htm
Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun
dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui bahkan sama sekali belum pernah
mendengar alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri musik
modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.
Angklung
Gendang
Kenong
Serunai
Bende
Karo
Kulintang
Seurune
Gendang
Calung
Rebab
Kale(Aceh)
Melayu
Suling
Dermenan
Rebana
Gong
Lembang
Gamelan
Saluang
Kemada
Suling Sunda
Gandang
Saron
Gong
Talempong
Tabuik
Sasando
Lambus
Tanggetong
Gendang
Jidor
Tifa
Bali
Kecapi
Suling
Kendang
Jawa
Berikut Update Gambar Alat Musik Tradisional lainnya :
dan lainlainnya.
Blibing
Siter
So-duang
SE RULI N G
RE B A B
GAMELAN
PA N T I N G
KOLINTANG
GENGGONG
SALUANG
T A LE MP ONG
CELEMPONG
CANANG
RA PA I
KACAPI
CALUNG
T A B UH
D OL
SASANDO
TAMBUA
SE RUN A I
SRONEN
GONG
GAMELAN WAYAH
KENDANG
ANGKLUNG KANEKES
ANGKLUNG DOGDOG
LOJOR
ANGKLUNG GUBRAG
ANGKLUNG BADENG
SARON
RI N D I N G
SAMPEK
TANJIDOR
TIFA TOTOBUANG
Sampek adalah alat musik tradisional Suku Dayak, terbuat dari berbagai jenis
kayu ( kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin).Dibuat secara tradisional. Proses
pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu.Dibuat dengan 3 senar, 4
senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan
pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti.
Mendengarkan bunyi sampek yang mendayu dayu, seolah memiliki roh/kekuatan.Di
Pampang banyak warga yang amat mahir memainkan sampek.Bunyi sampekbiasa
digunakan untuk mengiringi sebuah tarian, atau memberikan semangat bagipara pasukan
perang.( by frans aso )
Sampek, alat musik tradisional Dayak
Tanjidor
Tanjidor adalah salah satu musik tradisional Betawi yang sekarang sudah mulai
jarangditemukan. Tanjidor adalah salah satu jenis musik yang banyak mendapat pengaruh
darimusik Eropa. Kata "tanjidor" adalh kata dalam bahasa Portugis tangedor, yang
artinya"alat - alat musik berdawai". Dalam kenyataanya, arti kata tanjidor tidak sesuai
denganalat - alat musik yang dimainkan, dalam tanjidor, alat - alat musik yang
dimainkankebanyakan adalah alat musik tiup seperti, karinet, trombon, piston, seksofon.
Secaralengkap instrumen musik yang digunakan dalam orkes tanjidor adalah klarinet,
pistone,trombon, terompet, seksofon tenor, seksofone bass, drum, simbal, side drum.
Biasanyapemain tanjidor terdiri dari 10 - 7 orang pemain musik dan 1 - 2 orang penyanyi.
Musikyang muncul pada abad ke-18 ini, pada zaman dahulu sering dimainkan oleh
parasekelompok petani yang menghabiskan waktunya setelah musim panen. Mereka
biasanyamenunjukan kebolehan mereka dengan cara mengamen dari rumah ke rumah,
darirestoran ke restoran.
Pada zaman dahulu tanjidor juga sering ditampilkan dalam acara - acara besar,
sepertiacara Hari besar islam, parayaan cina yang sering disebut "Cap Go Meh", atau
bisaditemukan juga pada hari sedekah bumi yang menjadi tradisi masyarakat petani
Cirebon.Namun pada akhir - akhir ini musik tanjidor sudah jarang sekali ditampilkan,
munkinhanya sesekali saja, biasanya untuk sekarang - sekarang ini tanjidor hanya
penyambutan tamu khusus, pertunjukan kesenian daerah Maluku diluar daerah atau di
luar
negeri serta pada acara-acara adat. Pemainnya pun umumnya merupakan pemain yang
diajarkan secara turun-temurun oleh orang tua mereka.
Sekarang ini hanya beberapa buah sanggar tifa totobuang yang masih aktif. Masalah ini
seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah, karena kalau tidak
disikapi
dengan baik, mungkin saja musik ini akan punah. Sepatutnya event-event yang
menampilkan
permainan musik tifa totobuang, entah itu eksebisi, festival atau konser semakin
digalakan.
Dengan begitu, musik ini memiliki nafas panjang, seiring perkembangan daerah ini
kedepan.
(**)
Musik Tradisional Indonesia Juli 5, 2008
Posted by sukolaras in Musik.
Tags: musik tradisional
trackback
NKRI adalah sebuah negara yang meliputi ribuan pulau yang terbentang dari Sabang
hingga Merauke, dimana dari sekian banyaknya kepulauan beserta masyarakatnya
tersebut lahir, tumbuh dan berkembang berbagai budaya daerah. Seni tradisional yang
merupakan jati diri, identitas dan media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.
Hampir seluruh wilayah NKRI mempunyai seni musik tradisional yang khusus dan khas.
Dari keunikan tersebut bisa nampak terlihat dari teknik permainannya, penyajiannya
maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Seni tradisonal itu sendiri mempunyai
semangat kolektivitas yang tinggi, sehingga dapat dikenali karakter dan ciri khas
masyarakat Indonesia, yaitu yang terkenal ramah dan santun.
