PEMBAHASAN KASUS
38
A. Analisis Kasus
Dari anamnesis pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang
dikeluhkan pasien sejak + 1 bulan yang lalu dan dirasakan hilang timbul, Pasien
juga mengeluhkan batuk berdahak sejak + 3 bulan terakhir. Batuk timbul pada
saat siang maupun malam. Batuk berdahak semakin sering dirasakan dalam 4
hari ini. Pasien mengeluh batuk berdahak tetapi dahak tidak bisa keluar.
Keluhan lain yang pasien rasakan adalah nyeri kepala, mual (-), muntah (-) serta
badan terasa lemas.
Diagnosis kerja pada pasien ini adalah PPOK (Penyakit Paru Obstruktif
Kronis) Eksaserbasi Akut, PPOK sendiri memiliki karakteristik adanya
hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel
atau reversibel parsial, serta adanya respons inflamasi paru terhadap partikel
atau gas yang berbahaya. Dinyatakan PPOK (secara klinis) apabila sekurangkurangnya pada anamnesis ditemukan adanya riwayat pajanan faktor risiko
disertai batuk kronik dan berdahak dengan sesak nafas terutama pada saat
melakukan aktivitas pada seseorang yang berusia pertengahan atau yang lebih
tua. Pada pasien didapatkan keluhan sesak yang semakin memberat saat
aktivitas dan pasien merupakan seorang perokok aktif sejak usia muda.
Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan
dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Eksaserbasi dapat disebabkan infeksi
atau faktor lainnya seperti polusi udara, kelelahan atau timbulnya komplikasi.
Gejala eksaserbasi : sesak bertambah, produksi sputum meningkat, perubahan
warna sputum. Eksaserbasi akut dapat dibagi menjadi tiga tipe, dari anamnesa
didapatkan pasien masuk dalam kategori II (eksaserbasi sedang) karena datang
dengan sesak nafas yang dikeluhkan pasien sejak 1 bulan yang lalu dan
dirasakan hilang timbul, sesak nafas dirasakan semakin memberat dalam 4 hari.
Pasien mengaku juga mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 bulan ini, semakin
sering dirasakan dalam 4 hari ini.
Faktor risiko utama dari pasien adalah merokok. Komponen-komponen
asap rokok merangsang perubahan pada sel-sel penghasil mukus bronkus.
Perubahan-perubahan pada sel-sel penghasil mukus dan silia ini mengganggu
sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus kental
dalam jumlah besar dan sulit dikeluarkan dari saluran napas. Komponenkomponen asap rokok juga merangsang terjadinya peradangan kronik pada
paru.
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
40
A. Kesimpulan
Dari hasil kunjungan ke rumah pasien penderita PPOK yang berdomisili di
wilayah kerja Puskesmas Gedongtengen Yogyakarta dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pasien merupakan seorang kepala keluarga dari 2 anak, istri pasien bekerja
sebagai ibu rumah tangga, anak pasien bekerja sebagai wiraswasta, sedangkan
anak kedua pasien sudah menikah dan tinggal dengan suaminya.
Permasalahan pada pasien adalah pada gaya hidup terutama pola makan dan
aktifitas fisik yang kurang baik
2. Dokter keluarga melalui institusi Puskesmas dapat menjadi salah satu sektor
yang berperan dalam menangani kasus hipertensi yang mencakup promotif,
preventif, kuratif sampai rehabilitatif dan merujuk ke pusat pelayanan
kesehatan yang berkompeten dalam menangani kasus.
3. Kerjasama antara petugas kesehatan, pasien dan keluarga menentukan
keberhasilan terapi.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa
a) Berusaha lebih mendalami, aktif, kreatif, dan variatif dalam menganalisa
permasalahan kesehatan, baik pada keluarga maupun lingkungannya
b) Meningkatkan profesionalisme sebelum terjun ke masyarakat
2. Bagi Puskesmas
a) Hendaknya terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan usaha
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
DAFTAR PUSTAKA
41
Alsaggaf Hood, dkk. 2004. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Bagian Ilmu Penyakit Paru FK
Unair. Surabaya.
Aditama Tjandra Yoga. 2005. Patofisiologi Batuk. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Unit Paru RS Persahabatan. Jakarta.
Garisson Susan J. 2001. Dasar-Dasar Terapi dan Rehabilitasi Fisik. Departement of Physical
Medicine and Rehabilitation. Texas
Pauwels, R.Et al.,2003. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease, Pocket
Guide to COPD Diagnosis, Management and Prevention (Update, July 2003).
Petty, Thomas L. 2006, The History of COPD. International Journal of COPD. Vol 1(1).
Pp:3-14
Sat Sharma. 2006. Obstructive Lung Disease. Division of Pulmonary Medicine, Department
of Internal Medicine, University of Manitoba. www.emedicine.com
Sheety, Sachin, et al. 2006. A Low Cost Pulmonary Rehabilitation Programme for COPD
Patients : Is it any Good? . IJPMR. Vol 17(2). Pp: 26-32.
Stoller, J.K.,2004.Overview of Management of Acut Exacerbation of Chronic Obstructive
Pulmonary Disease. In Rose, B.D., Up To Date 12.1
Sutherland, E.P. & Cherniak, R.M., 2004. Current Consepts : management of Chronic
Obstructive Pulmonary Disease. N Engl J Med 2004:350: 2689-97.
42