Anda di halaman 1dari 26

IDENTITAS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama

: Nn. S.

Jenis Kelamin

: Perempuan.

Usia

: 20 tahun.

Pekerjaan

: Tidak bekerja.

Pendidikan

: SMA

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Betawi

Alamat

: Jln. Rawasari Timur I RT 011/RW 02

Tanggal Berobat : 17 April 2015


No. RM

: 239/14

B. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 17 April 2015 WIB di BPU
Puskesmas Kecamatan Kemayoran
1. Keluhan Utama: Nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu.
2. Keluhan Tambahan: Berat badan menurun, lemas, napsu makan menurun.
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih datang dengan
keluhan nyeri dipergelangan tanan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan dirasakan
terus menerus namun tidak sampai membuat aktivitas pasien sehari-hari
terganggu. Mula-mula nyeri pada pergelangan tangan kanan yang semakin
lama semakin berat. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum. Satu hari
kemudian timbul bengkak kemerahan pada sendi pergelangan tersebut.
Disamping itu pasien juga mengeluh tidak enak badan dan sedikit demam.
Pasien mengakui tidak ada riwayat cedera sebelumnya. Nyeri seperti ini
dirasakan pada awalnya sejak tiga tahun yang lalu. Keluhan ini dirasakan
hilang timbul. Pasien sebelumnya sudah didiagnosa asam urat oleh dokter.
Selain itu pasien juga merasakan keluhan lain yaitu nyeri kepala terasa
seperti berdenyut dan seringkali dirasakan pada kepala bagian belakang.

Keluhan adanya mual dan muntah disangkal oleh pasien. Keluhan adanya
penglihatan mendadak kabur tidak ada. Keluhan adanya pilek berulang disetai
nyeri pada tulang-tulang wajah khususnya daerah pipi, dahi dan pangkal
hidung disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengeluhkan lehernya terasa kaku dan sakit sejak 3 hari yang
lalu, namun pasien masih bisa menggerakkan lehernya secara bebas. Riwayat
adanya trauma daerah kepala dan leher disangkal oleh pasien. Riwayat
keluhan serupa sering dialami pasien sejak 5 tahun terakhir, dan biasanya
muncul bila pasien kelelahan atau bila pasien banyak pikiran.
Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang
telah diketahuinya sejak 5 tahun yang lalu. Pertama kali dirinya mengetahui
dirinya menderita tekanan darah tinggi saat berobat ke Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih dengan keluhan nyeri kepala. Pada saat itu dilakukan
pemeriksaan tekanan darah, dan hasilnya tinggi, yaitu 150/90 mmHg. Namun
pasien tidak berobat rutin semenjak didiagnosis dengan tekanan darah tinggi.
Hal dikarenakan pasien sudah merasa keadaannya membaik setelah minum
obat tekanan darah yang didapat selama 5 hari, sehingga dirinya berobat hanya
bila ada keluhan saja. Dari keterangan pasien, dokter yang memeriksa dirinya
pertama kali sudah memberitahukan bahwa pasien harus kembali kontrol bila
obat mau habis.
Dengan mengetahui bahwa pasien menderita penyakit hipertensi dan asam
urat harapan terhadap penyakitya tersebut bisa sembuh dan tidak sering
kambuh. Kekhawatiran yang dirasakan oleh pasien adalah pasien merasa takut
akan meninggal ketika anak-anak pasien belum sukses. Persepsi pasien
terhadap penyakitnya adalah penyakit ini tidak berbahaya karena yang dia
keluhkan hanya berupa sakit kepala dan nyeri pada sendi tangannya. Pasien
tidak mengetahui secara jelas dan paam mengenai penyakitnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat asam urat sejak 3 tahun


yang lalu. Dan penyakit tekanan darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu,
namun tidak rutin berobat. Pasien hanya berobat bila ada keluhan.

Riwayat asma, diabetes mellitus, TB paru disangkal oleh pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat hipertensi ada pada ibu pasien, asma, diabetes melitus dan TB
paru dalam keluarga disangkal.

