Anda di halaman 1dari 19

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan
biologis yang berasal dari organisme yang belum lama mati (dibandingkan dengan
bahan bakar fosil). Sumber-sumber biomassa yang paling umum adalah bahan
bakar kayu, limbah dan alkohol.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan karena tanaman dapat
kembali tumbuh pada lahan yang sama.
Kayu saat ini merupakan sumber yang paling banyak digunakan untuk
biomassa. Di Amerika Serikat, misalnya, hampir 90% biomassa berasal dari kayu
sebagai bahan bakar.
Ada tiga jenis proses yang digunakan untuk mengkonversi biomassa
menjadi bentuk yang energi yang berguna yaitu: konversi termal dari biomassa,
konversi kimia dari biomassa, dan konversi biokimia dari biomassa.
Biomassa saat ini memberikan kontribusi sekitar 1,5% dari pasokan listrik
total Amerika Serikat. Kapasitas biomassa di seluruh dunia adalah 58 GW pada
tahun 2011.
B. Tujuan
1. Mengetahui proses pembuatan briket
2. Mengetahui perbandingan bahan baku briket dengan perekat yang
digunakan dalam proses pembuatan

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Biomassa adalah bahan hayati yang dianggap sebagai sampah dan sering
dimusnahkan dengan cara dibakar (Subroto 2007). Sedangkan menurut Silalahi
(2000), biomassa adalah campuran material organik yang kompleks, biasanya
terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa mineral lain yang jumlahnya
sedikit seperti sodium, fosfor, kalsium, dan besi. Komponen utama tanaman
biomassa adalah karbohidrat (berat kering kira-kira sampai 75%), lignin (sampai
dengan 25%), dimana dalam beberapa tanaman komposisinya berbeda-beda.
Biomassa merupakan produk fotosintesis, dimana sel hijau daun menyerap energi
matahari dan mengkonversi karbon dioksida dengan air menjadi suatu senyawa
karbon, hidrogen, dan oksigen. Senyawa tersebut menyerap energi yang dapat
dikonversi menjadi produk lain. Hasil konversi senyawa tersebut dapat berbentuk
arang atau karbon, alkohol kayu, ter, dan sebagainya.
Biomassa adalah sumber energi terbarukan tetapi ini tidak berarti biomassa
adalah sumber energi yang benar-benar ramah lingkungan. Pertanyaan apakah kita
harus menggunakan biomassa atau tidak telah menimbulkan banyak kontroversi
di beberapa tahun terakhir. Para penentang mengatakan bahwa biomassa dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca yang besar (dari pembakaran kayu), bahkan
lebih besar daripada gas rumah kaca yang berasal dari pembangkit listrik berbahan
bakar batubara.
Biomassa dianggap sebagai karbon netral, ini berarti biomassa mengambil
karbon dari atmosfer pada saat tanaman tumbuh, dan mengembalikannya ke udara
ketika dibakar. Karena itulah, setidaknya menurut teori, terjadi siklus karbon
tertutup tanpa peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer.
Biomassa tersebut dapat diolah menjadi briket biomassa, yang merupakan
bahan bakar yang memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Biomassa yang dibuat briket pada umumnya


berbentuk serpihan atau serbuk-serbuk kecil. Beberapa potensi limbah biomassa
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam rangka penyediaan energi
alternatif.
Salah satu contoh potensi limbah biomassa yang dijadikan briket adalah
serbuk gergaji. Serbuk gergaji merupakan hasil samping dari kegiatan bahan
biomassa kayu atau berserat lignoselulosa.

