PEMBAHASAN
b.Basement
Kondisi II
- pembuatan basement
1 lantai selesai
- pembuatan basement
2 lantai selesai, dinding basement 1 dan 2 berfungsi sebagai retaining wall (
dinding penahan beban)
Cara mengatasi pons/punching shear pada bangunan ini adalah dengan memp
ertebal semua petak yang tertumpu kolom
Cara lain untuk mengatasi masalah pons yaitu dengan kolom diletakkan pad
a rusuk lantai .
balok
Balok bersama dengan plat lantai merupakan struktur yang berfungsi menah
3. Shearwall
Shearwall pada bangunan tower berupa dinding core yang berfungsi sebagai
penahan gaya geser yang terjadi.
Pada tiap lantai berbeda pada penulangannya menurut beban yang diteriman
ya, makin keatas beban semakin kecil sehingga jarak antara tulangan besi semakin
renggang ( lihat gambar )
Penyaluran gaya pada shearwall
Gaya - gaya dari pembebanan mati, berat balok sendiri dan plat lantai pa
da tiap lantai disalurkan ke shearwall yang terletak pada tengah bangunan ( liha
t gambar ).
Roof System
Roof system pada bangunan ini terdiri dari roof system auditorim dan roo
f system tower.
a. Roof System Auditorium
Auditorium membutuhkan bentang lebar maka dipilih struktur rangka atap b
aja ( steel joist roof system ).
Pola dasar segi tiga pada rangka atap baja sama bentuk dan komposisinya.
Rangka atap menggunakan rangka baja dengan bentuk dan susunan pada roof
system sederhana bangunan rumah tinggal, yaitu bentuk limasan dengan penutup ata
p kriplok.
2. Sewage Treatment
Sewage treatment merupakan system pengolahan air pembuangan dan kotoran
dari bangunan, sewage treatment ini terletak di belakang bangunan dekat dengan p
ower house. Air bersih sebagai hasil dari pengolahan sewage treatment yang bera
sal dari air kotoran tadi dipergunakan untuk kebutuhan air pada cooling tower (
lihat gambar ).
3.Distribusi Air
Pada bangunan, distribusi air melalui pipa-pipa dengan pompa air bertek
anan tinggi, karena air selalu bergerak dalam satu arah pada suatu system maka
harus dipisahkan antara system pemanfaatan air yang berbeda, system yang diguna
kan pada bangunan Kwarnas adalah system distribusi air secara downfeed, tanpa ad
anya zona pada tower dianggap pompa mampu memompa sampai reservoir atas, kemudia
n didistribusikan secara grafitasi.
- system distribusi air bersih ( lihat gambar )
- system pembuangan air kotor ( lihat gambar ).
-. system pembuangan kotoran padat dengan memakai venting
berupa saluran penghawaan yang berada pada lantai toilet.
6. Instalasi Listrik
Instalasi listrik bersumber dari PLN dan sebagai cadangan sumber listrik
digunakan Genset yang terdapat pada Power House di luar bangunan.
7. Penangkal Petir
Menggunakan system Faraday berupa jaring - jaring kabel yang menghubungk
an 4 titik tiang pada sudut atap bagunan di hubungkan dengan pengantar pada dind
ing atau di dalam bangunan sebagai penyalur arus petir ke tanah yang terbuat dar
i tembaga, baja galvanis atau aluminium.
8. System Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Alat pemadaman berupa :
- Springkler pada tiap lantai, penyemprotan air terjadi apabila suhu mencapai 60
derajat celcius.
- Smoke detector / alat deteksi asap
- Flame Detector / alat deteksi nyala api dengan cara
menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api.
- Hydran terdapat pada core yang berjumlah dua pada tiap
lantai.
- Gas halon ( pemadam portable ).
- Pemadam powder ( Dry Chemical ), bahan pemadam
berupa serbuk kimia kering, menyemprot secara otomatis
pada suhu 72 derajat Celsius.
9. System Telekomunikasi
Berupa jaringan telfon dengan panel pembagi ( PABX).
Parabola sebagai alat komunikasi satelit yang diletakkan di atas atap core seber
at 20 ton.
IV.4.Estetika Bangunan
IV.4.1. Bentuk Bangunan
Bentuk bangunan Kwarnas ini berbentuk geometris yang sederhana balok per
segi empat pada towernya. Adanya keterpaduan antara bangunan auditorium dan towe
r yang dapat dilihat dari unsur bentuk kolom miring ( Y ) pada auditorium yang d
ipadukan pada bentuk kolom miring pada bagian atas tower ( lihat gambar ), dapat
dilihat juga pada bentuk atap yang mempunyai kesesuaian bentuk atap antara audi
torium dan tower yaitu berbentuk limas ( lihat gambar ).
Adanya keseimbangan simetris yang tampak pada muka bangunan secara visua
l. Proporsi bangunan dapat dilihat dari jarak kolom yang sama pada tower, lebar
dan tinggi antara auditorium dan tower adanya perbandingan ketinggian satu berba
nding tiga ( tower : auditorium ).
g pada balok silang GRC dimana ditemukan adanya pergeseran titik persilangan pad
a salah satu crossing pada balok silang )dan juga adanya permintahan tambahan ya
ng datang dari owner
BAB V. Kesimpulan Dan Saran
V.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama menjalani kerja praktek dan membuat laporan
kerja praktek ini, kami mencoba mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
- Penggunaan Multiplex Film sangat menguntungkan, karena dapat digunakan berulan
g kali dan juga menghasilkan permukaan beton yang halus dan rata.
- Untuk pengecoran dengan volume yang cukup besar, seperti dalam proyek ini digu
nakan pompa beton, agar beton yang dicor dapat lebih banyak dan dalam waktu rela
tif singkat.
- Untuk pengecoran dengan volume yang kecil digunakan bucket beton karena lebih
praktis pelaksanaannya.
- Untuk mengontrol prestasi pekerjaan, maka dipakai Bar Chart dan kurva S sebaga
i acuan agar pekerjaan diselesaikan tepat pada waktunya.
- Dalam pelaksanaan suau proyek diperlukan adanya keharmonisan dan keselarasan h
ubungan kerja yang baik diantara seluruh staff proyek yang terlibat didalamnya.
- Dalam proses pelaksanaan kerja harus diusahakan agar dapat dicapai sasaran ses
uai dengan rencana, baik mutu, teknis maupun waktu pelaksanaan.
- Untuk tercapainya hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan rencana maka
dilakukan pengawasan di lapangan secermat mungkin.
V.2. Saran :
Selain kesimpulan diatas, kami juga mempunyai beberapa saran yang mudahmudahan dapat memberikan sedikit manfaat bagi semua pihak yang memerlukannya :
- Untuk menjaga bentuk beton agar permukaannya tetap baik maka hendaknya Multipl
ex yang sudah agak rusak tidak dipakai lagi.
- Agar pelaksana Kerja Praketek dapat belajar secara optimum, dan sebaiknya pada
saat Kerja Praktek mereka aktif bertanya dan mencari informasi kepada semua ten
aga ahli yang ada.
- Disarankan agar pelaksana Kerja Praktek berusaha meminta kesempatan untuk turu
t serta dalam melaksanakan berbagai pekerjaan yang ada sehingga semua pengetahua
n yang didapat di bangku kuliah dapat dibandingkan dengan kenyataan yang ada.