6.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien tinggal di rumah milik sendiri bersama anaknya yang
ketiga. Pasien tidak bekerja. Istri pasien sudah lima tahun yang lalu
meninggal akibat tekanan darah tinggi. Uang untuk memenuhi kegiatan
sehari-hari didapat dari anaknya yang ketiga yang tinggal satu rumah
dengan pasien yang bekerja sebagai pegawai di Bank BPR. Kebutuhan
sehari-hari didapat dari penghasilan anaknya yang bekerja di Bank BPR.
Dalam sebulan berkisar antara Rp.3.000.000 hingga Rp.4.000.000. Dengan
penghasilan ini, anak pasien dapat menabung dari uang gajinya setiap
bulannya.
Menurut pasien, dirinya menjadi kurang aktif dalam kegiatan
lingkungan tempat tinggalnya semenjak dia terkena darah tinggi 5 tahun
yang lalu.

7. Riwayat Kebiasaan:
Pasien dan anaknya yang ketiga memiliki kebiasaan makan 3 kali
sehari, dan dimakanan di masak oleh anaknya yang ketiga. Pasien
memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung jeroan
seperti usus ayam, hati dan ampela ayam, garam dan penyedap rasa,
seperti ikan asin, telor asin, sayur lodeh dan sayur asam yang diberi garam
dan penyedap rasa. Dan pasien sering makan sayur melinjo karena
makanan tersebut merupakan makanan kesukaan anaknya.
Pasien mengatakan tidaka ada mengkonsumsi minum-minuman
beralkohol. Tn.D yang memiliki kebiasaan merokok 2 bungkus perhari
nya. Untuk pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak
dikerjakan oleh anak ketiga pasien.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran

: Composmentis

2. Vital sign:
Tek. Darah

: 160/100 mmHg

Frek. Nadi

: 90 x/menit

Frek Pernapasan : 22x/menit


Suhu

: 37,1 0C

3. Status Generalis:
Kepala

: Normal, rambut lurus, tidak mudah dicabut, sudah

beruban
Mata

: Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks

cahaya kedua pupil +


Leher

: Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid.

JVP 52 cmH2O
Thoraks

: Cor : BJ I BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)


Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),

wheezing (-/-)
Abdomen

: Tampak datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar


dan lien tidak teraba membesar

Ekstremitas

: Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal

BB

: 57 kg

TB

: 160 cm

BB Ideal

: (160-100) (10 % x 60) = 58,4 kg

Status Gizi

: (BB aktual : BB ideal) x 100 % = 57 : 58,4 x 100 %


= 97 % (BB normal)

IMT

: (BB : TB (m2)) = 57 : 2,560 = 22,26

D. Pemeriksaan Penunjang

Akan dilakukan rencana pemeriksaan : - R/foto rontgen thoraks


- R/ profil lipid
- R/ureum dan kreatinin
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga: Pasien bernama Tn. D berusia 68 tahun
b. Identitas Pasangan: Pasien bernama Ny.K sudah meninggal
c. Struktur Komposisi Keluarga:

Tabel 1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah


Kedudukan
No

Nama

Keterang

dalam Keluarga

Gende

Umur

Pendi-

Pekerjaan

Tambah

1.

Tn. D

Kepala Keluarga

r
68 th

dikan
SD

Tidak bekerja

Pasien,kepal

2.

Ny.. S

Anak ke-3

33 th

S1

Bank BPR

keluarga
Pencari nafk
juru masak,

d.Fungsi Keluarga
1) Biologis

: Didalam keluarga dapat menghasilkan

keturunan yang dapat melanjutkan silsilah keluarga. Pasien dan


almarhum istri pasien dapat mebesarkan anak-anaknya sampai usia
dewasa serta memelihara anggota kelurga.
2) Psikologis

: Didalam keluarga ini kurang adanya

sebuah komunikasi untuk memecahkan suatu masalah, dan


kurangnya perhatian terhadap anggota keluarga yang sakit.

3) Sosial

Jarang

mengikuti

kegiatan

yang

diadakan oleh RT/RW setempat.