III.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

METODOLOGI
A. Alat dan Bahan

Bahan arang
Tepung kanji
Kompor
Gas
Panci
Pengaduk kayu
Alat pencetak briket
Air
Timbangan digital

B. Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Menimbang bahan arang sebanyak 150 gram dan tepung kanji dengan
timbangan digital
3. Membuat bahan perekat dengan tepung kanji (5% , 10%) , lalu campur
dengan menggunakan air panas sehingga terbentuk adonan kanji
4. Mencampurkan adonan perekat dengan bahan arang, perbandingan 1: 9
secara perlahan- lahan
5. Memasukan bahan kedalam alat cetak
6. Melakukan penegringan menggunakan oven dan sinar matahari selama
15 menit

7. Mencatat hasil pada lembar kerja

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Jenis briket kakao 5%


No

Briket

Massa
Awal Akhir

Diameter
Awal (g) Akhir (g)

Tinggi

Volume (cm3)

(cm)
1

(g)
28,07

(g)
27,35

3,5

0,6

2,8

26,13424

23,23

22.27

3,5

0,6

2,5

23,334375

Susut bobot (1,5 sendok)

awalakhir
awal

28,0727,35
28,07,

1,5
sendok

(oven)
1
sendok
(oven)

= 2,57 %
Susut bobot (1 sendok)

23,2322,27
23,23

x 100%

= 4,13 %

Jenis briket arang sekam 7%


No

Briket

Massa

Diameter

Tinggi (cm)

Volume (cm3)

1,5

Awal

Akhi

Luar

Dala

(g)
17,01

r (g)
16,12 3,5

m
0,5

18,84

24,53

24,03 3,5

0,5

2,5

23,55

sendok
2

(oven)
1 sendok
(oven)

Susut bobot (1,5 sendok)

awalakhir
awal

17,0116,12
17,01

x 100%

= 5,23 %
Susut bobot ( 2 sendok)

24,5324,03
24,53

x 100%

= 2,04 %

Jenis briket sekam 5%


No

Briket

Massa
Awal

Akhi

(g)

r (g)

Diameter
Luar
Dala
m

Tinggi (cm)

Volume (cm3)

1,5

20,23

19,08 3,5

0,5

2,3

21,666

16,53

15,63 3,5

0,5

2,0

18,84

sendok
2

(oven)
1 sendok
(oven)

Susut bobot (1,5 sendok)

awalakhir
awal

35,3734,11
35,37

x 100%

=6,009 %
Susut bobot ( 2 sendok)

16,5315,63
16,53

x 100%

= 5,445 %
Jenis briket kakao 10%
No

Briket

1,5

Massa
Awal

Akhi

(g)
22,24

r (g)
21,39 3,9

22,23

20,47 3,9

Tinggi (cm)

Volume (cm3)

m
0,8

2,3

26,306

0,7

2,2

25,421

Diameter
Luar
Dala

sendok
2

(oven)
1 sendok
(oven)

Susut bobot (1,5 sendok)

awalakhir
awal

22,2421,39
22,24

x 100%

= 3,822 %
Susut bobot ( 2 sendok)

22,2320,47
22,23

x 100%

= 7,917 %
Jenis briket sekam 10%
No

Briket

1,5

Massa
Awal

Akhi

(g)
17,03

r (g)
15,98

19,66

19,01

Diameter
Luar
Dala

Tinggi (cm)

sendok
2

(oven)
1 sendok
(oven)

Susut bobot (1,5 sendok)

awalakhir
awal

17,0321,39
17,03

= 6,166 %

x 100%

Volume (cm3)

Susut bobot ( 2 sendok)

19,6619,01
19,66

x 100%

= 3,306 %

B. Pembahasan
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses
fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain
adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian dan limbah hutan,
tinja, dan kotoran ternak (Abdullah, et al. 1998).
Menurut Abdullah, et al. (1998), selain digunakan untuk tujuan primer
(serat, bahan pangan, pakan ternak, minyak/lemak, bahan bangunan dan
sebagainya), biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar).
Umumnya yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai
ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya.
Biomassa terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah pertanian merupakan
sumber energi yang tertua.
Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat
penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan
pangan,dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik
juga diekspor dan menjadi andalan penghasil devisa negara.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain
merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat
menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (sustainable). Selain itu

biomassa dapat dijumpai di hampir seluruh permukaan bumi serta tidak


membutuhkan biaya investasi yang tinggi untuk eksplorasinya.
Biomassa sebagai sumber energi di Indonesia umumnya diperoleh dari
areal hutan (limbah, tebangan, patahan cabang dan ranting serta tumbuhan bawah
tanaman pokok pada hutan produksi tetap), pertanian (limbah pertanian),
perkebunan (pohon/tanaman yang diremajakan, limbah pasca panen dan limbah
pengolahan), areal pemukiman (pohon, tanaman kayu, tinja dan sampah),
peternakan (kotoran ternak) dan limbah dari beberapa jenis industri.

