Perlu diwaspadai bahawa pemberian bahan kontras secara intravena dapat menimbulkan reaksi alergi
berupa urtikaria, syok anafilaktik sampai timbulnya laringospasmus. Di samping itu, foto IVU tidak
boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal karena pada keadaan ini bahan kontras tidak dapat diekskresi
oleh ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih parah karena bersifatnefrotoksik.
3)
Sistografi
Sistografi adalah pencitraan buli-buli dengan memakai kontras. Melalui sistoskop/ kateter
dimasukkan kontras pada vesica urinaria dan dapat menilai apakah terdapat filling defect, robekan
buli-buli yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar buli-buli, adanya divertikel
4)
Uretrografi
Pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras dimasukkan langsung malalui
muara uretra eksterna melalui klem Broadny yang dijepitkan pada glans penis. Jika terdapat
striktura akan tampak adanya penyempitan antau bahn kontras pada uretra, jika terdapat trauma
akan tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra atau tumor pada uretra tampak
sebgai filling defect.
5)
Pielografi retrograd (RPG)
Pencitraan sistem urinaria bagian atas (ginjal hingga ureter) dengan memasukkan kontras radioopak
melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra. Indikasi RPG adalah jika ada kontra
indikasi IVU, IVU belum bisa menjelaskan keadaan ginjal maupun ureter
Pielografi antegrad
Adalah pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara masukkan kontras melalui sistem
saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui kateter nefrostomi yang sebelumnya
sudah terpasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada kaliks ginjal
B. PEMERIKSAAN UROLOGI NON X FOTO
USG (Ultrasonografi)
Prinsip pemeriksaan adalah menangkap gelombang bunyi ultra yang dipantulakan oleh organorgan (jaringan) yang berbeda kepadatannya. Pemeriksaan ini tidak invasive dan tidak menimbulkan
efek radiasi. USG dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik) dengan massa kistus
(hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat dideteksi dengan foto rontgen akan terdeteksi
oleh USG sebagai echoic shadow.
USG dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada keadaankeadaan: alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil.
USG ginjal merupakan pencitraan yang lebih peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu radiolusen
daripada foto polos abdomen. Cara terbaik untuk mendeteksi BSK ialah dengan kombinasi USG dan
foto polos abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun didalam kandung kemih
dan adanya tanda-tanda obstruksi urin.
Ultrasonografi banyak dipakai untuk mencari kelainan-kelainan pada ginjal, buli-buli, prostat,
testis, dan pemeriksaan pada kasus keganasan. Pemeriksaan pada ginjal dipergunakan:
2
1. Untuk mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal (hidronefrosis, kista, massa, atau
pengkerutan ginjal) yang pada pemeriksaan PIV menunjukkan non visualized,
2. Sebagai penuntun pada saat melakukan pungsi ginjal atau nefrostomi perkutan, dan
3. Sebagai pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma ginjal derajat ringan.
Pada buli-buli, USG berguna untuk menghitung sisa urine pasca miksi dan mendeteksi adanya batu
atau tumor di buli-buli.
Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal (TRUS) dipakai untuk mencari nodul pada
keganasan prostat dan menentukan volume/besarnya prostat. Jika didapatkan adanya dugaan
keganasan prostat. TRUS dapat dipakai sebagai penuntun dalam melakukan biopsy kelenjar prostat.
Selain itu pemeriksaan TRUS dapat pula digunakan untuk menentukan volume vesika urinaria,
mengukur sisa urin dan keadaan patologi lain seperti divertikel, tumor dan batu. Dengan TRUS dapat
diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang tepat. Pada USG ditemukan:
- Pembesaran kelenjar pada zona sentral
-
Pada testis, berguna untuk membedakan antara tumor testis dan hidrokel testis, serta kadangkadang dapat mendeteksi letak testis kriptorkid yang sulit diraba dengan palpasi.
Pada keganasan, selain untuk mengetahui adanya massa padat pada organ primer, juga untuk
mendeteksi kemungkinan adanya metastasis pada hepar atau kelenjar para aorta.
CT Scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Kedua pemeriksaan ini banyak dipakai dalam bidang onkologi untuk menentukan penderajatan
(staging) tumor yaitu: batas-batas tumor, invasi ke organ di sekitar tumor, dan mencari adanya
metastasis ke kelenjar limfe serta ke organ lain.
Gambar CT scan menunjukkan kista luas di kedua ginjal, kista telah hampir sepenuhnya
menggantikan parenkim ginjal.
