2.1.2
2.1.3
2.1.4
Karakteristik Unit
2.2.1.1
Ruang Rawat Bedah Kelas 2 tidak memiliki visi ruangan secara khusus.
Sampai saat ini ruangan menginduk pada visi rumah sakit.
2.2.1.2
Ruang Rawat Bedah Kelas 2 tidak memiliki misi ruangan secara khusus.
Sampai saat ini ruangan menginduk pada misi rumah sakit.
2.2.1.3
1.
2.
Lingkup Garapan
Basis Intervensi
Dalam bidang pelayanan adalah ketidaktahuan,
ketidakmauan, dan ketidakmampuan pasien dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia akibat adanya
gangguan fungsi sistem tubuh yang terkait dengan
proses atau tindakan pembedahan.
Dalam bidang pendidikan adalah ketidaktahuan,
ketidakmauan, ketidakmampuan perawat, dan
praktikan dalam hal ini adalah mahasiswa dalam
mencapai tingkat pengetahuan dan kemampuan
(kognitif, afektif, dan psikomotor) yang berhubungan
2.2.2
2.2.2.1 Karakteristik
Tabel 2.1 Karakteristik Pasien Ruang Rawat Bedah Kelas 2
Kemuning Lantai 5 RSHS Bandung Berdasarkan Usia Tanggal 7
Maret 2015
No
1.
Kelompok Usia
0 - < 6 tahun
2.
3.
(Masa sekolah)
12 - < 18 tahun
4.
(Usia remaja)
18 - < 30 tahun
5.
6.
(Dewasa muda)
30- < 50 tahun
(Dewasa lanjut)
50 tahun
Frekuensi
Persentase (%)
0,11
0,02
0,02
0,13
22
0,47
12
0,26
(Usia lanjut)
Jumlah
47
100
Sumber: Studi Dokumentasi Ruang Rawat Bedah Kelas 2
Sistem
Bedah digestif
Bedah urologi
Frekuensi
10
3
Persentase (%)
21,28
6,38
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
2.2.3
Bedah onkologi
16
34,04
Bedah vaskuler
2
4,26
Bedah saraf
3
6,38
Bedah mulut
1
2,13
Bedah anak
6
12,76
Bedah orthopedi
1
2,13
Bedah plastik
1
2,13
Bedah THT
0
0
Bedah thorak
4
8,51
Jumlah
47
100
Sumber: Studi Dokumentasi Ruang Rawat Bedah Kelas 2
b. Pengelolaan Pasien
1) Perawat
a)
Tindakan Keperawatan
Berdasarkan hasil observasi dari tanggal 7-9 Maret 2015
selama di ruangan didapatkan data bahwa beberapa
tindakan keperawatan yang berhasil diobservasi
diantaranya perawatan luka, pemberian obat,
pengambilan darah, aff kateter, aff infus, dan
pemasangan infus. Dalam setiap malakukan tindakan
tersebut perawat melakukan informed consent. Namun,
Alur Pre-Operasi
Berdasarkan hasil kajian situasi tanggal 7-9 Maret 2015
didapatkan data sebagai berikut:
e)
DESKRIPSI SITUASI
Pemberian nutrisi dilakukan 3x sehari
dari bagian gizi rumah sakit yaitu:
makan pagi datang jam 07.30 wib, snack
pagi jam 10.00 WIB, makan siang jam
12.00 WIB, snack sore jam 15.00 WIB
dan makan sore jam 17.00 WIB.
Makanan disajikan tepat waktu sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
Cairan
dan
elektrolit
Eliminasi
BAB dan
BAK
Istirahat/
tidur
Aktivitas
digunakan pasien
Pencegah
an Infeksi
Personal
Hygiene
diutamakan).