Potensi beberapa jenis limbah biomassa di Indonesia dapat dilihat pada


Tabel 1.
Tabel 1. Potensi beberapa jenis limbah biomassa di Indonesia

Perekat adalah suatu zat atau bahan yang memiliki kemampuan untuk
mengikat dua benda melalui ikatan permukaan. Salah satu istilah dari perekat
adalah pasta. Pasta merupakan perekat pati yang dibuat melalui pemanasan
campuran pati dan air. Penggunaan perekat akan mengakibatkan ikatan antar
partikel semakin kuat, butir-butiran arang akan saling mengikat yang
menyebabkan air terikat dalam pori-pori arang (Josep dan Hislop 1981).
Perekat yang umum digunakan, yaitu pati, clay, molase, resin tumbuhan,
pupuk hewan, tanin, dan ter. Perekat yang baik mempunyai bau yang baik bila
dibakar, kemampuan merekat yang baik, harga yang murah, dan mudah
didapatkan (Karch dan Boutette 1983). Menurut Hartoyo et al. (1983), bahan

perekat seperti pati, dekstrin, dan tepung beras akan menghasilkan briket yang
tidak berasap tetapi mempunyai nilai kalor yang rendah dibandingkan dengan
arang kayu.
Kanji adalah perekat tapioka dicampur air dalam jumlah tidak melebihi
70% dari berat serbuk arang dan kemudian dipanaskan sampai berbentuk gel.
Pencampuran kanji dengan serbuk arang diusahakan merata (Sudrajat dan Soleh
1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa briket arang dengan tepung kanji
sebagai bahan perekatnya akan menurunkan sedikit nilai kalornya bila
dibandingkan dengan nilai kalor kayu dalam bentuk aslinya.
Penggunaan perekat pati memiliki beberapa keuntungan, yaitu harga
murah, mudah pemakaiannya, dapat menghasilkan kekuatan rekat kering yang
tinggi. Namun perekat ini memiliki kelemahan, yaitu ketahanan terhadap air
rendah, hal ini disebabkan karena tapioka mempunyai sifat dapat menyerap air
dari udara, sehingga memungkinkan mudah diserang jamur,bakteri, dan binatang
pemakan pati (Hartoyo et al. 1983)
Pencampuran serbuk arang dengan perekat bertujuan memberikan lapisan
tipis dari perekat pada permukaan partikel arang. Selain itu, penggunaan bahan
perekat dengan adanya perekat maka susunan partikel akan semakin baik, teratur,
dan lebih padat sehingga dalam proses pengempaan pada briket akan semakin
baik (Silalahi 2000). Tahap ini merupakan tahap terpenting dalam menentukan
mutu briket yang dihasilkan.Campuran yang dibuat tergantung pada ukuran
serbuk, macam perekat, jumlah perekat, dan tekanan pengempaan yang dilakukan
Achmad (1991) menyatakan bahwa untuk setiap 1 kg serbuk arang cukup
dicampurkan dengan perekat yang terdiri atas 30 gram tepung tapioka (3% dari
berat serbuk arang) dan air sebanyak 1liter. Kadar perekat dalam briket tidak

boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan penurunan mutu briket arang
yang sering menimbulkan banyak asap.
Salah satu keuntungan utama biomassa adalah bahwa sumber energi ini
bersifat terbarukan (dapat diganti dengan mudah).
Sumber utama biomassa diantaranya adalah kayu, bahan bakar alkohol,
dan limbah padat.
Hal ini akan mencakup materi seperti cabang dan daun yang telah rontok,
tanaman mati, limbah kayu dari kertas dan pulp, limbah domestik, limbah
perkotaan, limbah daur ulang, etanol, dan lain-lain.
Bahan bakar alkohol biasanya berasal dari tanaman tebu dan tanaman
lainnya seperti jagung, willow, kelapa sawit, kayu putih, poplar, dan rami.
Semua material tersebut menyediakan bahan baku untuk energi biomassa
yang kemudian digunakan untuk pembangkit panas, pembangkit listrik, serta
keperluan lain.
Energy biomassa memerlukan teknologi untuk mengkonversinya sebagai
bahan bakar. Secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar
dapat dibedakan menjadi tiga pembakaran yaitu pembakaran langsung, konversi
termokimiawi, dan konversi biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan
teknologi yang paling sederhanakarena pada umumnya biomassa telah dapat
langsung dibakar. Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan
perlakuan termal untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan
bahan bakar. Dan konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang
menggunakan bentuan mikroba dalam menghasilkan bahan bakar.
1. Biobriket
Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi
sumber energy biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara
dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang

terkenal adalah batu bara. Biomassa lain yang dapat dijadikan briket
adalah sekam, arang sekam, serbuk gergaji, serbuk kayu, dan limbahlimbah biomassa lainnya.
2. Gasifikasi
Gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi
bahan selulosa dalam suatu reactor gasifikasi (gasifier) menjadi bahan
bakar. Gas tersebut dipergunakkan sebagai bahan bakar motor untuk
menggerakkan generator pembangkit listrik. Gasifikasi merupakan salah
satu alternative dalam rangka program penghematan dan diversifikasi
energy. Gasifikasi juga akan membantu mengatasi masalah penanganan
dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Ada tiga
bagian utama perangkat gasifikasi yaitu, unit pengkonversi bahan baku
(umpan) menjadi gas, disebut reactor gasifikasi atau gasifier, unit
3.

pemurnian gas, dan unit pemanfaatan gas.


Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan
dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan atau perubahan
dari padat ke cairan dengan peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau
penggilingan dan pencampuran denga cairan lain untuk memutuskan
ikatan. Pada bidang enrgi liquification terjadi pada batu bara dan gas
menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan memudahkan
pemanfaatan.
Biomassa dapat pula digunakan langsung sebagai bahan bakar atau
untuk memproduksi bahan bakar bio cair. Biomassa yang diproduksi
dengan teknik pertanian, seperti biodiesel, etanol, dan bagasse (seringkali

sebuah produk sampingan dari pengkultivasian tebu) dapat dibakar dalam


mesin pembakaran dalam atau pendidih.
Kelebihan Biomassa
1. Sumber energi terbarukan
Biomassa berasal dari sumber-sumber seperti tanaman dan hewan,
singkatnya, merupakan sumber yang bisa diganti.Tanaman dapat
tumbuh

berulang-ulang

pada

lahan

mengeluarkan biaya signifikan.


Bahan baku yang selalu

yang

tersedia

sama

tanpa

membuat

harus

biomassa

merupakansumber energi yang tidak pernah habis.


2. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
Bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batubara dan lain-lain
terdapat dalam jumlah terbatas. Dibutuhkan jutaan tahun bagi
pembentukan bahan bakar fosil sehingga tidak bisa digantikan dalam
waktu singkat.
Bahan bakar biomassa hadir sebagai sumber energi alternatif untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
3. Mengurangi polusi
Energi biomassa bisa mengurangi polusi dalam berbagai cara.
Pertama-tama, biomassa menggunakan bahan limbah untuk kemudian
mengubahnya menjadi sumber energi.
Hal ini akan mengurangi jumlah sampah yang menjadi sumber
berbagai pencemaran dan masalah lainnya.
Pemanfaatan biomassa juga membantu mengurangi kadar metana
yang dilepas karena dekomposisi bahan organik ke udara.
Metana diketahui merupakan gas yang menyebabkan efek rumah
kaca dan dengan demikian sangat berbahaya bagi lingkungan.
Dengan menggunakan limbah organik sebagai sumber biomassa,
maka masalah tersebut menjadi terpecahkan.

