030.09.218
Tugas Ujian Akhir
Penguji: dr. Sanggam, spAn
Untuk satu siklus perbandingan kompresi dengan ventilasi adalah 30:2. Penolong harus
focus memberikan RJP yang berkualitas baik.
Melakukan kompresi dada dalam kecepatan yang cukup (setidaknya 100x/menit)
Melakukan kompresi dada pada kedalaman yang cukup:
- pada dewasa setidaknya 2 inci/5 cm
- pada anak-anak 2 inci/5 cm
- pada bayi 1.5 inci/4 cm
Menunggu dada mengembang sempurna setelah setiap kompresi
Meminimalisir interupsi selam kompresi
Menghindari ventrikel yang berlebihan
3. Defibrilasi cepat
Penggunaan sebaiknya dilakukan setelah alat tersedia datang ke tempat kejadian.
Pergunakan program/panduan yang telah ada, kenali apakah ritme tersebut dapat diterpai
kejut atau tidak. Jika, iya lakukan terapi kejut sebanyak 1 kali dan lanjutkan RJP selama 2
menit dan periksa kembali ritme.
Terapi dengan memberikan energy listrik dilakukan pada pasien yang penyebab henti
jantung adalah gangguan irama jantung. Penyebab utama adalah ventrikel takikardia atau
ventrikel fibrilasi. Pada penggunaan orang awam tersedia alat Automatic External
Defibrilation (AED). Lakukan langkah tersebut hingga petugas datang atau korban mulai
bergerak
4. Advance cardiac Life Support yang elektif
Cepat mendapat pertolongan alat bantu pernapasan dan terapi medikamentosa untuk
mengontrol sirkulasi
5. Post cardiac arrest care (perawatan pasca henti jantung yang terintegritas)
Perawatan atau pertolongan yang dapat dilakukan pasca henti jantung antara lain:
Awasi jalan napas sebaik-baiknya dan pengelolaan ventilasi
Berikan oksigen
Jika muntah, bersihkan jalan napas
Lanjut memantau tanda vital
Stabilisasi fisik dan transport.