4) Ekonomi

: Tidak ada masalah dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Dan didalam keluarga dibiasakan untuk


menabung setiap mendapatkan penghasilan.
5) Pendidikan

: Untuk menempuh pendidikan yang

lebih lanjut ke jenjang yang lebih tinggi sesuai denga usia di dalam
keluarga ini sudah dialakukan.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan Tempat Tinggal : Padat bersih
Tabel 2 Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: menumpang/ kontrak /hibah /milik sendiri
Daerah perumahan: kumuh /padat bersih /berjauhan /mewah
Karakteristik Rumah dan Lingkungan
Kesimpulan
2
Luas rumah: 6 x 10 m
Keluarga Tn. D tinggal di rumah milik
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 2 orang ( terdiri
sendiri dengan lingkungan sekitar yang
dari pasien dan anak pasien yang ketiga).
padat bersih. Ketersediaan air bersih,
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
jamban keluarga serta tempat
Tidak bertingkat
Lantai rumah dari: Keramik
pembuangan sampah cukup baik.
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada

Penerangan listrik: 1300 watt


Ketersediaan air bersih: Ada, PAM
Tempat pembuangan sampah : Ada

Gambar Denah Rumah Keluarga Tn. D

b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan


RT )
- 1 buah televisi
- 2 buah kipas angin
- 1 buah handphone
- 1 buah kompor gas (tabung 3 kg)
- 1 buah lemari pendingin
- 1 buah mesin cuci

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:


a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita: KMS (-)
c. Asuransi/Jaminan kesehatan: BPJS

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor
Keterangan
Cara mencapai pusat pelayanan Jalan kaki

Kesimpulan
Pasien jika mengalami sakit

kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan

dirinya langsung berobat ke


Gratis
Memuaskan

Puskesmas. Karena biayanya yang


murah dan jarak yang tidak terlalu
jauh dari rumah pasien, sehingga
dapat ditempuh dengan jalan kaki.
Dan pasien juga merasa cukup
puas dengan pelayanan yang ada
di Puskesmas Kecamatan
Cempaka Putih.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. D tidak menentu. Menu
makanan yang paling disukai adalah seperti usus ayam, hati dan
ampela tahu, telor, sayur berkuah (melinjo, kangkung) dan jarang
mengkonsumsi buah-buahan. Pasien juga masih suka mengkonsumsi
ikan asin namun tidak sesering dulu. Sekarang pasien makan ikan asin
kurang lebih 2x tiap minggunya. Pasien mempunyai kebiasaan

meminum kopi di pagi hari dan merokok walaupun kini jumlahnya


sudah berkurang dari 2 bungkus perharinya menjadi 1 bungkus perhari.
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. D dan anaknya Ny.S tidak terlalu memperhatikan
pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena
pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang. Pola makan
pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:

Tabel 4. Food Recall


Hari
15

Waktu
Pagi

Menu
Bubur, kopi

Jumlah Kalori
Karbohidrat :
122.8 g

Agustus

Protein:

2014
Siang

Nasi, ikan asin, sayur melinjo

99,66 g
Lemak:

Malam

Nasi, hati ampela ayam, sayur melinjo

14,99 g
Kalori Total :

16
Agustus
2014

Pagi

Bubur, kopi

1595kalori
Karbohidrat:

Siang

Nasi, sayur asam, ikan asin

64,9 g

Malam

Nasi, usus ayam, sayur asam

Protein:
59,59
Lemak:
9,59 g
Kalori Total:1143
kalori

17

Pagi

Bubur, kopi

Karbohidrat:
78.15

Agustus

Siang

Nasi, tempe, sayur lodeh

Protein:

2014

Malam

Nasi, usus ayam, telur dadar, saur

61,87

lodeh

Lemak:

10

65,94 g
Kalori Total:
1672 kalori
Perhitungan Kebutuhan Asupan Gizi :
BB Ideal : 0,9 x (TB-100) = 0,9 x (160-100) = 54 kg
Kebutuhan Kalori Basal (laki-laki) :
BB Ideal x 30 Kkal = 54kg x 30 Kkal = 1620 Kkal
Kebutuhan untuk aktivitas sehari-hari (sedang):
20% x Kebutuhan Basal = 20% x 1620 = 1944 Kkal

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Pasien selalu didukung untuk berobat oleh istrinya ketika istrinya


masih ada.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:


Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn.D ini peran serta aktif
dari seluruh anggota keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola
makan pasien sehari-hari. Keluarga selalu sibuk dengan pekerjaan
masing-masing sehingga pasien hanya diingatkan minum obat ketika
anaknya inga saja. Dan Ny. S anaknya yang ke tiga, hanya memasak
sesuai yang dia sukai tanpa mengingat menu makanan apa saja yang
tidak boleh dikonsumsi oleh pasien unuk penyakitnya. Pasien malas
kontrol dan minum obat karena ketika gejaa sudah berkurang atau
tidak muncul itu tandanya dia sehat sehingga tidak membutuhkan obat.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga (KK)
bernama Tn. D berusia 68 tahun sekaligus pasien. Bentuk keluarga adalah
single parents karena istri pasien sudah meninggal.

