Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN

PROSEDUR PEMERIKSAAN ANTENATAL


Keluhan Utama

Anamnesis

1.
2.
3.
4.
1.

2.
Pemeriksaan

1.

2.

3.

4.

Langkah Klinik
Ucapkan salam dan perkenalan diri.
Ciptakan suasana membantu dan menyenangkan.
Tanya identitas dengan sopan.
Tanya tujuan mendatangi fasilitas kesehatan.
Tanya tentang :
Riwayat perkawinan.
Riwayat haid, HPHT.
Riwayat penyakit ibu dan keluarga (masalah kehamilan).
Kebiasaan (merokok, obat, jamu, hewan peliharaan).
Riwayat persalinan.
Tentukan usia kehamilan menurut anamnesis haid dan buat
taksiran persalinan.
Umum
Keadaan umum
Tipe badan (astenikus, atletikus, piknikus)
TB (cm), BB (kg)
Warna konjungtiva, ikterik, edema, kloasma gravidarum
Mulut, tenggorok : karies dentis, tonsil, faring
TTV : TD, Nadi, RR, suhu
Kondisi jantung paru
Palpasi hati dan limpa
Khusus (Kehamilan > 20 minggu, langsung langkah 5)
Inspeksi
TFU (penonjolan supra simfisis)
Hiperpigmentasi (areola mamae, linea nigra) dan striae
Palpasi
TFU
Keadaan dinding perut
Massa, cairan bebas atau nyeri tekan abdomen
Pada kehamilan 16-20 minggu, mulai dilakukan pemeriksaan
auskultasi. Karena pada usia kehamilan tersebut, sulit
menentukan punggung bayi, makan ujung stetoskop Laenec
diletakkan pada daerah subumbilikus.
Dengan alat fetoskop Doppler denyut jantung sudah dapat
didengar pada kehamilan 12 minggu atau lebih.
Dengar bunyi dan hitung frekuensi bunyi jantung bayi. Untuk
membandingkan dengan bising aorta, pegang nadi ibu saat
memeriksa bunyi jantung bayi.
Status Lokalis
Inspeksi
Labium dan perineum
Muara urethra
Fluor albus atau sekret abnormal

Inspekulo
Dinding vagina dan forniks
Warna dan besar porsio
Fluor albus atau sekret dalam lumen vagina
Pemeriksaan Dalam
Vagina
Besar dan konsistensi porsio
Besar dan arah korpus uteri
Tanda Hegar
Adneksa
5. Khusus Obstetri
Inspeksi
TFU, diukur dalam cm setelah kehamilan 20 minggu
Hiperpigmentasi dan striae
Jaringan parut post op
Palpasi
Leopold 1
Janin tunggal atau ganda
Leopold 2
Leopold 3
Besar janin normal, PJT atau makrosomia
Leopold 4
Auskultasi
Pemeriksaan bunyi dan frekuensi jantung janin (bila
kehamilan telah memasuki usia 38 minggu, pada
primigravida dan multigravida yang kepala bayi belum
masuk PAP, lakukan pemeriksaan panggul).
Pemeriksaan
Lakukan pemeriksaan tambahan bila diperlukan :
Tambahan
Laboratorium rutin atau khusus
Pelvimetri
USG
(Abdul Bari Saifuddin, 2006)
PROSEDUR PEMERIKSAAN PANGGUL
Langkah Klinik
Persetujuan
Pemeriksaan

Persiapan

1. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan


2. Jelaskan tentang tujuan pemeriksaan
3. Jelaskan jika mungkin proses pemeriksaan akan membuat
khawatir dan rasa kurang nyaman tetapi tidak akan
menimbulkan gangguan pada kandungan
4. Pastikan bahwa ibu telah mengerti prosedur dan tujuan
pemeriksaan
5. Minta persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan
1. Ibu

2.

Pemasangan
Tangan

Sarung 1.
2.

3.
4.
5.

6.

Pemeriksaan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

9.