Pengelola
an Nyeri
Lt.1.
b. Pengkajian
-
c. Diagnosa Keperawatan
13 dari 25 status merumuskan diagnosa keperawatan dengan
pendekatan P-E/P-E-S.
d. Perencanaan
-
e. Implementasi
22 dari 25 status setiap tindakan keperawatan dicatat
menggunakan kata kerja.
f. Evaluasi dan Catatan Perkembangan
25 dari 25 evaluasi keperawatan ditulis dengan pendekatan
SOAP/SOAPIER.
g. Metode Penulisan
-
h. Pendokumentasian Tindakan
-
: 5 orang
b) Penata jasa
: 1 orang
c) Penata usaha
: 1 orang
d) Pekarya
: 4 orang
e) Cleaning service
: 8 orang
f) Satpam
: 4 orang
3) Tenaga Medis
Dokter yang memberikan pelayanan medis pada klien
adalah residen dan konsulen. Dokter jaga 24 jam terbagi atas
masing-masing sub bagian, diantaranya bedah digestif,
vaskuler, thorax, onkologi, dan plastik ditangani oleh tim
bedah umum, sedangkan yang memiliki tim jaga sendiri
antara lain bedah mulut, orthopedi, saraf, THT, urologi, dan
anak.
4) Mahasiswa Praktikan
Selama kajian situasi terdapat mahasiswa Program
Profesi Ners angkatan XXVIII UNPAD yang sedang praktik
stase manajemen keperawatan sebanyak 11 orang yang
terbagi menjadi 3 shift, yaitu pagi (2-6 orang), siang (2-5
orang), dan malam (2-3 orang).
5) Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan Rumus
Jumlah pasien rata-rata perhari dari tanggal 7-9 maret 2015
didapatkan jumlah pasien :
Tanggal
7 Maret
Jumlah pasien
47
8 Maret
50
9 Maret
Rata rata
50
49
Asuhan Langsung
((6X 1 jam) + (39X 3 jam) + (5X 6 jam)) = 153
jam/49 =2,86 jam/hari
Asuhan Tidak langsung
49 X 1 jam =49 jam
Pendidikan Kesehatan
49 X 0,25 jam =12,25 jam
Total rata-rata jam asuhan =214,25/49 = 4,37
jam/hari
Tenaga Perawat (TP)=Jam Perawatan x sensus harian (BORx jml pasien) x 365
(365 jumlah hari libur)x jam kerja / hari
2. Lingkungan Kerja
a. Lingkungan Fisik
1) Keadaan Ruangan
Secara umum, keadaan ruangan Rawat Bedah Kelas 2
Kemuning Lantai 5 adalah sebagai berikut:
-
Lantai
Lantai berupa keramik di semua ruangan, permanen,
kondisi lantai tidak licin, dan dibersihkan setiap pagi hari
atau sesuai kebutuhan oleh cleaning service.
Dinding
Dinding berupa tembok permanen di semua ruangan,
tembok kokoh,tidak mengelupas, tidak berjamur, tidak
terdapat sarang laba-laba namun terkadang terdapat
serangga berupa anak kecoak, dinding rutin dibersihkan
oleh cleaning service.
Pencahayaan
Cahaya sinar matahari dapat masuk dengan cukup
baik,lampu dinyalakan hanya saat akan dilakukan
tindakan. Untuk pencahayaan pada malam hari
digunakan lampu neon yang tersebar di ruangan
sebanyak 10 lampu neon dan pencahayaan dirasa cukup
ketika perawat melaksanakan tindakan terutama pada
malam hari karena setiap bed dilengkapi 1 lampu.
Ventilasi
Jumlah jendela dan lubang ventilasi yang ada sesuai
dengan besar ruangan, yaitu masing-masing kamar
mempunyai jendela permanen sebanyak 2, jendela yang
Langit-Langit
Langit-langit terbuat dari gypsum berwarna krem, bersih
dan tidak ditemukan sarang laba-laba.
2.2.4.1
Tabel 2.4 Bed of Rate (BOR) Ruang Rawat Bedah Kelas 2 Kemuning
Lantai 5 RSHS Bandung Tanggal 7-9 Maret 2015
Tanggal
BOR (%)
7
98
8
100
9
100
Rata-rata BOR
99,33
Sumber: Studi Dokumentasi Ruang Rawat Bedah Kelas 2 Kemuning Lantai 5
2.2.5
Pendidikan
2.2.5.1
Lain
Selama dilakukan kajian situasi pada tanggal 7 Maret 2015 mahasiswa
yang mengikuti pembelajaran klinik di Ruang Rawat Bedah Kelas 2 Kemuning
Lantai 5 adalah mahasiswa Program Profesi Ners dari Universitas Padjadjaran.
Sebelum memulai pembelajaran praktik, mahasiswa diorientasikan terlebih dahulu
oleh CI ruangan mengenai sarana dan fasilitas serta kegiatan yang ada diruangan.