11

2. Tahapan siklus keluarga:


Tahapan siklus keluarga Tn. D dan Alm. Ny. K termasuk ke dalam
beberapa tahap diantaranya :
-

Tahap keluarga dengan anak-anak yang dewasa (The Family with


adolescent)

Tahap keluarga dengan usia lanjut yang mana pasien sudah pensiun
dan salah satu pasangannya sudah meninggal
Tn. D (pasien) sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny.K, dan

memiliki 3 orang anak. Anak pertama bernama Tn. S belum menikah


menikah dan bekerja di Bali menikah degan anak yang kedua bernama Ny.
S dengan Tn.M dan telah mempunyai satu orang anak yang bernama An. F
berusia 8 tahun dan tinggal di jawa tengah. Anak ketiga bernama Nn. S
dan saat ini tinggal bersama pasien dan bekerja sebagai pegawai di Bank
BPR dan belum menikah tinggal di Rawasari bersama pasien.
3. Family Map (gambar)

12

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga


Masalah yang dimiliki didalam keluarga ini adalah bahwa kurangnya
waktu untuk berkumpul dan bercerita tentang masalah apa yang didalam
keluarga harus diselesaikan. Perhatian yang diberikan kepada pasien
mengenai untuk meminum obat secara teratr dan kontrol sesuai jadwal
sangat kurang. Sehingga pasien jadi kurang perduli dengan panyakit yang
dia derita karena kurangnya dukungan dari anak-anaknya.

D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)


1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang berobat ke Puskesmas datang sendiri, karena jarak
yang dekat dan biaya yang gratis serta kualitas pelayanan kesehatan yang
dirasakan cukup memuaskan. Pasien tidak rutin berobat, dirinya hanya
berobat bila merasa ada keluhan. Pasien sangat mengharapkan dirinya
dapat sembuh dari penyakit asam urat dan tekanan darah tingginya dengan
mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari dokter di Puskesmas.
Kekhawatiran pasien saat ini adalah bahwa pasien takut meninggal ketika
anak-anaknya belum sukses.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : Hipertensi Grade II dan Gout Atritis
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan

pasien)

13

- Didalam keluarga pasien tidak mnegetahui adanya riwayat darah tinggi


atau tidak.
- Pasien adalah seorang laki-laki yang saat ini adalah 68 tahun. Pasien
adalah seorang muslim dan tidak pernah melewatkan sholat lima waktu,
walaupun terkadang sholatnya tidak tepat waktu. Yang aslinya suku jawa
dan lahir di wonogiri.
- Pasien saat ini sudah tidak bekerja dan hanya melakukan kegiatan seperti
mengecat rumah dan memperbaiki bagian rumah yang rusak.
- Pasien mempunyai kebiasaan merokok 2 bungkus setiap harinya namun
saat ini menjadi 1 bungkus setiap harinya semenjak pasien menderita
darah tinggi. Untuk kesehariannya pasien sering lupa untuk kontrol
makanan yang dikonsumsinya. Pasien masih suka makanan yang
mengandung jeroan dan kadar garam yang tinggi. Hal yang sering
menimbulkan stress pada pasien adalah bila sang anak yang pulang larut
malam sehingga pasien menjadi susah tidur, dan memikirkan tentang anakanaknya yang belum sukses. Selain itu, pasien jarang untuk berobat ke
dokter dan kontrol asam urat dan tekanan darahnya. Pasien hanya pergi
berobat bila ada keluhan. Pasien mengatakan sangat jarang melakukan
kegiatan olahraga.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi


masalah

kesehatan pasien)
Pasien tinggal dengan anaknya yang ketiga dilingkungan padat

bersih, dengan kondisi rumah yang kurang tertata dengan rapih. Keluarga
ini adalah The single parent family. Keluarga pasien kurang
memperhatikan kondisi penyakit pasien, jarang mengingatkan untuk
menjaga pola makan dan jarang untuk mengingatkn pasien untuk minum
obat dan kontrol secara teratur. Selain itu keluarga ini masih memiliki
kesadaran yang kurang akan pentingnya kesehatan yaitu keluarga ini
belum menerapkan hidup sehat seperti olahraga yang teratur selama 30
menit perhari dan sebanyak 3-4 x/minggu, keluarga ini terbiasa dengan

14

pola merokok terutama pasien dan anak pertamanya dan setiap pagi selalu
minum kopi pada saat sarapan.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
baik di
dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat
dijalankan sendiri oleh pasien dan pasien berada di derajat 4.