Ranjang periksa
Kapas dan larutan antiseptik
Pemeriksa
Sarung tangan
Sabun dan air
Apron
Setelah cuci tangan keringkan tangan dengan handuk bersih
dan kering.
Lepaskan lipatan sarung tangan dan letakkan di atas meja,
ambil sarung tangan kanan dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri (pada tepi atas lipatan).
Masukkan tangan kanan ke dalam sarung tangan dan
sesuaikan jari-jari tangan dengan alur-alur jari yang tersedia.
Kencangkan sarung tangan dengan jalan menarik ujung
lipatan kemudian tarik lingkaran sarung tangan ke atas.
Ambil sarung tangan kiro dengan menyelipkan jari-jari
tangan kanan diantara lipatan sarung tangan (tahan sarung
tangan dengan ibu jari).
Masukkan jari-jari tangan kiri ke dalam alur jari yang
tersedia, kencangkan dengan jalan mendorong lipatan sarung
tangan ke atas kemudian tarik lingkaran sarung tangan
dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, untuk
menghilangkan lipatannya.
Setelah mengosongkan kandung kemih, persilahkan ibu
untuk berbaring di atas ranjang periksa.
Persiapkan ibu dalam posisi litotomi.
Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan labium
mayus ke lateral untuk membuka vulva.
Masukkan telunjuk dan jari tengan tangan kanan ke dalam
lumen vagina, melalui introitus yang terbuka.
Pindahkan tangan kanan ke fundus uteri.
Arahkan bagian ventral atau palmar jari-jari tangan dalam ke
simfisis os pubis, tentukan besar sudut yang dibentuk antara
os pubis kiri dan kanan.
Dengan ujung bagian ventral jari-jari dalam, telusuri linea
inominata kiri sejauh mungkin, kemudian lakukan pula pada
bagian kanan dengan cara yang sama.
Letakkan jari dalam pada sekitar pertengahan linea inomita
kiri kemudian geser ke bawah (sejajar sumbu badan ibu)
menyusuri dinding samping panggul untuk menilai arah dan
sudutnya (rata, menyudut ke dalam atau ke luar).
Menjelang akhir dinding samping panggul (sekitar 5 cm dari
PAP) akan teraba tonjolan tulang, ke arah dalam jalan lahir

Pencegahan Infeksi

dan berbentuk segitiga yang disebut dengan spina iskiadika.


Nilai derajat penonjolan spina ke jalan lahir.
10. Lakukan hal yang sama pada dinding samping panggul
bagian kanan (gunakan bagian atau sisi medial jari tengah)
kemudian nilai distansia interspinarum.
11. Ruba tuberositas iskiadikum dengan meneruskan rabaan
dinding samping panggul hingga bagian ujung. Lakukan
untuk dinding kiri dan kanan, kemudian nilai distansia
intertuberosum (jarak antara kedua tuberositas)
12. Geser tangan dalam ke arah belakang sehingga teraba bagian
tulang yang rata dan mempunyai lekukan ke belakang, bagian
ini disebut sakrum. Nilai konkafitas tulang tersebut dengan
menyelusurinya ke arah atas dan bawah (tepat di bagian
tengah).
13. Teruskan perabaan bagian tengah sakrum hingga bertemu
tulang koksigis. Nilai inklinasi tulang tersebut, ke depan
(mengarah ke jalan lahir) atau ke belakang.
14. Pindahkan jari tangan dalam ke linea inominata kanan
kemudian telusuri sejauh mungkin ke belakang hingga posisi
jari mengarah ke tengah (sumbu badan ibu). Bila ditengah
teraba tonjolan tulang ke bagian dalam jalan lahir
(promontorium) maka pindahkan (jari) tangan kanan ke
tangan kiri untuk menentukan batas atau jarak dari titik
tersebut ke ujung jari kanan.
15. Keluarkan telunjuk dan jari tengah tangan kanan sementara
jari telunjuk tangan kiri yang menentukan batas tadi, tetap
pada posisinya.
16. Ambil alat ukur atau penggaris dengan tangan kiri, dekatkan
dengan jari tengah tangan kanan dan batas yang telah dibuat
tadi untuk menentukan konyugata vera yang kemudia
dikonnversikan menjadi konyugata diagonalis.
17. Beritahu pada ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dan
persilahkan ibu untuk mengambil tempat yang telah
disediakan.
1. Kumpulkan semua alat yang telah digunakan dan masukkan
ke dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%.
2. Basuh dengna larutan klorin 0,5% pada bagian wadah yang
terkena sekret atay cairan tubuh pasien.
3. Masukkan dan bersihkan sarung tangan ke dalam wadah yang
berisi larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam di
dalam wadah selama 10 menit.
4. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air yang
mengalir.
5. Keringkan dengan handuk kering dan bersih.

(Abdul Bari Saifuddin, 2006)

Anda mungkin juga menyukai