Pada saat melakukan tindakan, mahasiswa biasanya didampingi oleh perawat.
2.2.6
Pelatihan
BAB III
ANALISA DATA
3.1
ANALISA DATA MANAJEMEN ASUHAN AGLONEMA RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
NO
ITEM
1
2
1.
Dokumenta
si asuhan
ACTUAL
3
Berdasarkan hasil studi dokumentasi
pada tanggal 7-8 Maret 2015 terhadap
IDEAL
4
a. Pendokumentasian asuhan
PROBLEM
5
Dokumentasi
asuhan
keperawatan
(pengkajian,
diagnosa dan
, diagnosa
perencanaan)
dan
nomor : HS.1.B.02.04.0002
(Assesment Awal
belum optimal
lantai 5.
12dari 25 status yang di kaji
Keperawatan Dewasa)
Prosedur :
1. Assesment di rawat inap
diagnosa keperawatan,
lanjutan
perencanaan, implementasi,
evaluasi)
a) Pengkajian
Pendokumentasian hasil
pengkajian dari 25 status yang
terisi lengkap sebanyak 20
status.
b) Diagnosa Keperawatan
Pendokumentasian diagnosa
keperawatan dari 25 status yang
terisi lengkap sebanyak 13
status.
c) Perencanaan
Pendokumentasian perencanaan
dari 25 status yang terisi
lengkap sebanyak 13 status.
d) Implementasi dan Evaluasi yang
tercatat dalam lembar catatan
integrasi 25 status terisi
seluruhnya.
10.
prioritas
Buat rencana
keperawatan untuk
masing-masing diagnosa
keperawatan
11.
Cantumkan nama
dan tandatangan perawat
yang melakukan
assesment
b. Perawat yang bertugas
melaksanakan tindakan
keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat
dan mendokumentasikan
dengan pendekatan
2.
Pelaksanaa
identifikasi
pasien dan
Pelaksanaan
identifikasi
pasien dan
pengendalian
pengendali
an infeksi
rumah
sakit (poin
1 dan 5
Benar
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara pada tanggal 7-9 Maret
2015 mengenai identifikasi pasien,
didapatkan :
Dari 50 pasien, 1 pasien tidak
dalam
IPSG)
gelang terhapus/hilang.
4 pasien menggunakan gelang
berwarna kuning (risiko jatuh),
1 BO2010003
Prosedur :
1. Ucapkan salam dan
perkenalkan diri petugas
2. Petugas admission
menyiapkan buku rekam
medis beresta gelang
identitas ( warna
pink/merah muda untuk
pasien wanita, warna biru
untuk pasien laki laki)
3. Data identitas pasien pada
no rekam medis.
Bila terdapat pasien
ruagan menyiapkan
infeksi rumah
sakit (poin 1 dan
5 dalam IPSG)
belum optimal
sample darah/pemeriksaan
melakukan tindakan
keperawatan lainnya.
Identifikasi pasien yang
resiko jatuh
4. Identifikasi pasien jiwa
dilakukan dengan
identitas pasien.
Perawat tidak memperkenalkan
yang dtempelkan
dari WHO
Pada pelaksanaan 5 moment
kedatangan di rumah
benar.
6. Jika diperlukan melepas
pasien, keterangan
perawat.
Penunggu pasien masih ada
bertanggung jawab
identitas.
Data infeksi bulan Februari
tidak ada yang terkena infeksi,
hanya ada 3 orang yang
terkena dekubitus dan flebitis,
tetapi pasien yang mengalami
dekubitus sudah mengalami
ruangan.
ANALISA DATA MANAJEMEN UNIT RUANG BEDAH AGLONEMA RSUP Dr. HASAN SADIKIN
BANDUNG
NO ASPEK
AKTUAL
1
2
3
1
Sumber Data hasil pengkajian pada
daya
tanggal 7 9 Maret 2015 dari 28
manusi
a
perawat yang ada, perawat yang
IDEAL
4
Perhitungan jumlah perawat menggunakan
rumus Gillies
Tenaga Perawat (TP)=Jam Perawatan x sensus harian (BORx jml pasien) x 365
(365 jumlah hari libur)x jam kerja/hari
PROBLEM
5
Kurang
sesuainya
beban kerja
yang harus
dilaksanaka
n oleh
perawat
ruangan
dengan
jumlah
perawat
dinas
dalam satu
shift.