E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan

Aspek

Kegiatan

Aspek

-Menjelaskan

Personal

kepada

pasien

Sasaran
Pasien

Waktu

Hasil yang

Pada saat

diharapkan
-Dapat
mengurangi

di

kekhawatiran

atas
15

mengenai
penyakit

asam

Puskesma

pemikiran

s dan

penyakitnya

urat dan darah

kunjungan ini.

tingginya

rumah

dan

terhdapa

-Supaya

selama
pasien

komplikasi dari

menjadi patuh minum

penyakit

obat dan rajin kontrol

tersebut

jika

ke Puskesmas.

tidak diperiksa

-Supaya

secara teratur.

menjadi tenang dalam

-Mengatakan

kehidupan yang tidak

bahwa

harus

pasien

saat ini harus

memikirkan

fokus

kesuksesan

dalam

meminum

selalu
anak-

anaknya kelak.

obatnya
jangan

pasien

dan
terlalu

memikirkan
bagaimana
kesuksesan
anaknya
jika

kelak
pasien

meninggal,
karena

umur

ALLAH

SWT

yang mengatur
kita

sebagai

manusia hanya
berdoa

dan

berikhtiar serta
mengatakan
bahwa

anak

pasien

sudah

16

dewasa

dalam

segi umur dan


pikiran
sehingga
mereka tahu apa
yang

harus

mereka lakukan
terhadap
depan

masa

mereka,

agar

pasien

tidak

terlalu

banyak pikiran
yang

dapat

meningkatkan
tekanan

darah

tingginya.
Memberitahuka
n kepada pasien
bahwa penyakit
darah

tinggi

tidak

dapat

disembuhkan,
namun

dapat

dikontrol
dengan

cara

meminum obat
dan

kontrol

secara

teratur

sedangkan
untuk asam urat
harus

menjaga

17

kadar asam urat


dibatas normal
dengan

jika

mengatur

pola

makan
mengurangi
makan
dan

jeroan
kacang-

kacangan.

Aspek

-Pasien datang

Klinik

dengan keluhan
nyeri

pada

pergelangan
tangan sejak 4
hari

SMRS.

Keluhan

ini

sering dirasakan
hilang

timbul.

Selain

itu

pasien

juga

merasakan nyeri
keoala
berdenyut pada
daerah belakang
kepala

dan Pasien

kuduk

terasa

kaku.
-Pasien

dalam

keadaan

sakit

dan

kesadaran

Pada saat

-Menjadi lebih

dirumah

mengetahui

pasien

permasalahan penyakit
pasien dan tepat
pemberian terapi yang
kita berikan serta
18

penuh.

TD:

mengetahui riwayat

160/100. Nadi :

penyakit pasien dan

90x/menit. RR:

pengobatannya.

22x/menit
Suhu:37,1

Status

Gizi:

C.

22,26
(normoweight).
Skelera : tidak
ikterik

dan

conjungtiva
tidak

anemis.

Cardio:
murni

BJI-II
reguler

Murmur(-)Gallo
p(-).

Pulmo:

VBS kanan=kiri
ronkhi-/-,
wheezing

-/-.

Abdomen

Bu(+)normal.
Ekstremitas

tidak

ada

krepitasi

dan

tidak ada edema


pada

kedua

tungkai.
Rencana
Pemeriksaan
Penunjang:
R/Foto rontgen
thoraks

R/

19

pemeriksaan
ureum
kreatinin.
cek

R/
kimia

darah.
Terapi

Gout

Atritis :
Non
medikamentosa
1. Gout tidak
dapat
disembuhkan,
namun dapat
diobati dan
dikontrol.
2.Dengan tidak
mengonsumsi
bahan makanan
golongan A dan
membatasi diri
untuk
mengonsumsi
bahan makanan
golongan B.
Juga membatasi
diri
mengonsumsi
lemak serta
disarankan
untuk banyak
minum

air

putih.

