Bedah
Bedah
Pasang kateter
Profilaksis antibiotik sebelum operasi dimulai.
ETT yang adekuat
lindungi kedua mata dari cairan dan tekanan.
TEKNIK OPERASI
1. Burr hole explorasi
Tentukan areanya : disisi pupil yang dilatasi, kontra lateral hemiparese.
Burr hole I : di temporal walaupun frakturya di lokasi yang berbeda. Bila
positif lanjutkan dengan craniotomy. Bila negatif lakukan langkah burr hole
selanjutnya.
Burr hole II : di frontal
Burr hole III : di parietal, bila negatif dilakukan disisi sebaiknya.
Ada yang menambahkan burr hole IV di fossa posterior
Incisi linier dan bila perlu dilanjutkan dengan question mark.
Bila duramater tampak tegang dan kebiruan tapi clothing belum ditemukan
sebaiknya dilakukan lebih dahulu burr hole bilateral baru dilakukan mengintip
duramater karena sering subdural tersebut hanya tipis Baja.
2. Epidural hematom :
lokasi : 50% ditemporal, 15%-20% di frontal dan sisanya di occipital, fossa
posterior dan parietal
bila ada mix lessi (hipodens clan hiperdens )curigai adanya gangguan
pembekuan darah
teknik :
a. Incisi bentuk question mark atau tapal kuda
b. Burr hole I di daerah yang paling banyak clothing biasanya di lobus
temporal, bila perlu dilanjutkan dulu kraniektomi kecil dan evakuasi
clothing untuk mengurangi tekanan, lalu dilanjutkan kraniotomi untuk
mengevakuasi massa.
c. Bila duramater tegang kebiruan lakukan intip dura dengan incisi kecil
d. Kemudian duramater dijahit clan dilakukan gantung dura
3. Subdural hematom :
lokasi paling sering di temporal dan parietal
incisi bentuk tapal kuda atau question mark
Kraniotomi seekspos mungkin dan bila ada clothing kecil dan tidak jelas
terlihat sebaiknya ditinggalkan.
duramater dibuka dan dievakuasi clothingnya.
duramater dijahit waterproof, bila swelling tidak dapat dikontrol, biarkan
terbuka dan tulang tidak dipasang dan langsung diflap.
4. Intracerebral hematom :
lokasi : 80% -90% di temporal dan frontal
kraniotomi secara prinsip sarna dengan perdarahan intrakranial lainnya
perdarahan dirawat dengan bipolar, surgicel
durameter dijahit waterproof
5. Hematoma fossa posterior
80% -100% pasien EDH fossa posterior disertai fraktur os occipitalis
bila ada EDH supra dan infra tentorial, 30% disertai hidrocefalus
incisi kulit linier/stick golf di para median atau midline
konservatif bila simptom minimal dan stabil terutama bila ada fraktur di atas
sinus
Hasil
1. EDH: bila cepat dioperasi mortality kurang dari 10%
2. SDH:
Serlig et al : operasi dalam 4 jam pertama mortality 30%
KEPUSTAKAAN
Dwliel F.Kelly.Curtis.D.Donald P.Becker: 1996 General principles of head injury
management dalam Narayan Raj.K, James E. Wilberger Jr,
Jhon.Povlishock (ed); Neuro trauma
Daniel F.Kelly,D.L.Nikos,D.P.Becker: 1996, Diagnosis and treatmen of moderate and
severe head injuries (ed) neurological surgery, Philadelphia, USA,
W.B.Sauders and co.
G.M.Teasdale, S.Galbrath: 1989, head injuries, Rob & Smith's (ed) Operative
surgery,London.
Narayan. K. Raj: 1994, closed head injuries, Setti. S.Rengachary, Robert H. Wilkins
(ed) principles of neurosurgery, Minnesota, USA, World Publishing.
Jennet Bryan: 1997; Outcome after severe head injury, Peter Reilly, Ross Bullock
(ed)head injury, London, UK, Chapman and Hall.
Krauss F.Jess: 1993; Epidemology of head injury, Cooper R.Paul (ed) head injury,
Baltimore, USA, William & Wilkins.
Mark S.Greenberg; 1994; handbook of neurosurgery, Greenberg graphics inc.