DISUSUN OLEH :
TITIS INDRAWATI SURYANINGTYAS
NIM.P07134111069
REGULER/ II / ABSEN 35
No
: 01
No sampel
: 19
A. Judul
Penetapan Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam campuran karbonat
B. Tujuan
Untuk mencari kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam campuran karbonat
C. Dasar Teori
Campuran karbonat dan hidroksida atau karbonat dan bikarbonat, dapat ditentukan
dengan titrasi dengan menggunakan indikator PP dan MO.PP dengan jangkau pH 8,0
sampai 9,6 merupakan indikator yang cocok untuk titik akhir pertama.karena pH larutan
NaHCO3 adalah 8,35. MO dengan jangkau pH 3,1 sampai 4,4 cocok untuk titik akhir
kedua.Tidak satu titik akhir pun sangat tajam,tetapi yang ke dua dapat diperbaiki dengan
menghilangkan CO2.Biasanya contoh-contoh yang mengandung hanya natrium karbonat
(soda abu) dinetralisasi ke titik metil orange, dan asam berlebih dititrasi dengan basa
standar.
D. Alat dan Bahan
Alat :
- Neraca analitis
- Botol timbang
- Labu ukur 100 ml
- Pipet volume 25 ml
- Batang pengaduk
- Tisu
kertas saring
- Pipet tetes
- Erlenmeyer
- Buret teflon
- Gelas kimia
- Savety
- Corong
- Plastik
- Botol aquades
- Gelas ukur
- Statif
Bahan :
-
HCl ................N
Aquades
Indikator PP
Indikator MO
E. Cara Kerja
1. Menimbang sampel
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
b. Mengenolkan neraca analitis
c. Meletakkan botol timbang ke atas neraca analitis
d. Mencatat berat botol timbang dan menambahkan massa botol timbang dengan
berat sampel yang akan ditimbang ,massa sampel adalah 0,7 gram dengan
toleransi 10%
e. Menimbang campuran karbonat sampai rentang massa penimbangan yang
sudah dihitung (tidak boleh ada bahan yang tercecer)
f. Menutup botol timbang dan menutup neraca analitis
g. Mencatat hasil penimbangan
2. Melarutkan
a. Melarutkan sampel pada botol timbang dengan aquades dengan bantuan batang
pengaduk dan corong dan dipindahkan ke dalam labu ukur volume 100 ml
secara kuantitatif
b. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur sampai volume labu ukur 100 ml
dan dihomogenkan (digojog)
c. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur sampai volume labu ukur 100 ml
dan dihomogenkan kembali
d. Menambahkan aquades sampai satu cm di bawah tanda tera
e. Mengeringkan dinding bagian atas labu ukur dengan kertas saring
tanda tera
f. Mengeluarkan larutan melalui dinding erlenmeyer secara kontinyu
g. Setelah semua larutan terpindahkan ,ditunggu sampai 15-20 detik untuk
memastikan semua larutan sudah terpindahkan
h. Pemipetan dilakukan hingga 3 kali untuk 3 erlenmeyer dengan prosedur yang
sama
4. Titrasi
a.
b.
c.
d.
Volume
Volume
volume
Volume
Volume
volume
awal
akhir
(dengan PP)
awal
akhir
(PP+MO
(V1)
)
(V2)
I
II
III
ml
ml
ml
ml
ml
ml
ml
ml
ml
ml
ml
ml
Data penimbangan
Massa botol timbang
Rentang penimbangan
Massa botol timbang + sampel
Massa sampel
gram
gram
gram
ml
ml
ml
ml
ml
ml
Perhitungan kadar Na2CO3 dan NaHCO3 (berdasar titrasi dengan PP dan MO)
Titrasi I
V 1 x N HCl x BE x 100 x
% Na2CO3
100 ml
25 ml
massa(mg)
( V 2V 1 ) x N HCl x BE x 100 x
% NaHCO3
massa(mg)
=
Titrasi II
V 1 x N HCl x BE x 100 x
% Na2CO3
massa(mg)
100 ml
25 ml
100 ml
25 ml
( V 2V 1 ) x N HCl x BE x 100 x
% NaHCO3
100 ml
25 ml
massa(mg)
=
Titrasi III
V 1 x N HCl x BE x 100 x
% Na2CO3
100 ml
25 ml
massa(mg)
( V 2V 1 ) x N HCl x BE x 100 x
% NaHCO3
massa(mg)
100 ml
25 ml
=
=
-
BTR
=
=
=
Perhitungan BTR NaHCO3
Selisih kadar rata-rata :
Kadar titrasi I kadar rata-rata =
Kadar titrasi II kadar rata-rata =
=
=
-
BTR
=
=
=
H. Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang didapatkan dari titrasi dengan indikator PP dan MO
didapatkan kadar Na2CO3 sebesar ............ % dengan BTR ..........ppt, dan kadar
NaHCO3 sebesar ..............% dengan BTR .................ppt.
I.
Daftar Pustaka
Underwood, HR dan RA.DAY.1992. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Praktikum
Sujono, SKM, M.Sc.