4. Kista Tunggal
Kista tunggal berada di parenkim. Kriteria nefrotomografi suatu kista sederhana homogen
radiolusen adalah pinggir berbatas tegas dengan dinding yang tipis. Kriteria CT untuk kista sederhana
bentuknya tidak berubah dengan penambahan kontras.
Gambaran CT Scan Tumor Ganas Ginjal
1. Tumor Wilms
Tomografi komputasi (CT) memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms.
Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal, yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma;
deteksi massa multipel; penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan
evaluasi dari ginjal yang lain. Pada pemeriksaan CT tanpa penguatan (enhancement), tumor Wilms
khas timbul dari ginjal sebagai massa yang tidak homogen dengan daerah densitas rendah yang
menunjukkan nekrosis.
Nilai tambahan dari pemeriksaan ini adalah ketepatan dalam melakukan staging. Pemeriksaan
ini dapat juga dilakukan untuk melihat adanya sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi
tumor pasca bedah.
Gambar Aksial kontras ditingkatkan gambar CT menunjukkan massa yang besar di ginjal kiri
dengan nekrosis di daerah sentral (tanda bintang). Trombus tumor dilihat dalam vena renalis
kiri di tingkat hilus ginjal (panah)
Sebagai patokan, diapakai pembagian stadium yang dianjurkan oleh UICC, yaitu:
T1
: Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.
T2
: Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.
T3
: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul ginjal atau mengenai vena renalis tetapi
masih belum menembus kapsul Gerota
T4
: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul Gerota.
3. Tumor pelvis renis
Tumor ini berasal dari epitel. Tidak tampak kelainan pada foto polos abdomen. Jika tumor
kecil, sukar diketahui. Tumor menyebabkan kekurangan pengisian (filling defect) dalam pelvis atau
kalik. Batasnya bisa rata atau tidak beraturan, dapat kecil atau besar. Sulit untuk dibedakan dengan
papiloma, kadang-kadang dijumpai kalsifikasi di dalamnya.
4. Sarkoma
Tumor ini berasal dari jaringan ikat ginjal. Kadang-kadang sarkoma retroperitoneal berasal dari
dalam atau dekat ginjal. Gambaran Roentgen berupa suatu massa di daerah ginjal, batas-batas tidak
tegas dan dapat menutupi bayangan psoas di bagian atas.
5. Limfoma maligna dan Leukimia
8
Pada CT scan didapati gambaran lesi hipovaskular setelah pemberian zat kontras. Invasi
muskuli psoas paling sering ditemukan. Kontras dari arteri renalis lebih sering dijumpai dibandingkan
hipernefroma.
Gambaran CT Scan pada Kelainan Pada Vaskular Ginjal
A. Infark Ginjal
Jika diduga emboli akut, infark ginjal dapat didiagnosis dengan akurat dengan menggunakan
CT. Namun, angiografi lebih baik untuk kemampuan gabungan diagnostik dan intervensi.
Daerah infark pada parenkim ginjal terlihat dalam bidang-bidang yang berbentuk baji.
Parenkim subkapsular masih memiliki pasokan darah dan muncul sebagai lingkaran tipis (tanda tepi
kortikal).
B. Nekrosis Kortikal Ginjal
Dalam tahap akut, peningkatan kontras ginjal terbatas pada medula ginjal. Korteks
hipoatenuasi dikelilingi oleh pinggiran perifer yang tipis. Kontras ekskresi diamati. Setelah sekitar satu
bulan, kalsifikasi berkembang di korteks (dalam kasus 50%) dan ginjal mengalami atrofi progresif.
C. Trombosis Vena Ginjal
CT jelas dapat menentukan trombosis vena renalis dengan optimal, tetapi CT jarang digunakan
sebagai alat diagnostik primer.
Gambaran CT Scan pada Trauma Ginjal
Trauma ginjal dapat dikelompokkan menurut skala trauma organ AAST untuk trauma ginjal,
menjadi:
Skala Deskripsi
I
Kontusio renal atau hematoma subkapsular dengan kapsul intak
II
Laserasi superfisial korteks yang tidak melibatkan medulla ginjal dalam atau sistem kolektivus
atau hematoma perinefritik nonexpanding
III
Laserasi dalam dengan atau tanpa ekstravasasi urin
IV
Laserasi yang meluas ke sistem kolektivus dengan kebocoran urin
V
Ginjal terbelah, kerusakan pembuluh darah ginjal
Sedangkan menurut budjang, trauma ginjal dibagi menjadi:12
Trauma ginjal ringan Dapat terjadi setempat atau difus, pembengkakan
parenkim dan perdarahan ringan intrarenal atau hematom
di subkapsul. Trauma ini dapat sembuh tanpa komplikasi
atau sekuelle
Trauma ginjal sedang Dapat berupa ruptur kapsul dengan kaliks yang masih
utuh, atau ruptur kaliks dan kapsul. Arteri renalis
mungkin dapat sobek. Perdarahan dan ekstravasasi urin
ke dalam parenkim ginjal dalam rongga di bawah kapsul.
