pembagian KBK ini lebih didasarkan kepada keterbatasan sumber daya
manusia dan fasilitas Laboratorium yang ada. Namun dalam prakteknya
dari dua bidang keahlian ini dijabarkan ke dalam empat bidang keahlian,
yaitu:
1.
KBK Kimia Farmasi
2.
KBK Farmakologi
3.
KBK Framakognosi-Fitokimia
4.
KBK Teknologi Farmasi
Adapun bidang keahlian lain, seperti:
3

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akan diperdalam dalam

Farmasi Komunitas
Farmasi Industri
Farmasi Rumah Sakit
Farmasi Ekonomi
Farmasi Sosial; dan
Farmasi Pemerintahan
studi profesi Apoteker.

Berikut ini adalah uraian masing-masing bidang keahlian:


1. Kimia Farmasi
Dalam bidang ini dibahas berbagai reaksi-reaksi kimia, metode
identifikasi dan analisis senyawa obat, sintesis senyawa obat,
hubungan struktur kimia dengan efek obat. Dalam kelompok ini juga
berbagai analisis di luar obat seperti makanan/pangan dan kosmetik
termasuk mikrobiologi analisis merupakan bidang kajian dari Kimia
Farmasi.
Bidang keahlian dasar seperti Kimia Dasar, Kimia analisis,
Biokimia dan Kimia organic merupakan penunjang kajian kimia
farmasi.
2. Farmakologi
Dalam bidang farmakologi dibahas interaksi obat dengan tubuh
meliputi kajian aktivitas obat, farmako dinamik, farmakokinetik,
biotransformasi dan interaksi obat. Dalam pembagiannya farmakologi
terbagi dalam dua bahasan yaitu Farmakologi system organ dan
farmakologi terapi.
Anatomi fisiologi manusia, Biologi Sel dan kimia dasar
merupakan keahlian dasar yang menunjang dalam pembahasan KBK
Farmakologi.
3. Farmakognosi-Fitokimia (Biologi Farmasi)
Farmakognosi-fitokimia disebut juga dengan biologi farmasi erat
hubungannya dengan kajian terhadap tumbuhan dan bahan alam
lainnya sebagai bahan obat. Dalam bidang ini dibahas cara-cara
memproduksi bahan baku obat dari bahan alam, biosintesis seyawa
alam, metode pemisahan dan isolasi bahan alam serta analisis aspek
biologi dan kimia yang bermanfaat sebagai obat.
Bidang keahlian dasar yang menunjang terhadap kajian bidang bilogi
farmasi adalah biologi, sistematika, morfologi dan fisiologi
tumbuhan serta Ilmu Kimia .
4. Teknologi Farmasi
Teknologi Farmasi atau pharmaceuticals membahas sediaan obat
mulai dari proses pembuatan, pemilihan bahan baku dan teknologi
sediaan obat, quality qontrol serta analisis senyawa obat dengan

mementingkan factor kemanan, kualitas dan rasionalitas. Bidang


keahlian dasar yang menunjang keahlian ini adalah: Fisika dasar,
kimia fisik, farmasi fisik, dll.
5. Farmasi Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit bertanggungjawab dalam pembekalan dan
pengurusan semua aspek yang berkaitan dengan penggunaan obat
bagi pasien. Dalam hal ini termasuk farmasi klinikal yang
bertanggung jawab dalam memonitor obat-obatan terapeutik,
penyediaan nutrisi parenteral, konseling pasien dan lain-lain. Misi
Farmasi Rumah Sakit ialah untuk memastikan seluruh masyarakat
memperoleh produk farmaseutikal dan produk pemelihara kesehatan
yang
berkualitas,
aman
termasuk
penyuluhan
mengenai
penggunaannya secara rasional. Pemberian terapi obat secara
optimum kepada semua pasien akan memastikan pemeliharaan
kesihatan yang berkualiti tinggi.
6. Farmasi Komunitas
Farmasi komunitas melayani masyarakat dalam hal penggunaan
obat-obatan berresep atau tanpa resep kepada pasien atau
pelanggan. Aktiviti professional ahli farmasi komunitas juga
melibatkan konseling kepada pasien semasa melepaskan
obatobatan berresep atau tanpa resep. Praktik sistem pengobatan di
kebanyakan negara adalah berlainan. Di negara-negara seperti
Amerika Serikat, Jerman, Indonesia dan India, proses mempreskripsi
obat dan pendistribusian obat adalah berlainan. Pasien akan
berjumpa doktor di klinik untuk mendapatkan diagnosis, nasihat serta
preskripsi obat, dan kemudian bertemu ahli farmasi komuniti untuk
mendapatkan
obat yang
berkenaan.
Di
Indonesia
proses
pengdiagnosan penyakit, mempreskripsi dan pelepasan obat
dilakukan oleh doktor di klinik-klinik. Dalam hal ini, ahli farmasi
komuniti hanya menumpukan aktiviti perniagaan mereka kepada
penjualan obat-obatan tanpa preskripsi. Dalam pada itu, mereka juga
menjual obat-obatan tradisional dan alternatif, bahan-bahan
kosmetik, bahan-bahan penjagaan bayi dan peralatan kesehatan
(contoh: alat kontrasepsi, termometer, dll).
7. Industri Farmaseutikal
Industri Farmasi dalam arti sempit Fabrik Obat adalah berupa
perusahaan nasional dan multinasional. Industri farmasi merupakan
salah satu industri yang paling banyak menghadapi persaingan
perniagaan. Kemampuan untuk bersaing banyak bergantung kepada
pembangunan produk-produk baru. Di dalam proses pembangunan
produk-produk farmaseutikal, ahli farmasi dengan pengetahuan dan

kemahirannya memainkan peranan yang sangat penting. Aktivitas


utama ahli farmasi di industri farmasi adalah seperti berikut:
o Penelitian dan pengembangan (R&D)
o Quality Qontrol
o Pendaftaran Obat dan permohonan (Perizinan)
o Pengujian klinikal dan pengawasan obat di pasaran
o Penjualan dan pemasaran
o Dll
8. Lain-lain
Lingkup lain dari kajian Farmasi adalah berkembang sesuai dengan
kemajuan di bidang farmasi dan peraturan di sebuah negara. Bidang
Farmasi sangat erat dengan peraturan dan undang-undang yang melingkupi
dari objek kajiannnya dalam hal ini obat, mulai dari bahan baku proses
produksi, pemasaran, pengawasan termasuk penentuan harga obat. Untuk
itu bidang kajian Farmasi akan dan sedang berkembang seprti kajian dari
aspek sosial (farmasi sosial), ekonomi (farmasi ekonomi) dan peraturan
serta kebijakan (farmasi permintahan).

SUMBER PUSTAKA
Pengkhususan Dalam Farmasi: Farmasi Hospital dan
Sumbangannya Dalam Kesihatan,artikel tulisan Prof. Madya Rahmat
Awang, Pusat Racun Negara, USM
Peranan Ahli Farmasi Dalam Kesihatan, artikel, Dr. Mohamed Izham
Mohamed Ibrahim, Pusat Racun Negara, USM
Pendidikan Profesi Farmasi Indonesia yang diperlukan untuk
Pelayanan da Asuhan kefarmasian, artikel Masrial Mahyudin

Anda mungkin juga menyukai