A. Pengertian Sensor
Sensor sendiri merupakan salah satu jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah
besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Aplikasi
sensor sering digunakan untuk pendeteksian terhadap kondisi tertentu, untuk mengetahui besar
dan ukuran suatu benda agar bisa dibaca dalam sistem pengururan standar internasional. Selain
itu sensor juga digunakan untuk umpan terhadap pengendalian/kontrol dalam sistem tertentu.
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor
cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan. Fungsinya adalah untuk mengubah besaran mekanis,
magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan
untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
lunak. Unit pengontrol berfungsi sebagai pengolah sinyal CTD, penampil hasil pengukuran serta
pengubah sinyal analog ke digital. CTD mengontrol setiap kegiatan akusisi dan pengambilan
sampel serta kalibrasi. Setiap penekanan tombol fungsi sesuai pada menu, maka printer akan
mencetak posisi, kedalaman, salinitas, konduktifitas dan temperatur sehingga kronologis
kegiatan pengoprasian CTD dapat terekam. Sensor adalah sebuah piranti yang mengubah
fenomena fisika menjadi sinyal elektrik. CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan,
sensor temperatur, dan sensor untuk mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas).
Sensor Tekanan.
Sensor tekanan merupakan sensor yang memanfaatkan hubungan langsung antara
tekanan dan kedalaman. Sensor ini terdirai dari tahanan yang berbentuk seperti jembatan
wheatsrone kemudian dinamakan strain gauge. Strain gauge merupakan alat resistansi
yang berubah ketika mendapat tekanan, Tahanan ini akanmemegang peranan ketika
mendapat gaya dalam bentuk fisika seperti tekanan, beban (berat), arus dll. (Herunadi,
1998).
Sensor Temperatur.
Sensor temperatur adalah sensor yang berpengaruh terhadap suatu hambatan, dalam
bentuk termistor. Termistor (tahanan termal) merupakan alat semikonduktor yang
berperan sebagai tahanan dengan besar koefisien tehanan temperatur yang tinggi dan
biasanya bernilai negative. Alatini terbuat dari campuran Oksida-Oksida logam yang
bergerak masuk kedalam air sampai pada posisi yang diinginkan. Sebenarnya sensor ini
mengukur nilai konduktifitas untuk mengetahui nilai salinitas atau kadar garam di sebuah
perairan sacara tidak langsung.
Conductivity meter celup
Gambar Alat
Spesifikasi
Fungsi
Alat Akustik
Untuk mengukur kadar ion dalam suatu perairan
Lebih mudah dipakai dibandingkan conductivity meter tetes, alat akan
Prinsip Kerja
Langkah Kerja
CTD memiliki tiga sensor utama, yakni sensor tekanan, sensor temperatur, dan sensor untuk
mengetahui daya hantar listrik air laut (konduktivitas). Pengukuran tekanan pada CTD
menggunakan strain gauge pressure monitor atau quartz crystal. Tekanan akan dicatat dalam
desibar kemudian tekanan dikonversi menjadi kedalaman dalam meter. Sensor temperatur yang
terdapat pada CTD menggunakan thermistor, termometer platinum atau kombinasi keduanya. Sel
induktif yang terdapat dalam CTD digunakan sebagai sensor salinitas. Pengukuran data tercatat
dalam bentuk data digital. Data tersebut tersimpan dalam CTD dan ditransfer ke komputer
setelah CTD diangkat dari perairan atau transfer data dapat dilakukan secara kontinu selama
perangkat perantara (interface) dari CTD ke komputer tersambung.
D. alat untuk mengukur parameter kimia
Sensor kimia sudah banyak digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Ada
beberapa bidang di mana sensor kimia sering digunakan seperti di bidang medis, industri dan
monitor kualitas lingkungan. Dalam bidang medis misalnya banyak sensor sudah difabrikasi
untuk deteksi glukosa, urea, kolesterol, hepatitis B dan bahkan sejumlah bakteri penyebab
penyakit sudah dapat dideteksi dengan menggunakan sensor kimia. Di industri, aplikasi sensor
digunakan kebanyakan untuk mengontrol proses pada industri. Dan aplikasi yang digunakan juga
cukup luas, mulai dari mengukur suhu, pH, CO2 dan oksigen. Aplikasi yang lebih spesifik adalah
sensor juga digunakan untuk mendeteksi senyawa tertentu yang tidak diinginkan seperti alkohol
atau senyawa tertentu yang menghasilkan bau yang bisa merusak kualitas produk. Aplikasi
terakhir banyak digunakan pada industri makanan. Salah satu aplikasi paling populer pada sensor
kimia adalah untuk memonitor kualitas lingkungan. Baik itu kualitas air maupun kualitas udara.
Untuk memantau kualitas air telah banyak dikembangkan sensor untuk mendeteksi parameterparameter penting penentu kualitas air seperti BOD, DO, asam, garam-garaman bahkan sejumlah
sensor dibuat untuk mendeteksi kontaminasi logam berat pada air. Sementara itu, beragam sensor
juga sudah dikembangkan untuk mendeteksi gas baik untuk memonitor kualitas udara ataupun
untuk mendeteksi kebocoran gas pada kendaraan atau industri seperti sensor untuk mendeteksi
gas CO, CO2, H2, NOx, atau senyawa hidrokarbon. Penggunaan sensor gas untuk digunakan
dalam ruangan juga sudah cukup umum. Misalnya pada sensor pendeteksi gas kebakaran atau
sensor gas LPG untuk mendeteksi kebocoran gas LPG di rumah tangga atau perkantoran. alat
yang menggunakan sensor kimia adalah DO meter.
ditandai dengan hampir naiknya pembacaan arus listrik, setelah beberapa saat diam di satu nilai
meskipun nilai tegangan dinaikkan. Setelah melewati nilai tegangan jenuh ini, arus listrik terus
naik jika tegangan terus ditambah. Naiknya nilai arus ini terjadi karena reaksi kimia lain telah
terjadi, terutama adalah reaksi pecahnya molekul air H2O menjadi ion H+ dan OH-.
Sensor biologi sendiri didefinisikan sebagai suatu perangkat sensor yang menggabungkan
senyawa biologi dengan suatu tranduser. Dalam proses kerjanya senyawa aktif biologi akan
berinteraksi dengan molekul yang akan dideteksi yang disebut molekul sasaran. Hasil interaksi
yang berupa besaran fisik seperti panas, arus listrik, potensial listrik atau lainnya akan dimonitor
oleh transduser. Besaran tersebut kemudian diproses sebagai sinyal sehingga diperoleh hasil yang
dapat dimengerti.