Trauma ginjal berat
Disebut juga shattered kidney, yaitu terjadi avulsi renalis
dan trombosis arteri renalis. Keadaan ini mencakup
parenkim ginjal, sistem pelviokalik, dan kapsul renalis,
laserasi ganda yang menyebabkan kematian ginjal.
CT scan dapat menunjukkan hematoma perirenal dan pararenal.
9
10
11
12
INFEKSI GINJAL
PIELONEFRITIS AKUT
Gambaran CT Scan pada pielonefritis akut adalah akan terlihat ginjal yang membengkak atau
menebal yang menekan kalik dan pelvis renis.
Pielonefritis akut. CT Scan (non-kontras) menunjukkan pembesaran dan penebalan pada ginjal kiri,
tetapi tidak terdapat batu obstruksi.
13
Pielonefritis akut. CT Scan (dengan kontras) menunujukkan gambaran ginjal yang membesar dan
bergaris-garis. Hasil urinalisis membantu untuk mendiagnosis adanya infeksi saluran kemih
PIELONEFRITIS KRONIS
Gambaran CT Scan pada pielonefritis kronis adalah ginjal akan tampak mengecil dengan
permukaan yang berbenjol, menipisnya parenkim ginjal dan perubahan-perubahan pada bentuk kalik.
14
pielonefritis kronis. CT menunjukan ginjal kanan yang telah mengecil, bentuknya yang berubah
dengan multiple skar dan kalsifikasi.
ABSES GINJAL
Gambaran CT Scan pada abses ginjal adalah dapat terlihat ginjal yang menciut secara global
tapi tanpa parut dikorteks seperti yang tampak pada pielonefritis kronis. Akan terlihat seperti gambaran
massa berdensitas rendah.
Abses ginjal. CT scan (non kontras) menunjukan tidak ada batu obstruksi tapi terdapat gambaran
massa yang berdensitas rendah di bagian kanan atas.
15
Abses ginjal. CT Scan (dengan kontras) terdapat gambaran lesi kistik. Staphylococcus aureus terlihat
pada kultur aspirasi spesimen.4,7
HIDRONEFROSIS
Gambaran CT Scan pada hidronefrosis adalah hidronefrosis yang dini memberikan gambaran
kalik-kalik yang mendatar (flattening). Perubahan ini reversible. Pada stadium yang lanjut
memperlihatkan kalik-kalik yang berbentuk tongkat (clubbing). Pada tingkat yang lebih parah lagi
terjadi destruksi parenkim dan pembesaran sistem saluran kemih.4,7,24
16
17
Gambar diatas menunjukkan ginjal ektopik dengan ukuran normal diatas tulang sacrum. Ginjal juga
terlihat berotasi.
CROSS FUSED ECTOPIC KIDNEY (GINJAL EKTOPIK MENYILANG)
Ginjal ektopik menyilang akan memberikan gambaran ginjal yang bersatu atau berdekatan
dengan ginjal yang berseberangan dan memberikan gambaran ginjal ganda unilateral yang bersatu.
18
Gambar diatas merupakan CT Scan (dengan kontras) menunjukkan agenesis pada ginjal kanan.
Hipoplasia ginjal akan memperlihatkan gambaran ginjal normal yang berukuran kecil pada
pemeriksaan CT Scan.
19
Adapun indikasi pemeriksaan CT pada ginjal tertera pada tabel berikut ini.
Indikasi Pemeriksaan CT pada Ginjal
Kecurigaan tumor :
Eksklusi atau konfirmasi tumor ginjal
Stadium tumor :
Renal cell carcinoma
Transitional cell carcinoma
Nephroblastoma
Lymphoma
Komplikasi :
Perdarahan (postoperasi, penyakit polikistik)
Abses (pielonefritis, dll)
Trauma :
Perdarahan, kontusio
Cedera atau sumbatan pembuluh darah ginjal
Hidronefrosis :
Diferensiasi antara batu, tumor ureter, atau kompresi
eksternal
Kolik atau batu ginjal : Pengganti urografi intravena
20