Untuk lebih mengenal lebih dekat musik tradisional kita dapat dikategorikan menjadi
beberapa kelompok yaitu :
1. Instrumen Musik Perkusi.
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul,
baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang
tergolong dalam alat musik perkusi adalah Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba,
Talempong, Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.
a. Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah
Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di
Bali disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung,
gong, kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya.
Disamping itu gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
b. Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan
(kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di
daerah Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan
gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik
sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah
jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana
dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
c. Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi
kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut
berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa
Tengah.
d. Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat
musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad
awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya
menggunakan tangga nada diatonis.
e. Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau. Talempong adalah alat musik
bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).
f. Sampek (sampe/sapek) adlah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari
daerah Kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang dipenuhi dengan
ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai
sampek adalah Hapetan dari daerah Tapanuli, Jungga dari Sulawesi Selatan.
g. Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa. Alat musik ini mempunyai
tangga nada diatonis yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan
dasar dibuat dari kayu dan cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.
h. Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur, kecapi ini
terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari
anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.
2. Instrumen Musik Gesek.
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab.
Rebab berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebab
terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah
senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya
yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari
tempurung kelapa. Rebab jenis ini dapat dijumpai di Bali, Jawa dan Kalimantan Selatan.
3. Instrumen Musik Tiup.
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu hampir semua daerah di
Indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera
Barat, serunai dapat dijumpai di Sumatera Utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal
dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40 100 cm dengan garis tengah 2
cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4 6
lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisional yang
menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa
Timur, Madura dan Papua.
Musik
Kehidupan seni tradisional mendapat tempat di hati masyarakat Tana Samawa, terutama
yang berdomisili di pedesaan. Musik orkestra samawa yang disebut Gong Genang sangat
populer di masyarakat. Gong Genang terdiri dari sebuah gong, dua buah genang
( gendang ) dan sebuah serune. Serune dalam orkestra Gong genang berfungsi sebagai
pembawa melodi
Sejumlah musik daerah yang dihayati masyarakat pendukungnya antara lain : Ratib
( Rabana Ode dan Rabana Rea / Kebo ), Bagenang, Sakeco, Langko, Saketa, Gandang,
Bagesong dsb.
Dari lirik - lirik lawas telah diangkat kepermukaan sejumlah lagu yang berirama daerah
dengan iringan instrumen alat - alat musik modern. Lagu khas daerah Samawa sudah
banyak dilagukan dalam berbagai kesempatan upacara dan acara perhelatan perkawinan.
Dalam bentuk kaset ataupun kepingan CD dan VCD.
Beberapa peralatan musik tradisional Samawa adalah : Serune, yaitu alat musik tiup. Alat
ini termasuk alat musik golongan serofon yang berlidah, serune dibuat dari dua bahan
pokok yaitu bulu ( jenis bambu kecil ) dan daun lontar. Lolo dan anak lolo dibuat dari
bulu, sedangkan seremung ode dan seremung rea dibuat dari daun lontar yang digulung
dan membentuk cerobong / kerucut. Serune tidak berfungsi sebagai alat musik yang
sakral, karena itu dapat dimainkan oleh siapa saja yang berminat. Serune dapat
memainkan lagu apa saja asal sesuai dengan nadanya. Kebanyakan lagu - lagu yang
dibawakan adalah lawas ( syair Samawa ) yang kebanyakan tidak dikenal siapa
penciptanya.
Alat musik tradisional lainnya adalah : Palompong. Di Taliwang ( bagian ano rawi )
disebut garompong. Alat musik ini termasuk alat musik idiofon. Di jawa yang sejenis
dengan alat musik ini adalah gambang. Bahan untuk membuat palompong adalah jenis
kayu ringan yang di Sumbawa di sebut kayu kabong, kenangas dan berora. Palompong
biasanya di pergunakan dalam permainan orkestra Goa genang, dan berfungsi sebagai
alat ritmis. Palompong di pukul dengan menggunakan pemukul yang banyaknya dua
buah.
Rebana adalah alat musik yang terbuat dari kayu, kulit, rotan dan kawat. Di sumbawa
kayu yang dipakai membuat rebana adalah kayu jepun (kayu kemboja ) dan kulit yang
dipakai adalah kulit kambing ( lenong bedes ). Rebana di pergunakan untuk mengiring
lawas ( tembang khas Samawa ) atau dalam bentuk musik orkestra seperti sakeco, saketa
dan juga untuk mengiringi tari - tari kreasi.
Cara memainkan rebana ada yang dipukul dengan tangan dan ada yang menggunakan alat
pemukul. Cara memainkan ada yang diangkat dan satu tangan memukul, seperti dalam
mengiring qasidah, dzikir. Untuk Rebana Rea (besar ) dalam memainkannya diletakkan
diatas tanah secara berdiri, satu tangan memegang dan tangan lainnya memukul.
Seni
Musik
Alat musik yang dikenal secara turun temurun di kalangan Tau samawa adalah gong,
genang,
sarune,
palompong.
Gong genang dan sarune pada mulanya dimainkan untuk mengiringi permainan kuntao
(pencak silat). Ansambel musik gong genang ini dimaikan pula ketika suatu keluarga