Anda di halaman 1dari 2

ISK dan inkontinensia urine

Inkontinensia urin tipe overflow : pada keadaan ini urin mengalir keluar akibat
isinya yang sudah terlalu banyak di dalam kandung kemih, umumnya akibat otot
detrusor kandung kemih yang lemah. Biasanya hal ini dijumpai pada gangguan
saraf akibat penyakit diabetes, cedera pada sumsum tulang belakang, atau
saluran kencing yang tersumbat. Gejalanya berupa rasa tidak puas setelah
kencing ( merasa urin masih tersisa di dalam kandung kemih ), urin yang keluar
sedikit dan pancarannya lemah dan hal ini meningkatkan residu urin maka
mudah terjadi infeksi. (Darmojo,2009)
Pada pasien didapatkan sulcus medianus mendatar yang menandakan adanya
BPH, BPH menimbulkan adanya sumbatan pada urethra pars prostatika yang
menyebabkan urine tidak dapat keluar dengan lancar, akibatnya residu urine
pada vesica urinaria bertambah yang menjadi faktor resiko terjadinya ISK.

Darmojo RB, Martono HH, Pranarka K (2009). Buku ajar Boedhi-Darmojo geriatri
(ilmu kesehatan usia lanjut). Jakarta: Balai Penerbit FKUI
PROGNOSIS PASIEN
Depresi :
Prognosis
Prognosis baik:
Usia kurang dari 70tahun
Riwayat keluarga adanya penderita depresi atau manic
Riwayat pernah depresi berat (sembuh sempurna) sebelum usia 50 tahun
Kepribadian ekstrovert dan temperamen datar (tak berubah-ubah)
Prognosis buruk:
Usia lebih ari 70 tahun dengan wajah tua
Terdapat penyakit fisik serius dan disabilitas
Riwayat depresiterus-menerus selama 2 tahun
Terbukti ada kerusakan otak, missal gejala neurologic adanya demensia.

(American Psychiatric Association, Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorders. Fourth edition. Text Revision. Washington DC:2000: hal. 356

Prognosis Inkontinensia urine


- Inkontinensia tekanan urin; pengobatan tidak begitu efektif. Pengobatan yang
efektif adalah dengan latihan otot (latihan Kegel) dan tindakan bedah. Perbaikan
dengan terapi alfa agonis hanya sebesar 17%-74%, tetapi perbaikan dengan
latihan Kegel bisa mencapai 87%-88%.
- Inkontinensia urgensi;dari studi, menunjukkan bahwa latihan kandung kemih
memberikan perbaikan yang cukup signifikans (75%) dibandingkan dengan
penggunaan obat antikolinergik (44%). Pilihan terapi bedah sangat terbatas dan
memiliki tingkat morbiditas yang tinggi.
- Inkontinensia luapan; terapi medikasi dan bedah sangat efektif untuk
mengurangi gejala inkontinensia.
- Inkontinensia campuran; latihan kandung kemih dan latihan panggul
memberikan hasil yang lebih memuaskan dibandingkan penggunaan obat-obata
antikolinergik.
(Darmojo,2009)

Anda mungkin juga menyukai