SEMIKONDUKTOR
A. Pendahuluan
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun
pada
temperatur
ruangan
besifat
sebagai
konduktor.
Bahan
dalam
bidang
elektronik, karena
dalam
sifat
elektronik
elektroniknya
dapat
dengan
menambah
sejumlah
besar
ke
semikonduktor
dapat
meningkatkan
Revision : 00
Page : 1
pembuatan
heterojunction
antara
perangkat
semikonduktor
bahan-bahan
yang
semikonduktor
melibatkan
yang
berbeda,
konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang, penting
untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.
Revision : 00
Page : 2
D. Dioda Semikonduktor
Revision : 00
Page : 3
Revision : 00
Page : 4
Revision : 00
Page : 5
seperti
pada
gambar
B,
dimana
kaki
katodanya
Revision : 00
Page : 6
batas.
Untuk
setiap
pasangan
elektron-lubang
yang
Revision : 00
Page : 7
geometrik, tingkat
pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau benarbenar peranti berbeda seperti diode Gunn, diode laser dan diode
MOSFET.
Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon
terkotori
atau
yang
lebih
langka
dari
germanium.
Sebelum
Revision : 00
Page : 8
tegangan
Perbedaan
terbalik
antara
diode
tertentu
tanpa
bandangan
menjadi
(yang
rusak.
mempunyai
Revision : 00
Page : 9
memungkinkan
penguatan
isyarat
dan
sirkuit
Revision : 00
Page : 10
Revision : 00
Page : 11
BAB II
DIODA ZENER
Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui
batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini
berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir secara
berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya.
Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak
karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini
adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus
pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), diode ini akan
memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk
diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis diode yang dipakai.
A. Simbol Dioda Zener
Revision : 00
Page : 12
Revision : 00
Page : 13
adalah
untuk
menstabilkan
tegangan.
Pada
saat
Revision : 00
Page : 14
Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang
menggunakan kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya.
Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan
dengan Dioda Foto. Hal ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan
oleh foton cahaya pada junction ini di-injeksikan di bagian Base dan
diperkuat di bagian Kolektornya. Namun demikian, waktu respons dari
Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari pada Dioda-Foto.
Diode diode lainnya
E. Tunnel Diode
Tunnel dioda dapat berpa Dioda Zener,
batas
"tegangan
tembus"
(breakdown
voltage)
atau
"tegangan Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan
arus listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir
secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan
rusaknya. Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan
menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas.
Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas
kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar
Revision : 00
Page : 15
panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar
0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari
jenis diode yang dipakai.
Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode
biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus
yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener
memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan
elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam
pita konduksi material tipe-n. Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan
menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan
melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada
tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan
menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun,
karena arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan
untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan
aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan
rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.
Tegangan tembusnya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping.
Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa
adalah 5% dan 10%.
Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan Amerika, Clarence Melvin
Zener. Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah
efek avalanche, seperti di dalam diode avalanche. Kedua tipe diode ini
sebenarnya dibentuk melalui proses yang sama dan kedua efek
sebenarnya terjadi di kedua tipe diode ini. Dalam diode silikon, sampai
dengan 5.6 Volt, efek Zener adalah efek utama dan efek ini menunjukan
koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche
menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisien temperatur
positif.
Revision : 00
Page : 16
Dalam diode Zener 5.6 Volt, kedua efek tersebut muncul bersamaan dan
kedua koefisien temperatur membatalkan satu sama lainnya. Sehingga,
diode 5.6 Volt menjadi pilihan utama di aplikasi temperatur yang sensitif.
Teknik-teknik manufaktur yang modern telah memungkinkan untuk
membuat diode-diode yang memiliki tegangan jauh lebih rendah dari 5.6
Volt dengan koefisien temperatur yang sangat kecil. Namun dengan
munculnya pemakai tegangan tinggi, koefisien temperatur muncul
dengan singkat pula. Sebuah diode untuk 75 Volt memiliki koefisien
panas yang 10 kali lipatnya koefisien sebuah diode 12 Volt.
Semua diode di pasaran dijual dengan tanda tulisan atau kode voltase
operasinya ditulis dipermukaan kristal diode , biasanya dijual dinamakan
diode Zener.
Pemakaian
Dioda Zener digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi
utamanya
adalah
untuk
menstabilkan
tegangan.
Pada
saat
Revision : 00
Page : 17
Revision : 00
Page : 18
terbalik ini tidak boleh melampaui harga tertentu, harga ini disebut
breakdown voltage, misalnya dioda type 1N4001 sebesar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type 1N4148 atau 1N60 bila diberikan
forward bias dapat meneruskan getaran frekuensi radio dan bila forward
bias dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio tersebut. Adanya
sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.
G. LED
Suatu jenis dioda yang lain adalah Light Emiting Diode (LED) yang dapat
mengeluarkan cahaya bila diberikan forward bias. Dioda jenis ini banyak
digunakan sebagai indikator dan display. Misalnya dapat digunakan untuk
seven segmen (display angka).
H. Photodioda
Photodioda atau dioda foto mempunyai sifat yang berkebalikan dengan
LED yaitu akan menghasilkan arus listrik bila terkena cahaya. Besarnya
arus listrik tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.
I. Dioda Varactor
DIoda kapasisansi Variabel yang disebut juga dioda varicap atau dioda
varactor. Sifat diode ini ialah bila dipasangkan menurut arah terbalik akan
berperan
sebagai
kondensator.
Kapasitansinya
tergantung
pada
tegangan yang masuk. Diada jenis ini banyak digunakan pada modulator
Revision : 00
Page : 19
FM
dan
juga
pada
VCO
suatu
PLL
(Phase
Lock
Loop).
Revision : 00
Page : 20
Pengaman
Penyearah
Voltage regulator
Modulator
Pengendali frekuensi
Indikator
Switch
Revision : 00
Page : 21
BAB III
THYRISTOR, TRIAC DAN DIAC
A. Pendahuluan
Pada prinsipnya thyristor atau disebut juga dengan istilah SCR (Silicon
Controlled Rectifier) adalah suatu dioda yang dapat menghantar bila
diberikan arus gerbang (arus kemudi). Arus Gerbang ini hanya diberikan
sekejap saja sudah cukup dan thyristor akan terus menghantar walaupun
arus gerbang sudah tidak ada. Ini berbeda dengan transistor yang harus
diberi arus basis terus menerus.
Revision : 00
Page : 22
arus kearah dua belah fihak, tetapi setelah tegangan melampaui suatu harga
tertentu, ia akan menghantar secara penuh.
B. Cara menguji Dioda Dengan Multimeter Analog
Forward Bias
Revision : 00
Page : 23
Cara kerja :
Pada saat phase mengayun + , D1 menghantar dan mengisi C1 hingga
Revision : 00
Page : 24
Voltage Regulator
Dioda yang berfungsi sebagai voltage regulator adalah dioda zener. Pada
rangkaian ini, zener bekerja pada daerah breakdown, sehingga menghasilkan
tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau Vout=Vz. Namun
rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA.
Dioda
sebagai
pengaman
(protector)
dari
kebalikan
polaritas
Revision : 00
Page : 25
polaritas karena jika polaritas dari power supply terbalik, arus tidak mengalir
pada pesawat elektronika tersebut sehingga kerukan dapat dihindari.
Revision : 00
Page : 26