Begitu juga, menanam tanaman yang digunakan sebagai bahan


baku

biomassa

akan

memperbanyak

konsentrasi

oksigen

sekaligusmengurangi emisi karbon dioksida.


Kekurangan Biomassa
1. Mahal
Kelemahan listrik biomassa (misalnya) adalah bahwa
energi tersebut sangat mahal untuk diproduksi.Dibutuhkan
banyak sumber daya untuk mengubah bahan baku biomassa
menjadi sumber energi yang bisa digunakan.
Biaya produksi energi biomassa masih lebih tinggi
dibandingkan biaya produksi bahan bakar fosil.Berbagai riset
harus terus dilakukan untuk menekan biaya sehingga
menjadikan energi biomassa lebih ekonomis.
2. Sumber terbatas
Meskipun merupakan sumber energi

terbarukan,

mendapatkan bahan biomassa bisa cukup sulit.


Tanaman tertentu, misalnya, tidak tumbuh setiap tahun.
Proses

pemanenan

(harvesting)

serta

pengolahan

juga

membutuhkan lebih banyak sumber daya dan energi.


3. Penyebab polusi
Poin ini bisa jadi merupakan ironi. Biomassa memang
dikenal mampu mengurangi efek rumah kaca dengan mengontrol
produksi metana.
Hanya saja, jika tanaman dibakar langsung, maka aktivitas
ini juga akan melepaskan gas rumah kaca sama seperti yang
diemisikan oleh bahan bakar fosil.
Setelah melakukan praktikum biomassa dengan bahan kakao 5% didapat
beberapa hasil seperti volume, diameter luar dan dalam briket, tinggi briket, massa

awal dan massa akhir briket serta susut bobotnya. Massa awal saat 1,5 sendok
28,07 gr dan massa akhirnya 27,35 gr, diameter briket luarnya 3,5 cm sedangkan
diameter

briket dalamnya 0,6 cm, dan tinggi briketnya adalah 2,8 serta

volumenya adalah 26,13424 cm3 dan susut bobotnya 2,57 %. Massa awal saat 1
sendok 23,23 gr dan massa akhirnya 22.27gr, diameter briket luarnya3,5 cm
sedangkan diameter briket dalamnya 0,6cm, dan tinggi briketnya adalah 2,5cm
serta volumenya adalah 23,334375cm3 serta susut bobotnya adalah 4,13 %.
Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa susut bobot tertinggi
adalah dengan menggunakan oven dengan jenis briket yang dimasukan adalah 1
sendok hal tersebut dapat terjadi dikarenakan sushu didalam oven yang mencapai
105oC jauh lebih tinggi dari suhu lingkungan atau panas matahari pada waktu itu
yatu sekitar 32oC.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum kita menegtahui bagaimana cara pembuatan
energi biomassa hal hal yang penting dalam pembuatan biomassa adalah
melakukan pembakaran bahan baku menjadi arang lalu diahluskan. Selain itu
penimbangan juga salah satu hal yang penting baik itu penimbangan massa awal
ataupun massa akhirdan juga membuat campuran jenis perekat dengan air.
Sedangkan campuran adonan perekat dengan bahan arang adalah 1: 9.
B. Saran

Saat praktikum berlangsung asisten mungkin lebih tegas dengan praktikan,


karena melihat banyaknya alat alat lab yang sudah tua dan beberapa penelitian
jadi meminimalisir praktikan agar tidak jahil dan menjaga kebersihan serta alat
alat lab yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Pengertian Biomassa. (on-line)
http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-biomassa.html. Diakses pada
21 November 2013.

Anonim. repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13746/F08rrr.pdf.
Diakses pada 21 November 2013.
Anonim. www.jie.or.jp/biomass/AsiaBiomassHandbook/Indonesian/Part3_I.Diakses pada 21 November 2013.
Anonim. 6 Kelebihan dan Kekurangan Biomassa.
(online)http://www.amazine.co/27018/6-kelebihan-kekurangan-energibiomassa/.Diakses pada 21 November 2013.

Anda mungkin juga menyukai