20

Medikamentosa
1.Allupurinol
1x100mg
perhari
2.Indometasi
1x50mg selama
1 minggu
Terapi
Hipertensi:
Non
Medikamentosa
1.Mengurangi
asupan

garam

ke dalam tubuh.
Harus
memperhatikan
kebiasaan
makan
penderita
hipertensi.
2.Menghindari
stress.Ciptakan
suasana

yang

menenangkan
bagi

pasien

penderita
hipertensi.
3.Olahraga

3-

4x/minggu
selama 30 menit
perhari.
Medikamentosa

21

1.Amlodipin
1x5mg perhari.
2.Captopril
2x12,5mg
perhari.
3.Kontrol setiap
1 bulan sekali
dan

ada

keluhan.

Aspek

-Pasien dapat

Risiko
Internal

Pasien

Pada saat

-Agar pasien tidak

dianjurkan

melakuka

merasa sepii dirumah

untuk mengikuti

dan dapat mengikuti

perkumpulan

kunjungan kegiatan untuk

hipertensi dan

rumah

membantu dalam

mengikuti

mengkontrol tekanan

kegiatannya.

darahya.

Agar tidak

-Supaya pasien dapat

terlalu merasa

berhenti total dalam

sepi dengan

hal kebiasaan

anak-anaknya

merokok.

yang sibuk

-Supaya waktu tidur

bekerja.

pasien tidak terganggu

-Menganjurkan

dan dapat tidur dengan

pasien untuk

cukup dan tidak

memberhentika

menimbulkan

n kebiasaan

peningkatan tekanan

merokok 1

darah.

bungkus perhari

-Pasien dapat

dengan cara

mengontrol kadar

mengurangi

asam urat yang

rokok tiga

menjadi keluhan
22

batang setiap

utama pasien.

minggunya dan
diganti dengan
mengunyah
permen karet
ketika ada
keinginan untuk
merokok. Dan
mengurangi
konsumsi kopi
menjadi 3x
seminggu.
-Menyarankan
agar tidak
menunggu anak
pulang kerja
hingga larut
malam dengan
cara
menduplikatkan
kunci rumah
sehingga waktu
tidur malam
pasien tidak
terganggu.
-Pasien untuk
berhenti
makanan
golongan A
yang dapat
meningkatkan
asam urat dan

23

mengurangi
makanan
golongan B dan
C.

Aspek

-Mengajak

Pasien

Pada saat

-Agar

Psikososia

diskusi bersama

dan

kunjungan kurangnya

l Keluarga

anggota

keluarga

dirumah

untuk

masalah
waktu
berkumpul

keluarga yang

dengan

anggota

lainnya bahwa

keuarga lainnya dapat

pasien

diatasi

membutuhkan

menceritakan masalah

dukungan

agar dapat dipecahkan

dalam hal

bersama.

dan

dapat

pengobatan dan
diperhatikan
ketika memasak
makanan untuk
pasien yang
dapat
meningkatkan
kadar asam urat
dan tekanan
darahnya.
-Mengatakan
bahwa pasien
juga
membutuhkan
perhatian dari
anak-anaknya
ketika berada
dirumah dengan
24

cara berkumpul
untuk
menceritakan
masalah apa
saja yang dapat
dipecahkan
bersama.

-Menyarankan

Pasien

Pada saat

pasien untuk

dan

kunjungan meningkatkan kualitas

tidak

keluarga

dirumah

hidupnya

pasien

ada

melakukan

-Agar

pasien

aktivitas

hipertensi

berlebihan

atritis.

dapat

walaupun
penyakit
dan

gout

seperti
mengecat
rumah dan
Aspek
Fungsiona
l

memperbaiki
kondisi rumah
yang rusak.
-Menjaga
kebugaran
tubuh dengan
cara olahraga,
pola makan
yang seimbang
dan pola tidur
yang cukup.

25

F. Prognosis
1. Ad Vitam

: Ad bonam

2. Ad Sanasionam

: Dunia ad bonam

3. Ad Fungsionam

: Dunia ad bonam

26

Anda mungkin juga menyukai