Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Mochammad Riza Hari

NIM

: F1314060

M.Kuliah

: Pengauditan Manajemen Sektor Publik


RINGKASAN MATA KULIAH
KONSEP PENGAUDITAN MANAJEMEN / KINERJA

A. Defenisi Auditing dan Karakteristik Audit Manajemen


Secara umum, auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan
untuk menetapkaan tingkat kesesuaian antara pernyataan pernyataan tersebut dengan kinerja yang
telah ditetapkan, serta penyampaian hasil hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Ditinjau dari pemeriksa (auditor) yang melaksanakan audit, pada dasarnya audit digolongkan menjadi dua
jenis, yaitu audit eksternal dan audit internal. Audit manajemen sendiri merupakan bagian dari audit
internal.
Audit manajemen mempunyai beberapa karakteristik penting, yaitu :
1. Tujuan Pemeriksaan. Tujuan pemeriksaan manajemen adalah membantu manajemen dalam
meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen dengan cara mengidentifikasikan
aspek aspek sistem dan prosedur serta rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan kehematan.
2. Independensi. Agar manfaat pemeriksaan manajemen dapat dicapai, maka pemeriksaan tersebut
harus bersifat independen.
3. Pendekatan Sistematis. Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit manajemen perlu digunakan
pendekatan yang sistematis dan metode metode yang konsisten.
4. Kriteria Prestasi. Dengan kriteria prestasi pelaksanaan dapat dibandingkan dan dievaluasi.
5. Bukti Pemeriksaan. Auditor harus dapat merencanakan dan melaksanakan prosedur yang
dirancang untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung temuan temuan dan
kesimpulan kesimpulan serta rekomendasi yang dibuatnya.
6. Pelaporan dan Rekomendasi. Karakteristik yang membedakan antara audit manajemen dengan
jenis audit lainnya adalah terletak pada laporan audit. Dalam audit manajemen , laporan audit
menekankan pada temuan temuan selama pemeriksaan, pembuatan kesimpulan, dan
rekomendasi untuk meningkatkan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.
Selain itu Audit manajemen juga mempunyai beberapa karakteristik penting, yaitu meliputi :
1. Menjamin/memastikan pengendalian intern yang memadai.
2. Menelaah keadaan catatan.

3. Mencegah dan mendeteksi kecurangan.


4. Memenuhi kewajiban hukum apabila ada.
5. Memonitor prosedur pelaporan.
6. Memperkuat keputusan manajemen.
7. Melakukan pelaksanaan value of money appraisal

Tujuh Prinsip Dasar Audit Manajemen:


1. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai potensi untuk diperbaiki.
2. Audit merupakan prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
3. Pengungkapan dalam laporan mengenai adanya temuan-temuan yang positif dan negative.
4. Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
5. Penentuan tindakan terhadap individu yang seharusnya bertanggung jawab.
6. Pengungkapan adanya pelanggaran hukum.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan (fraud).
B. Norma Audit Manajemen Lingkup Pekerjaan Audit
Lingkup audit suatu organisasi, program, kegiatan, atau fungsi yang harus meliputi :
1. Keuangan dan kepatuhan
2. Kehematan dan efisiensi
3. Hasil hasil program
Norma Umum

Kualifikasi

Independensi

Kemahiran Profesional

Lingkup kerusakan

Norma Lainnya
Selain norma umum terdapat juga norma norma lainnya, yaitu :

Norma pelaksanaan pemeriksaan (pemeriksaan dan evaluasi dan pelaporan pemeriksaan


keuangan dan kepatuhan.

Norma pelaporan pemeriksaan kehematan, efisiensi, serta pemeriksaan hasil hasil program.

C. Manfaat dan Keterbatasan Audit Manajemen


Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian manajemen.
Audit manajemen memberikan manfaat sebagai berikut:

Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan sruktur organisasi yang belum
ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan apakah organisasi
telah mematuhi hal hal tersebut.

Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian manajemen.

Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.

Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian


manajemen.

Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.

Menentukan masalah masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan
penyebabnya.

Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan
mengidentifikasikan cara cara mengatasinya.

Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.

Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.

Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan manajemen


puncak.

Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan manajemen yaitu:

Pengetahuan audit manajemen.

Waktu audit.

Biaya audit.

D. Tahap tahap Audit Manajemen


1. Persiapan Pendahuluan.
Informasi yang dikumpulkan dalam persiapan pendahuluan meliputi:

Tujuan dan kebijaksanaan manajer unit organisasi yang diperiksa.

Proses produksi.

Sumber yang digunakan meliputi sumber keuangan, sumber bahan, sumber daya manusia.

Elemen elemen organisasi.

Sistem pengendalian yang digunakan oleh unit organisasi yang diperiksa.

2. Penelitian Lapangan.
Penelitian lapangan dilakukan dengan tujuan untuk menentukan luasnya dan tekanan audit
manajemen.
3. Program Pemeriksaan.
Penyusutan program pemeriksaan dalam bentuk dokumen tertulis dapat bermanfaat untuk:

Perencanaan audit

Menyediakan pedoman untuk pengumpulan dan evaluasi bukti pemeriksaan

Menunjukkan langkah langkah terinci untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti yang
cukup dan kompeten dalam rangka mencapai tujuan pemeriksaan yang telah ditentukan
sebelumnya.

4. Pelaksanaan Pemeriksaan.
Meliputi semua pelaksanaan langkah langkah yang ada dalam program audit untuk
memperoleh dan menganalisis bukti, menarik kesimpulan audit, dan menyusun rekomendasi.
5. Pelaporan dan Tindak Lanjut.

Pelaporan merupakan tahap kritis audit manajemen. Dalam tahap ini temuan temuan dan
rekomendasi untuk perbaikan kelemahan dan kekurangan unit organisasi yang diperiksa
dikomunikasikan kepada manajemernya sehingga manajernya dapat melaksanakan perbaikan
perbaikan terhadap unit organisasi yang dipimpinnya.
E. Syarat syarat Efektivitas Audit Manajemen
Syarat syarat efektivitas audit manajemen meliputi:

Dukungan yang berkesinambungan dari organisasi secara menyeluruh terhadap pemeriksaan


manajemen, khususnya dari manajemen puncak.

Pengakuan dari para pemakai bahwa informasi yang dihasilkan oleh pemeriksaan manajemen
penting dan bermanfaat.

Kesadaran para pemeriksa itu sendiri terhadap status organisasi pemeriksa yang independent.

F. Aspek Hubungan Manusia Dalam Pemeriksaan Manajemen


Pertentangan antara manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa karena audit dapat
mengakibatkan:

Gangguan atau menambah pekerjaan karyawan unit organisasi yang diperiksa.

Timbulnya kecendrungan dari manajemen dan karyawan unit organisasi yang diperiksa menjadi
khawatir atau bersikap mempertahankan diri karena laporan audit dapat mengakibatkan
diketahuinya kelemahan kelemahan manajer unit yang diperiksa dalam melaksanakan
wewenangnya.

Timbulnya keinginan unit organisasi yang diperiksa agar laporan pemeriksaan hanya menyajikan
informasi yang baik baik saja menurut pandangannya, namun auditor harus melaporkan kelemahan
kelemahan dalam sistem perencanaan dan pengendalian unit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai